e l m
K
Majas
Kelompok
6
Adzra Raisya
Jihan Hanaa
Pengertian Majas
3. Simile 4. Personifikasi
Majas simile merupakan majas yang Majas hiperbola membandingkan manusia dan
menggambarkan suatu keadaan dengan benda mati. Gaya bahasa yang digunakan seolah-
membading-bandingkan suatu hal dengan hal olah benda tersebut bersikap selayaknya
yang lainnya. Contoh:
Majas paradoks
Paradoks Majas paradoks menggunakan bahasa kiasan untuk membandingkan sesuatu yang
berkebalikan.
Contoh majas paradoks:
1. Sawah itu tetap subur meski kemarau sedang melanda daerah tersebut.
2. Dina selalu merasa kesepian meskipun tinggal di tengah keramaian kota.
Jenis Majas penegasan
1.majas retorika
Majas retorika adalah majas yang berbentuk kalimat tanya tetapi tidak
memerlukan jawaban karena hanya digunakan sebagai penegasan saja.
contoh:
Siapa yang tidak ingin hidup bergelimang harta?
Siapa yang tidak senang ketika tim yang dibelanya menang?
2.majas Pleonasme
Majas pleonasme digunakan untuk memperjelas maksud atau tujuan dengan
menggunakan kata berulang yang semakna dengan kata yang mendahuluinya.
Contoh :
Yoga memajukan mobilnya ke depan untuk menghindari tubrukan.
Pengemis itu menadahkan tangannya ke atas kepada semua pejalan kaki.
Jenis Majas Sindiran
1. Ironi 2. Sinisme 3. Sarkasme
mengejek atau mengejutkan dengan menyindir atau mencemooh secara tidak jenis majas sindiran yang menggunakan metode
mengungkapkan sesuatu yang sebenarnya tidak langsung. penyampaian dengan penggunaan konotasi yang
sesuai dengan apa yang diharapkan atau diinginkan. kasar dan blak-blakan.
contoh :
contoh : contoh :
Zaman sekarang gampang buat cari uang,
Mulutmu harimaumu yang siap menerkam
Ini baru siswa teladan, setiap hari pulang malam. tinggal bikin sensasi seperti dia dirimu!
Indah benar rapor mu dihiasi dengan warna Bekerjalah seperti dia yang tiap hari hanya Sudah bau tanah, bukannya bertaubat malah
merah. rebahan dan makan terus banyak tingkah
4. Satire 5. Inuendo
gaya bahasa yang digunakan untuk mengungkapkan sindiran sindiran yang diungkapkan dengan cara mengecilkan fakta
dengan menggunakan kata-kata kiasan seperti ironi, namun sebenarnya.
dengan cara yang keras seperti sarkasme.
contoh :
contoh : Kau tak perlu menangisi dia terus. Dia hanyalah laki-laki
Ah, percuma saja aku menasihatimu, kalau ternyata selama yang tidak pantas untuk menjadi pendamping hidupmu.
ini ucapanku hanya dianggap embusan angin saja! Aku tak paham mengapa kau bisa semarah itu
Jangan ragukan kemampuan berjanji manis miliknya! kepadanya. Dia kan hanya tidak menghubungimu
Lihatlah berapa banyak korban yang telah dilarikan seharian ini, bukannya mencampakkanmu seumur
uangnya. hidup.
Terimakasih