PREDIKTOR
● Dalam organisasi, kriteria sangat umum digunakan untuk menilai seberapa unggul atau
baiknya karyawan, program atau unit.
● Kriteria akan penilaian terhadap seseorang atau sesuatu tersebut tentu dapat
berbeda-beda, sehingga sering kali menimbulkan perselisihan di dalamnya.
● Misal: Seorang karyawan di organisasi A dapat dikatakan sebagai karyawan unggul ketika
ia memiliki IPK lebih dari 3.5, namun di organisasi B seorang karyawan dikatakan unggul
ketika memiliki kemampuan kerja sama yang baik dan tanggung jawab yang tinggi.
Kriteria Konseptual
Merupakan ide abstrak yang dianggap ideal atau pada umumnya dari sebuah penilaian akan
seseorang atau sesuatu, kriteria ini dapat berbeda antara pandangan yang satu dengan yang
lain.
Misal: Menurut sebuah organisasi, pegawai yang unggul merupakan pegawai yang berasal dari
universitas yang ternama, namun bisa jadi menurut organisasi lain, pegawai yang unggul
merupakan pegawai yang memiliki ketelatenan dan kecekatan.
Kriteria Aktual
Merupakan sebuah ide yang realita yang dapat diukur sehingga
dapat dijadikan sebagai standar dalam sebuah penilaian akan
seseorang atau sesuatu.
01 Test-retest 02 Equivalent-form
reliability reliability
04 Inter-Rater
03 Internal-Consistency
Reliability Reliability
Validitas
Criterion-Related Validity.
Dua bentuk dari criterion-related validity adalah
concurrent dan predictive. Concurrent validity digunakan
untuk mendiagnosa status yang ada dari beberapa
kriterion, sedangkan predictive validity digunakan
untuk memperkirakan status kedepannya.
Content Validity
1880 1890
1916 1897
Lewis Terman skolastik
03 04
Sensory/Motor Ability Test Personality Inventories
Tes kemampuan sensorik adalah tes yang mengukur Dalam tes kepribadian, terdapat item-item yang
ketajaman visual, penglihatan warna, dan sensitivitas mencerminkan seseorang seperti kepercayaan diri,
pendengaran (Muchinsky, 2006). Sedangkan tes dominasi, dan sebagainya (Muchinsky, 2006).
kemampuan motorik adalah tes yang mengukur Item-item tersebut disusun sedemikian rupa agar
koordinasi motorik halus pada individu (Muchinsky, dapat menghasilkan skor yang lebih rendah atau
2006). Tes sensorik dan motorik ini merupakan lebih tinggi pada skala tertentu. Skor skala
prediktor yang baik dalam memprediksikan kinerja tersebutlah yang merupakan prediktor keberhasilan
individu pada pekerjaan yang bersifat klerikal. individu.
Jenis-Jenis Tes
05 06
Integrity Test Physical Abilities Testing
Tes integritas adalah tes yang bertujuan untuk Penilaian mengenai kemampuan fisik dilakukan untuk
mengidentifikasi pelamar kerja mana yang tidak mengukur kemampuan mereka terkait kinerja mereka
akan melakukan pencurian terhadap barang milik dalam melakukan pekerjaan yang menuntut
majikannya maupun memiliki kinerja yang buruk kemampuan fisik seperti polisi dan pekerja pabrik.
atau memiliki perilaku kontraproduktif (Muchinsky, Terdapat 4 macam kemampuan fisik yang berkaitan
2006). Terdapat dua tipe dalam tes ini yaitu yang dengan kinerja yaitu: kekuatan statis, kekuatan
berkaitan dengan sikap pencurian atau bentuk eksplosif, koordinasi tubuh, dan stamina.
ketidakjujuran lainnya dan yang berkaitan dengan
kepribadian.
Jenis-Jenis Tes
07 08
Multiple-Aptitude Test Batteries Computerized Adaptive Testing
Uji “baterai” adalah tes yang terdiri dari Computerized Adaptive Testing atau CAT adalah sistem
beberapa macam jenis tes yaitu kecerdasan, administrasi komputer yang digunakan dalam
kemampuan mekanik, kepribadian, dan lain-lain. pengujian. CAT memiliki tujuan untuk mendapatkan
Tes ini dapat berlangsung selama beberapa jam kecocokan semirip mungkin antara tingkat kesulitan
dan bertujuan untuk mengukur soal dengan kemampuan peserta. Item pertama dalam
kemampuan-kemampuan tertentu seperti tes ini akan menentukan item-item pengujian yang akan
intelektual dan penalaran mekanis. muncul selanjutnya.
Isu Tentang Tes
● Tes berbentuk pilihan ganda tradisional memiliki hanya satu jawaban
benar untuk setiap soal pertanyaan, padahal dalam kehidupan nyata
banyak permasalahan dan pertanyaan yang memiliki berbagai
kemungkinan jawaban dan penyelesaian. Isu tersebut pun memunculkan
Situational Judgement Test.
● Perubahan terbesar dalam tes psikologi juga terletak pada cara
pemberian dan penilaian tes. Asesmen psikologis bergeser dari tes tulis
(paper-pencil-test) menjadi online test menggunakan perangkat
komputer.
Situational Judgement
Test
Salah satu jenis tes yang dapat
mendeskripsikan suatu situasi
permasalahan dan menuntut individu
(test-taker) untuk menilai berbagai
kemungkinan solusi dalam perihal
kelayakan maupun penerapannya.
Degree of Structure
● Wawancara Terstruktur Experienced Based
● Wawancara Tidak Terstruktur Question
Situational Interview
● Fokus 1
Situational Question
● Fokus 2 :
Situational Interview
Wawancara
3. Self-fulfilling prophecy.
Perusahaan menunjuk karyawan
4. Performance consistency.
Orang yang berhasil dalam aktivitas yang berhubungan
dengan pekerjaan melakukannya di banyak arena
5. Managerial intelligence.
Keterampilan dan kemampuan yang dibutuhkan
Sampel Kerja dan Pelatihan
Situasional
Sampel Kerja
Menurut Motowidlo, Hanson, and Crafts
(1997), sampel kerja adalah simulasi
Pelatihan Situasional
kesetiaan tinggi untuk mengetahui tingkat
Motowidlo, Hanson, and Crafts (1997) pelatihan
kesetiaan berdasarkan realisme pada
situasional adalah pelatihan kesetiaan rendah
penilaian. Pada sampel kerja, pelamar kerja
dikarenakan pada pelatihan ini pelamar hanya diminta
akan diminta untuk melakukan contoh
untuk mendeskripsikan pemecahan masalah apa yang
pekerjaan sesuai dengan bidang
akan mereka lakukan ketika mereka mendapatkan
pekerjaaannya seperti membuat blueprint
masalah dalam pekerjaan. Terdapat dua contoh dari
dan mengolah kata (Muchinsky, 2006).
pelatihan situasional yaitu In-Basket Test dan Leaderless
Group Discussion (Muchinsky, 2006).
Informasi Biografi
Teori ini menjelaskan tentang penggunaan informasi
yang ada pada biografi sebagai metode untuk menyeleksi
pelamar kerja dengan didasari oleh perkembang pelamar
itu sendiri (Muchinsky, 2006). Pengalaman dan peristiwa
yang terjadi di masa lalu merupakan bentuk dari
perkembangan individu yang berdampak pada
pembentukan perilaku, sikap, dan nilai individu yang
nantinya dapat menjadi prediktor perilaku yang sama di
masa depan.
Letters of
Recommendation
(Surat Rekomendasi)
Kritik:
● Klaim berlebihan tentang pentingnya konstruk tersebut dan relevansinya
terhadap keberhasilan hidup dan karier (Perrewe & Spector, 2002).
● Perdebatan apakah kecerdasan emosional merupakan konstruk yang
berbeda atau hanya istilah baru untuk suatu dimensi kepribadian tertentu
(Daus & Ashkanasy, 2003).
● Tumpang tindih mengenai kepribadian dan emosi, namun keduanya tidak
identik.
CONTOH KASUS
Link: https://youtu.be/PEX8_APqFgE
Referensi