Anda di halaman 1dari 19

1

MODUL PRAKTIKUM TEKNIK RADIOGRAFI OESOFAGUS


MAAG DUODENUM (OMD)

A. Tujuan Instruksi Khusus (TIK)


1. Kompetensi Umum
a. Mahasiswa mampu melaksanakan pemeriksaan radiografi oesofagus
maag duodenum (OMD)

2. Kompetensi Khusus
a. Mahasiswa mampu mempersiapkan dan menggunakan peralatan yang
tepat pada pemeriksaan radiografi Oesofagus Maag Duodenum (OMD)
b. Mahasiswa mampu melakukan identifikasi pasien dan komunikasi efektif
tetang penjelasan prosedur pemeriksaan
c. Mahasiswa mampu memilih proyeksi yang tepat sesuai degan klinis yang
ditemukan
d. Mahasiswa mampu melakukan proyeksi yang dibutuhkan dalam
pemeriksaan radiografi Oesofagus Maag Duodenum (OMD)
e. Mahasiswa mampu menjelaskan kriteria anatomi dari radiograf
Oesofagus Maag Duodenum (OMD)

B. Materi Praktikum
1. Indikasi Pemeriksaan
a. Achalasia, dysphagia
b. Carcinoma
c. Gastric Carcinoma

1
Modul Praktikum Teknik Radiografi Oesofagus Maag Duodenum (OMD)
2

2. Identifikasi Pasien
Dalam identifikasi pasien dan komunikasi efektif yang yang perlu di pastikan
antara lain :
a. Nama pasien
b. Tanggal lahir
c. Alamat
d. Bagian tubuh yang sakit dan sisi tubuh yang sakit (kanan atau kiri)
e. Anamnese singkat
f. Penjelasan Prosedur
3. Persiapan Pasien (dilakukan jika pemeriksaan dilanjutkan sampai maag dan
duodenum)
a. Pasien diberi penjelasan tentang pemeriksaan yang akan dilakukan.
b. 2 hari sebelum pemeriksaan pasien diet rendah serat dan rendah lemak
c. Malam harinya pasien makan malam terakhir sebelum dilakukan
pemeriksaan
d. Malam hari pasien diberi dulcolax oral 1 tablet per 10 kg berat badan
e. Pasien tidak diperbolehkan mengkonsumsi obat-obatan yang
mengandung substansi radiopaque seperti steroid, pil kontrasepsi
4. Persiapan Alat dan Bahan
a. Pesawat sinar X
b. Kaset 35 x 43 cm, 24 x 30 cm
c. Film 35 x 43 cm, 24 x 30 cm
d. Grid
e. Media Kontras Barium sulfat (Ba SO4 )
f. Air matang
g. Gelas
h. Sendok
i. Tissue
j. Bengkok
k. Baju pasien
l. Marker R atau L

2
Modul Praktikum Teknik Radiografi Oesofagus Maag Duodenum (OMD)
3

5. Proyeksi Teknik Radiografi Oesofagus Maag Duodenum (OMD)


a) Oesofagus
a. Proyeksi Antero Posterior (AP)
1) Posisi Pasien : Berdiri, duduk atau supine
2) Posisi Obyek : Mid Sagital Plane (MSP) tegak lurus
pertengahan kaset
3) Central Ray : tegak lurus terhadap kaset
4) Central Point : T5-6 (3 inchi inferior jugular notch/1 inch
inferior sternal angle)
5) Teknik Eksposi : pasien diberi suspensi barium kurang lebih 2-
3 sendok makan. Kontras barium dikulum di dalam mulut
setelah itu pasien diinstruksikan untuk menelan. Eksposi
dilakukan pada saat pasien menelan barium
6) Keterangan :
a. Penderita tidak perlu puasa kecuali kalau dilanjutkan
dengan pemeriksaan lambung.
b. Sebelum pasien meminum media kontras, dilakukan plain
foto terlebih dahulu
c. Pebandingan media kontras dan air matang yaitu 1:1
d. Kontras dimasukkan kedalam mulut 2-3 sendok makan dan
ditahan. Setelah kontras melewati oesophagus baru
dilakukan eksposi.
e. Sewaktu dilakukan eksposi penderita harus tahan nafas
sambil memberi tekanan (mengejan) agar seolah-olah
barium berhenti disaluran oesophagus

3
Modul Praktikum Teknik Radiografi Oesofagus Maag Duodenum (OMD)
4

5 cm x 8 cm

Ditmpatkan ditengah, boleh


dalam posisi membujur atau
melintang

Gambar 1. Pengaturan Proyeksi AP Oesofagus

Keterangan :
1. Aortic arch
2. Esophagus
3. Jantung
4. Lambung

Gambar 2. Anatomi Radiografi AP Oesofagus

b. Lateral
1) Posisi Pasien : Tidur Miring
2) Posisi Obyek
a. Pasien diposisikan menghadap radiografer. Atur lengan pasien ke
depan. Atur MCP dipertengahan kaset

4
Modul Praktikum Teknik Radiografi Oesofagus Maag Duodenum (OMD)
5

3) Central Ray : Vertikal tegak lurus terhadap kaset


4) Central Point : setinggi T5-T6
5) Teknik Eksposi : pasien diberi suspensi barium kurang lebih 2-3
sendok makan. Kontras barium dikulum di dalam mulut setelah itu
pasien diinstruksikan untuk menelan. Eksposi dilakukan pada saat
pasien menelan barium
6) Keterangan :
a. Batas atas kaset : setinggi dagu / 5 cm diatas shoulder
joint
b. Batas bawah kaset : menyesuaikan

Gambar 3. Pengaturan Proyeksi Lateral Oesofagus

Keterangan :
1. Oesofagus
2. gaster

Gambar 4. Anatomi Radiografi Lateral Oesofagus

5
Modul Praktikum Teknik Radiografi Oesofagus Maag Duodenum (OMD)
6

c. Oblik
1. Right Anterior Oblik (RAO)
1) Posisi Pasien
Tidur tengkurap atau berdiri dengan sisi sebelah kanan rapat
pada meja pemeriksaan dan sisi sebelah kiri dioblikkan.
2) Posisi Obyek
a. Pasien dari posisi PA dirotasikan sebesar 350 – 400 dengan
sebelah kiri anterior tubuh jauh dari kaset
b. posisi semiprone tempatkan lengan kiri di samping tubuh
elbow kanan ditekuk untuk memegang segelas barium.
c. Untuk posisi berdiri letakkan kanan disamping dengan
memegang standar kaset dan tangan kiri memegang wadah
media kontras.
3) Central Ray : Vertikal tegak lurus terhadap kaset
4) Central Point : Thoracal 5-6
5) Teknik Eksposi : pasien diberi suspensi barium kurang lebih 2-
3 sendok makan. Kontras barium dikulum di dalam mulut setelah
itu pasien diinstruksikan untuk menelan. Eksposi dilakukan pada
saat pasien menelan barium.
6) Keterangan :

Gambar 5. Pengaturan Proyeksi RAO Oesofagus

6
Modul Praktikum Teknik Radiografi Oesofagus Maag Duodenum (OMD)
7

Keterangan :
1. Oesofagus
2. Jantung
3. Left Hemidiapragma
4. Lambung

Gambar 6. Anatomi Radiograf RAO Oesofagus

2. Left Anterior Oblik (LAO)


1) Posisi Pasien
Pasien dalam posisi tidur tengkurap atau berdiri dengan sisi
sebelah kiri rapat pada meja pemeriksaan dan sisi sebelah kanan
dioblikkan.
2) Posisi Obyek
a. Dari posisi PA pasien dirotasikan sebesar 35° – 40° dengan
sebelah anterior kiri rapat pada kaset dan sebelah kanan jauh
dari kaset.
b. Untuk posisi semiprone tempatkan lengan kanan di samping
tubuh elbow joint kiri ditekuk diletakkan di dekat kepala.
3) Central Ray :Vertikal tegak lurus terhadap kaset
4) Central Point : Vetebrae Thoracal 5-6

7
Modul Praktikum Teknik Radiografi Oesofagus Maag Duodenum (OMD)
8

5) Teknik Eksposi : pasien diberi suspensi barium kurang lebih 2-


3 sendok makan. Kontras barium dikulum di dalam mulut setelah
itu pasien diinstruksikan untuk menelan. Eksposi dilakukan pada
saat pasien menelan barium.
6) Keterangan :

Gambar 7. Pengaturan Proyeksi LAO Oesofagus

Keterangan :
1. Trachea
2. Oesofagus
3. Barium dalam lambung
4. Udara di dalam lambung

Gambar 8. Anatomi Radiografi LAO Oesofagus

b) Maag Duodenum
a. Proyeksi Antero Posterior (AP)
1) Posisi Pasien : Pasien tidur dimeja pemeriksaan.

8
Modul Praktikum Teknik Radiografi Oesofagus Maag Duodenum (OMD)
9

2) Posisi Obyek
a. MSP tepat dipertengahan kaset.
b. Kedua tangan disamping tubuh
3) Central Ray : Vertikal tegak lurus
4) Central Point : Setinggi L1-L2 (Pertengahan antara umbilicus
dengan procesuss xypoideus)
5) Keterangan : Tujuan foto untuk melihat anatomi,
letak, dan kedudukan lambung dari aspek anterior. Batas atas
kaset setinggi proc. Xypoideus dan batas bawah kaset setinggi
SIAS.

Gambar 9. Pengaturan Proyeksi AP Maag Duodenum


Keterangan :
1. Fundus
2. Corpus
3. Pyloric portion
4. Duodenal loop

Gambar 10. Anatomi Radiografi Proyeksi AP


b . Proyeksi Lateral
1) PosisiPasien : Pasien tidur miring di meja pemeriksaan.
2) Posisi Obyek
a. MCP tepat di pertengahan kaset.

9
Modul Praktikum Teknik Radiografi Oesofagus Maag Duodenum (OMD)
10

b. Kedua tangan sebagai bantalan


3) Central Ray : Vertikal tegak lurus
4) Central Point : Setinggi L1-L2 (Pertengahan antara
umbilicus dengan procesuss xypoideus).
5) Keterangan : Tujuan proyeksi untuk melihat
retrogastric space.

Gambar 11. Pengaturan Proyeksi Lateral Maag Duodenum

Keterangan:
1. Corpus
2. Pyloric Portion
3. Fundus
4. Duodenum
5. Duodenal Bulb

Gambar 12. Anatomi Radiograf Lateral Maag Duodenum

c. Proyeksi AP Oblik (LPO)


1) Posisi Pasien :
Pasien dalam posisi tiduran supine di atas meja pemeriksaan
kemudian tubuh pasien dirotasikan 30° - 60° dengan sisi
posterior kiri menempel kaset.

10
Modul Praktikum Teknik Radiografi Oesofagus Maag Duodenum (OMD)
11

2) Posisi Obyek
Kaki kiri lurus sedangkan kaki kanan diletakkan diatas kaki kiri
dan tangan kiri diatur kedepan di samping tubuh.
4) Central Point : Setinggi L1-L2
5) Keterangan :Tujuan proyeksi untuk melihat seluruh bagian
lambung dan C loop duodenum tidak
superposisi antara pylorus dan lambung.

Gambar 13. Pengaturan Proyeksi LPO Maag Duodenum

Keterangan:

1. Esophagus
2. Fundus
3. Body
4. Pylorus
5. Duodenum

Gambar 14. Anatomi Radiografi Proyeksi LPO

11
Modul Praktikum Teknik Radiografi Oesofagus Maag Duodenum (OMD)
12

d. Proyeksi PA Oblik (RAO)


1) Posisi Pasien :
Pasien dalam posisi tiduran prone di atas meja pemeriksaan
kemudian tubuh pasien dirotasikan 40o – 70o dengan sisi
anterior kanan menempel kaset.
2) Posisi Obyek :
Tangan kanan lurus disamping tubuh, tangan kiri fleksi
disamping kepala dan kaki kiri difleksikan untuk imobilisasi.
3) Central Ray : Vertikal tegak lurus
4) Central Point : Lumbal 1-2
5) Keterangan : Tujuan foto untuk melihat keseluruhan bagian
lambung dan C-loop duodenum.

Gambar 15. Pengaturan Proyeksi RAO Maag Duodenum

12
Modul Praktikum Teknik Radiografi Oesofagus Maag Duodenum (OMD)
13

Keterangan:

1. Fundus
2. Greater Curvature
3. Duodenal Bulb
4. Pylorus

Gambar 16. Anantomi Radiografi Proyeksi RAO

Lembar Kerja Praktikum

Kasus 1
Ny.R mengalami kesulitan menelan , pasien melakukan pemeriksaa ke dokter
dan di diagnosa menderita dysphagia untuk menegakkan diagnosa tersebut
dokter merujuk pasien untuk melakukan pemeriksaan radiologi.

Pertanyaan :
Proyeksi apa yang anda pilih dalam kasus tersebut?

Jawaban :
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………

13
Modul Praktikum Teknik Radiografi Oesofagus Maag Duodenum (OMD)
14

Deskripsi Proyeksi Pemeriksaan

Kasus 2
An.A mengalami kesulitan menelan dan tenggorokannya terasa sakit pada saat
menelan, pasien dirujuk oleh dokter untuk melakukan pemeriksaan radiologi
dengan indikasi carcinoma oesofagus

Pertanyann :
Proyeksi apa yang anda pilih dalam kasus tersebut?

Jawaban :
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………

14
Modul Praktikum Teknik Radiografi Oesofagus Maag Duodenum (OMD)
15

Deskripsi Proyeksi Pemeriksaan

Kasus 3
Tn. N menderita penyakit gastritis dan dilakukan pemeriksaan radiologi. Dokter
ingin melihat lambung dari aspek anterior.

Pertanyaan :
Proyeksi apa yang anda pilih dalam kasus tersebut?

Jawaban :
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………

15
Modul Praktikum Teknik Radiografi Oesofagus Maag Duodenum (OMD)
16

Deskripsi Proyeksi Pemeriksaan

Kasus 4
Ny. S diketahui mempunyai massa yang terperangkap pada lambung. Dokter
ingin mengetahui seberapa besar dsan letak dari massa yang ada.

Pertanyaan :
Proyeksi apa yang anda pilih dalam kasus tersebut?

Jawaban :
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………

16
Modul Praktikum Teknik Radiografi Oesofagus Maag Duodenum (OMD)
17

Deskripsi Proyeksi Pemeriksaan

Kasus 5
Tn. A mengalami nyeri perut hebat. Dokter menyarankan untuk dilakukan
pemeriksaan radiologi dengan tampak lambung dan duodenum.

Pertanyaan :
Proyeksi apa yang anda pilih dalam kasus tersebut?

Jawaban :
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………
17
Modul Praktikum Teknik Radiografi Oesofagus Maag Duodenum (OMD)
18

Deskripsi Proyeksi Pemeriksaan

Kasus 6
Ny. J diketahui menderita gastric carsionoma. Dokter ingin mengetahui sejauh
mana penyebaran penyakit pasien. Untuk itu dilakukan pemeriksaan radiologi
untuk menampakkan lambung dan duodenum agar tidak superposisi.

Pertanyaan :
Proyeksi apa yang anda pilih dalam kasus tersebut?

18
Modul Praktikum Teknik Radiografi Oesofagus Maag Duodenum (OMD)
19

Jawaban :
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………

Deskripsi Proyeksi Pemeriksaan

19
Modul Praktikum Teknik Radiografi Oesofagus Maag Duodenum (OMD)

Anda mungkin juga menyukai