Anda di halaman 1dari 27

Lampiran 1. F.

LAPORAN PELAKSANAAN

Unit Inti : Menyusun Materi Penyuluhan Pertanian

I Penyuluhan Pertanian :

1. Nama / NIP : Handri Gustaf Arnold Abolla

2. Pangkat/Golongan : -

3. Jabatan : THL-TBPP

4. Unit Kerja : BPP Amanuban Selatan - Dinas TPHP Kab TTS

5. Dasar Pelaksanaan : Rencana Kerja Penyuluhan

II. Pelaksanaan Kegiatan :

a. Waktu Pelaksanaan : 01 Oktober 2020

b. Tempat/Lokasi : Kelompok tani Baru Terbit

c. Hasil Pekerjaan : Tersusunya Materi Penyuluhan Pertanian

Bena, 30-09-2020

MENGETAHUI
Kepala BPP Amanuban Selatan, Penyuluh Pertanian,

Alfonsus Noensaet,SP Handri G.A. Abolla


NIP.19660723 199303 1 011
LEMBARAN PERSIAPAN MENYULUH (LPM)

Judul : Pembuatan Pupuk Bokashi

Tujuan : Agar petani tahu dan trampil melakukan Pembuatan pupuk bokashi
untuk di aplikasikan pada tanaman
Metode : Ceramah,Diskusi,Demonstrasi,Praktek lapangan.
Waktu : 90 Menit
Media : Leaflet
Alat Bantu :

Pokok Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu Ket

Pendahuluan 1. Pembukaan Kegiatan 10 Menit


2. Persiapan Alat dan Bahan

Isi / Materi 1. Pengertian bokashi


2. Tujuan Pembuatan Bokashi 70 Menit
3. Proses Pembuatan Bokashi dan
aplikasi pada tanaman

Pengakhiran 1. Penutupan kegiatan


2. Penetapan Jadwal Pertemuan 10 menit
berikutnya
3. Penyimpanan Alat dan Bahan.

Bena, 30-09-2020

Penyuluh Pertanian,

Handri G.A. Abolla


SINOPSIS
PUPUK BOKASHI

1. PENGERTIAN

pupuk organik merupakan pupuk alami yang dibuat dari kotoran ternak besar
seperti: sapi, kerbau dan kuda , ternak kecil misalnya Kambing, domba dan babi serta
ternak unggas antara lain Ayam, itik, dan bebek. juga dari sisa-sisa hasil pertanian
seperti Jerami, sekam padi, kulit kacang dll.
Pupuk organik atau pupuk alam dalam proses pembuatanya tidak menggunakan
bahan atau zat kimia buatan pabrik. Karena semua bahan utamanya dari alam, sehingga
dinamakan pupuk alami atau organik
Pembuatan pupuk organik dapat berupa padat dan cair. Yang padat dinamakan
pupuk organik padat. Sedangkan yang cair dinamakan pupuk organik cair.
Salah satu pupuk organic padat adalah bokashi. Pupuk Bokasih merupakan : Hasil
fermentasi bahan organik ( limbah Tanaman,kotoran ternak dll) dengan EM4 dan telah
terdekomposisi/ terurai

2. Tujuan

 Untuk memanfaatkan limbah ternak dan limbah pakan ternak

 Bila diusahakan secara besar-besaran akan merupakan unit usaha produktif

 Memperbaiki lingkungan phisik, kimia dan biologi tanah.

 Meningkatkan kesuburan tanaman serta menjaga kestabilan produksi

 Menigkatkan perkecambahan dan pertumbuhan tanaman.

 Memperbaiki perkembangan bunga buah dan kematangan hasil tanaman.

3. MANFAAT

Pupuk organik bagi tanah bermanfaat; memperbaiki struktur tanah dari padat

menjadi gembur, menghidupkan kembali binatang pengurai tanah yang hilang saat

petani membakar lahan pertanian, juga membuat tanah pertanian menjadi lembab

serta udara dalam tanah menjadi lancar.

Bagi tanaman pertanian, pupuk organik bermanfaat menyuburkan pertumbuhan

akar, batang dan daun serta buah.

4. KEUNTUNGAN

Pupuk organik sangat murah, mudah didapat dan ramah lingkungan serta

menghasilkan produk pertanian yang alami /bebas zat kimia.


Lampiran 1. F.1

LAPORAN PELAKSANAAN

Unit Inti : Menyusun Materi Penyuluhan Pertanian

I Penyuluhan Pertanian :

1. Nama / NIP : Handri Gustaf Arnol Abolla

2. Pangkat/Golongan : -

3. Jabatan : THL-TBPP

4. Unit Kerja : BPP Amanuban Selatan - Dinas TPHP Kab TTS

5. Dasar Pelaksanaan : Rencana Kerja Penyuluhan

II. Pelaksanaan Kegiatan :

a. Waktu Pelaksanaan : 14 Juni 2021

b. Tempat/Lokasi : Kelompok tani Baru Terbit

c. Hasil Pekerjaan : Tersusunya Materi Penyuluhan Pertanian

Bena, 14 Juni 2021

MENGETAHUI
Kepala BPP Amanuban Selatan, Penyuluh Pertanian,

Alfonsus Noensaet,SP Handri G.A. Abolla


NIP.19660723 199303 1 011
LEMBARAN PERSIAPAN MENYULUH (LPM)

Judul : Pembuatan Pupuk Bokashi

Tujuan : Agar petani tahu dan trampil melakukan Pembuatan pupuk bokashi
untuk di aplikasikan pada tanaman
Metode : Ceramah,Diskusi,Demonstrasi,Praktek lapangan.
Waktu : 90 Menit
Media : Leaflet
Alat Bantu :

Pokok Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu Ket

Pendahuluan 3. Pembukaan Kegiatan 10 Menit


4. Persiapan Alat dan Bahan

Isi / Materi 4. Pengertian bokashi


5. Tujuan Pembuatan Bokashi 70 Menit
6. Proses Pembuatan Bokashi dan
aplikasi pada tanaman

Pengakhiran 4. Penutupan kegiatan


5. Penetapan Jadwal Pertemuan 10 menit
berikutnya
6. Penyimpanan Alat dan Bahan.

Bena, 14 Juni 2021

Penyuluh Pertanian,

Handri G.A. Abolla


SINOPSIS
PUPUK BOKASHI

5. PENGERTIAN

pupuk organik merupakan pupuk alami yang dibuat dari kotoran ternak besar
seperti: sapi, kerbau dan kuda , ternak kecil misalnya Kambing, domba dan babi serta
ternak unggas antara lain Ayam, itik, dan bebek. juga dari sisa-sisa hasil pertanian
seperti Jerami, sekam padi, kulit kacang dll.
Pupuk organik atau pupuk alam dalam proses pembuatanya tidak menggunakan
bahan atau zat kimia buatan pabrik. Karena semua bahan utamanya dari alam, sehingga
dinamakan pupuk alami atau organik
Pembuatan pupuk organik dapat berupa padat dan cair. Yang padat dinamakan
pupuk organik padat. Sedangkan yang cair dinamakan pupuk organik cair.
Salah satu pupuk organic padat adalah bokashi. Pupuk Bokasih merupakan : Hasil
fermentasi bahan organik ( limbah Tanaman,kotoran ternak dll) dengan EM4 dan telah
terdekomposisi/ terurai

6. Tujuan

 Untuk memanfaatkan limbah ternak dan limbah pakan ternak


 Bila diusahakan secara besar-besaran akan merupakan unit usaha produktif
 Memperbaiki lingkungan phisik, kimia dan biologi tanah.
 Meningkatkan kesuburan tanaman serta menjaga kestabilan produksi
 Menigkatkan perkecambahan dan pertumbuhan tanaman.
 Memperbaiki perkembangan bunga buah dan kematangan hasil tanaman.

7. MANFAAT

Pupuk organik bagi tanah bermanfaat; memperbaiki struktur tanah dari padat
menjadi gembur, menghidupkan kembali binatang pengurai tanah yang hilang saat
petani membakar lahan pertanian, juga membuat tanah pertanian menjadi lembab
serta udara dalam tanah menjadi lancar.
Bagi tanaman pertanian, pupuk organik bermanfaat menyuburkan pertumbuhan
akar, batang dan daun serta buah.

8. KEUNTUNGAN
Pupuk organik sangat murah, mudah didapat dan ramah lingkungan serta
menghasilkan produk pertanian yang alami /bebas zat kimia.
Lampiran 1. F.1

LAPORAN PELAKSANAAN

Unit Inti : Menyusun Materi Penyuluhan Pertanian

I Penyuluhan Pertanian :

1 Nama / NIP : Handri Gustaf Arnold Abolla

2. Pangkat/Golongan : -

3. Jabatan : THL-TBPP

4. Unit Kerja : BPP Amanuban Selatan - Dinas TPHP Kab TTS

5. Dasar Pelaksanaan : Rencana Kerja Penyuluhan

II Pelaksanaan Kegiatan :

a. Waktu Pelaksanaan : 11 Januari 2021

b. Tempat/Lokasi : Kelompok tani Anmone

c. Hasil Pekerjaan : Tersusunya Materi Penyuluhan Pertanian

Bena, 11 Januari 2021

MENGETAHUI
Kepala BPP Amanuban Selatan, Penyuluh Pertanian,

Alfonsus Noensaet,SP Handri G.A. Abolla


NIP.19660723 199303 1 011
LEMBARAN PERSIAPAN MENYULUH (LPM)

Judul : Peningkatan Produksi Padi sawah dengan Sistem Tanam Jajar Legowo
Tujuan : Setelah berlatih Peserta dapat menerapkan Sistem Tanam Jajar egowo
Metode : Ceramah, diskusi, Demcar
Waktu : 1, 5 Jam
Alat dan Bahan : Laptop, Printer, Gambar
Pokok Kegiatan Uraian kegiatan Sasaran Waktu Ket.

Pembukaan a. Salam Pembukaan Petani 5 menit


b. Klimit seting
10 menit

Isi/ Materi a. Presentasi dan Pembahasan Materi sistem Petani 30 menit


tanam jajar legowo
 Penjelasan tipe jajar legowo
 Analisa pertambahan populasi dengan
jajar legowo
 Tujuan Tanam Jajar Legowo
 Penerepan Sistem Tanam Jajar Legowo
 Manfaat Tanam Jajar Legowo
b. Diskusi 30 menit

Penutup a. Sistem tanam jajar legowo dapat menambah Petani 10 menit


populasi sebanyak 30 % dari cara penanaman
secara acak
b. Dengan penambahan populasi anakan padi
maka bertambah pula produksi padi.

Salam Penutup
5 menit

Bena, 11 Januari 2021

Penyuluh Pertanian,

Handri G.A. Abolla


SINOPSIS
PENINGKATAN PRODUKSI PADI SAWAH DENGAN
SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO

Pada prinsipnya sistem tanam jajar legowo adalah meningkatkan populasi dengan cara mengatur jarak
tanam. Selain itu sistem tanam tersebut juga memanipulasi lokasi tanaman sehingga seolah-olah tanaman padi
dibuat menjadi taping (tanaman pinggir) lebih banyak. Seperti kita ketahui tanaman padi yang berada dipinggir akan
menghasilkan produksi lebih tinggi dan kualitas gabah yang lebih baik hal ini disebabkan karena tanaman tepi akan
mendapatkan sinar matahari yang lebih banyak.

Ada beberapa tipe sistem tanam jajar legowo:

1. Jajar legowo 2:1.


Setiap dua baris diselingi satu barisan kosong dengan lebar dua kali jarak dalam barisan. Namun jarak
tanam dalam barisan yang memanjang dipersempit menjadi setengah jarak tanam dalam barisan.
2. Jajar legowo 3:1.
Setiap tiga baris tanaman padi diselingi satu barisan kosong dengan lebar dua kali jarak dalam barisan.
Jarak tanam tanaman padi yang dipinggir dirapatkan dua kali dengan jarak tanam yang ditengah.
3. Jajar legowo 4:1.
Setiap tiga baris tanaman padi diselingi satu barisan kosong dengan lebar dua kali jarak dalam barisan.
Demikian seterusnya. Jarak tanam yang dipinggir setengah dari jarak tanam yang ditengah.

Untuk menghitung peningkatan populasi dengan sitem tanam jajar legowo bisa menggunakan rumus : 100% X 1 : ( 1
+ jumlah legowo).

contoh:

untuk legowo 2:1 peningkatan populasinya adalah :

100% X 1 : (1 + 2) = 30%

untuk legowo 3:1 peningkatan populasinya adalah :

100% X 1 : (1 + 3) = 25%

Untuk legowo 4:1 peningkatan populasinya adalah :

100% X 1 : (1 + 4) = 20%

Untuk legowo 5:1 peningkatan populasinya adalah :

100% X 1 : (1 + 5) = 16,6%

TUJUAN TANAM JAJAR LEGOWO

Tujuan cara tanam legowo adalah :

 Memanfaatkan sinar matahari bagi tanaman yang berada pada bagian pinggir barisan. Semakin banyak
sinar matahari yang mengenai tanaman, maka proses fotosintesis oleh daun tanaman akan semakin tinggi
sehingga akan mendapatkan bobot buah yang lebih berat.
 Mengurangi kemungkinan serangan hama, terutama tikus. Pada lahan yang relatif terbuka, hama tikus
kurang suka tinggal di dalamnya.
 Menekan serangan penyakit. Pada lahan yang relatif terbuka, kelembaban akan semakin berkurang,
sehingga serangan penyakit juga akan berkurang.
 Mempermudah pelaksanaan pemupukan dan pengendalian hama / penyakit. Posisi orang yang melaksakan
pemupukan dan pengendalian hama /penyakit bisa leluasa pada barisan kosong di antara 2 barisan
legowo.
 Menambah populasi tanaman. Misal pada legowo 2 : 1, populasi tanaman akan bertambah sekitar 30%.
Bertambahnya populasi tanaman akan memberikan harapan peningkatan produktivitas hasil.
TEKNIK PENERAPAN

1. Pembuatan Baris Tanam

Persiapkan alat garis tanam dengan ukuran jarak tanam yang dikehendaki. Bahan untuk alat garis tanam bisa
digunakan kayu atau bahan lain yang tersedia serta biaya terjangkau. Lahan sawah yang telah siap ditanami,
1-2 hari sebelumnya dilakukan pembuangan air sehingga lahan dalam keadaan macak-macak. Ratakan dan
datarkan sebaik mungkin. Selanjutnya dilakukan pembentukan garis tanam yang lurus dan jelas dengan cara
menarik alat garis tanam yang sudah dipersiapkan sebelumnya serta dibantu dengan tali yang dibentang dari
ujung ke ujung lahan.

2. Tanam

Umur bibit padi yang digunakan sebaiknya kurang dari 21 hari. Gunakan 1-3 bibit per lubang tanam pada
perpotongan garis yang sudah terbentuk. Cara laju tanam sebaiknya maju agar perpotongan garis untuk lubang
tanam bisa terlihat dengan jelas. Namun apabila kebiasaan tanam mundur juga tidak menjadi masalah, yang
penting populasi tanaman yang ditanam dapat terpenuhi. Pada alur pinggir kiri dan kanan dari setiap barisan
legowo, populasi tanaman ditambah dengan cara menyisipkan tanaman di antara 2 lubang tanam yang
tersedia.

3. Pemupukan.

Pemupukan dilakukan dengan cara tabur. Posisi orang yang melakukan pemupukan berada pada barisan
kosong di antara 2 barisan legowo. Pupuk ditabur ke kiri dan ke kanan dengan merata, sehingga 1 kali jalan
dapat melalukan pemupukan 2 barisan legowo. Khusus cara pemupukan pada legowo 2 : 1 boleh dengan cara
ditabur di tengah alur dalam barisan legowonya.

4. Penyiangan

Penyiangan bisa dilakukan dengan tangan atau dengan menggunakan alat siang seperti landak/gasrok.
Apabila penyiangan dilakukan dengan alat siang, cukup dilakukan ke satu arah sejajar legowo dan tidak perlu
dipotong seperti penyiangan pada cara tanam bujur sangkar. Sisa gulma yang tidak tersiang dengan alat siang
di tengah barisan legowo bisa disiang dengan tangan, bahkan sisa gulma pada barisan pinggir legowo
sebenarnya tidak perlu diambil karena dengan sendirinya akan kalah persaingan dengan pertumbuhan
tanaman padi.

5. Pengendalian Hama dan Penyakit

Pada pengendalian hama dan penyakit dengan menggunakan alat semprot atau handsprayer, posisi orang
berada pada barisan kosong di antara 2 barisan legowo. Penyemprotan diarahkan ke kiri dan ke kanan dengan
merata, sehingga 1 kali jalan dapat melakukan penyemprotan 2 barisan legowo.

Adapun manfaat sistem tanam jajar legowo adalah:

1. Menambah jumlah tanaman padi seperti perhitungan diatas


2. Otomatis juga akan meningkatkan produksi tanaman padi
3. Memperbaiki kualitas gabah dengan semakin banyaknya tanaman pinggir
4. Mengurangi serangan penyakit
5. Mengurangi tingkat serangan hama
6. Mempermudah dalam perawatan baik itu pemupukan maupun penyemprotan pestisida
7. Menghemat pupuk karena yang dipupuk hanya bagian dalam baris tanaman

Selain manfaat sistem tanam jajar legowo juga punya kelemahan antara lain:
1. Membutuhkan tenaga tanam yang lebih banyak dan waktu tanam yang lebih lama pula
2. Membutuhkan benih yang lebih banyak dengan semakin banyaknya populasi.
3. Biasanya pada legowonya akan lebih banyak ditumbuhi rumput
Lampiran 1. F.1

LAPORAN PELAKSANAAN

Unit Inti : Menyusun Materi Penyuluhan Pertanian

I Penyuluhan Pertanian :

1. Nama / NIP : Handri Gustaf Arnold Abolla

2. Pangkat/Golongan : -

3. Jabatan : THL-TBPP

4. Unit Kerja : BPP Amanuban Selatan - Dinas TPHP Kab TTS

5. Dasar Pelaksanaan : Rencana Kerja Penyuluhan

II. Pelaksanaan Kegiatan :

a. Waktu Pelaksanaan : 27 November 2020

b. Tempat/Lokasi : Kelompok tani Nunsena

c. Hasil Pekerjaan : Tersusunya Materi Penyuluhan Pertanian

Bena, 27 November 2020

MENGETAHUI
Kepala BPP Amanuban Selatan, Penyuluh Pertanian,

Alfonsus Noensaet,SP Handri G.A. Abolla


NIP.19660723 199303 1 011
LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)

Judul : Motivasi Penumbuhan Kelompok dan Dinamika Kelompok


Tujuan : Setelah mengikuti pembelajaran ini diharapkan petani mampu
memahami dan melaksanakan tertib pembukuan dalam sebuah
kelompok serta dapat tertib secara administrasi
Metode : Ceramah dan Diskusi
Media : Folder
Alat : Papan tulis, Spidol, Penghapus, pena, dan buku catatan Kertas Pleno
Bahan : Leaflet, LPM,Sinopsis
Waktu : Jumad, 27 November 2020
Tempat : Kiubaat BPP Amanubana Selatan
Sasaran : Kelompok tani Nunsena

No Waktu Uraian Materi Petunjuk


a b c d
1 10 Menit Pendahuluan - Pembukaan
a. Climat Setting - Perkenalan
b. Tujuan - Menjelaskan maksud dan tujuan pembelajaran
2 25 Menit Pelaksanaan
a. Menyampaikan Kelompok tani yang baru tumbuh dan terbentuk,
Hasil sehingga dinamika kelompok tersebut sangat
Pengkajian wajib dan perlu disampaikan guna untuk
menertibkan administrasi sebuah kelompok dan
kondisi lahan untuk kelompok sangat
mendukung diadakan dan didorong oleh
pemerintah untuk Pengembangan Kegiatan
Tanaman Pangan khususnya tanaman Padi dan
jagung

b. Penjelasan Materi Motivasi Penumbuhan Kelompok


Langkah-Langkah Pembentukan Kelompok
Prinsip Pengembangan Kelompok
Jenis-Jenis Pembukuan Dalam Kelompok/
Administrasi.
Administrasi Lainya.
c. Diskusi Tanya jawab mengenai format-format
administrasi atau pembukuan.
a b c d
3 10 Menit Penutup
a. Kesimpulan - Menumbuhkan kelompok tani dan membentuk
sebuah kelompok harus diberikan motivasi dan
gambaran potensi alam sekitar dalam aspek
eknomi. Langkah-langkah pembentukan
kelompoknya harus terlaksana dengan baik,
prinsip pengembangan kelompok harus
diperhatikan dan setelah kelompok berjalan
cukup kuat maka administrasi yang lainya
dilaksanakan juga.

b. Penugasan Dengan mempraktikan pembuatan notulen


rapat atau pertemuan pada hari pelaksanaan.

Kiubaat, 27 November 2020

Penyuluh Pertanian,

Handri G.A. Abolla


SINOPSIS

MOTIVASI PENUMBUHAN KELOMPOK DAN DINAMIKA KELOMPOK

Kelompok merupakan sebuah wadah untuk memberikan aspirasi dan menyelesaiakan masalah
atau kesulitan yang menimpa salah seorang petani. Sehinggan untuk menyatukan dan
mempermudah dalam kegiatan pembelajaran dan wahana kerjasama. Di desa Kiubaat
Kecamatan Amanuban Selatan diadakan kegiatan penumbuhan dan pengembangan kelompok
tani. Karena masih baru teumbuh dan terbentuk kelompok tani sehingga perlu di berikan
pemahaman tentang cara dinamika kelompok. Dinamika kelompok ini perlu disampaikan
karena dalam rangka memberikan pengetahuan dalam menjalankan aktivitas kelompoknya
Sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor 67/Permentan/SM.050/12/2016 tentang Pembinaan
Kelembagaan Petani, maka pembinaan terhadap pelaku utama dan pelaku usaha bidang pertanian
dilaksanakan dalam wadah kelembagaan kelompoktani. Menurut peraturan tersebut, yang harus
diperhatikan dalam pembentukan kelompoktani adalah kesamaan kepentingan, sumber daya alam,
sosial ekonomi, keakraban, saling mempercayai dan keserasian hubungan antar anggota untuk
kelestarian kehidupan berkelompok, sehingga setiap anggota merasa memiliki dan menikmati manfaat
dari setiap kegiatan.
Dalam penumbuhan sebuah kelompok tani harus diberikan motivasi dan didasarakan pada
kebutuhan suatu masyarakat. Seperti yang terjadi di Desa kiubaat kelompok tani Nunsena yang
dibentuk pada hari Jumad, 27 November 2020 ini di bentuk berdasarkan kebutuhan,
keprihatinan, dan motivasi atau dorongan dari diri sendiri.
langkah-langkah dalam pembentukan sebuah kelompok sebagai berikut:
1) Pembentukan atau pemilihan nama kelompok;
2) Pembentukan atau penyusunan struktur organisasi kelompok tani;
3) Daftarkan ke desa untuk dikukuhkan/ diberikan SK Pengukuhan;
4) Daftarkan ke SIMLUH agar terdaftar secara nasional sehingga jika ada bantuan akan
mendapatkan jatah;
5) Konsolidasi/ mengadakan pertemuan minimal 1 bulan sekali;
6) Pembuatan kesekretariatan kelompok dengan dilengkapi papan nama/ plang kelompok tani
Prinsip pengembangan sebuah kelompok tani ini yaitu
1) Melaksanakan pertemuan rutin;
2) Menjaga semangat dan keinginan untuk maju;
3) Rencana kegiatan dan pelaksanaannya dilakukan secara bersama;
4) Memfasilitasi usaha tani yg berorientasi pasar;
5) Menjalin kemitraan dengan pihak lain;
6) Melakukan pemupukan modal;
7) Menjamin adanya arus informasi dan teknologi;
8) Melaksanakan tertib administrasi kegiatan

Administrasi dibedakan menjadi dua yaitu: a) administrasi kegiatan yang terdiri dari: 1) Buku
Induk Anggota; 2) Buku Kegiatan Kelompok; 3) Buku Tamu; 4) Buku Notulen Rapat; 5) Buku
Produktivitas dan Hasil Produksi; 6) Buku Agenda Surat Masuk dan Surat Keluar; 7) Buku
Kepemilikan Sarana/ Prasarana Anggota; 8) Buku Luas Lahan Garapan; 9) Buku
Pengurus; 10) Buku Daftar Hadir; dan 11) administrasi keuangan, terdiri dari: 1) Buku Kas;
2) Buku Iuran Anggota; 3) Buku simpanan Anggota; 4) Buku Pinjaman Anggota

Sedangkan untuk administrasi lainya yaitu: 1) Sekretariat Kelompok Tani; 2) Papan Nama
(Plank) Kelompok Tani; 3) Stempel Kelompok Tani; 4) Arsip Surat Masuk dan Surat Keluar;
5) Arsip Dokumen Berita Acara Pembentukan Kelompok Tani; 6) Arsip Dokumen Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Kelompok Tani; 7) Arsip Dokumen Berita Acara Benah
Kelompok Tani; 8) Rencana Kerja Kelompok atau Rencana Definitif Kelompok Tani (RDK);
9) Rencana Kebutuhan Kelompok Tani (RDKK); 10) Rencana Usaha Anggota (RUA); 11) Arsip
Dokumen Biodata Anggota Kelompok Tani; 12) Dokumen berupa papan data (Monografi)
Kelompok Tani; dan 13) Peta Wilayah Kelompok Tani (Lukman Effendy, 2017).
Dengan diberikan atau disampaikanya materi tentang dinamika kelompok maka diharapakan
akan munculnya motovasi atau dorongan untuk menumbuhkan dan membentuk kelompok tani
berdasarkan kebutuhan dari anggotanya. Dan dalam menjalankan sebuah aktivitas kelompok
dapat berjalan dengan baik dan dapat melakukan tertib administrasi kelompok. Serta dapat
terinventarisir dengan baik semua barang yang dimiliki oleh kelompok tersebut.
Lampiran 1. F.1

LAPORAN PELAKSANAAN

Unit Inti : Menyusun Materi Penyuluhan Pertanian

I Penyuluhan Pertanian :

1. Nama / NIP : Handri Gustaf Arnold Abolla

2. Pangkat/Golongan : -

3. Jabatan : THL-TBPP

4. Unit Kerja : BPP Amanuban Selatan - Dinas TPHP Kab TTS

5. Dasar Pelaksanaan : Rencana Kerja Penyuluhan

II. Pelaksanaan Kegiatan :

a. Waktu Pelaksanaan : 11 Desember 2020

b. Tempat/Lokasi : Kelompok tani Harapan

c. Hasil Pekerjaan : Tersusunya Materi Penyuluhan Pertanian

Bena, 11 Desember 2020

MENGETAHUI
Kepala BPP Amanuban Selatan, Penyuluh Pertanian,

Alfonsus Noensaet,SP Handri G.A. Abolla


NIP.19660723 199303 1 011
LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH /MENGAJAR

Judul : SL-PTT JAGUNG


Tujuan : Agar petani tahu dan trampil Budidaya Tanaman Jagung
Metode : Ceramah,Diskusi, Demonstrasi, Praktek lapangan.
Waktu : 90 Menit
Media : Leaflet
Alat Bantu :

Langkah Kerja

Pokok Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu Ket

Pendahuluan 1. Pembukaan Kegiatan 10 Menit


2. Persiapan Alat dan Bahan

Isi / Materi 1. Persiapan Lahan


2. Persiapan benih 70 Menit
3. Penanaman
4. Pemupukan
5. Penyulaman
6. Pengendalian hama Penyakit
7. Panen dan pascapanen
8. Penyimpanan hasil

Pengakhiran 1. Penutupan kegiatan


2. Penetapan Jadwal Pertemuan 10 menit
berikutnya
3. Penyimpanan Alat dan Bahan.

Bena, 11 Desember 2020

Penyuluh Pertanian,

Handri G.A. Abolla


SINOPSIS
SL-PTT JAGUNG

1. PERSIAPAN LAHAN
a. Pemilihan lahan
Lahan tanam yang baik untuk budidaya tanaman jagung adalah lahan kering yang
berpengairan cukup, lahan tadah hujan, lahan terasering dan lahan bekas menanam
padi. Agar tumbuh dan berproduksi dengan baik, tanaman jagung harus ditanam dilahan
terbuka yang terkena sinar matahari penuh selama 8 jam sehari.
Nilai pH (potential of Hidrogen) tanah yang cocok untuk tanaman jagung adalah 6,8.
Tanah lahan yang pH-nya terlalu rendah atau asam bias dinaikan dengan menabur
kapur/dolomite pada saat pengolahan lahan. Setelah penaburan, lahan dicangkul dan
disiram agar kapur tercampur denga merata. Jumlah kapur yang dibutuhkan untuk satu
hektar lahan yang memiliki pH 5,0 sebanyak 2-4 ton.
b. Pengolahan lahan.
Sebelum ditanami jagung, lahan tanam dibersihkan dari gulma atau tanaman liar seperti
alang-alang, rumput teki, semak dan pohan perdu. Pencangkulan lahan dilakukan
dengan memindahkan tanah bagian bawah sedalam 15-20 cm keatas permukaan lahan.
Pencangkulan bertujuan memperbaiki struktur tanah menjadi lebih remah dan gembur.
Untuk lahan yang memiliki jenis tanah gembur (tipe tanah Latosol) pencangkulan cukup
dilakukan sekali. Sementara itu, untuk lahan yang memiliki jenis tanah berat (tipe
podsolik dan grumosol), pencangkulan dilakukan dua kali.
c. Pembuatan bedengan
Pembuatan bedengan dilakukan pada lahan bekas sawah, atau lahan tadah hujan.
Bedengan dibuat selebar 70-100 cm, dan tingginya 10-20 cm. Panjangnya disesuaikaan
dengan kondisi dan kontur lahan.
Diantara bedengan dibuat parit selebar 10-20 cm yang berfungsi untuk keluar masuknya
air di bedengan agar akar jagung tidak tergenang.
d. Pemupukan.
Pemupukan bertujuan meningkatkan kandungan unsur hara di lahan tanam. Pupuk yang
di gunakan adalah pupuk kandang, seperti kotoran sapi, kambing maupun ayam yang
sudah mongering, tidak berbau dan berstruktur remah atau gembur. Waktu pemberian
pupuk yang efektif adalah bersamaan dengan pencangkulan agar tercampur merata
dengan tanah lahan dengan jumlah pupuk sebanyak 20 - 40ton setiap hektar.
2. PERSIAPAN BENIH
Benih jagung hibrida merupakan hasil persilangan biji galur murni (F0) dari dua induk
yang sudah diseleksi sifat unggulnya.
Keunggulan dari jagung hibrida:
 Tahan serangan hama dan penyakit
 Produksi tinggi
 Lebih cepat panen
 Toleran dengan berbagai jenis dan ketinggian lahan.
Kelemahanya:
 Tidak bisa dijadikan benih dalam musim tanam berikutnya karena sifat unggul
induknya sudah menghilang.
 Lahan tanam jagung hibrida harus dipisahkan, minimal 200meter dari lahan tanam
jagung varietas lain menghindari perkawinan silang. Jika terjadi perkawinan silang
maka sifat unggul dari induknya hilan. Kebutuhan benih untuk setiap Hektar berkisar
20-25 kg.

3. PENANAMAN.
Ditugal sedalam 2-5 cm, jarak tanam 20 x 20 cm atau 20x40 cm dengan jumlah biji per
lubang satu biji.

Sebelum ditanam, benih direndam terlebih dahulu dengan larutan insektisida selama
setengah jam, setelah ditiriskan kemudian diberi fungisida berbentuk tepung agar
terhindar dari hama dan jamur.

Waktu tanam yang baik adalah akhir musim hujan atau menurut kondisi iklim setempat.

4. PEMUPUKAN AWAL.
Berupa urea, dan NPK dengan jarak 5 cm dari lubang tanam, dan kedalaman 5 mm.
Dosisnya 3,5 – 4 gram /lubang.

5.PENYULAMAN BENIH.
Benih akan tumbuh setelah satu minggu saat tanam. Benih yang tidak tumbuh agar segera
ditamam atau disulam. Tidak dianjurkan penyulaman diatas umur 25 hari untuk mencegah
persaingan unsure hara yang mengakibatkan tanamaan yang baru tumbuh mati.
6.PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT.
Penyakit BULAI, dapat dikendalikan dengan RIDOMIL atau SAROMIL dengan dosis 2 gr setiap
kg benih dilarutkan dalam 10 ml air.
Penyakit JAMUR (fusarium) dikendalikan dengan fungisida DITHANE M-45 dengan dosis; 45
gr /tengki isi 15 liter.
Hama LALAT BIBIT dan PENGGEREK BATANG dapat dikendalikan dengan pemberian
CARBOFURAN 3-4 butir / tanaman melalui pucuk tanaman pada tanaman yang mulai
terserang.

7. PANEN DAN PASCA PANEN.


Pemanenan jagung dilakukan pada umur 100 hst tergantung jenis varietas yang digunakan.
Ciri-ciri jagung siap dipanen (masak fisiologis) adalah: Daun jagung/ kelobot telah kering, Ada
tanda hitam dibagian pangkal tempat melekatnya biji pada tongkol dan Biji jika ditekan
dengan kuku, tidak meninggalkan bekas. Setelah panen, dipisahkan antara jagung yang layak
jual dan yang busuk, muda dan berjamur selanjutnya dilakukan proses pengeringan. Cara
pengeringan dapat berupa tongkolan atau pipilan dibawah sinar matahari selama 3-5 hari.

8. PENYIMPANAN.
Penyimpanan jagung untuk benih dapat menggunakan wadah yang tertutup rapat misalnya
jerigen yang dilengkapi dengan absorban/penyerap (abu sekam) dengan tujuan mengurangi
kelembaban selama penyimpanan. Penyimpanan jagung untuk konsumsi memerlukan
wadah yang lebih besar dan disusun secara teratur atau dapat pula disimpan dalam bentuk
curah dengan system silo. Jika penyimpanan dalam waktu lama maka perlu menggunakan
drum atau gentong plastik yang bersih dan tertutup rapat. (satu drum minyak tanah dapat
menampung 200 kg biji jagung).
Lampiran 1. F.1

LAPORAN PELAKSANAAN

Unit Inti : Menyusun Materi Penyuluhan Pertanian

I Penyuluhan Pertanian :

1. Nama / NIP : Handri Gustaf Arnold Abolla

2. Pangkat/Golongan : -

3. Jabatan : THL-TBPP

4. Unit Kerja : BPP Amanuban Selatan - Dinas TPHP Kab TTS

5. Dasar Pelaksanaan : Rencana Kerja Penyuluhan

II. Pelaksanaan Kegiatan :

a. Waktu Pelaksanaan : 15 Januari 2021

b. Tempat/Lokasi : Kelompok tani Nazaret

c. Hasil Pekerjaan : Tersusunya Materi Penyuluhan Pertanian

Bena, 15 Januari 2021

MENGETAHUI
Kepala BPP Amanuban Selatan, Penyuluh Pertanian,

Alfonsus Noensaet,SP Handri G.A. Abolla


NIP.19660723 199303 1 011
LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)

Judul : Pergantian benih Padi sawah

Tujuan : Agar petani anggota tahu dan mau serta trampil dalam melakukan

Pergantian benih padi sawah.

Metode : Ceramah,Diskusi,Praktek Lapangan

Waktu : 60 Menit

Media : Lembaran Kerja

Alat Bantu :

Pokok Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu Ket

Pendahuluan 6. Pembukaan Kegiatan 10 Menit


7. Persiapan Alat dan Bahan

Isi / Materi 8. Pengertian pergantian benih


padi sawah. 40 Menit
9. Manfaat pergantian benih padi
sawah.

Pengakhiran 10. Penutupan kegiatan


11. Penetapan Jadwal Pertemuan 10 menit
berikutnya
12. Penyimpanan Alat dan Bahan.

Bena, 15 Januari 2021

Penyuluh Pertanian,

Handri G.A. Abolla


SINOPSIS
PERGANTIAN BENIH PADI SAWAH

1. Pengertian

Pergantian Benih adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh seorang Petani untuk

memperbaiki penggunaan Benih Unggul padi sawah sehingga peningkatan produksi dan

Produktifitas padi sawah meningkat.

2. Manfaat.

1. Benih Unggul local yang rendah produktifitas digabnti dengan benih Unggul baru.

2. Produktifitas rendah menjadi produktifitas tinggi

3. Umur panen lebih dari 120 hari menjadi umur panen lebih pendek.

4. Jumlah anakan kurang menjadi jumlah anakan banyak.

5. Rasa nasi kurang enak menjadi lebih enak.

6. Benih unggul lokal kurang tahan terhadap serangan hama dan penyakit menjadi

tahan terhadap serangan hama dan penyakit.


Lampiran 1. F.1

LAPORAN PELAKSANAAN

Unit Inti : Menyusun Materi Penyuluhan Pertanian

I Penyuluhan Pertanian :

1. Nama / NIP : Handri Gustaf Arnold Abolla

2. Pangkat/Golongan : -

3. Jabatan : THL-TBPP

4. Unit Kerja : BPP Amanuban Selatan - Dinas TPHP Kab TTS

5. Dasar Pelaksanaan : Rencana Kerja Penyuluhan

II. Pelaksanaan Kegiatan :

a. Waktu Pelaksanaan : 8 Februari 2021

b. Tempat/Lokasi : Kelompok tani Nazaret

c. Hasil Pekerjaan : Tersusunya Materi Penyuluhan Pertanian

Bena, 8 Februari 2021

MENGETAHUI
Kepala BPP Amanuban Selatan, Penyuluh Pertanian,

Alfonsus Noensaet,SP Handri G.A. Abolla


NIP.19660723 199303 1 011
LEMARAN PERSIAPAN MENYULUH /MENGAJAR

Judul : Identifikasi hama dan Penyakit pada tanaman Padi

Tujuan : Agar petani tahu dan trampil melakukan Identifikasi


Hama dan Penyakit pada tanaman Padi
Metode : Ceramah,Diskusi,Demonstrasi,Praktek lapangan.
Waktu : 90 Menit
Media : Leaflet
Alat Bantu :

Pokok Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu Ket

Pendahuluan 7. Pembukaan Kegiatan 10 Menit


8. Persiapan Alat dan Bahan

Isi / Materi 7. Pengertian Identifikasi hama dan


penyakit pada tanaman Padi 70 Menit
8. Mengenal jenis hama dan
penyakit tanaman padi

Pengakhiran 7. Penutupan kegiatan


8. Penetapan Jadwal Pertemuan 10 menit
berikutnya
9. Penyimpanan Alat dan Bahan.

Bena, 8 Februari 2021

Penyuluh Pertanian

Handri G.A. Abolla


SINOPSIS

IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN PADI

9. Pengertian Identifikasi hama dan penyakit pada tanaman padi adalah:


Upaya untuk mengetahui secara pasti jenis hama dan penyakit yang selalu mengganggu
pertumbuhan tanaman padi .
10. Tahapan :
-. Melakukan pengamatan sejak di pesemaiam sampai tanaman dipindahkan ke petakan
sawah.
-. Pengamatan dilakukan terhadap pertumbuhan tanaman selama masa vegetatip hingga
Masa generarip.
11. Mengenal jenis-jenis hama dan penyakit pada tanaman padi.
a). Hama putih ( Nymphula depunetalis)
Gejala serangan: Larva menggulung daun ,menggeret hingga memotong menjadi
potongan pendek , Daun yang terserang berwarna putih.
b). Hama Putih Palsu ( Chaphalocrosis Medinalis).
Gejala serangan : Menggulung daun dekat bagian ujung ,hidup didalam gulungan daun
Dan memakan lapisan hijau daun.
Hama putih dan Putih Palsu sering menyerang tanaman
muda,terutama bibit di pesemaiam dan tanaman yang baru dipindahkan
.
c). Pengerek batang Padi Putih( Triporyza innotata)
Gejala serangan : Ulat menembus masuk kedalam jaringan tanaman dan memakan
Lapisan hijau daun,Ulat ini dihasilkan oleh kupu-kupu putih yang
Meletakan telur dan menetas menjadi ulat.
d). Penggerek batang padi kuning ( Tryporyza incertulas)
Gejala serangan ; Ulat ini memotong pinggiran daun dan membuatnya menjadi
gulungan .ulat tinggal didalam gulungan daun sambil memakan
lapisan hijau daun. Ulat ini dihasilkan oleh kupu-kupu kuning yang
meletakan telur dan menetas menjadi ulat.
e).Penyakit Blast ( PyriCularia Oryzae)
Gejala serangan : Menyerang daun ,buku pada malai hingga ujung tangkai malai
sampai menjadi busuk mengakibatkan butiran padi menjadi hampa.

Anda mungkin juga menyukai