METODE PENELITIAN
maka penelitian di lakukan pada PT. Karenindo Citra Utama yang berlokasi di
Tamansari Hive Office Lantai 7 Unit B, Jl. D.I. Panjaitan Kav. 2, RT.7/RW.11,
Ibukota Jakarta 13340. Penelitian tersebut di lakukan pada bulan November 2020
sampai dengan bulan Januari 2021 hingga terpenuhi kebutuhan data dan
informasi.
B. Desain Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, maka jenis penelitian ini
melalui pengujian hipotesis atau penelitian penjelasan pada populasi atau sampel
tertentu.
42
43
1. Definisi Variabel
segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
seseorang, atau objek yang mempunyai variasi antara satu dengan lainnya.
(X2).
44
dengan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat
2. Operasional Variabel
Tabel 3.1
5. Menyelesaikan
aktivitas tugas sendiri
6. Mendukung tujuan
Kinerja Kontekstual
organisasi
7. Mengikuti prosedur
organisasi
Sumber: Kuraja et al., (2013)
Tabel 3.2
8. Pemberian
dukungan,dorongan
dan pelatihan
Individualizen kepada karyawan
consideration 9. Memahami posisi,
(konsiderasi status dan harapan
individu) karyawan
10. Menjaga jalur
komunikasi
11. Keperdulian pribadi
Sumber: Ancok (2012)
Tabel 3.3
Tabel 3.4
D. Pengukuran Variabel
Sugiyono (2014), skala likert merupakan metode yang digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat dan presepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
Tabel 3.5
Skala Likert
1. Populasi Penelitian
atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik yang
serupa yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti karena itu dipandang
sebagai sebuah semesta penelitian. Populasi pada perusahaan ini adalah 78 orang
2. Sampel Penelitian
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Jumlah populasi di penelitian ini tidak
menjadi sampel.
teknik sampling jenuh digunakan apabila jumlah populasi relatif kecil. Menurut
Sugiyono (2013) metode sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila
semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Maka dengan metode jenuh
F. Metode Analisis
PLS (Partial Least Square) adalah metode dari Variance Based SEM. Menurut
situasi kompleksitas yang tinggi dan dukungan teori yang rendah. Langkah-
validitas dan reliabilitas model. Menurut Ghozali (2015) outer model dengan
seharusnya berkorelasi tinggi. Menurut Ghozali (2015) rule of thumb yang biasa
digunakan untuk menilai validitas convergent yaitu nilai loading factor harus
lebih dari 0.7 untuk penelitian yang bersifat confirmatory dan nilai loading factor
antara 0.6 – 0.7 untuk penelitian yang bersifat explanatory masih dapat diterima
serta nilai average variance extracted (AVE) harus lebih besar dari 0.5.
valid jika mempunyai loading factor tertinggi kepada konstruk yang dituju
laten memprediksi indicator pada blok mereka lebih baik dibandingkan dengan
Menurut Ghozali (2015) Selain itu, validitas discriminant juga dapat dilihat
dari AVE untuk setiap konstruk dengan nilai korelasi antar konstuk dalam model.
Akan tetapi, menurut Henseler et al. (2015) pendekatan Fornell Larcker criterion
(HTMT). Menurut Ramayah et al.(2017) jika nilai HTMT lebih besar dari 0.85.
Sedangkan menurut Menurut Kline (2011) nilai HTMT lebih dari 0.90 dari 0,90
maka menurut Gold et al. (2001) dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah
dan Cronbach’s Alpha dengan melihat seluruh nilai variabel laten memiliki nilai
disimpulkan bahwa konstruk memiliki reabilitas yang baik atau kuesioner yang
digunakan sebagai alat dalam penelitian ini telah andal atau konsisten.
teori dalam rangka menganalisis hubungan antar variabel eksogen dan endogen
telah dijabarkan dalam kerangka konseptual. Hair et al. (2017) dalam Ramayah et
al. (2017) menyarankan untuk melihat nilai koefisien determinasi (R2), nilai
Cohen (f2), serta predictive relevance (Q2) untuk menilai structural (inner model).
Nilai R-Square (R2) adalah nol sampai dengan satu. Apabila nilai R- Square
terbatas.
dihipotesiskan antar konstruk. Menurut Helm et al. (2009) dalam Hair et al.
(2014), nilai koefisien jalur yang berada dalam rentang nilai -1 hingga +1, dimana
kuat dan nilai koefisien jalur yang -1 mengindikasikan hubungan negatif yang
kuat.
bertujuan untuk melihat yang nilai signifikansi antar konstruk. Hair et al. (2017)
bootstrapping dengan nilai re-sample sebanyak 5.000. Batas untuk menolak dan
menerima hipotesis yang diajukan adalah ±1.96, yang mana apabila nilai t-
statistik berada pada rentang nilai -1.96 dan 1.96 maka hipotesis akan ditolak atau
Ukuran efek untuk setiap model jalur dapat dilihat dengan menghitung
53
Cohen (f2). Menurut Cohen (1988) dalam Hair et al. (2014), berdasarkan nilai
Cohen (f2) ukuran efek dapat ditentukan bahwa 0.02, 0.15, dan 0.35 mewakili
nilai observasi dihasilkan. Menurut Hair et al. (2017) jika nilai Q² yang lebih besar
dari nol untuk variabel laten endogen tertentu menunjukkan model jalur PLS