Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Teguh Hidayatullah

NIM : 22004926

Prodi : Teknologi Pendidikan

Mata Kuliah : Filsafat Pendidikan

Aliran Filsafat Pendidikan Progresivisme

Progresivisme adalah aliran filsafat pendidikan yang berkembang di awal abad ke-20, terutama
di Amerika Serikat, sebagai reaksi terhadap sistem pendidikan tradisional yang dianggap tidak
sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan peserta didik. Aliran ini menekankan
pentingnya pengalaman, kreativitas, dan kebebasan peserta didik dalam proses pembelajaran,
serta peran guru sebagai fasilitator, pembimbing, dan pengarah. Aliran ini juga mengutamakan
pendidikan yang relevan dengan kehidupan nyata dan mampu menyiapkan peserta didik untuk
menghadapi tantangan masa depan.

a. Latar belakang munculnya aliran progresivisme

Aliran progresivisme muncul sebagai respons terhadap kondisi sosial, politik, dan ekonomi di
Amerika Serikat pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, yang ditandai oleh perubahan
besar akibat revolusi industri, urbanisasi, imigrasi, dan demokratisasi. Pendidikan tradisional
yang bersifat otoriter, rigid, dan memorisasi dianggap tidak mampu mengembangkan potensi
dan minat peserta didik, serta tidak relevan dengan kebutuhan masyarakat modern yang
dinamis dan pluralis. Oleh karena itu, para pemikir progresivis mengusulkan pendidikan yang
lebih humanis, fleksibel, dan demokratis, yang berorientasi pada pengembangan kepribadian,
keterampilan, dan pengetahuan peserta didik secara holistik.

b. Peranan dan fungsi aliran progresivisme

Aliran progresivisme memiliki peranan dan fungsi yang penting dalam dunia pendidikan, yaitu:
• Mendorong peserta didik untuk aktif, kritis, dan kreatif dalam proses pembelajaran,
melalui metode seperti diskusi, proyek, eksperimen, dan observasi.
• Memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk memilih dan mengeksplorasi topik,
materi, dan kegiatan yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuan mereka, serta
memberikan umpan balik yang konstruktif dan bermakna.
• Mengintegrasikan kurikulum dengan kehidupan nyata dan konteks sosial peserta didik,
serta mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan, sosial, dan moral yang diperlukan untuk
hidup bermasyarakat.
• Menempatkan guru sebagai teman belajar, bukan sebagai otoritas mutlak, yang
berperan sebagai fasilitator, pembimbing, dan pengarah, serta menghargai keragaman
dan individualitas peserta didik.
• Mempersiapkan peserta didik untuk menghadapi tantangan masa depan, dengan
mengembangkan kemampuan berpikir, berkomunikasi, dan bekerja sama, serta sikap
adaptif, inovatif, dan bertanggung jawab.

c. Tokoh aliran progresivisme dan pengaruhnya

Tokoh utama aliran progresivisme adalah John Dewey (1859-1952), seorang filsuf, psikolog,
dan pendidik Amerika Serikat, yang dikenal sebagai bapak pendidikan progresif. Dewey
mengembangkan konsep pendidikan sebagai proses hidup, bukan sebagai persiapan untuk
hidup, yang berdasarkan pada pengalaman, interaksi, dan refleksi. Dewey juga mengajukan ide
pendidikan demokratis, yang menekankan partisipasi, kerjasama, dan keadilan dalam
komunitas belajar. Dewey mempengaruhi banyak pemikir dan praktisi pendidikan, baik di
Amerika Serikat maupun di dunia, seperti Francis Parker, William Kilpatrick, Maria
Montessori, Paulo Freire, dan Jean Piaget.

Anda mungkin juga menyukai