Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN BOALEMO

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BERLIAN
Jln. Bongo Tua Desa Permata Kec.Paguyaman Kode pos96260
Email puskesmasberlian3@gmail.com:

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


SKRINING HIPOTIROID KONGINETAL
I. Pendahuluan

Visi UPTD Puskesmas Berlian yakni prima dalam pelayanan,


mantap dalam pemberdayaan guna mewujudkan masyarakat yang
mandiri untuk hidup sehat 2023.
1. Dengan misi puskesmas berlian yakni :
2. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh
masyarakat.
3. Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup sehat.
4. Memberdayakan seluruh komponen masyarakat dalam bidang
kesehatan.
Tata nilai UPTD Puskesmas Berlian yakni ”PRIMA”.
P : Profesional “memiliki kompetensi dan kemampuan dalam
meneberikan pelayanan“
R : Ramah “memiliki sikap yang sopan dan santun kepada seluruh
Masyarakat dan rekan kerja”
I : Inisiatif “memiliki kemampuan untuk bekerja mandiri dengan ide-ide
kreatif”
M : Malu “malu jika tidak mengerjakan tugas”
A : Akuntabel “memberikan pelayanan kesehatan sesuai pedoman dan
standar pelayanan”

II. Latar belakang


Skrining atau uji saring pada bayi baru lahir ( neonatal skrining )
adalah tes yang dilakukan pada saat bayi berumur beberapa hari untuk
memilah bayi yang menderita kelainan kongenital dari bayi yang sehat.
Skrining bayi baru lahir dpat mendeteksi adanya gangguan konginetal
sedini mungkin, sehingga bila ditemukan dapat segera dilakukan
intervensi segera. Pada kasus dengan keterlambatan penemuan dan
pengobatan dini , anak akan mengalami keterbelakangan mental dan
kemampuan IQ dibawah 70. Hal ini akan berdampak serius pada
masalah sosial pada anak. Anak tidak mampu beradaptasi di sekolah
formal dan menimbulkan beban ganda bagi keluarga dalam pengasuhan
nya. Dengan demikian deteksi dini sangat penting dalam mencegah
terjadinya keterlambatan pengobatan.
III. Tujuan
A. Tujuan Umum :
Seluruh bayi baru lahir di Indonesia mendapatkan pelayanan Skrinng
Hipotiroid Konginetal ( SHK )
B. Tujuan khusus :
a. Meningkatkan akses , cakupan serta kualitas pelayanan SHK
b. Tersedianya jejaring laboratorum rujukan untuk Skrinng Hipotiroid
Konginetal ( SHK ) pada bayi baru lahir.
IV. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
1. Persiapan
a. Persiapan bayi dan keluarga
b. Persetujuan /penolakan
c. Persiapan alat
d. Persiapan diri
2. Pengambilan spesimen
a. Waktu
b. Data/identitas bayi
c. Metode dan pengambilan darah
3. Tata laksana spesimen
4. Skrining bayi baru lahir
V. Cara melaksanakan kegiatan
1. Persiapan
a. Persiapan bayi dan keluarga
Memotivasi keluarga, ayah/ibu baru lahir sangat penting.
Penjelasan kepada orang tua tentang skrining pada bayi baru lahir
dan keuntungan skrining ini bagi asa depan bayi akan mendorong
orangtua untuk mau melakukan skrining bayinya.
b. Persetujuan /penolakan
 Persetujuan ( inform consent )
Sebelum melakukan tindakan selalu meminta persetujuan
disertai tanda tangan orang tua bayi.
 Penolakan ( dissent consent/ refusal concent )
Bila tindakan penambilan darah pada BBL ditolak maka orang
tua harus menandatangani formulir penolakan. Hal ini diakukan
agar jika dikemudian hari didapati bayi yang bersangkutan
menderita HK, orang tua tidak akan menuntut atau menyalahkan
tenaga kesehatan.
2. Pengambilan spesimen
a. Waktu
Pengambilan specimen darah yang paling ideal adalah ketika
umur bayi 48- 72 jam . sebaiknya darah tidak diambil dalam 24
jam pertama setelah lahir karena pada saat itu kadar TSH masih
tinggi, sehingga akan memberikan sejumlah hasil tinggi/positip
palsu
b. Data/identitas bayi
Isi identitas bayi dengan lengkap dan benar dalam kertas
saring. Data ditulis lengkap dan dihinari kesalahan menulis data.
Gunakan huruf kapital.
c. Metode dan pengambilan darah
Teknik pengambilan darah yang digunakan adalah melalui
tumit bayi (heelpick) darah yang keluar diteteskan pada keras
saring khusus sampai bulatan kertas penuh terisi darah, kemudian
setelah kering dikirim ke laboratorium SHK
d. Tata laksana spesimen
 Metode pengiriman specimen
Setelah mendapatkan specimen : segera letakkan di rak
pengering dengan posisi horisontal atau diletakkan diatas
permukaan datar yang kering dan tidak menyerap. Biarkan
specimen mengering ( warna darah merah gelap )
Sebaiknya biarkan specimen diatas rak pengering sebelum
dikirim ke laboratorium.
 Pengiriman / transportasi specimen
Setelah kering specimen siap dikirim. Ketika specimen akan
dikirim, masukkan ke dalam kantong plastik zip lock. Satu
lembar kertas saring dimasukkan ke dalam satu plastik dapat
juga dengan menyusun kertas saring secara berselang –seling
untuk menghindari agar becak darah tidak saling bersinggungan
atau taruh kertas diantara bercak darah.
Masukkan kedalam amplop dan setakan daftarspecimen yang
dikirim.
Pengiriman tidak boleh lebih dari 7 hari sejak specimen
diambil.perjalanan pengiriman idak boleh lebih dari 3 hari.
VI. Sasaran
1. Ibu / orang tua / keluarga
2. Masyarakat luas
3. Tenaga kesehatan
4. Pemangku kebijakan
Sasaran yang dilakukan SHK adalah bayi umur 48- 72 jam di wilayah
UPTD Puskesmas Berlian
VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Waktu pelaksanaan
N
Kegiatan Me Ju Ju
o Jan Feb Mar Apr Ags Sep Okt Nov Des
i n l

Pengam
bilan
sampel
SHK

VIII. Evaluasi Pelaksanaan Dan Pencatatan Pelaporan


Evaluasi dilakukan oleh PK SHK setiap selesai pelaksanaan
kegiatan dan hasil dari keseluruhan pelaksanan kegiatan dicatat dan
dilaporkan ke kepala puskesmas.
IX. Monitoring evaluasi dan pelaporan
Monitoring evaluasi dilakukan setelah melaksanakan kegiatan SHK
X. Pencatatan dan pelaporan
Pencatatan dan pelaporan kegiatan dilaksanakan setelah
kegiatan selesai dilaksanakan dan dibuat tertulis dan lansung
dikirimkan ke dinas kesehatansesuai dengan ketentuan bahwa
pengiriman sample ke dinas tidak boleh lebih dari 7 hari sejak
pengambilan

KEPALA

Jaura Isa

Anda mungkin juga menyukai