Informasi
Bab 2:
Analisis Informasi Yang Dibutuhkan dan Teknik Penemuan
Fakta dan Persyaratan.
1
Pengantar ke Penemuan Persyaratan
Penemuan persyaratan – proses yang dilakukan analis sistem
untuk mengidentifikasi dan mendapatkan masalah sistem dan
persyaratan solusi dari komunitas pemakai.
4
PIECES untuk Persyaratan
Nonfungsional Sistem
5
Contoh analisis PIECES
6
Contoh analisis PIECES
7
Contoh analisis PIECES
8
Analisis kebutuhan dengan kerangka PIECES.
Studi kasus:Sistem Infomasi Akademik
Berbasis SMS Gateway pada “SMA XYZ”
1. Analisis Performance
Sistem Lama Sistem Baru
•Beban kerja yang ditanggung guru atau •Beban kerja guru atau wali kelas lebih
wali kelas lebih besar. ringan.
• siswa yang ingin melihat nilai sebelum •Siswa bisa melihat nilai akhir dari
raport dibagikan maka harus tanya ke masing2 matapelajaran tanpa harus
guru atau wali kelas. menanyakan ke guru atau dosen wali.
•Dalam penyajian nilai hanya
•Penyajian nilai butuh waktu 30 menit. membutuhkan 5 menit saja.
Analisis lanjutan……..
2.Analisis information 3. Analisis Economi
Sistem Lama Sistem Baru Sistem Lama Sistem Baru
Siswa harus datang Siswa bisa melihat Terjadi pemborosan Biaya bisa dihemat
ke sekolah nilai dari
untuk menanyakan manapun berada
nilai ke via sms, selama
guru atau wali kelas masih dalam
yang jangkauan signal
bersangkutan. handphone.
Analisis lanjutan……..
4.Analisis Control. 5. Analisis Efisiensi.
Sistem Lama Sistem Baru Sistem Lama Sistem Baru
Yang melakukan •Yang melakukan Dalam penyajian Dalam penyajian
kontrol adalah kontrol adalah nilai, guru atau wali nilai, guru atau wali
SDM sendiri. administrator kelas kelas tidak perlu
•Tidak semua membutuhakan mencari data nilai,
orang bisa waktu kurang lebih karena siswa bisa
mengakses karena 30 menit. mengakses sendiri
ada batasan sistem dan hanya
membutuhkan
waktu paling lama 5
menit.
6.Analisis Service.
Sistem Lama Sistem Baru
Membutuhkan waktu lebih lama dalam Penyajian data akan lebih cepat karena
pencarian dan penyajian data. sudah terkomputerisasi.
Dampak dari Persyaratan yang Tidak
Tepat
Anggaran biaya untuk sistem membengkak.
Jadwal tidak terpenuhi.
Sistem tidak memenuhi harapan pemakai dan
mengakibatkan sistem tidak dipakai.
Biaya perawatan dan perbaikan sistem lebih
mahal.
Sistem tidak dapat diandalkan.
Reputasi tim tercoreng.
12
Biaya Relatif untuk Memperbaiki
Kesalahan
13
Kriteria dalam Menetapkan Persyaratan
Sistem
Konsisten – tidak saling bertentangan atau ambigu.
Lengkap – menunjukkan semua masukan dan tanggapan
yang mungkin pada sistem.
Layak – dapat dipenuhi berdasarkan sumber daya dan
batasan yang ada.
Dibutuhkan – betul-betul dibutuhkan untuk mencapai
sasaran sistem.
Akurat – dinyatakan secara benar.
Dapat dilacak – secara langsung memetakan fungsi dan
fitur sistem.
Dapat diperiksa – dapat ditunjukkan sewaktu pengujian.
14
Proses Penemuan Persyaratan
Penemuan dan analisis masalah
Penemuan persyaratan
Dokumentasi dan analisis persyaratan
Pengelolaan persyaratan
15
Penemuan dan Analisis Masalah
17
Contoh masalah yg diamati :
Transaksi lihat nilai online gagal
18
Beberapa model Diagram ishikawa
Penemuan Persyaratan
Dengan pemahaman akan masalah, analis sistem dapat
mulai mendefinisikan persyaratan. Analis harus terampil
dalam penemuan fakta agar berhasil menentukan
persyaratan sistem.
Jika tidak:
Analis kehilangan kepercayaan
Analis dapat dituntut secara hukum
Analis dapat diberhentikan 21
Dokumentasi dan Analisis
Persyaratan
Dokumentasi draf persyaratan dengan teknik:
Use case (menjelaskan fungsi sistem dari pandangan pemakai)
Tabel keputusan (mencatat kebijakan bisnis yang kompleks)
Tabel persyaratan (mencatat setiap persyaratan yang spesifik)
Analisis persyaratan untuk menyelesaikan masalah pada draf persyaratan
yang mungkin memiliki masalah misalnya:
Persyaratan yang hilang
Persyaratan yang saling bertentangan
Persyaratan yang tidak layak
Persyaratan yang tumpang tindih
Persyaratan yang ambigu
Merumuskan persyaratan
Dokumen definisi persyaratan
22
Komunikasi dengan steering committee
Contoh Garis Besar Laporan Definisi Persyaratan
Dokumen Definisi Persyaratan – dokumen resmi yang menyampaikan
persyaratan dari sistem usulan kepada stakeholder utama dan digunakan sebagai
kontrak dalam proyek.
27
Mengapa Harus Mengambil Form
Lengkap?
Dapat menentukan jenis dan ukuran data yang diisikan
Dapat menentukan isian mana yang tidak digunakan atau tidak
selalu digunakan
Dapat melihat keterhubungan data
28
Sampling Design
Menentukan data yang diambil
Identifikasi Variabel, Atribut & Data
yang berhubungan dengan sample
Metode pengumpulan data yang
digunakan dapat berupa Investigasi,
Interview, Questionaries &
Observation
Menentukan populasi yang
diambil sample-nya
Data yang diambil cukup dua bulan
atau setahun
Menentukan apakah saat Interview
cukup hanya satu level saja atau
sampai keluar dari organisasi
29
Sampling Design
Memilih jenis sample
Tidak secara acak(non
probalilitas)
Secara
acak(probabilitas)
Tentukan besarnya
sample yang diambil
20 dari 200 atau 20
dari 2000000
30
Sampling Design
Tidak Berdasarkan Berdasarkan
Probabilitas Probabilitas
Unsur-unsur
sampel dipilih Sampel Sesuai Sampel Random
langsung tanpa Sederhana
batasan-batasan
tertentu
Unsur-unsur
sampel dipilih Sampel Purposif Sampel Random
berdasarkan Kompleks
kriteria-kriteria
tertentu
31
Ukuran Sampel
Menentukan ukuran sampel:
Ukuran sampel (SS)= 0.25 x (Certainty factor / Acceptable error) 2
32
Teknik Sampling
Randomisasi – teknik sampling yang bersifat acak,
pemilihan data sampelnya tidak memiliki pola.
Buku referensi
Internet
Informasi Keuangan
Konteks Orgasisasional
36
Records
Yg diamati dalam
records adalah:
1. Periksa
kesalahan yg
ada.
2. Lihatlah peluang
dalam
peningkatan
desain.
3. Observasi jumlah
dan jenis
transaksi.
4. Amati apakah
komputer bisa
menyederhanaka
n pekerjaan.
37
38
Analyzing Qualitative
Documents
Memo
Tanda2 atau poster
pada papan buletin
Website perusahaan
Pedoman / manual
Buku penuntun
kebijakan
39
Memo.
40
Posted Signs Reveal the Official
Organization Culture
41
3.Observasi
Observasi – teknik penemuan fakta dengan berpartisipasi dalam atau
mengamati kegiatan sistem.
Merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang cukup efektif untuk
mempelajari sistem
Untuk mengumpulkan info dan lebih menegaskan tentang info yg sudah
dikumpulkan.
Petunjuk observasi:
Tentukan siapa, apa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana – sehubungan dengan observasi.
Dapatkan izin dari supervisor atau manajer.
Beritahukan tujuan observasi kepada pihak yang akan diobservasi.
Tetap rendah hati.
Buat catatan selama atau segera setelah observasi.
Kaji kembali catatan observasi dengan orang-orang yang tepat.
Jangan mengganggu orang yang sedang bekerja.
Jangan terfokus ke hal-hal sepele.
Jangan membuat asumsi sendiri. 42
Observasi
Informasi yang dicari dalam
observasi
Aktivitas
Messages
Relationships
Influence (Pengaruh)
43
Observing A Decision Maker’s
Behavior
Observing A Typical
Manager’s Decision –Making
Activities
44
Observe a Decision Maker’s
Office
45
Applying STROBE
46
Observasi
Kelebihan Kekurangan
Data yang diperoleh dapat Orang-orang dapat berperilaku
diandalkan lain ketika diobservasi
Dapat melihat dengan jelas Pekerjaan yang diobservasi
apa yang dilakukan untuk mungkin tidak dalam kondisi
menyelesaikan suatu normal
pekerjaan yang rumit Beberapa aktifitas bisa terjadi pada
Relatif lebih murah waktu yang tidak tepat/wajar.
dibandingkan teknik lain Gangguan(dilapangan)
Dapat melakukan Beberapa tugas tidak selalu
pengukuran kerja diselesaikan dengan cara yang
sama
Mungkin mengobservasi cara yang
salah dalam melakukan sesuatu
6-47
4.Kuesioner
Kuesioner – dokumen khusus untuk mengumpulkan informasi
dan pendapat dari responden.
2 jenis kuesioner:
Kuesioner berformat bebas – kuesioner yang dirancang untuk
memberikan kebebasan yang lebih besar dalam menjawab.
Responden akan menjawab pertanyaan pada ruang kosong yang
telah disediakan sesudah pertanyaan
52
DesingningThe Questionnaire
53
Contoh:
54
Kuesioner
Kelebihan Kekurangan
Dapat dijawab dengan cepat Tingkat pengembalian
Dapat diselesaikan sesuai terkadang rendah
dengan keinginan narasumber Tidak ada jaminan bahwa
Cukup murah dibandingkan narasumber akan menjawab
dengan teknik lain (khususnya semua pertanyaan
terkait dengan jumlah Tidak ada peluang untuk
narasumber) mengubah pertanyaan atau
Memungkinkan menjelaskan pertanyaan yang
penyembunyian identitas keliru dipahami
Jawaban dapat ditabulasi Tidak dapat melihat bahasa
dengan cepat tubuh
Sulit untuk dipersiapkan
6-55
5.Wawancara / Interviewing
Wawancara – mengumpulkan informasi dari para narasumber
dengan interaksi tatap muka dengan tujuan tertentu dengan
menggunakan format tanya jawab.
Pendidikan anda, intelektual, pembawaan, dan emosi semua ini
merupakan kemapuan filter terhadap apa yang kamu akan
dengar pada saat interview
Persiapkan diri sebelum melakukan Interview
Informasi yang di cari berupa pendapat, perasaan, tujuan dan
informal prosedur yang sedang berjalan.
Dapat juga digunakan untuk menemukan fakta, memeriksa
fakta, mengklarifikasi fakta, membangkitkan rasa antusias,
melibatkan pemakai, mengidentifikasi persyaratan, mendapatkan
ide atau pendapat 56
Lima langkah persiapan
Wawancara
Lima langkah persiapan Interview :
Membaca Materi Latar Belakang
Laporan tahunan terbaru
perusahaan
Laporan berkala perusahaan
Publikasi lainnya
Menetapkan Tujuan Wawancara
Sumber informasi
Format informasi
Frekuensi pembuatan keputusan
Kualitas informasi
Gaya pembuatan keputusan
57
Lima langkah persiapan
Wawancara
Memutuskan siapa yang diwawancarai
Key People
Sampel anggota-anggota organisasi
Menyiapkan Orang Yang Diwawancarai
Berikan waktu berpikir
Waktu lebih kurang 45 Menit S/d. 1 Jam
Memutukan Jenis Dan Struktur Pertanyaan
Dua jenis pertanyaan :
Open-Ended Questions (Pertanyaan terbuka)
Closed Questions (Pertanyaan tertutup)
Structured VS Unstructured Interviews
3 Pola wawancara :
o Struktur Piramid
o Struktur Corong
58
o Struktur Wajik
Jenis Pertanyaan
Pertanyaan Pertanyaan
Terbuka Tertutup
Rendah Kelayakan data Tinggi
60
Menyusun Pertanyaan-Pertanyaan
Dengan Urutan Logis
Bentuk Piramide
Menyusun pertanyaan mulai dari yang khusus ke
umum
Bentuk Funnel / Corong
Menyusun pertanyaan mulai dari yang umum ke
khusus
Diamond–Shape / Wajik
Khusus ke umum, umum ke khusus
61
Contoh Bentuk Piramida
62
Contoh bentuk Funnel
63
Contoh Bentuk Diamond – Shape
(Wajik)
64
Contoh Panduan Wawancara
65 (bersambung)
Contoh Panduan Wawancara
(lanjutan)
66
Persiapan Wawancara berikutnya:
Jenis pertanyaan yang harus dihindari:
Pertanyaan dengan muatan tertentu (yang menggiring pendapat pribadi
dari interviewee terhadap pokok permasalahan)
Pertanyaan yang mengarahkan (yang menggiring narasumber
memberikan jawaban tertentu)
Pertanyaan berprasangka (yang mempengaruhi narasumber)
Pedoman mengajukan pertanyaan:
Gunakan kalimat yang jelas dan ringkas
Jangan masukkan pendapat anda sebagai bagian dari pertanyaan
Hindari pertanyaan panjang atau rumit
Hindari pertanyaan bernada mengancam
Jangan gunakan kata “anda” jika yang dimaksudkan sebenarnya adalah
kelompok orang.
67
Pelaksanaan Wawancara
Berpakaian yang pantas
Tiba tepat waktu
Atau lebih cepat jika butuh konfirmasi persiapan
ruangan
Mulailah dengan berterima kasih
Nyatakan maksud dan jangka waktu wawancara dan
bagaimana pemanfaatan dari fakta yang diperoleh
Awasi waktu
Memberikan pertanyaan yang berkelanjutan
Gali sampai anda paham
HARUS HINDARI
Bersikap sopan Melanjutkan wawancara yang tidak perlu
Menyimak dengan baik Menganggap jawaban sudah final dan tidak
ada lagi yang lain.
Terkontrol
Memperlihatkan petunjuk verbal dan
Menyelidiki
nonverbal
Mengamati tingkah laku dan
Menggunakan jargon
komunikasi nonverbal
Menggunakan prasangka pribadi
Sabar
Banyak bicara dibanding menyimak.
Membuat narasumber merasa nyaman
Membuat asumsi mengenai topik dan
Menjaga kontrol diri
narasumber.
Rekaman tape – suatu bukti lemahnya
keterampilan mendengarkan.
69
Berkomunikasi dengan Pemakai
Petunjuk berkomunikasi:
Tunjukkan sikap yang positif
Berikan pertanyaan
70
Body Language dan Proxemics
Beberapa penelitian menunjukkan: “Dari perasaan total seseorang,
7% disampaikan secara verbal, 38% disampaikan dengan nada
suara, dan 55% disampaikan dengan ekspresi wajah dan tubuh.
72
6.Prototyping
Patched-up prototype
Non operasional
prototype
First-of-series
prototype
Selected features
prototype
74
Prototype As An Alternative To
The SDLC
Beberapa analis berpendapat bahwa prototyping
adalah dapat dianggap merupakan sebuah
alternatif dari SDLC.
Pada SDLC, diperlukan waktu yang lebih panjang
untuk melewati siklus hidup pengembangan. Cost
melambung tinggi.
Pada SDLC, Kebutuhan user saat ini dapat berbeda
dengan ketika saat dianalisis(Kebutuhan user
berubah setiap saat).
75
Guidelines For Developing A
Prototype
Work in manageable
modules
Build the prototype
rapidly
Modifying the
prototype
Stressing the user
interface
76
Prototyping
Kelebihan Kekurangan
• Perubahan pada sistem dapat Pengembang harus dilatih
dilakukan dengan cepat melakukan prototyping
• Kesempatan untuk Pemakai bisa saja memberikan
menghentikan pengembangan
dari sebuah sistem yang tidak harapan yang tidak realistis
bisa jalan. Dapat memperpanjang jadwal
• Pengembangan sistem mungkin pengembangan.
lebih sesuai dengan kebutuhan
dan harapan dari user. Susah megatur prototyping
Dapat mencoba dalam project pada sebuah
mengembangkan pemahaman
akan bagaimana cara kerja sistem sistem yang besar
Membantu menetapkan User dan SA bisa saja
kelayakan dan kegunaan dari
sistem sebelum pengembangan mendapatkan sebuah
Bisa berupa mekanisme pelatihan prototype yang komplit yang
Membantu membuat rencana sebenarnya masih tidak
dan skenario pengujian cukup baik dan sistem tidak
Dapat meminimalkan waktu akan selesai
dalam penemuan fakta(lansung
berhubungan dengan pemakai)
77
Prototype Evaluation Form
78
7.Joint Requirements Planning
Joint requirements planning (JRP) – proses pelaksanaan
pertemuan kelompok yang sangat terstruktur untuk
menganalisis masalah dan mendefinisikan persyaratan.
Peserta JRP:
Sponsor
Fasilitator
Notulen
Staf TI
79
Langkah-Langkah Merencanakan
Sesi JRP
1. Pilih lokasi
Jauh dari tempat kerja jika memungkinkan
Butuh beberapa ruangan
Dilengkapi meja, kursi, whiteboard, proyektor
Butuh perlengkapan komputer
Lihat gambar di slide berikut
2. Pilih peserta
Tiap peserta dibebaskan dari kegiatan kerja rutin
3. Siapkan agenda
Siapkan dokumen untuk penjelasan singkat mengenai lingkup
dan sasaran sesi JRP
80
Agenda dibagikan sebelum sesi berlangsung
Denah Ruangan untuk Sesi JRP
81
Petunjuk Pelaksanaan Sesi JRP
Jangan menyimpang tanpa alasan dari agenda
Tetap sesuai jadwal
Yakini bahwa notulen dapat mencatat
Hindari jargon teknis
Gunakan keterampilan penyelesaian konflik
Membolehkan istirahat sejenak
Dorong kesepakatan kelompok
Dorong peranan pemakai dan manajemen tanpa
membiarkan ada seseorang yang mendominasi
Pastikan peserta mengikuti aturan dasar yang telah
82
ditetapkan untuk sesi tersebut
Brainstorming
Kadang-kadang, salah satu tujuan sesi JRP adalah
menghasilkan ide yang dapat menyelesaikan masalah.
Brainstorming adalah pendekatan umum untuk maksud
seperti ini.
87
Selesai
88