Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

SHARING KNOWLEDGE
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia
Dosen : Sunimah,S.E.,M.Si

Kelas 3P Manajemen

DisusunOleh :
Kelompok 7

Baghiz Abbiyu Dzaky 121020904


Fariq Ibnu Syafrian 121020638
Hary siswanto 121020629
Ade Irawan 121020649

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan
Karuni-Nya kepada kita semua sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia dengan
judul SHARING KNOWLEDE

Makalah ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin dan mendapat bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini, dan tidak lupa kami
ucapkan terima kasih kepada Ibu Sunimah,S.E.,M.Si. Selaku dosen dari Mata Kuliah
Manajemen Sumber Daya Manusia yang telah memberikan memberikkan kami kesempatan
untuk membuat makalah ini.

Mudah-mudahan Makalah yang telah kami buat dapat bermanfaat serta dapat menjadi
sarana belajar bagi kami dan bagi semua pihak.

Cirebon, 12 Januari 2024

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB ⅠPENDAHULUAN.............................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................................4
BAB ⅡPEMBAHASAN..............................................................................................................................5
2.1 Definisi Sharing Knowledge.........................................................................................................6
2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Sharinng Kmowledge...........................................................6
2.3 Indikator Sharing Knowledge.......................................................................................................7
2.4 Prinsip Sharing Knowledge..........................................................................................................7
BAB ⅢPENUTUP.....................................................................................................................................7
A. KESIMPULAN..............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................8
BAB Ⅰ
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Saat ini kita telah berada pada era industri 4.0, dimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
membawa pengaruh yang sangat besar dan begitu cepat sehingga berdampak ke berbagai aspek
kehidupan, baik dalam lingkungan masyarakat maupun lingkungan organisasi/perusahaan, khususnya
terhadap kinerja sumber daya manusia. Untuk itu, sumber daya manusia yang ada dalam suatu
perusahaan diharapkan berkompeten dan menghasilkan kinerja yang maksimal. Untuk mendapatkan
hal tersebut, perusahaan menggunakan berbagai cara, mulai dari memberikan pelatihan, seminar,
mewajibkan menjadi anggota suatu organisasi profesi tertentu dan sebagainya.

Kinerja merupakan hasil yang dicapai oleh individu dari pekerjaan yang telah dilakukan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam organisasi/ perusahaan. Pencapaian tujuan
organisasi/perusahaan menunjukkan hasil kerja atau prestasi kerja organisasi. Hasil kerja organisasi
diperoleh dari serangkaian aktivitas yang dijalankan oleh setiap individu (karyawan) yang ada di
dalam organisasi. Apabila karyawan jelas memahami tentang apa yang diharapkan dari mereka dan
mendapat dukungan yang diperlukan untuk memberikan kontribusi pada organisasi secara efisien dan
produktif. Oleh karena itu kinerja dari karyawan dapat mempengaruhi kinerja organisasi/perusahaan
itu juga.

Pada saat ini, konsep knowledge management telah diterapkan diberbagai organisasi. Bagi
banyak organisasi, knowledge management telah menjadi key success factor (Halawi dkk., 2006).
Namun demikian, banyak organisasi belum berhasil Jurnal PASTI Volume IX No 3, 230 – 237 231
menerapkan konsep knowledge management. Salah satu penyebabnya adalah kurang berhasilnya
organisasi untuk mendorong terjadinya knowledge sharing.

Knowledge sharing adalah penting karena dapat memberikan link antar individu dan
organisasi dengan cara memindahkan pengetahuan yang dimiliki masing-masing individu ke tingkat
organisasi, dan diubah dalam nilai 130 Seminar Nasional Gabungan Bidang Sosial - Polinema 2020
ekonomis dan kompetitif untuk organisasi (Ipe 2003). Selain itu pengalaman personal dan skill dari
anggota organisasi dapat digunakan untuk kepentingan mereka (Probst, Raub et al. 2000).

Knowledge sharing jelas mempunyai biaya dan juga manfaat, termasuk investasi yang
dibutuhkan untuk mengerjakan kembali dokumen serta mendapatkan bantuan yang yang aman dari
teman kerja (Haas dan Hansen 2007). Bagi karyawan, knowledge sharing dilakukan untuk
memungkinkan kerja yang lebih efektif dan tidak pada perbaikan hubungan. Selain itu karyawan
cenderung menyeimbangkan biaya dan manfaat ketika mereka berbagi pengetahuan (Huang, Davison
et al. 2008).

Kesuksesan berbagi pengetahuan juga tergantung kemampuan dan keinginan untuk belajar
dari penerima (Taylor 2006). Secara umum harapan setiap orang pada knowledge sharing adalah
untuk mendapatkan tambahan wawasan dan pemahaman, sehingga meningkatkan pembelajaran dan
keahlian.

Pada level organisasi, hambatan cenderung dikaitkan dengan kelangsungan ekonomi,


kurangnya infrastruktur dan sumber daya, kemampuan akses dari ruang pertemuan formal
maupun informal, serta lingkungan fisik (Riege 2005).

Knowledge sharing jelas mempunyai biaya dan juga manfaat, termasuk investasi yang
dibutuhkan untuk mengerjakan kembali dokumen serta mendapatkan bantuan yang yang
aman dari teman kerja (Haas dan Hansen 2007). Bagi karyawan, knowledge sharing
dilakukan untuk memungkinkan kerja yang lebih efektif dan tidak pada perbaikan hubungan.
Selain itu karyawan cenderung menyeimbangkan biaya dan manfaat ketika mereka berbagi
pengetahuan (Huang, Davison et al. 2008).
BAB Ⅱ
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Sharing Knowledge


Menurut Ninik dan Yuni (2017) Knowledge Sharing didefinisikan sebagai sebuah pertukaran
pengetahuan antar dua individu; satu orang yang mengkomunikasikan pengetahuan, sedangkan
seorang lainnya mengasimilasi pengetahuan tersebut (Jacobson, 2006). Fokus utama dari knowledge
sharing dari masing-masing individu yaitu mampu menjelaskan, mengkodekan dan
mengkomunikasikanpengetahuan kepada orang lain, kelompok, dan khususnya kepada organisasi.
Knowledge sharing dapat terjadi diantara individu, di dalam dan diantara tim, antara unit organisasi,
dan antara organisasi (Glassop, 2002).

Definisi diatas diperluas lagi dengan pernyataan bahwa knowledge sharing merupakan proses
dimana individu secara kolektif dan iteratif memperbaiki sebuah pemikiran, gagasan, atau saran
sesuai dengan petunjuk dari pengalaman individu (West dan Mayer, 1997). Yang paling menarik di
berbagi pengetahuan, yaitu bahwa penelitian ini lebih memfokuskan pada masalah sisi penawaran,
yaitu bagaimana memotivasi seseorang untuk mau membagi pengetahuannya. Namun, beberapa
peneliti lain juga berfokus pada sisi permintaan, yaitu dimana individu mencari pengetahuan dan
mengakuisisi perilaku pengetahuan tersebut. Beberapa penelitian lain mengartikan knowledge sharing
sebagai gasasan yang awalnya dapat dimodifikasi secara progresif atau ditolak secara terus-menerus
sampai muncul sebuah perspektif bersama.

Disamping bertumbuhnya kesadaran dari knowledge sharing, kemampuan akses pengetahuan


masih terbatas karena kebanyakan pengetahuan berada di otak manusia yang biasa disebut dengan
tacit knowledge atau dalam dokumen atau database yang merupakan sumber dari explicit knowledge
yang mana tidak dapat diakses oleh orang lain (Riege 2005). Hal ini menyebabkan implementasi dari
knowledge sharing dalam satu organisasi sering menghadapi kendala dikarenakan sikap berbagi
pengetahuan yang cenderung tidak mendukung kegiatan berbagi pengetahuan karena menganggap
pengetahuan adalah aset pribadi yang harus disimpan oleh diri sendiri. Beberapa studi menunjukkan
bahwa kadang-kadang orang-orang cenderung menyimpan pengetahuan untuk melindungi
kepentingan mereka yang menjadi penghambat knowledge sharing (Davenport dan Prusak 1998).
Menurut Okyere-Kwakye dan Nor (2011), ketika pengetahuan tidak dishare didalam organisasi maka
manfaat pengetahuan tidak dapat diaktualisasikan.

2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Sharinng Kmowledge


Meylasari (2017) faktor yang dapat mempengaruhi Knowledge Sharing yaitu :
1. Sikap Karyawan, Sikap adalah perwujudan pikiran evaluasi tentang sebuah obyek, manusia
atau peristiwa, baik yang diinginkan atau yang tidak diinginkan.
2. Motivasi Berbagi, Motivasi merupakan kebutuhan sebagai kekuatan pendorong perilaku
manusia. Manusia selalu memiliki kebutuhan yang menjadi keinginan dan kebutuhan yang
harus terpenuhi. Untuk dapat mewujudkan kebutuhan yang harus terpenuhi, tentunya setiap
individu harus mempunyai motivasi agar mencapai kebutuhan tersebut.
3. Komunikasi, komunikasi adalah interaksi antara dua makhluk hidup atau lebih. Setiap hari
semua makhluk melakukan komunikasi, sehingga komunikasi merupakan dasar penting bagi
manusia untuk saling berinteraksi.
4. Teknologi, Teknologi seperti perangkat lunak dan perangkat keras yang merupakan salah satu
faktor penting dalam manajemen pengetahuan karena digunakan untuk kegiatan.

2.3 Indikator Sharing Knowledge


Azizi (2020) dimensi yang dapat mengukur Knowledge Sharing adalah:
1. Knowledge donating, Merupakan sebuah aktivitas yang dilakukan oleh seseorang untuk
mengkomunikasikan model intelektual yang mereka miliki dalam rangka mentransfer modal
intelektual tersebut kepada individu lainnya.
2. Knowledge collecting, Merupakan sebuah aktivitas seseorang dengan individu lain untuk
memperoleh model intelektual yang dimiliki oleh seseorang.

2.4 Prinsip Sharing Knowledge


Prinsip dari sharing knowledgeadalah kolaborasi, pada proses tersebut kolaborasi berperan
penting dalam melengkapi pengetahuan melalui kegiatan pemberian umpan balik, pertanyaan, saran
dan kritik. Interaksi yang aktif dari para individu akan memperkaya dan memperinci
pengetahuan mereka.Community of Practices yang ada di perusahaan X merupakan suatu
komunitas yang digunakan untuk sharing knowledge. Pada pelaksanaan sharing knowledgepada
komunitas tersebut dirasakan masih kurang efektif, karena masih banyak karyawan yang
kurang mengetahui manfaat dari sharing knowledge. Mereka beanggapan apabila mereka
mengikuti komunitas itu, maka orang lain akan mencuri ide-ide mereka apabila mereka membagikan
pengetahuan yang dimilikinya.
Pada dasarnya sharing knowledgeitu bukan hanya tentang memberikan pengetahuan,
tetapi lebih kepada:
 Mengumpulkan umpan balik dari pengetahuan yang diberikan.
 Meminta pendapat dan saran orang lain untuk menyelesaikan suatu permasalahan.
 Membuat orang lain berfikir dan mempraktekkan pengetahuan yang mereka
dapatkan.
 Membuat mereka menghindari kesalahan yang pernah dibuat oleh orang lain, dsb.
BAB Ⅲ
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil temuan yang ada, maka kesimpulan yang dapat ditarik adalah
Knowledge Sharing memberikan pengaruh yang signifikan bagi kinerja karyawan. Dimana
melalui adanya pеnciptaan, pеnangkapan, pеntrasfеran, dan pеngaksеsan pеngеtahuan dari
informasi yang tеpat sesuai kebutuhan untuk mеmbuat kеputusan yang lеbih baik, bеrtindak
dеngan tеpat, sеrta mеmbеrikan hasil dalam rangka mеndukung stratеgi bisnis. Hal tersebut
juga dibuktikan dari penelitian terdahulu dimana perusahaan sudah menerapkan Knowledge
Sharing dengan baik sehingga kinerja yang dihasilkan juga baik pula. Knowledege Sharing
juga tidak akan memberi dampak yang signifikan jika tidak diimbangi dengan manajemen
SDM yang baik pula. Karena manajemen SDM berperan besar juga sebagai katalisator demi
menciptakan budaya dan perilaku organisasi, juga dalam memfasilitasi karyawan dalam
mendapatkan akses pengetahuan sehingga karyawan dapat semakin bertumbuh dan
menghasilkan kinerja yang baik juga..
DAFTAR PUSTAKA

Andika, A. (2011). Meningkatkan Knowledge Sharing di Organisasi: Studi Literatur


Terhadap Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Knowledge Sharing. Jurnal Pasti, IX(3):
230-237.

Memah, L., Pio, R. J., Kaparang, S. G. Pengaruh Knowledge Sharing Terhadap Kinerja
Karyawan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal
Administrasi Bisnis, 1-8.

Venthio, J. O., Daud, I. (2022). Peran Knowledge Management, Knowledge Sharing,


danInovasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Proceeding Seminar Nasional Bisnis Seri
VI 2022, 217-227.

Rachmi, A., Wardani, T. I., Susilowati, K. D. S. (2020). Pentingnya Knowledge Sharing


dalam Knowledge Management Processdi Institusi Akademik. Seminar Nasional
Gabungan Bidang Sosial-Polinema 2020, 126-132.

Khaerana, Mangiwa, B. (2021). Pengaruh Knowledge Sharing Terhadap Kinerja Karyawan


Pada PT PLN (Persero). Jurnal Manajemen STIE Muhammadiyah Palopo, 7(2): 163-
170.

Anda mungkin juga menyukai