Kronologi Terbaruuuu
Kronologi Terbaruuuu
negara Rp 3 miliar untuk investasi online. Kasus tersebut berawal saat sang istri, Briptu E
bertugas sebagai bendahara penerima di Samsat Blora. Karena alasan anak rewel, ia
meminta suaminya, Bripka F yang bertugas di Humas Polres Blora untuk menyetorkan uang
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun 2022 sebesar Rp 17 miliar. Namun ternyata
tak semua uang disetorkan. F malah menyetorkan uang Rp 3 miliar ke PayPal dan
memberitahu, ia menyetujuinya dan terus memberikan uang setoran kepada sang suami.
keuntungan salah satunya sebanyak Rp 150 juta. Uang tersebut kemudian digunakan untuk
membeli Honda Freed. Walau sudah mendapatkan keuntungan, uang negara sebesar Rp 3
miliar di PayPal ternyata tak bisa diambil. Kasus tersebut terungkap saat pemeriksaan tutup
buku akhir tahun yang dilakukan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Polres Blora pada tahun 2021 sebanyak Rp 17 miliar, tetapi yang disetorkan sekitar Rp 14
miliar, sehingga ada kekurangan sekitar Rp 3 miliar. Karena tidak sanggup menutupi
kekurangan uang yang diselewengkan, kedua oknum polisi tersebut dilaporkan oleh
atasannya dengan dugaan tindak pidana korupsi. Mereka berdua pun ditahan sejak Maret
2022. Sebelum akhirnya dilimpahkan ke kejaksaan, para tersangka tersebut telah mencoba
untuk mengembalikan uang negara yang sudah mereka selewengkan. Namun mereka
hanya bisa mengembalikan Rp 1,4 miiar. "Kerugian yang dialami Polres Blora sekitar Rp 3
miliar, tetapi sudah dikembalikan oleh para tersangka sekitar Rp 1,4 miliar. Jadi kerugian
yang masih dialami oleh Polres Blora sekitar Rp 1,6 miliar," ungkap Kasi Intel Kejaksaan
melanggar Pasal 2 ayat 1 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 yang telah diubah dan
ditambahkan dengan UndangUndang Nomor 20 Tahun 2021 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi. Dijatuhi hukuman enam tahun penjara dan denda Rp 300 juta.
Melalui persidangan dua anggota Polres Kabupaten Blora Bripka F dan Briptu E terbukti
melakukan tindakan korupsi. "Apabila denda tidak dibayar maka diganti dengan pidana
kerugian negara sebanyak Rp 1,65 miliar. Uang tersebut sebelumnya sudah dipakai oleh
Bripka F. "Jika uang pengganti tersebut tidak dibayar dalam waktu satu bulan maka harta
bendanya akan dilelang," ujarnya. Apabila tidak punya cukup harta, lanjut hakim, maka akan