Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU MATEMATIKA TERHADAP

EFEKTIVITAS BELAJAR MENGAJAR DI SMAN 3 ROKAN IV KOTO

Anita Priatini

Pendidikan Geografi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas UIN Suska Riau.

Email anitapriatini13@gmail.com

Abstrak : Kompetensi kepribadian guru sebagai pemimpin di dalam kelas memiliki


pengaruh yang signifikan terhadap kualitas pembelajaran matematika. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh kompetensi kepribadian guru matematika
terhadap keberhasilan proses belajar mengajar di SMAN 3 Rokan IV Koto. Metode penelitian
yang digunakan adalah metode deskriptif dan kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah
wawancara. Analisis deskriptif ini bergantung pada satu sumber, yaitu guru matematika di
sekolah tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan emosional, hubungan
sosial, kemampuan komunikasi, dan kemampuan beradaptasi guru matematika memiliki
pengaruh yang cukup besar terhadap motivasi dan pengetahuan siswa tentang materi
matematika.

Kata Kunci :Guru Matematika ; Efektivitas Belajar Mengajar ; Kompetensi Kepribadian

Abstract : Teacher personality competence as a leader in the classroom has a significant


influence on the quality of mathematics learning. The purpose of this study was to determine
the extent of the influence of mathematics teacher personality competence on the success of
the teaching and learning process at SMAN 3 Rokan IV Koto. The research method used is
descriptive and qualitative method. The data source of this research is interview. This
descriptive analysis relies on one source, namely the math teacher at the school. The results
showed that emotional intelligence, social relationships, communication skills, and
adaptability of mathematics teachers have a considerable influence on students' motivation
and knowledge of mathematics materials.

Keywords : Mathematics Teacher; Teaching and Learning Effectiveness; Personality


Competence
PENDAHULUAN

Kepribadian guru merupakan satu sisi yang selalu menjadi sorotan karena guru
menjadi teladan baik bagi anak didik atau bagi masyarakat, untuk itu guru harus bisa menjaga
diri dengan tetap mengedepankan profesionalismenya dengan penuh amanah, arif, dan
bijaksana sehingga masyarakat dan peserta didik lebih mudah meneladani guru yang
memiliki kepribadian utuh bukan kepribadian yang terbelah (splite personality). Setiap guru
idealnya memiliki kepribadian yang konsisten, berwibawa, bertanggung jawab, menjadi
teladan, dan berakhlak mulia. Kompetensi kepribadian guru sangat diharapkan. Sebagai
seorang yang menjadi teladan, guru adalah seorang yang telah dewasa, bisa
bertanggungjawab kepada anak didik dalam mengembangkan jasmani dan rohaninya, taat
kepada Tuhan, dan sosial terhadap sesamanya sehingga sebagai individu ia patut menjadi
teladan bagi anak didik dan masyarakatnya. Selain mentransfer ilmu kepada anak didik, ia
juga harus mampu menciptakan anak didik yang berkepribadian mulia. (Dr. Moh. Roqib,
2020)

Pendidikan matematika di sekolah menengah sangat penting dalam mengembangkan


pemahaman konsep dan kemampuan berpikir analitis siswa. Kompetensi kepribadian
pengajar memiliki dampak yang signifikan terhadap kualitas pengajaran matematika.
Kepribadian guru tidak hanya mempengaruhi kualitas pembelajaran, tetapi juga motivasi dan
pemahaman siswa terhadap mata pelajaran. Keberhasilan pembelajaran matematika di
sekolah menengah sering kali dikaitkan dengan kemampuan guru untuk menciptakan
lingkungan belajar yang mendorong, memotivasi, dan merangsang minat siswa terhadap mata
pelajaran ini. Dalam situasi ini, kepribadian guru menjadi aspek penting yang menentukan
iklim kelas, jumlah interaksi, dan kemampuan untuk menyampaikan materi secara efisien.

Selain itu, kompleksitas kurikulum matematika sekolah menengah sering kali


membutuhkan kemampuan komunikasi yang luar biasa dari seorang guru. Dibutuhkan bakat
untuk menjelaskan mata pelajaran yang rumit dengan cara yang dapat dipahami oleh siswa.
Oleh karena itu, studi tentang kompetensi kepribadian guru matematika sekolah menengah
atas sangatlah penting. Hal ini tidak hanya berpotensi untuk meningkatkan kualitas
pengajaran, tetapi juga berkontribusi pada pemahaman yang lebih baik tentang elemen-
elemen yang menentukan keberhasilan pembelajaran matematika di sekolah menengah.
Dengan latar belakang ini, jurnal ini dapat menginvestigasi bagaimana kompetensi
kepribadian guru matematika sekolah menengah mempengaruhi proses pembelajaran dan
hasil belajar siswa.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Peran Guru Dalam Dunia Pendidikan

Pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen menyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah. Guru sebagai unsur manusiawi dalam pendidikan merupakan figur manusia
sumber yang menempati posisi dan memegang peranan penting dalam pendidikan. Ketika
semua orang mempersoalkan masalah dunia pendidikan, figur guru mesti terlibat dalam
agenda pembicaraan, terutama yang menyangkut persoalan pendidikan formal di sekolah. Hal
itu tidak dapat disangkal, karena lembaga pendidikan formal adalah dunia kehidupan guru.

Guru matematika diyakini kompeten dalam disiplin ilmu mereka secara akademis
karena mereka telah belajar banyak melalui proses pembelajaran dan praktik mengajar di
lapangan. Namun, kenyataan menunjukkan bahwa tidak semua guru matematika seperti itu,
banyak kasus yang terjadi pada saat proses pembelajaran di mana seorang guru matematika
sangat menguasai materi pelajaran namun kesulitan menyampaikan materi tersebut kepada
siswanya, di sisi lain ada guru matematika yang menguasai materi pelajaran sehingga ketika
menyampaikan materi pelajaran kepada siswanya mudah dipahami. Ada juga guru
matematika yang dianggap kompeten oleh rekan-rekannya, tetapi sulit berkomunikasi dengan
murid-muridnya di kelas. Kompetensi guru berkaitan dengan kemampuan guru dalam
mengajar, membimbing, dan juga memberikan teladan hidup kepada siswa. Guru harus
benar-benar kompeten pada bidangnya dan memiliki komitmen tinggi pada profesinya.

Pengaruh Kompetensi Kepribadian

Melalui wawancara dengan seorang guru matematika di SMAN 3 Rokan IV Koto,


saya menemukan bahwa kompetensi kepribadian ini sangat berpengaruh terhadap efektivitas
belajar mengajar di dalam kelas. Adapun kendala dan permasalahan yang ada di SMAN 3
Rokan IV Koto yaitu jaringan internet yang bermasalah, keterbatasan listrik, dan sarana
prasarana yang kurang memadai, di tambah lagi sekolah ini terletak sangat jauh dari kota dan
jauh dari tempat tinggal guru yang mengajar. Keterbatasan ini menyulitkan anak-anak untuk
mendapatkan pengajaran yang berkualitas. Selain itu, kesulitan-kesulitan ini menyulitkan
para guru untuk tetap efektif di dalam kelas. Dengan mengajar mata pelajaran matematika
yang di kenal sulit oleh sebagian siswa dan bahkan banyak yang menghindari matematika ini
menjadi tantangan tersendiri bagi guru. Seorang guru di tuntut harus tetap profesional dan
menguasai kompetensi yang di milikinya untuk tetap mampu mengajar dengan efektif di
kelas.

Dengan kompetensi kepribadian yang dimilikinya, guru matematika tersebut mampu


mengatasi segala hambatan dan tantangan mengajar di sekolah, ia mampu membangun
lingkungan kelas yang stabil, dan proses pembelajaran di kelas tetap efektif. Guru tersebut
mengatasi hambatan dan tantangan tersebut dengan menggunakan kualitas kepribadian yang
mantap dan kedewasaan, tidak menyalahkan keadaan atas kendala sekolah tempat ia
mengajar, namun tetap mengevaluasi kinerja dan mengembangkan potensi diri. Salah satu
penerapan evaluasi kinerja di kelas guru matematika adalah dengan menerapkan pendekatan
permainan dalam pembelajaran matematika dan kemudian memberikan ice breaking ketika
siswa terlihat bosan, dengan tujuan untuk membangkitkan semangat siswa. Diperlukan pola
pikir yang cerdas dalam penerapannya. Guru harus mampu beradaptasi dengan lingkungan
sekolah dan bekerja sama dengan murid-murid di dalam kelas agar metode pembelajaran
tetap efektif.

KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan di atas, kompetensi kepribadian ini memiliki dampak yang


signifikan terhadap efektivitas pengajaran dan pembelajaran di kelas. Dengan mengajar mata
pelajaran matematika yang di kenal sulit oleh sebagian siswa dan bahkan banyak yang
menghindari matematika ini menjadi tantangan tersendiri bagi guru. Seorang guru di tuntut
harus tetap profesional dan menguasai kompetensi yang di milikinya untuk tetap mampu
mengajar dengan efektif di kelas. Guru matematika dapat mengatasi semua rintangan dan
tantangan dalam mengajar di kelas, menciptakan lingkungan kelas yang stabil, dan menjaga
proses pembelajaran tetap efektif..
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Moh. Roqib, M. N. (2020). KEPRIBADIAN GURU Upaya Mengembangkan Kepribadian


Guru yang Sehat di Masa Depan. Yogyakarta: Penerbit CV. Cinta Buku.

kdr, M. (2023). Undang undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.
ndangundang-nomor-14-tahun-2005-tentang-guru-dan-dosen, p. 1.

Marhamah. (2022). KOMPETENSI PROFESIONAL GURU MATEMATIKA. Jurnal


Pendidikan, 4.

Nilma Zola1), M. M. (2020). Analisis urgensi kompetensi kepribadian guru. Jurnal


EDUCATIO (Jurnal Pendidikan Indonesia), 89.

Putri, F. O. (2022). KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU . Jurnal Cakrawala Pendas, 4.

Anda mungkin juga menyukai