Setiap pemilik bisnis memiliki “mengapa” – yang merujuk pada alasan mereka
memilih jalur kewirausahaan yang tidak konvensional dibandingkan karir di perusahaan.
Memahami alasan mereka memilih jalur pemilik bisnis dapat membantu untuk memahami apa
yang memotivasi kesuksesan mereka. Sehingga kami bersepakat untuk menyusun instrument
wawancara sebagai berikut ini sebagai titik acuan dalam menggali informasi lebih dalam
untuk memahami tentang growth mindset yang telah diterapkan oleh pelaku usaha .
Pelaku usaha yang kami wawancara yakni pelaku usaha dalam bidang fashion yakni
kacamata dengan brand Djava Optik. Kami melakukan wawancara dengan pemilik Djava
Optik Yakni Bapak Fatih. Berikut instrumen wawancara :
1. Mengapa dan kapan pertama kali anda terfikirkan untuk memulai usaha pada
bidang ini?
*untuk mengetahui motivasi utama serta optimisme yang dibangun oleh pelaku usaha ketika
memulai untuk berwirausaha
4. Hal apa yang anda miliki sehingga anda yakin dapat menjalankan usaha ini
ditengah-tengah pesaing bisnis yang ada ?
*untuk mengetahui bagaimana pelaku usaha memanfaatkan modal “asset based thingking” dalam
menjalankan / membuka sebuah usaha.
7. Apa yang anda lakukan dalam melakukan perkembangan usaha yang anda
miliki? Dimana letak keistimewaan dari produk/jasa yang anda tawarkan ?
*pertanyaan ini merujuk pada bagaimana mindset berkembang “growth mindset” dalam
meningkatkan branding usaha yang dijalankan
Hasil Wawancara :
Bapak Fatih merupakan salah satu pengusaha muda yang berhasil melawan ketakutan yang
ada dalam dirinya. Bapak Fatih membuka sebuah usaha dalam bidang fashion yakni
kacamata. Bapak Fatih memutuskan untuk membuka sebuah optik sejak Tahun 2012.
Memutuskan untuk membuka usaha bukanlah hal yang mudah karena banyak rintangan
yang harus dilalui Bapak Fatih. Akan tetapi pada saat itu Bapak Fatih melihat sebuah
peluang usaha yang besar ketika beliau akan membuka sebuah optik. Selain itu menjadi
seorang pelaku usaha berharap dapat meningkatkan tarf hidupnya.
Bapak Fatih memiliki passion dalam bidang usaha sehingga beliau bekerja keras agar bisa
mewujudkan keinginannya untuk membuka sebuah optik. Beliau belajar banyak hal mulai
belajar dengan mengikuti pelatihan maupun belajar berdasarkan pengalaman sesama
pelaku usaha yang dapat dijadikan bekal oleh beliau ketika menjalankan usahanya.
Ketika Bapak Fatih sudah mulai menjalankan usahanya , branding menjadi salah satu
langkah yang beliau lakukan untuk mengenalkan toko ataupun produknya. Branding
dilakukan dari mulai penggunaan logo khusus store kami pada tempat kacamata ,di depan
store juga kami buatkan papan nama.
Menjadi seorang pelaku usaha harus mengikuti perkembangan zaman. Begitu pula yang
dilakukan oleh Bapak Fatih. Beliau memanfaatkan teknologi untuk memasarkan produk yang
di jual melalui media sosial. Beliau memiliki tim khusus yang memang fokus untuk
menawarkan produk yang di jual baik secara langsung dengan menyebarkan brosur sampai
melalui iklan media social seperti FB, Instagram, dan grub WA dan bahkan djava optic sudah
bergabung dengan platform jual beli online yang hits pada saat ini yaitu shopee, dan tiktok
dengan penjualan yang baik. Selain dunia marketing yang mengikuti perkembangan zaman,
produk yang di produksi juga mengikuti perkembangan zaman seperti saat ini penggunaan
kacamata photochromic. Di toko beliau juga menyediakan kacamata photochromic dengan
berbagai model yang sesuai perkembangan zaman.
Dalam menjalankan usahanya Bapak Fatih terlebih dahulu melakukan riset target pasar
serta potensi produk yang dijual. Hal itu untuk meminimalisir terjadinya suatu kegagalan
dalam menjalankan usaha. Untuk mengatasi suatu kegagalan Bapak Fatih menyiapkan
modal finansial. Jadi ketika kami mendapatkan keuntungan yang banyak itu tidak semua
kami masukkan pada modal finansial tetapi hanya sekitar 25% kami masukkan pada modal
finansial. Untuk mendukung modal finansial tersebut kami juga melakukan cash flow
sehingga kami dapat mengetahui pemasukan maupun pengeluaran secara rinci.