Konsep Penyakit
a. Definisi
Apendisitis adalah peradangan yang terjadi pada apendiks
perforasi apendiks.
b. Etiologi
a. Faktor sumbatan
b. Faktor bakteri
adalah kuman anaerob sebesar 96% dan aerob lebih dari 10%.
c. Kecenderungan familiar
obstruksi lumen.
1. Apendiktomi terbuka
a. Apendisitis akut
b. Periapendikuler infiltrate
c. Apendisitis perforate
2. Apendiktomi Laparoskopi
a. Apendisitis akut
b. Apendisitis kronik
c. Manifestasi Klinis
Putri, 2015) :
d. Patofisiologi
intraluminal lebih dari tekanan vena dan akan terjadi spasme pada
.
e. Pathways
f. Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan
a. Medis
perforasi.
b. Keperawatan
yang optimal.
1. Pengkajian keperawatan
2012)adalah:
warna mukosa.
b) Sirkulasi
c) Kontrol Suhu
f) Fungsi perkemihan
g) Fungsi gastroinestinal
kembali.
h) Kenyamanan
skala nyeri.
h. Fokus Intervensi
INTERVENSI
NO Diagnosa
SLKI SIKI
1 D.0019. Defisit Nutrisi Status Nutrisi (L.03030) Manajemen Nutrisi (I.03119)
Definisi Definisi Definisi
Asupan nutrisi tidak cukup untuk Keadekuatan asupan Mengidentifikasi dan mengelola
memenuhi kebutuhan metabolisme nutrisi untuk memenuhi asupan nutrisi yang seimbang
Penyebab kebutuhan metabolisme Tindakan
a. Ketidakmampuan menelan Ekspektasi :Membaik Observasi
Kriteria Hasil a. Identifikasi status nutrisi
makanan
a. Porsi makanan
b. Identifikasi alergi dan
b. Ketidakmampuan mencerna
yang dihabiskan
intoleransi makanan
makanan
b. Kekuatan otot
c. Identifikasi makanan yang
c. Ketidakmampuan
mengunyah
disukai
mengabsorpsi nutrien
c. Kekuatan otot
d. Identifikasi kebutuhan
d. Peningkatan kebutuhan
menelan
kalori dan jenis nutrien
metabolisme
d. Serum Albumin
e. Identifikasi perlunya
e. Faktor ekonomi (mis.
e. Verbalisasi
penggunaan selang
finansial tidak mencukupi)
keinginan untuk
nasogastrik
f. Faktor psikologis (mis.
meningkatkan
f. Monitor asupan makanan
stress, keengganan untuk
nutrisi
g. Monitor berat badan
makan)
f. Pengetahuan
h. Monitor hasil
Gejala & Tanda Mayor:
tentang pilihan
Subjektif pemeriksaan laboratorium
(tidak tersedia) makanan yang
Terapeutik
Objektif
sehat a. Lakukan oral hygienis
a. Berat badan menurun
g. Pengetahuan sebelum makan, jika perlu
minimal 10% dibawah
tentang pilihan b. Fasilitasi menentukan
rentang ideal
minuman yang pedoman diet (mis.
Gejala & Tanda Minor:
Subjektif sehat piramida makanan)
a. Cepat kenyang setelah
makan
b. Kram/nyeri abdomen h. Pengetahuan c. Sajikan makanan secara
c. Nafsu makan menurun tentang standar menarik dan suhu yang
Objektif asupan nutrisi sesuai
a. Bising usus hiperaktif
yang tepat d. Berikan makanan tinggi
b. Otot pengunyah lemah
i. Penyiapan dan serat untuk mencegah
c. Otot menelan lemah
penyimpanan konstipasi
d. Membran mukosa pucat
makanan yang e. Berikan makanan tinggi
e. Sariawan
aman kalori dan tinggi protein
f. Serum albumin turun
j. Penyiapan dan f. Berikan suplemen
g. Rambut rontok berlebihan
penyimpana makanan, jika perlu
h. Diare
minuman yang g. Hentikan pemberian
Kondisi Klinis Terkait
aman makanan melalui selang
a. Stroke
k. Sikap terhadap nasogastrik jika asupan
b. Parkinson
makanan/ oral dapat ditoleransi
c. Mobius syndrome
minuman sesuai Edukasi
d. Cerebral palsy
a. Anjurkan posisi duduk,
dengan tujuan
e. Cleft lip
jika mampu
kesehatan
f. Cleft palate
b. Ajarkan diet yang
Skor : Menurun 1,
g. Amyotropic lateral sclerosis
Cukup Menurun 2, diprogramkan
h. Kerusakan neuromuscular Sedang 3, Cukup
Kolaborasi
Meningkat 4,
i. Luka bakar a. Kolaborasi pemberian
Meningkat 5
j. Kanker l. Perasaan cepat medikasi sebelum makan
k. Infeksi kenyang (mis. pereda nyeri,
l. AIDS m. Nyeri abdomen antlemetik), jika perlu
m. Penyakit Crohn’s n. Sariawan b. Kolaborasi dengan ahli
n. Enterokolitis o. Rambut rontok gizi untuk menentukan
o. Fibrosis kistik p. Diare jumlah kalori dan jenis
q. Berat badan nutrien yang dibutuhkan,
r. Indeks masa tubuh jika perlu
(IMT)
s. Frekuensi makan
t. Nafsu makan
u. Bising usus
v. Tebal lipatan kulit
trisep
w. Membran Mukosa
Skor : Meningkat 1, Cukup
Meningkat 2, Sedang 3,
Cukup Menurun 4,
Menurun 5
2 D.0077. Nyeri Akut Tingkat Nyeri (L.08066) Manajemen Nyeri (I.08238)
Definisi Definisi Definisi
Pengalaman sensorik atau Pengalaman sensorik atau Mengidentifikasi dan mengelola
emosional yang berkaitan dengan emosional yang berkaitan pengalaman sensorik atau
kerusakan jaringan aktual atau dengan kerusakan jaringan emosional yang berkaitan
fungsional, dengan onset mendadak aktual atau fungsional dengan kerusakan jaringan atau
atau lambat dan berintensitas ringan
dengan onset mendadak fungsional dengan onset
hingga berat yang berlangsung atau lambat dan mendadak atau lambat dan
kurang dari 3 bulan berintensitas ringan berintensitas ringan hingga berat
Penyebab hingga berat dan konstan dan konstan
a. Agen pencedera fisiologis Ekspektasi : Menurun Tindaka
Kriteria Hasil Observasi
(mis. inflamasi, iskemia,
a. Kemampuan a. Identifikasi lokasi,
neoplasma)
menuntaskan karakteristik, durasi,
b. Agen pencedera kimiawi
aktivitas (........) frekuensi, kualitas,
(mis. terbakar, bahan kimia
Skor : Menurun 1, Cukup intensitas nyeri
iritan) Menurun 2, Sedang 3,
b. Identifikasi skala nyeri
Cukup Meningkat 4,
c. Agen pencedera fisik (mis.
Meningkat 5 c. Identifikasi respon nyeri
abses, amputasi, terbakar, b. Keluhan nyeri
non verbal
terpotong mengangkat c. Meringis
d. Identifikasi faktor yang
berat, prosedur operasi, d. Sikap protektif
memperberat dan
trauma, latihan fisik e. Gelisah
memperingan nyeri
berlebihan) f. Kesulitan tidur
e. Identifikasi pengetahuan
Gejala & Tanda Mayor: g. Menarik diri
dan keyakinan tentang
Subjektif
h. Berfokus pada diri
a. Mengeluh nyeri nyeri
sendiri
Objektif f. Identifikasi pengaruh
a. Tampak meringis i. Diaforesis
budaya terhadap respon
b. Bersikap protektif (mis. j. Perasaan depresi
nyeri
waspada, posisi (tertekan)
g. Identifikasi pengaruh
menghindari nyeri) k. Perasaan takut
nyeri pada kualitas hidup
c. Gelisah mengalami cedera
h. Monitor keberhasilan
d. Frekuensi nadi meningkat berulang
terapi komplementer yang
e. Sulit tidur l. Anoreksia
sudah diberikan
Gejala & Tanda Minor: m. Perineum terasa
i. Monitor efek samping
Subjektif
tertekan
(tidak tersedia) penggunaan analgetik
Objektif n. Uterus teraba
Terapeutik
a. Tekanan darah meningkat
membulat a. Berikan teknik
b. Pola napas berubah
o. Ketegangan otot nonfarmakologis untuk
c. Nafsu makan berubah
p. Pupil dilatasi mengurangi rasa nyeri
d. Proses berfikir terganggu
q. Muntah (mis. TENS, hipnosis,
e. Menarik diri
r. Mual akupresure, terapi musik,
f. Berfokus pada diri sendiri
Skor : Meningkat 1, Cukup biofeedback, terapi pijat,
g. Diaforesis Meningkat 2, Sedang 3,
aromaterapi, teknik
Cukup Menurun 4,
Kondisi Klinis Terkait
Menurun 5 imajinasi terbimbing,
a. Kondisi pembedahan
s. Frekuensi nadi
kompres hangat atau
b. Cedera traumatis
t. Pola napas
dingin, terapi bermain)
c. Infeksi
d. Sindrom koroner akut u. Tekanan darah b. Kontrol lingkungan yang
e. Glaukoma v. Proses berpikir memperberat rasa nyeri
w. Fokus (mis. suhu ruangan,
x. Fungsi berkemih pencahayaan, kebisingan)
y. Perilaku c. Fasilitasi istirahat dan
z. Nafsu makan tidur
aa. Pola fikir d. Pertimbangkan jenis dan
Skor : Memburuk 1, sumber nyeri dalam
Cukup Memburuk 2,
pemilihan strategi
Sedang 3, Cukup Membaik
4, Membaik 5 meredakan nyeri
Edukasi
a. Jelaskan penyebab
periode dan pemicu nyeri
b. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
c. Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
d. Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
e. Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
3 D.0129. Gangguan Integritas kulit/ Integritas Kulit dan Perawatan Integritas Kulit
Jaringan Jaringan (L.14125) (I.11353)
Definisi Definisi Definisi
Kerusakan kulit (dermis dan/ atau Keutuhan kulit (dermis Mengidentifikasi dan merawat
epidermis) atau jaringan (membran dan/ atau epidermis) atau kulit untuk menjaga keutuhan,
mukosa, kornea, fasia, otot, tendon,
jaringan (membran kelembaban dan mencegah
tulang, kartilago, kapsul sendi dan/
mukosa, kornea, fasia, perkembangan mikroorganisme
atau ligamen) otot, tendon, tulang, Tindakan
Penyebab kartilago, kapsul sendi Observasi
a. Perubahan sirkulasi dan/ atau ligament) a. Identifikasi penyebab
Ekspektasin : Meningkat
b. Perubahan status nutrisi gangguan integritas kulit
Kriteria Hasil
(kelebihan atau kekurangan) a. Elastisitas (mis. perubahan sirkulasi,
c. Kekurangan/ kelebihan b. Hidrasi perubahan status nutrisi,
volume cairan c. Perfusi jaringan penurunan kelembaban,
d. Penurunan mobilitas Skor : Menurun 1, Cukup suhu lingkungan ekstrem,
Menurun 2, Sedang 3,
e. Bahan kimia iritatif penggunaan mobilitas)
Cukup Meningkat 4,
Meningkat 5
Terapeutik
f. Suhu lingkungan yang d. Kerusakan a. Ubah posisi tiap 2 jam jika
ekstrem jaringan tirah baring
g. Faktor mekanis (mis. e. Kerusakan lapisan b. Lakukan pemijatan pada
penekanan pada tonjolan kulit area penonjolan tulang,
tulang, gesekan) atau faktor f. Nyeri jika perlu
elektris (elektrodiatermi, g. Perdarahan c. Bersihkan perineal dengan
energi listrik bertegangan h. Kemerahan air hangat, terutama
tinggi) i. Hematoma selama periode diare
h. Efek samping terapi radiasi j. Pigmentasi d. Gunakan produk berbahan
i. Kelembaban abnormal petrolium atau minyak
j. Proses penuaan k. Jaringan parut pada kulit kering
k. Neuropati perifer l. Nekrosis e. Gunakan produk berbahan
l. Perubahan pigmentasi m. Abrasi kornea ringan/alami dan
m. Perubahan hormonal Skor : Meningkat 1, Cukup hipoalergik pada kulit
Meningkat 2, Sedang 3,
n. Kurang terpapar informasi sensitif
Cukup Menurun 4,
tentang upaya Menurun 5 f. Hindari produk berbahan
n. Suhu kulit
mempertahankan/ dasar alkohol pada kulit
o. Sensasi
melindungi integritas kering
p. Tekstur
jaringan Edukasi
q. Pertumbuhan a. Anjurkan menggunakan
Gejala & Tanda Mayor:
Subjektif rambut pelembab (mis. lotion,
(tidak tersedia)
Skor : Memburuk 1, serum)
Objektif
Cukup Memburuk 2,
Kerusakan jaringan dan/ atau b. Anjurkan minum air yang
Sedang 3, Cukup
lapisan kulit
Membaik 4, Membaik cukup
Gejala & Tanda Minor:
5
Subjektif c. Anjurkan meningkatkan
(tidak tersedia)
asupan nutrisi
Objektif
a. Nyeri d. Anjurkan meningkatkan
b. Perdarahan asupan buah dan sayur
c. Kemerahan e. Anjurkan menghindari
d. Hematoma terpapar suhu ekstrem
Kondisi Klinis Terkait f. Anjurkan menggunakan
a. Imobilisasi
tabir surya SPF minimal
b. Gagal jantung kongestif
30 saat berada di luar
c. Gagal ginjai
rumah
d. Diabetes melitus
g. Anjurkan mandi dan
e. Imunodefisiensi (mis.
menggunakan sabun
AIDS)
secukupnya
4 Hipovolemia Keseimbangan Cairan Manajemen Hipovolemia
(L.03020) (I.03114)
Definisi Definisi
Ekuilibrium antara volume Mengidentifikasi dan mengelola
cairan di ruang intraseluler kelebihan volume cairan
dan ekstraseluler tubuh intravaskuler dan ekstraseluler
Ekspektasi : Meningkat serta mencegah terjadinya
Kriteria Hasil komplikasi
a. Asupan cairan Tindakan
Observasi
b. Haluaran urin
a. Periksa tanda dan gejala
c. Kelembaban
hipervolemia (mis.
membran mukosa
ortopnea, dispnea,
d. Asupan makanan
JVP/CVP meningkat,
Skor : Menurun 1, Cukup
refleks hepatojugular
Menurun 2, Sedang 3,
Cukup Meningkat 4, positif, suara napas
Meningkat 5
tambahan)
e. Edema
b. Identifikasi penyebab
f. Dehidrasi
hipervolemia
g. Asites
c. Monitor status
h. Konfusi
hemodinamik (mis.
Skor : Meningkat 1,
Cukup Meningkat 2, frekuensi jantung, tekanan
Sedang 3, Cukup
darah, MAP, CVP, PAP,
Menurun 4, Menurun
5 PCWP, CO,CI), Jika
i. Tekanan darah
tersedia
j. Denyut nadi radial
d. Monitor intake dan output
k. Tekanan arteri
cairan
rata-rata
e. Monitor tanda
l. Membran mukosa
hemokonsentrasi (mis.
m. Mata cekung
kadar natrium, BUN,
n. Turgor kulit
hematokrit, berat jenis
o. Berat badan
urin)
Skor : Memburuk 1,
f. Monitor tanda
Cukup Memburuk 2,
Sedang 3, Cukup Membaik peningkatan tekanan
4, Membaik 5
onkotik plasma (mis.
kadar protein dan albumin
meningkat)
g. Monitor kecepatan infus
secara ketat
h. Monitor efek samping
diuretik (mis. hipotensi
ortostatik, hipovolemia,
hipokalemia,
hiponatremia)
Terapeutik
a. Timbang berat badan
setiap hari pada waktu
yang bersamaan
b. Batasi asupan cairan dan
garam
c. Tinggikan kepala tempat
tidur 30-40 derajat
Edukasi
a. Anjurkan melapor jika
haluaran urine < 0,5
mL/kg/jam dalam 6 jam
b. Anjurkan melapor jika BB
bertambah > 1 kg dalam
sehari
c. Ajarkan cara mengukur
dan mencatat asupan dan
haluaran cairan
d. Ajarkan cara membatasi
cairan
Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian
diuretik
b. Kolaborasi penggantian
kehilangan kalium akibat
diuretik
Kolaborasi pemberian
continuous renal replacement
therapy (CRRT), Jika perlu
Daftar Pustaka