Anda di halaman 1dari 9

LANGKAH RESTORASI KANTOR FIRMA

HUKUM YANG REDUP

Mata Kuliah : Management Law Firm


Dosen Pengampu : Dr. Yayan Riyanto S.H., M.H.

Disusun oleh :

Muhammad Wildan Alfatah


202010110311431
VG

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya Ucapkan atas segala Kenikmatan yang telah


diberikan oleh sang pencipta semesta dan yang Maha Agung “Allah
SWT”, dan tak lupa saya ucapkan terimakasih kepada Bapak Dosen
Pengampu Mata Kuliah Management Law Firm yaitu Dr. Yayan Riyanto,
S.H., M. Hum., Atas kesempatan yang beliau berikan dalam Menyusun
Makalah “Langkah Restorasi Kantor Firma Hukum yang Redup” sebagai
bentuk pemenuhan tugas yang diberikan, serta disusunnya Makalah ini
diharapkan dapat memberikan insight atas permasalahan yang ada.

Saya selaku penyusun Makalah “Langkah Restorasi Kantor Firma Hukum


yang Redup” sangat menghargai Kritikan, Saran serta dukungan para
Pembaca, guna memperbaiki serta meningkatkan Kualitas Hasil tulisan
yang akan saya susun untuk kedepannya dan dengan ini saya harapkan
Makalah yang telah saya susun dapat dijadikan sebagai instrumen
pembelajaran bagi khalayak umum.

Malang, 31 Oktober 2022

Penulis

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar …….………………………………………… 1

Daftar Isi …………..………………………………………… 2

BAB I PENDAHULUAN ………………………………….. 3

1.1 Latar Belakang ………………………………………….. 3

1.2 Rumusan Masalah ...…………………………………….. 3

1.3 Tujuan ……………………………………………………. 3

BAB II PEMBAHASAN …………………………………….. 4

2.0 Isi Pembahasan ………………………………………… 4

BAB III PENUTUPAN ……………………………………… 7

3.1 Kesimpulan ……………………………………………… 7

BAB IV DAFTAR PUSTAKA …..…………………………. 8

2
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Suatu firma hukum memiliki kesamaan dengan jenis usaha lainnya, dimana
usaha lainnya memerlukan pelanggan atas jasa yang diberikan, begitupula dengan
firma hukum. Tetapi bagaimana cara ataupun langkah yang perlu diambil dalam
menarik pelanggan atas jasa yang ditawarkan oleh firma hukum, terlebih firma hukum
yang telah dibangun telah menunjukan berbagai macam pertanda kepailitan. Sebab
oleh itu saya akan memaparkan pemahaman yang saya miliki dalam merestorasikan
kantor firma yang meredup, mulai dari sistem manajemennya hingga teknik
marketing yang tentu saja masih mengikuti kode etis yang berlaku.

Dengan menggunakan kode etis yang berlaku sebagai kiblat daripada pembangunan
sistem manajemen law firm, terdapat segudang manfaat yang dapat dipetik guna
perkembangan pola pikir setiap individu yang tergabung kedalam suatu kantor firma.

1.2. Rumusan Masalah


⚫ Bagaimana Kantor Firma hukum menghadapi kepailitan yang sudah berada
didepan mata serta langkah-langkah yang diperlukan dalam merestorasi suatu
kantor firma hukum yang berada di ujung tanduk

1.3. Tujuan
⚫ Kantor Firma Hukum dapat terestorasi dengan baik

3
BAB II PEMBAHASAN

2.0. Isi Pembahasan

Firma apabila diartikan kedalam bahasa Belanda adalah “Venootschap Onder


Firma”. dan Secara harfiah, firma sendiri merupakan perserikatan dagang antara
beberapa perusahaan atau sering juga disebut Fa, yang mana dalam hal ini merupakan
sebuah bentuk badan usaha untuk menjalankan usaha antara dua orang atau lebih
(disebut Firmant) dengan memakai nama bersama atau satu nama yang digunakan
bersama untuk memperluas usahanya.

Tentunya pengertian daripada firma berbeda-beda, sebagaimana hal tersebut dapat


bersifat subjektif. Apabila kita mengacu pada sudut pandang Manulang (1975),
persekutuan dengan firma sejatinya merupakan suatu persekutuan dalam menjalankan
perusahaan dengan memakai nama bersama. Secara gamblangnya terdapat
sekelompok individu yang bersekutu untuk menjalankan suatu perusahaan. Dengan
catatan Nama perusahaannya pada umumnya adalah nama dari salah seorang sekutu.

Dalam mengelola suatu kantor firma hukum, diperlukan kemampuan manajemen law
firm guna mencapai progres perkembangan yang dinamis, cepat, dan berpotensi untuk
tumbuh besar dikemudian hari. Dalam kepengurusan Pengelolaan firma hukum besar
dengan sistem partnership yang terbuka, diperlukan skillset berupa pengaturan modal
terencana, perekruitan sumber daya manusia yang berkualitas, kompensasi atas
pekerjaan dan pembagian fee,serta hal-hal yang sifatnya mendetail seperti penentuan
jam kantor dan hubungan dengan pihak klien. Tanpa adanya kemampuan skillset
tersebut, sudah sewajarnya apabila kantor firma yang tidak dilandasi akan
pemahaman mengenai manajemen law firm akan mengalami kepailitan, baik cepat
maupun lambat.

4
Dengan tersusunnya kantor firma hukum yang tidak mengikuti landasan manajemen
law firm, maka akan terdapat dampak negatif yang menghantui kantor firma tersebut,
salah satunya adalah bubarnya/pailitnya kantor firma hukum yang ada, tetapi apabila
kantor firma dapat mengintropeksi akumulasi kesalahan yang dimiliki, maka sudah
dapat dilihat dengan jelas progres awal menuju kebangkitan kantor firma hukum,
berikut langkah-langkah restorasi kantor firma hukum tersebut :

1. Menyusun Struktur kepengurusan Kantor Firma Hukum


Langkah awal yang diperlukan dalam merestorasi ialah dengan membenahi
struktur kepengurusan internal terlebih dahulu, dimana setiap peran jabatan
dengan kewenangan masing-masing yang krusial harus difokuskan terlebih
dahulu. Dalam hal ini apabila pemilihan struktur kepengurusan internal
berjalan dengan baik, tentu progres selanjutnya dapat dilaksanakan tanpa
permasalahan yang berat dan terulang

2. Pemahaman atas Tujuan awal pembentukan Kantor Firma Hukum


Pemahaman tujuan pembentukan diperlukan dalam penanaman idealisme para
sumber daya manusia yang berada dalam naungan kantor firma hukum dan
perlu diingatkan kembali kepada pimpinan serta pengelola kantor firma
hukum untuk tidak berfokus pada profitabilitas semata, tetapi juga faktor-
faktor lain yang ikut mendukung kesuksesan firma1.

3. Pemenuhan kewenangan masing-masing struktur jabatan (tata kelola sekutu)


Atas terpilihnya sumber daya manusia yang telah melewati pengendalian mutu
sebagai proses filterisasi, para sumber daya manusia tersebut tentunya
diwajibkan memenuhi kewenangannya serta beramanah dalam andil
bagiannya2

1 https://www.hukumonline.com/berita/a/kiatkiat-mengelola-firma-hukum-anda--hol18736?page=2
2 https://www.hukumonline.com/berita/a/kiatkiat-mengelola-firma-hukum-anda--hol18736?page=2

5
4. Penyusunan Strategi Marketing yang on point
Dalam penyusunan strategi marketing kantor firma hukum diperlukan strategi
yang on point, hal ini dikarenakan ketentuan pasal 8 huruf b kode etik Advokat
Indonesia yang berbunyi “Pemasangan iklan semata-mata untuk menarik perhatian
orang adalah dilarang termasuk pemasangan papan nama dengan ukuran dan! atau
bentuk yang berlebih-lebihan.” dari bunyi tersebut maka dapat disimpulkan
bahwasanya terdapat garis batasan yang dijadikan acuan bagi suatu perserikatan
maupun kantor firma hukum dalam memasarkan jasanya kepada ranah publik.

Walaupun begitu, menurut David tobing, terdapat beberapa strategi pemasaran yang
dapat dilakukan tanpa melanggar kode etik tersebut, yaitu3

a) Memanfaatkan perkembangan teknologi informasi.


Tentu terdapat poin positif yang dapat dikuras dari perkembanagan teknologi
informasi, dimana pesan iklan yang dikirimkan akan lebih cepat, lebih luas,
dan lebih transparan, dengan catatan memperhatikan rambu – rambu dalam
UU Perlindungan Konsumen yang tetap perlu diperhatikan seperti tidak
menggunakan kata-kata yang bombastis, menjamin, atau menjanjikan sesuatu
yang tidak pasti. Serta tak lupa firma hukum juga perlu memaksimalkan
website kantornya dengan menggunakan teknik Search Engine
Optimization (SEO) dengan tujuan akses informasi dapat dengan mudah di
raih oleh klien.
b) Selalu mengawasi perkembangan regulasi maupun peraturan yang ada
Hal ini bertujuan agar saat melakukan branding ke Kementerian, BUMN atau
perusahaan multinasional dapat memenuhi persyaratan pada mengikuti tender
pengadaan konsultan hukum.
c) Tidak membeda-bedakan klien (Pro bono)
Keadilan tentunya tidak hanya berpihak pada mereka yang sanggup membayar,
melainkan terhadap semua manusia dengan hak istimewanya yang diemban
(HAM)
d) Berpegang Teguh pada keadilan dan Tujuan awal pembentukan Kantor Firma
Hukum

3 https://ngertihukum.id/sejumlah-cara-etis-untuk-memasarkan-jasa-hukum/

6
Tentu sebagai manusia yang memiliki akal dan hati nurani, sedah sewajarnya
kita memilih untuk menyuarakan kebenaran dengan tulus, secara dengan
idealisme yang menjunjung tinggi keadilan, tentu ketenaran akan juga
mengikuti.

5. Penjalinan Hubungan baik dengan Para Klien

Dengan Terwujudnya langkah-langkah tersebut, akan dapat terlihat progres demi


progres walaupun secara bertahap dan dengan diaplikasikannya langkah-langkah
tersebut, maka terwujudlah progres restorasi kantor firma hukum secara perlahan.

BAB III PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan
pengertian daripada firma berbeda-beda, sebagaimana hal tersebut dapat bersifat
subjektif, tetapi apabila mengacu pada pandnagan manulang (1975), pengertian dari
persekutuan dengan firma sejatinya merupakan suatu persekutuan dalam menjalankan
perusahaan dengan memakai nama bersama. Secara gamblangnya terdapat
sekelompok individu yang bersekutu untuk menjalankan suatu perusahaan. Dengan

catatan Nama perusahaannya pada umumnya adalah nama dari salah seorang sekutu.
Dalam mengelola suatu kantor firma hukum, diperlukan kemampuan manajemen law
firm berupa pengaturan modal terencana, perekruitan sumber daya manusia yang
berkualitas, kompensasi atas pekerjaan dan pembagian fee,serta hal-hal yang sifatnya
mendetail seperti penentuan jam kantor dan hubungan dengan pihak klien.hal ini
diketahui guna mencapai progres perkembangan yang dinamis, cepat, dan berpotensi
untuk tumbuh besar dikemudian hari. Tanpa pengaplikasian kemampuan skillset
manajemen law firm kedalam pengelolaan kantor firma hukum, maka dapat dikatakan
bahwasanya kantor firma lambat laun akan mengalami kepailitan.

7
Kantor Firma Hukum yang berada di ambang kepailitan masih memiliki harapan
dalam merestorasi kantor firma hukum yang telah bangun, yaitu dengan
mengaplikasikan langkah-langkah berikut, mulai dari Menyusun Struktur
kepengurusan Kantor Firma Hukum, Pemahaman atas Tujuan awal pembentukan
Kantor Firma Hukum, Pemenuhan kewenangan masing-masing struktur jabatan (tata
kelola sekutu), Penyusunan Strategi Marketing yang on point dan Penjalinan
Hubungan baik dengan Para Klien. Dengan diaplikasikannya langkah-langkah
tersebut, progres baik secara cepat maupun perlahan dijamin akan terus berlangsung
secara dinamis dan lambat laun akan keluar dari ambang kepailitan.

BAB IV DAFTAR PUSTAKA

- https://ngertihukum.id/sejumlah-cara-etis-untuk-memasarkan-

jasahukum/
- https://www.hukumonline.com/berita/a/kiatkiat-mengelola-firma-hukum-
anda--hol18736?page=2

Anda mungkin juga menyukai