Anda di halaman 1dari 30

Nama : Siti Adella Permata Damanik

Kelas : 6F Manajemen Pagi

Matkul ; Penelitian Manajemen

NPM : 1805160329

Judul Pengaruh Displin dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas
Sentra Operasi Terminal PT. Angkasa Pura II
Penulis Evawati Khumaedi

Tahun Maret 2016


Volume Volume 2, Nomor 1
Variebel Artikel ini memiliki dua Variabel Bebas dan Satu Variabel terikat yaitu
Displin, Motivasi dan Kinerja sebagai Variebel terikat.
Indikator 1. Indikator - Indikator Kedisiplinan
Pada dasarnya banyak indicator yang mempengaruhi tingkat
kedisiplinan
karyawan suatu organisasi, diantaranya :
1. Tujuan dan kemampuan
2. Teladan pimpinan
3. Balas jasa
4. Keadilan
5. Waskat
6. Sanksi hukuman
7. Ketegasan
8. Hubungan kemanusiaan

2. Indikator-Indikator Motivasi
Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2009-93) Indikator Motivasi
diantaranya :
1. Kebutuhan.
2. Tingkah Laku.

1
3. Harapan.
4. Imbalan.

3. Indikator-Indikator dari Kinerja ialah :


a) Tangibles (Nyata)
b) Reliability (Keandalan)
c) Responsivness (Daya Tanggap)
d) Competence (Kompetensi)
e) Courtesy (Kesopanan)
f) Credibility (Kredibbilitas)
g) Security (Keamanan)
h) Access (Mengakses)
i) Communication (Komunikasi)
j) Understanding The Costumer (Memahami Pelanggan)
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana cara PT. Angkasa Pura II
dalam menerapkan Metode Displin dan Motivasi Kerja agar Kinerja Pegawai
Meningkat.
Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam Penelitian ini adalah Kausal, yaitu Penelitian
dimana mencari tahu hubungan atau pengaruh satu atau lebih Variabel Bebas
(Independen Variabel) terhadap Variabel terikat (Dependentt Variabel), yang
dimaksud dengan Variabel bebas dalam Artikel ini ialah Displin dan
Motivasi lalu Variabel terikatnya ialah Kinerja Pegawai di PT. Angkasa Pura
II.
Analisis Data 1. Uji Asumsi.
a. Uji Autokorelasi (Analisis statistic yang dilakukan untuk
mengetahui adakah Korelasi Variebel dengan Perubahan waktu)
b. Uji Meltikolinearitas (Uji yang dilakukan untuk memastikan
apakah di dalam sebuah model regresi ada Interkorelasi atau
Kolinearitas antar Variabel bebas)
2. Analisis Regresi Berganda.

2
Menguji Hipotesis apakah ada atau tidaknya pengaruh yang
segnifikat secara simultan antar Variabel.
Hasil Penelitian 1. Uji Autokorelasi memiliki hasil penelitian adanya auto korelasi
diantara Variabel-Variabel pengamat yang tersusun secara runtut
waktu (Time Series).
2. Uji Multikolinearitas memiliki hasil penelitian tidak terdapat masalah
Multikolinearitas sehingga dapat dilakukan Analisis data Metode
Regresi Berganda.
3. Metode Regresi Berganda memiliki hasil penelitian dimana kedua
Variabel bebas yaitu Displin dan Motivasi dapat meningkatkan
kinerja pegawai.

3
Judul Pengaruh Displin Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Pamulang.
Peneliti Kenny Astria
Tahun Juni 2018
Volume Volume 2 Nomor 1
Variabel Artikel ini memiliki tiga Variabel yaitu Variabel bebas Displin dan
Motivasi dan Variabel Terikat Kinerja Karyawan.
Indikator 1. Indikator - Indikator Kedisiplinan
Pada dasarnya banyak indicator yang mempengaruhi tingkat
kedisiplinan
karyawan suatu organisasi, diantaranya :
1.Tujuan dan kemampuan
2. Teladan pimpinan
3. Balas jasa
4. Keadilan
5. Waskat
6. Sanksi hukuman
7. Ketegasan
8. Hubungan kemanusiaan

2. Indikator-Indikator Motivasi
Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2009-93) Indikator Motivasi
diantaranya :
1. Kebutuhan.
2. Tingkah Laku.
3. Harapan.
4. Imbalan.

3. Indikator-Indikator dari Kinerja ialah :


1. Tangibles (Nyata)
2. Reliability (Keandalan)

4
3. Responsivness (Daya Tanggap)
4. Competence (Kompetensi)
5. Courtesy (Kesopanan)
6. Credibility (Kredibbilitas)
7. Security (Keamanan)
8. Access (Mengakses)
9. Communication (Komunikasi)
10. Understanding The Costumer (Memahami Pelanggan)
Tujuan Penelitian Untuk mengetahaui seberapa besar pengaruh Displin dan Motivasi
Kinerja sebagai peningkat kinerja karyawan di PT. Bank Rakyat
Indonesia Cabang Pamulang.
Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
Populasi dan Sampel, Populasi adalah objek yang ditentukan untuk
dijadikan kriteri penelitian yang termasuk Populasi dalam penelitian ini
ialah Karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Pamulang sedangkan
Sampel adalah Objek yang lebih kecil dari populasi yang dijadikan bahan
kriteria penelitisn yang termasuk sampel dalam penelitian ini ialah orang
karyawan PT. Bank Raykat Indonesia Cabang Pamulang yang berjumlah
60 orang.

Untuk pengumpulan data menggunakan Kousioner dan wawancara,


Kousioner ialah metode pengumpulan dengan memberikan beberapa
pertanyaan untuk dijawab setiap Karyawan sedangkan wawancara
dilakukan untuk sampel dimana sebanyak 60 orang pegawai akan
dipanggil dan di wawancarai satu-persatu.
Analisis Data 1. Uji Vliditas (Uji yang menunjukkan sejauh mana alat ukur yang
digunakan dalam suatu mengukur apa yang diukur, penulis
menggunaka korelasi product moment yaitu mengolerelasikan
skor item dengan skor total sehingga diperoleh nilai kemudian
dibandingkan).

5
2. Uji Reabilitas (Seberapa besar derajat tes mengukur konsisten
sasaran yang diukur, peneltian menggunakan Model Alpa, Jika
Positif lebih besar dari table maka dapat dikatakan handal dan
sebaliknya jika Positif lebih kecil daripada table maka dapa
dikatakan tidak handal).
3. Analisis Regresi linier Sederhana (menganalisis pengaruh secara
parsial antara Displin (X1), Motivasi (X2), dan Kinerja (Y1).
4. Analisis Regresi Berganda (menganalisis pengaruh variable
bebas secara bersamaan terhadap Variebel terikat.
5. Analisis Koefisien Determinasi (menganalisis seberapa besar
Variabel bebas berkontribusi terhadap variable terikat).
6. Uji Hipotesis (Dugaan Sementara)
Hasil Penelitian 1. Uji Validitas, diperoleh nilai yang lebih besar dari table sehingga
dapat dikatakan Valid)
2. Uji Reabilitas, mendapatkan nilai positif yang lebih besar dari
data maka dapat dikatakan reliable dan dapat dilanjtkan ke tahap
berikutnya.
3. Analisis Regresi Liner sederhana, Variebel bebas Displin (X1)
dan Motivasi (X2) dapat membantu meningkatkan Kinerja kerja
(Y1).
4. Analisis Regresi Berganda, hasilnya sama dengan Regresi Liner
sederhana dimana Displin dan Motivas dapat meningkatkan
Kinerja Karyawan secara bertahap dari tahun ke tahun.
5. Analisis Keofisiesn Determinasi, ada factor lain yang
memperngaruhi kinerja karyawan tapi peneliti tidak melakukan
penelitian pada factor itu sehingga dapat dilanjutkan ke
Hipotesis sementara.
6. Hipotesis, menemukan Displin dan Motivasi menjadi pengaruh
besar untuk meningkatkan Kinerja Karyawan PT. Bank Rakyat
Indonesia Cabang Pamulang.

6
Judul Pengaruh Displin dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT.
Pattindo Malang.
Peneliti Nur Avni Rozalia, Hamida Hayati Utami, Ika Ruhana.
Tahun September 2015.
Volume Volume 26, Nomor 2
Variabel Artikel ini memiliki tiga Variabel yaitu Variabel Bebas Displin (X1),
Motivasi (X2), dan Variabel Terikat Kinerja (Y1).
Indikator 1. Indikator - Indikator Kedisiplinan
Pada dasarnya banyak indicator yang mempengaruhi tingkat
kedisiplinan
karyawan suatu organisasi, diantaranya :
1.Tujuan dan kemampuan
2. Teladan pimpinan
3. Balas jasa
4. Keadilan
5. Waskat
6. Sanksi hukuman
7. Ketegasan
8. Hubungan kemanusiaan

2. Indikator-Indikator Motivasi
Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2009-93) Indikator Motivasi
diantaranya :
1. Kebutuhan.
2. Tingkah Laku.
3. Harapan.
4. Imbalan.

3. Indikator-Indikator dari Kinerja ialah :


1. Tangibles (Nyata)
2. Reliability (Keandalan)

7
3. Responsivness (Daya Tanggap)
4. Competence (Kompetensi)
5. Courtesy (Kesopanan)
6. Credibility (Kredibbilitas)
7. Security (Keamanan)
8. Access (Mengakses)
9. Communication (Komunikasi)
Understanding The Costumer (Memahami Pelanggan)
Tujuan Pemelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja dan
disiplin kerja terhadap kinerja karyawan
secara parsial, dan untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja dan
disiplin kerja terhadap kinerja karyawan secara
simultan.
Metode Penelitian Populasi dan Sampel, dalam artikel ini yang termasuk Populasi adalah
Jumlah keseluruhan Karyawan PT. Pattindo Malang sedangkan sampel
adalah bagian populasi yang lebih kecil dalam artikel yang termasuk
dalam sampel ialah Karyawan PT. Pattindo Malang yang berjumlah 82
orang.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah Kousioner yang terdiri
dari beberapa pertanyaan yang dilakukan peneliti yang berhubungan
dengan data perusaahaan yang akan dijawab Karyawan PT. Pattindo
Malang yang berjumlah 82 orang.
Analisis Data 1. Analisis Deskriptif (analisis yang dilakukan untuk menilai
karateristik dari sebuah data, dalam artikel Analisis Deskriptif
digunakan untuk memberikan deskripsi data terkait dari Variabel
Displin, Motivasi dan Kinerja).
2. Analisis Inferensial (Teknik yang digunakan untuk menentukan
sejauh mana kesamaan antara hasil yang diperolah dari suatu
sampel dengan hasil yang akan didapat pada populasi secara
keseluruhan, dalam artikel yang digunakan yaitu analisis linier
berganda).

8
Hasil Penelitian 1. Analisis Deskriptif, untuk Variabel Motivasi Kerja banyak
Karyawan yang kurang setuju Variabel ini dapat membantu
meningkatkan kinerja Karyawan, Untuk Variabel Displin PT.
Patttindo Malang juga kurang memperhatikan hak-hak karyawan
dalam sikap kedisiplinan, untuk kinerja kerja Efisiensi Pekerjaan
yang diselesaikan Karyawan PT. Pattindo Malang rendah dan
perlu ditingkatkan lagi dalam hal menyelesaikan kerja.
2. Analisis Inferensial, hasil dari analisis data ini adalah bahwa
Motivasi dapat membantu memacu kinerja karyawan, Displik juga
membantu dalam meningkatkan kinerja karyawan maka dari itu
PT. Pattindo harus mulai menerapkan hal ni dimana Displin dan
Motivasi membantu meningkatkan Kinerja Karyawan.

9
Judul Penelitian : Pengaruh Disiplin dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di PT.
Mutiara Permata.

Bab 1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah.

Dalam dunia Bisnis tentunya setiap perusahaan memiliki Tujuan, Visi, dan Misi yang
baik dan mendukung perkembangan organisasi sehingga meningkatkan Kinerja Perusahaan
dan menghasilkan Produk yang baik serta berkualitas untuk mewujudkan hal itu Faktor
Utama yang diperlukan adalah SDM (Sumber Daya Manusia) yang memiliki kemampuan
terbaik untuk menopang perusahaan dan membantu meningkatkan pekerjaan.

SDM yang terpilih oleh perusahaan pastinya memiliki kemampuan yang dicari dan
dibutuhkan oleh perusahaan oleh sebab itu ia di terima di dalam perusahaan dengan
pemberian Gaji dan Kontrak Kerja sudah cukup meningkatkan Kinerja Perusahaan tapi
hanya dengan Pemberian Gaji dan Kontrak Kerja biasanya tidak membuat Karyawan
memiliki Passion untuk mencapai yang terbaik. Oleh sebab itu dibuthkan factor lainya untuk
membantu Karyawan perkembang dan meningkatkan Kinerja Karyawan sehingga
menghasilkan Output yang diinginkan perusahaan.

Faktor yang akan saya bahas di Penelitian ini adalah Faktor Displin dan Motivas untuk
membantu meningkatkan Kinerja Karyawan di PT. Mutiara Permata. Displin adalah suatu
Peraturan atau kebiasaan yang membantu Karyawan untuk lebih bertanggung jawab pada
waktu, kerjaan, maupaun hubungan kerja, Motivasi terdiri dari dua hal Motivasi dari dalam
dan luar, bagaimana cara pemberian Motivasinya itu tergantung dari bagaimana Karywan
menangkap Motivasi tersebut, kedua Faktor inilah yang akan saya teliti bersamaan dengan
Beberapa Penelitian Sebelumnya yang ditambahkan di Proposal ini.

Tidak semua perusahaan menjadikan tolak d factor Displin dan Motivasi sebagai cara
untuk meningkatkan kinerja karyawan, dari ketiga Penelitian Sebelumnya yang saya ambil
ada satu Penelitian yang memiliki hasil negative, maka dari itu seperti yang dikatakan tidak

10
semua perusahaan menjadikan kedua factor itu sebagai penentaun factor lainya ada tapi ia
akan dibahas di penelitian selanjutnya.

Untuk lebih jelasnya silahkan lihat table di bawah ini :


JUDUL HASIL PENELITIAN
Pengaruh Displin dan Motivasi Kerja 4. Uji Autokorelasi memiliki hasil
Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas penelitian adanya auto korelasi
Sentra Operasi Terminal PT. Angkasa Pura diantara Variabel-Variabel pengamat
II yang tersusun secara runtut waktu
(Time Series).
5. Uji Multikolinearitas memiliki hasil
penelitian tidak terdapat masalah
Multikolinearitas sehingga dapat
dilakukan Analisis data Metode
Regresi Berganda.
6. Metode Regresi Berganda memiliki
hasil penelitian dimana kedua
Variabel bebas yaitu Displin dan
Motivasi dapat meningkatkan kinerja
pegawai.
Pengaruh Displin Kerja dan Motivasi Kerja 7. Uji Validitas, diperoleh nilai yang
Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Bank lebih besar dari table sehingga dapat
Rakyat Indonesia Cabang Pamulang. dikatakan Valid)
8. Uji Reabilitas, mendapatkan nilai
positif yang lebih besar dari data
maka dapat dikatakan reliable dan
dapat dilanjtkan ke tahap berikutnya.
9. Analisis Regresi Liner sederhana,
Variebel bebas Displin (X1) dan
Motivasi (X2) dapat membantu
meningkatkan Kinerja kerja (Y1).

11
10. Analisis Regresi Berganda, hasilnya
sama dengan Regresi Liner
sederhana dimana Displin dan
Motivas dapat meningkatkan Kinerja
Karyawan secara bertahap dari tahun
ke tahun.
11. Analisis Keofisiesn Determinasi, ada
factor lain yang memperngaruhi
kinerja karyawan tapi peneliti tidak
melakukan penelitian pada factor itu
sehingga dapat dilanjutkan ke
6. Hipotesis sementara.
Hipotesis, menemukan Displin dan
Motivasi menjadi pengaruh besar
untuk meningkatkan Kinerja
Karyawan PT. Bank Rakyat
Indonesia Cabang Pamulang.
Pengaruh Displin dan Motivasi Kerja 3. Analisis Deskriptif, untuk Variabel
Terhadap Kinerja Karyawan PT. Pattindo Motivasi Kerja banyak Karyawan
Malang. yang kurang setuju Variabel ini dapat
membantu meningkatkan kinerja
Karyawan, Untuk Variabel Displin
PT. Patttindo Malang juga kurang
memperhatikan hak-hak karyawan
dalam sikap kedisiplinan, untuk
kinerja kerja Efisiensi Pekerjaan yang
diselesaikan Karyawan PT. Pattindo
Malang rendah dan perlu
ditingkatkan lagi dalam hal
menyelesaikan kerja.

12
Analisis Inferensial, hasil dari
analisis data ini adalah bahwa
Motivasi dapat membantu memacu
kinerja karyawan, Displin juga
membantu dalam meningkatkan
kinerja karyawan maka dari itu PT.
Pattindo harus mulai menerapkan hal
ni dimana Displin dan Motivasi
membantu meningkatkan Kinerja
Karyawan.

Menurtu penelitian sebelumnya berdasarkan hasil penelitian Kenny Astria dan Evawati Khumaedi
memiliki hasil yang Positif yaitu Displin dab Motivasi di Perusahaan yang mereka teliti menjadi
tolak ukur peningkatan Kinerja Karyawan sedanglan yang di teliti okeh Nur Avni Rozalia,
Hamida Hayati Utami Peneliti ke-3 dari Hasil Penelitian yang saya ambil, Ika Ruhana. Displin
dan Motivasi memiliki hasil yang negative di perusahaan yang mereka teliti yaitu PT. Pattindo,
karena karyawan PT. Pattindo tidak mengalami peningkatkan Kinerja bahkan setelah PT.
Pattindo menerapkan Displin dan Motivasi untuk meningkatkan Kinerja Karyawan.

1.2 Identifikasi Masalah.


Berdasarkan Latar Belakang Masalah di atas maka dapat disipulkan identifikasi masalah
adalah :
a. Penerapan Displin Kerja dalam suatu Perusahaan sehingga menurunkan Kinerja
Karyawan di PT. Mutiara Permata.
b. Pemberian Motivasi Kerja kepada Karyawan suatu perusahaan sehingga menurunkan
Kinerja Karyawan di PT. Mutiara Kinerja.

13
c. Displin dan Motivasi adalah salah satu factor yang memperngaruhi tingkat Kinerja
Pegawai di PT. Mutiara Permata.

1.3 Batasan Masalah.


Berdasarkan Identifikasi Masalah di atas maka batasan masalah Proposal ini ialah hanya
membahsa seputar Pengaruh Disiplin dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan di PT.
Mutiara Kinerja.

1.4 Rumusan Masalah.


a. Bagaimana cara menerapkan Disiplin Kerja yang baika agar meningkatkan Kinerja
Karywan di PT. Mutiara Permata?
b. Bagaimana cara memberikan Motivasi Kerja yang baik agar menigkakan Kinerja
Karyawan di PT. Mutiara Permata?
c. Apa pengaruh Displin dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan di PT. Mutiara Permata?

1.5 Tujuan Masalah.


a. Untuk mengetahui cara menerapkan Disiplin Kerja yang baika agar meningkatkan
Kinerja Karywan di PT. Mutiara Permata.
b. Untuk Mengetahui cara memberikan Motivasi Kerja yang baik agar menigkakan Kinerja
Karyawan di PT. Mutiara Permata.
c. Untuk Mengetahui Apa pengaruh Displin dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan di
PT. Mutiara Permata.

14
Bab II

Pembahasan
2.1 Teori Penelitian.
A. Kinerja Karyawan.
Pengertian Kinerja Karyawan menurut ahli :

1. Stolovitch and Keeps (1992).

Kinerja ialah hasil yang dicapai seseorang pada tindakan pencapaian serta pelaksanaan
sesuatu pekerjaan yang diminta.

2. Paul Hersey and Kenneth Blanchard.

Sedangkan menurut Hersey dan Blanchard, definisi kinerja adalah motivasi dan
kemampuan seseorang dalam menyelesaikan tugasnya.

3. Mangkunagara (2002:22).

Definisi kinerja ialah hasil kerja baik yang dicapai oleh seseorang dalam menyelesaikan
tanggung jawabnya.

4. Donnelly, Gibson and Ivancevich (1994).

Pengertian kinerja merujuk pada tingkat keberhasilan dalam menyelesaikan tugas, serta
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

5. Schermerhorn, Hunt and Osborn (1991).

Definisi kinerja artinya kualitas dan kuantitas dari pencapaian tugas-tugas, baik yang d
ilakukan oleh individu, kelompok maupun lembaga.

15
Dapat disumbullkan secara umum Kinerja Pekerjaan adalah Kualitas dan Kuantitas dari
penccapaian, keberhasilan seseorang dalam mengerjakan Tugas-Tugas, Tanggung Jawab nya
sebagai seorang karyawan di dalam sebuah organisasi.

Faktor-Faktor yang memperngaruhi Kinerja Karyawan menurut Siagian (2002) :

1. Lingkungan Kerja.

Hal pertama yang harus diperhatikan oleh perusahaan adalah lingkungan kerja, yang sangat
berpengaruh pada keoptimalan kerja. Pasalnya kondisi tempat kerja yang sehat akan
memberikan efek positif pada psikologi karyawan. Sehingga perhatikan setiap aspek
seperti pencahayaan, sirkulasi udara pada ruangan yang ditempati, seperti tempat ibadah,
toilet, pantry hingga ruang istirahat untuk karyawan.

2. Sarana dan Prasarana.

Faktor yang tidak kalah penting lainnya selain lingkungan kerja adalah tersedianya sarana
dan prasarana yang dapat menunjang kinerja karyawan. Selalu perhatikan apakah fasilitas
yang ada masih dapat berfungsi dengan baik, atau perlu perbaikan hingga pergantian.
Dalam konteks ini beberapa contoh sarana dan prasarana umum di berbagai tempat kerja
seperti pengatur suhu ruangan, peralatan kerja, tempat parkir, toilet dan ruangan
fungsional. Karena perlu diingat jika tidak memadai, maka ada kemungkinan untuk
karyawan mencarinya di luar tempat kerja. Jika memang belum memungkinkan untuk
memberikan fasilitas ini, ada baiknya unutk mengomunikasikan kepada karyawan terkait.

3. Tanggung Jawab dan Pembagian Tugas.

Sangat penting untuk setiap karyawan mengetahui tugas, peran mereka masing-masing.
Karena dengan adanya pembagian yang jelas maka alur pekerjaan dan skala prioritas akan
berjalan lebih mudah. Hal ini juga sangat berpengaruh bagi perusahaan yang memiliki
jumlah karyawan dalam jumlah besar Perlu diketahui juga jika pemberian tugas kepada
karyawan harus sesuai, karena bukan tidak mungkin jika kurang tepatnya pendelagsian
tugas akan membuat kinerja pekerjaan menurun, atau tidak maksimal. Namun agar lebih
maksimal gunakan aplikasi manajemen karyawan GreatDay HR yang hadir untuk
membantu setiap perusahaan di Indonesia.

16
4. Cara Komunikasi.

Menjadi unsur penting dalam dunia kerja bukan saja memperlancar penyampaian pesan,
namun juga memengaruhi motivasi kerja, daan menjauhkan konflik yang mungkin terjadi
dalam sebuah perusahaan. Komunikasi karyawan juga menjadi kunci suksesnya
perusahaan agar dapat menghasilkan produk yang baik. Selain itu setelah komunikasi
perusahaan dengan karyawan terjalin dengan baik, maka setiap tujuan dan target
perusahaan akan ikut terbangun.

5. Gaya Kepemimpinan.

Seorang leader diumpamakan sebagai seorang nahkoda yang memimpin kapal, yang
dimana setiap keputusannya akan sangat berpengaruh pada kelangsungan kapal. Namun di
samping bagaimana seorang pemimpin dapat mengambil keputusan yang tepat, perlu juga
diketahui kalau setiap orang memiliki karakter dan gaya memimpinnya masing-masing,
yang ternyata juga ikut memberikan pengaruh kepada kinerja karyawan. Sehingga tidak
bisa dihindari juga jika tidak selalu ada kecocokan antara pemimpin dan karyawan

6. Career Development.

Sangat penting untuk memberikan pengembangan diri bagi karyawan, karena pasalnya ini
akan memberikan kepuasan terhadap karyawan di saat sekarang dan masa depan. Selain
itu career development juga berguna untuk meningkatkan performa pekerjaan,
meningkatkan loyalitas, serta mendorong motivasi karyawan. Bagi perusahaan sendiri, hal
ini sangat berguna agar Anda memiliki karyawan yang handal dalam setiap pekerjannya.

7. Bonus dan Insentif.

Tidak bisa dipungkiri kalau faktor penting dalam usaha untuk meningkatkan moitvasi dan
kinerja karyawan itu juga ada dalam upah. Karena selain menerima gaji pokok dan
tunjangan tetap, memberikan benefit kepada karyawan seperti bonus dan insentif juga
memacu kinerja karyawan. Untuk mempermudah pekerjaan bagian HR dalam menghitung
bonus untuk para pekerjanya, manfaatkan HR software seperti GreatDay yang dapat
membantu perusahaan untuk melakukan perhitungan gaji, uang lembur, THR; hingga
BPJS, hingga PPh 21. Selain itu dengan software ini semua aktivitas yang terkait dengan

17
sumber daya manusia akan jauh lebih mudah dan efisien. Bermanfaat untuk setiap
perusahaan yang berskala kecil maupun besar, tunggu apalagi ini saatnya untuk menjadi
lebih baik bersama kami.

Indokator-Indokator Kinerja Karyawan :

Indikator-Indikator dari Kinerja Karyawan Adalah :

1. Tangibles (Nyata)

2. Reliability (Keandalan)

3. Responsivness (Daya Tanggap)

4. Competence (Kompetensi)

5. Courtesy (Kesopanan)

6. Credibility (Kredibbilitas)

7. Security (Keamanan)

8. Access (Mengakses)

9. Communication (Komunikasi)

10. Understanding The Costumer (Memahami Pelanggan

18
B. Disiplin Kerja..
Pengertian Dispilin Kerja Mnurut Para Ahli :

1. Menurut Siswanto “2001” .


Memandang bahwa disiplin ialah suatu sikap menghormati, menghargai, patuh, dan taat
terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta
sanggup menjalankannya dan tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya apabila ia
melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya.
2. Menurut Flippo “Dalam Atmodiwirjo, 2000”.
Mengemukakan bahwa disiplin ialah setiap usaha mengkoordinasikan perilaku seseorang
pada masa yang akan datang dengan mempergunakan hukum dan ganjaran. Definisi diatas
memfokuskan pengertian disiplin sebagai usaha untuk menata perilaku seseorang agar
terbiasa melaksanakan sesuatu sebagaimana mestinya yang dirangsang dengan hukuman
dan ganjaran.
3. Menurut Atmosudirjo “Dalam Atmodiwirjo, 2000”
Mendefinisikan disiplin sebagai bentuk ketaatan dan pengendalian diri erat hubungannya
rasionalisme, sadar, tidak emosional. Pendapat ini mengilustrasikan bahwa disiplin sebagai
suatu bentuk kepatuhan terhadap aturan melalui pengendalian diri yang dilakukan melalui
pertimbangan yang rasional.
4. Menurut Depdiknas “2001” .
Mendifinisikan disiplin atau tertib ialah suatu sikap konsisten dalam melakukan sesuatu,
menurut pandangan ini disiplin sebagai suatu sikap konsisten dalam melakukan sesuatu.
Menurut pandangan ini disiplin sebagai sikap yang taat terhadap sesuatu aturan yang
menjadi kesepakatan atau telah menjadi ketentuan.
5. Menurut Fathoni “2006” .
Kedisiplinan dapat diartikan bila mana pegawai selalu datang dan pulang pada tepat waktu
yang ditentukan oleh kepala menajer, pimpinan dari masing-masing instansi.

19
6. Menurut Hasibuan “2002”.
Disiplin ialah suatu sikap menghormati dan menghargai suatu peraturan yang berlaku, baik
secara tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak menolak
untuk menerima sanksi-sanksi apabila dia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan
kepadanya.
7. Menurut James Drever “Dari sisi psikologis” .
Disiplin ialah kemampuan mengendalikan perilaku yang berasal dari dalam diri seseorang
sesuai dengan hal-hal yang telah diatur dari luar atau norma yang sudah ada. Dengan kata
lain, disiplin dari segi psikologis merupakan perilaku seseorang yang muncul dan mampu
menyesuaikan diri dengan aturan yang telah ditetapkan.
9. Menurut Pratt Fairshilf “Dari sisi sosiologi” .
Disiplin terdiri dari dua bagian, yaitu disiplin dari dalam diri dan juga disiplin sosial.
Keduanya saling berhubungan satu sama lain, sehingga seseorang yang mempunyai sikap
disiplin merupakan orang-orang yang dapat mengarahkan perilaku dan perbuatannya
berdasarkan patokan atau batasan tingkah laku tertentu yang diterima dalam kelompok atau
lingkup sosial masing-masing. Pengaturan tingkah laku tersebut bisa diperoleh melalui
jalur pendidikan dan pembelajaran.
10. Menurut John Macquarrie “Dari segi etika” .
Disiplin ialah suatu kemauan dan perbuatan seseorang dalam mematuhi seluruh peraturan
yang telah terangkai dengan tujuan tertentu.

Kedisiplinan merupakan suatu hal yang memiliki fungsi yang penting dalam
manajemen sumber daya manusia, karena semakin baik disiplin karyawan maka semakin
tinggi pula hasil kinerja yang dicapainya. Menurut Simamora (2006:610) disiplin adalah
produser yang mengoreksi atau menghukum bawahan karena melanggar peraturan atau
prosedur. Bentuk-bentuk disiplin kerja menurut Rivai (2011:825) bahwa terdapat empat
perspektif daftar yang menyangkut disiplin kerja yaitu :
a) Disiplin Retributif (Retributive Discipline), yaitu pimpinan berusaha menghukum orang
yang berbuat salah.
b) Disiplin Korektif (Corrective Discipline), yaitu pimpinan berusaha membantu
karyawan mengoreksi perilakunya yang tidak tepat.

20
c) Perspektif hak-hak individu (Individual Right Perspective), yaitu upaya penegak disiplin
yang memperhatikan hak-hak dasar individu.
d) Perspektif Utilitarian (Utilitarian Perspective), yaitu upaya penegak yang seimbang
dengan dampak yang dilakukan oleh individu.

Faktor-Faktor yang memperngaruhi Disiplin :


1. Gaji dan Kompensasi.
Faktor pertama yang mempengaruhi disiplin kerja karyawan adalah besarnya gaji dan
kompensasi yang diberikan perusahaan. Jika gaji dan tunjangan yang diterima karyawan
jumlahnya memuaskan, maka hal ini akan membuatnya lebih semangat dalam bekerja.
Sebaliknya, jika gaji yang diberikan tidak sesuai dengan beban kerja karyawan, maka
makin lama kinerja karyawan pun akan menurun. Tidak menutup kemungkinan ia akan
mencari penghasilan lain dari luar untuk menutup kebutuhannya, yang bisa berimbas pada
waktu kerja dan kedisiplinan karyawan.
2. Ada Aturan Tertulis.
Setiap perusahaan harus memiliki aturan pasti dalam mengatuk tindakan karyawan dalam
lingkungan kerja. Hal ini tentu akan berpengaruh pada kedisiplinan karyawan. Sebaiknya,
aturan harus dibuat berdasarkan kesepakatan bersama dan sifatnya tetap, agar karyawan
tahu dan dapat memahaminya dengan mudah. Aturan tertulis adalah salah satu cara efektif
untuk menumbuhkan disiplin kerja.
3. Ada Sanksi Nyata.
Ada aturan, tentunya ada sanksi. Setiap karyawan yang melakukan pelanggaran harus
dikenakan sanksi yang sesuai. Dengan adanya sanksi nyata, karyawan akan berpikir dua
kali sebelum ia melakukan pelanggaran. Sanksi bisa dimulai dari hal yang sederhana,
seperti jika terlambat akan dikenai potongan gaji. Atau sanksi yang lebih besar bisa
diberikan jika karyawan ketahuan menggunakan fasilitas kantor untuk kepentingan pribadi,
maka perusahaan bisa meminta ganti rugi pada karyawan. Sanksi yang ada juga harus
diberlakukan sama rata kepada semua karyawan tanpa pandang bulu.
4. Peran Atasan.
Dalam menumbuhkan disiplin kerja karyawan, tentu saja tidak lepas dari campur tangan
atasan. Karyawan mencontoh apa yang dilakukan oleh atasannya. Oleh karena itu, mulailah

21
dari dirimu sendiri, misalnya datang pagi- pagi, menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, dan
tidak menggunakan jam kerja untuk hal yang tidak berguna. Pemimpin yang disiplin akan
membuat bawahannya merasa segan sehingga mereka pun akan mengikuti sifat disiplin
tersebut. Dan selain memberikan contoh yang baik, jangan segan untuk menegur karyawan
yang kurang disiplin.

Indikator-Indikator Kedisiplinan :
1. Tujuan dan Kemampuan.
2. Teladan Pimpinan.
3. Balas Jasa.
4. Keadilan.
5. Waskat.
6. Sanksi Hukuman.
7. Ketegasan.
8. Hubungan Kemanusian.

C. Motivasi.
Pengertian Motivasi Menurut Para Ahli :
1. Menurut Hamalik (1992:173).
Pengertian Motivasi merupakan perubahan energi dalam diri atau pribadi seseorang
yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.
2. Menurut Sardiman (2006:73).
Pengertian Motivasi merupakan perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai
dengan munculnya felling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
3. Menurut Mulyasa (2003:112).
Pengertian Motivasi merupakan tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan
adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. Peserta didik akan bersungguh-
sungguh karena memiliki motivasi yang tinggi.

22
4. Menurut Victor H. Vroom.
Motivasi ialah sebuah akibat dari suatu hasil yang ingin diraih atau dicapai oleh
seseorang dan sebuah perkiraan bahwa apa yang dilakukannya akan mengarah pada
hasil yang diinginkannya.
5. Robbins dan Judge.
Motivasi ialah suatu proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan individu
agar dapat mencapai tujuannya.
6. Mc. Donald.
Motivasi ialah sebuah perubahan energi yang ada dalam diri seseorang yang ditandakan
dengan adanya rasa (feeling) dan didahului dengan respon adanya sebuah tujuan.
7. Azwar.
Motivasi merupakan sebuah rangsangan atau dorongan yang dimiliki oleh seseorang
atau sekelompok masyarakat yang ingin bekerjasama secara maksimal dalam
melakukan sesuatu yang sudah direncanakan untuk mencapai sebuah tujuan yang sudah
ditetapkan.
8. Malayu.
Menjelaskan bahwa motivasi diambil dari kata latin yaitu movere yang artinya
dorongan atau pemberian daya penggerak yang dapat menciptakan suatu kegairahan
kerja seseorang agar mereka mau bekerja efektif, bekerjasama dan terintegrasi dengan
segala upaya untuk mencapai sebuah kepuasan.
9. Edwin B. Flippo.
Disebutkan bahwa motivasi merupakan suatu keahlian dalam mengarahkan seorang
pegawai & sebuah organisasi agar dapat bekerja supaya berhasil, hingga para pegawai
dan tujuan dari organisasi tersebut tercapai.
10. American Encyclopedia.
Disebutkan bahwa motivasi sebagai sebuah kecendrungan yang ada didalam diri
seseorang yang membangkitkan topangan & mengarahkan tindak-tanduknya.
11. G. R. Terry.
Menjelaskan bahwa motivasi ialah sebuah keinginan yang ada pada diri seseorang yang
merangsangnya untuk melakukan berbagai tindakan.
12. Morgan et al. (dalam Marwansyah dan Mukaram, 2002: 151).

23
Menjelaskan bahwa : "motivasi merupakan kekuatan yang mengendalikan dan
menggerakkan seseorang untuk melakukan tindakan atau perilaku yang diarahkan pada
tujuan tertentu".
13. Barton dan Martin (dalam Marwansyah dan Mukaram, 2000: 151).
Menjelaskan bahwa: "motivasi merupakan kekuatan yang menggerakkan perilaku yang
memberi arah pada perilaku dan mendasari kecenderungan untuk tetap menunjukkan
perilaku tersebut."

Motivasi berkaitan dengan usaha dan dorongan yang timbul dari dalam diri
seseorang yang dimana dilakukan untuk memenuhi semua tujuan yang diinginkan oleh
seseorang sehingga mencapai ke arah tujuan yang ditujukan. Karyawan yang memiliki
motivasi dalam bekerja akan membantu hasil kinerja dari karyawan tersebut. Hasibuan
(2007:141), motivasi kerja adalah dorongan untuk mengarahkan bawahan agar mau
bekerja secara produktif untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. Teori ERG
dalam Rivai (2011:844) menyebutkan ada tiga hal kategori kebutuhan individu, yaitu
eksistensi (existence), keterhubungan (relatedness), dan pertumbuhan (growth). Teori ini
mengemukakan kebutuhan manusia menjadi tiga kelompok yaitu :

1) Kebutuhan eksistensi ini untuk kebutuhan dalam bertahan hidup, kebutuhan fisik.
2) Kebutuhan keterhubungan adalah kebutuhan untuk berhubungan dengan kebutuhan
untuk berinteraksi dengan orang lain.
3) Kebutuhan pertumbuhan adalah kebutuhan yang berhubungan dengan
pengembangan diri untuk menjadi produktif dan kreatif. Kesimpulan motivasi
seseorang dapat dilihat dari kebutuhan hidup yang dimulai mencari kebutuhan yang
lebih tinggi. Kuatnya keinginan memuaskan kebutuhan yang lebih tinggi apabila
kebutuhan yang lebih rendah telah dipuaskan.

Indikator-Indikator Motivasi :
1. Kebutuhan.
2. Tingkah Laku.
3. Harapan.

24
2.2 Variabel Penelitian.
Penelitian ini memiliki 3 Variabel, Dua Variebel bebas dan sati Varibel terikat, Variabel
bebas adalah Disiplin (X1) dan Motivasi (X2) sedangkan Variebel terikat adalah Kinerja
Kerja (Y).
a. Kedisiplinan merupakan suatu hal yang memiliki fungsi yang penting dalam manajemen
sumber daya manusia, karena semakin baik disiplin karyawan maka semakin tinggi pula
hasil kinerja yang dicapainya. Menurut Simamora (2006:610) disiplin adalah produser
yang mengoreksi atau menghukum bawahan karena melanggar peraturan atau prosedur.
1. Indikator - Indikator Kedisiplinan
Pada dasarnya banyak indicator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan
karyawan suatu organisasi, diantaranya :
a. Tujuan dan kemampuan.
b. Teladan pimpinan
c. Balas jasa
d. Keadilan
e. Waska.
f. Sanksi hukuman
g. Ketegasan
h. Hubungan kemanusiaan
b. Hasibuan (2007:141), motivasi kerja adalah dorongan untuk mengarahkan bawahan agar
mau bekerja secara produktif untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan.

Indikator-Indikator Motivasi

Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2009-93) Indikator Motivasi diantaranya :

a. Kebutuhan.
b. Tingkah Laku.
c. Harapan.

c. Kinerja yang baik merupakan suatu tindakan untuk tercapainya tujuan dari organisasi
sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan kinerja. Hasibuan (2007:105)

25
menyatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang diraih oleh seseorang dalam
melaksanakan tugas kerja yang diberikan kepadanya.
4. Indikator-Indikator dari Kinerja ialah :
a. Tangibles (Nyata)
b. Reliability (Keandalan)
c. Responsivness (Daya Tanggap)
d. Competence (Kompetensi)
e. Courtesy (Kesopanan)
f. Credibility (Kredibbilitas)
g. Security (Keamanan)
h. Access (Mengakses)
i. Communication (Komunikasi)
j. Understanding The Costumer (Memahami Pelanggan)

2.3 Kerangka Konseptual.

Kedispilnan ( X1)

Kinerja Kerja ( Y )
Motivasi (X2)

26
B1. Uji Autokorelasi memiliki hasil penelitian adanya auto korelasi diantara Variabel-
Variabel pengamat yang tersusun secara runtut waktu (Time Series). Uji
Multikolinearitas memiliki hasil penelitian tidak terdapat masalah Multikolinearitas
sehingga dapat dilakukan Analisis data Metode Regresi Berganda.Metode Regresi
Berganda memiliki hasil penelitian dimana kedua Variabel bebas yaitu Displin dan
Motivasi dapat meningkatkan kinerja pegawai.

B2. Uji Validitas, diperoleh nilai yang lebih besar dari table sehingga dapat dikatakan
Valid) Uji Reabilitas, mendapatkan nilai positif yang lebih besar dari data maka dapat
dikatakan reliable dan dapat dilanjtkan ke tahap berikutnya. Analisis Regresi Liner
sederhana, Variebel bebas Displin (X1) dan Motivasi (X2) dapat membantu
meningkatkan Kinerja kerja (Y1). Analisis Regresi Berganda, hasilnya sama dengan
Regresi Liner sederhana dimana Displin dan Motivas dapat meningkatkan Kinerja
Karyawan secara bertahap dari tahun ke tahun.Analisis Keofisiesn Determinasi, ada
factor lain yang memperngaruhi kinerja karyawan tapi peneliti tidak melakukan
penelitian pada factor itu sehingga dapat dilanjutkan ke Hipotesis sementara Hipotesis,
menemukan Displin dan Motivasi menjadi pengaruh besar untuk meningkatkan Kinerja
Karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Pamulang.

B3. Analisis Deskriptif, untuk Variabel Motivasi Kerja banyak Karyawan yang kurang
setuju Variabel ini dapat membantu meningkatkan kinerja Karyawan, Untuk Variabel
Displin PT. Patttindo Malang juga kurang memperhatikan hak-hak karyawan dalam sikap
kedisiplinan, untuk kinerja kerja Efisiensi Pekerjaan yang diselesaikan Karyawan PT.
Pattindo Malang rendah dan perlu ditingkatkan lagi dalam hal menyelesaikan kerja.
Analisis Inferensial, hasil dari analisis data ini adalah bahwa Motivasi dapat membantu
memacu kinerja karyawan, Displik juga membantu dalam meningkatkan kinerja karyawan
maka dari itu PT. Pattindo harus mulai menerapkan hal ni dimana Displin dan Motivasi
membantu meningkatkan Kinerja Karyawan.

27
2.4 Hipotesis.
Berdasarkan Kerangka Konseptual di atas dapat ditarik kesimpulan sementara atau Hipotesis
sebagai berikut :
a. Saya Menduga Kurangnya Kedisiplinan untuk membantu peningkatan kinerja Kerja
Karyawan di PT. Mutiara Permata.
b. Saya Menduga Kurangnya Motivasi membantu meningkatkan kinerja kerja karyawan di
PT. Mutiara Permata.
c. Saya Menduga Kurangnya Peneraoan Kedisiplinan dan Motivasi saling berhubungan
untuk membantu meningkatkan kinerja karyawan di PT. Mutiara Permata.

2.5 Metode Pengumpulan Data.


Metode pengumpulan data yang akan kami gunakan sebagai seorang manajer SDM adalah
wawancara dan Angket atau Kuesioner.
a. Wawancara adalah jenis pengumpulan data dimana kita akan mengajukan beberapa
pertanyaan secara tatap muka kepada narasumber, untuk metode Wawancara yang menjadi
narasumber nya hanya karyawan pemimpin dalam suatu proyek saja atau hanya beberapa
pegawai yang memiliki pengaruh besar di organisasi, dalam Penelitian ini bagian
Wawancara akan kami laksnakan pada 20 orang anggota di bawah naungan Manajer SDM
di PT. Mutiara Permata.

b. Angket (Kuesioner), metode pengumpulan data dengan memberikan beberapa pertanyaan


dalam sebuah kertas atau dokumen lalu disebarkan untuk dijawab oleh responden, untuk
metode pengumpulan data angket kami akan menyebarkan kepada semua karyawan yang
bekerja di PT. Mutiara Permata.

28
BAB III

Metodologi Penelitian.

3.1 Tipe Penelitian.

Tipe penelitian ini adalah Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan
untuk mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih.
Penelitian ini mempunyai tingkatan tertinggi dibandingkan dengan diskriptif dan
komparatif karena dengan penelitian ini dapat dibangun suatu teori yang dapat
berfungsi unguk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala, dua variabel
dalam penelitian ini yaitu Displin dan Motivasi kerja yang dibutuhkan untuk
meningkatkan prestasi kerja karyawan di perusahaan Mutiara Permata.

3.2 Tempat Penelitian.

Penelitian ini mengambil lokasi di PT. Mutiara Permata lebih tepatnya di lungkungan
kerja Manajer SDM berada bersama dengan anggota, Kantor dan lingkungan kerja
karyawan di PT. Mutiara Permata menjadi lokasi kunci.

3.3 Waktu Penelitian.


Waktu dalam penelitian tidak bias dilaksanakan begitu saja harus meminta izin pada
Ditektur Perusahaan PT. Mutiara Permata lalu setelah mendapatkan izin Peneliti
harus menemui Manajer SDM , setelah diskusi panjang barulah Peneliti dan Manajer
SDM akan menentukan kapan Penelitian dilakukan, menurut Peneliti waktu
Penelitian membutuhkan waktu Tiga hari, sehari untuk wawancara , sehari untuk
pembagian Angket dan satu hari terkhair untuk pengambilan hasil angket.

3.4 Populasi dan Teknik Sampling.

29
Populasi yang dibutuhkan adalah karyawan PT. Mutiara Permata yang berjumlah 20
orang, Teknik Sampling yang digunakan adalah seluruh Sampel Samping Jenuh yaitu
seluruh karyawan di PT. Mutiara Permata.

3.5 Metode Pengumpulan Data.


Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitain ini adalah Metode angket atau
Koesioner yang terdiri dari beberapa pertanyaan yang berhubungan Variabel yang
diteliti dan Menggunakan beberapa Data Wawancara yang di dapatkan di awal serta
data Perusahaan.

3.6 Teknik Analisi Data.


Analisis Deskrifkti, merupakan metode yang berkaitan dengan pengumpulan data dan
penyajian suatu gugus data atau kesimpulan data sehingga menyajikan informasi yang
berguna untuk penelitian.
Analisis Inferesnial, merupakan metode yang berhubungan dengan sampel dan
hasilnya akan dipakai untuk generalisasi pada populasi, data sampel akan
dibandingkan dengan populasi sehingga akhirnya akan menjadi sebuah kesimpulan
untuk membantu penelitian.

30

Anda mungkin juga menyukai