Anda di halaman 1dari 3

PROGRAM KERJA KESANTRIAN PONPES DAARUL HUFFADZ

I- PERSONALIA
Ketua :
 Ustadz Surpianto
II- TUGAS UTAMA KESANTRIAN
1. Bertanggung jawab berjalanannya kegiatan santri
2. Program bimbingan dan konseling santriwat: membantu santri dalam menyelesaikan
permasalahan yang dihadapinya, memotivasi santri untuk istiqomah dan semangat belajar,
membimbing santri yang bermasalah, dan lain sebagainya.
3. Bertanggung jawab berjalanannya program Disiplin Santrit 1) Mengidentifikasi penyebab
masalah disiplin santri. (2) Menentukan pendekatan-pendekatan yang akan digunakan
untuk mencegah dan mengurangi masalah Santri.
4. Membangun komunikasi yang baik dengan Walisantri.
5. Mengurus masalah perizinan Santri.
6. Melakukan pembinaan osis.
7. Menampung saran dan kritik Walisantri.
8. Bertanggung jawab sepenuhnya memberikan sanksi kepada Santri yang melanggar, sanksi
yang diberikan harus berdsarkan Buku Pedoman Santri.
9. Mendata kasus-kasus santri kemudian diarsipkan.
10. Bekerjasama dengan musyrif dalam pembinaan santri.
11. Mengarsip surat SP santri
12. Bertugas membuat surat panggilan ortu bagi santri yang melanggar
13. Melakukan Razia berkala bekerjasama dengan musyrif
14. Membuat laporan kerja
15. Membuat program kerja dan diusulkan ketika rapat

Perizinan
1. Pengertian perizinan:
Perizinan adalah pemberian legalitas kepada santri oleh pihak yang berwenang untuk
meninggalkan Pesantren sesuai dengan kebutuhan yang dianggap dan/atau mendesak dalam
batas waktu yang ditentukan
2. Syarat-syarat perizinan:
a. Perizinan meninggalkan Pesantren harus disertai wali santri bagi yang berasal dari atau
konfirmasi oleh walisantri
b. Santri tersebut sedang tidak menjalani masa hukuman atau menanggung tunggakan
hafalan Al-qur’an di halaqah

3. Penanggungjawab dan Pelaksana Perizinan:


a. Perizinan sepenuhnya merupakan tanggung jawab Bidang Kesantrian
b. Bidang Kesantrian yang memiliki kewenangan memberikan izin adalah kepala Bidang
Kesantrian
c. Apabila Kesantrian berhalangan, maka tugas dan wewenangnya akan dilaksanakan pihak
yang ditunjukoleh Kabid Kesantrian
d. Apabila perizinan harus meninggalkan kegiatan belajar mengajar (waktu dan hari
belajar), maka harus mendapatkan rekomendasi dari Kepala Madrasah
4. Jenis Perizinan:
a. Perizinan keluar dari lingkungan Pesantren untuk berbagai maksud dan keperluan
diberikan sesuai dengan syarat perizinan
b. Perizinan suatu hal yang sifatnya mendadak atau darurat hanya diberikan untuk sakit,
meninggal, dan menghadiri pernikahan:
1) Izin karena sakit atau berobat harus menyertakan rekomendasi dari musyrif asrama
Pesantren
2) Izin untuk keperluan takziyah kematian hanya diberikan untuk melayat keluarga
kandung dengan pemberitahuan dari pihak keluarga
3) Keluarga kandung sebagaimana dimaksud pada poin (2)) adalah Ayah kandung, Ibu
kandung, kakak/adik kandung, paman/bibi kandung, dan kakek/nenek kandung
4) Izin karena keperluan walimah pernikahan hanya diberikan untuk pernikahan
keluarga kandungdengan pemberitahuan oleh orang tua minimal 3 (tiga) hari
sebelumnyadan diserta bukti berupa surat undangan
5) Keluarga kandung sebagaimana disebutkan dalam poin (4)) adalah ayah kandung,
ibu kandung, kakak kandung, adik kandung, paman kandung, dan bibi kandung

5. Masa Perizinan:
a. Perizinan belanja ke luar khusus hari Ahad adalah mulai pukul 08.00.
b. Perizinan yang bersifat mendadak atau darurat disesuaikan dengan situasi dan kondisi
c. Perizinan sakit:
• Santri di Izinkan pulang karena sakit hanya berlaku setelah 3 hari sakit di pondok.
(berlaku bagi yg merasa membuat buat sakitnya/sebelum memberikan izin tanyakan dulu
kepada pembimbing asrama atau musrif)
• Santri yg memiliki keluhan sakit bawaan harus segera dipulang kan, (jika rumah nya di
luar kota maka ustadz harus informasikan segera kepada orang tuanya)
• Santri yg berobat jalan/keluar untuk keperluan lainnya hanya di berikan waktu 3 jam
untuk keluar (jika lebih maka orang tua wajib menginformasikan kembali kepada pihak
KESANTRIAN)
• Meminta bukti atau surat keterangan dokter ketika santri kembali ke pondok bagi santri
yg pulang sakit dan izin berobat jalan.(jika tidak ada maka di denda 50ribu)

6. Prosedur Perizinan:
a. Prosedur Umum:
1) Santri menghadap Kesantrian
2) Santri menyampaikan alasan izin
3) Kesantrian mencatat perizinan dalam buku keluar masuk perizinan
4) Santri memperlihatkan surat izin kepada petugas sekuriti dan membawa surat izin
tersebut pulang
5) Santri diwajibkan kembali ke Pesantren sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
sebagaimana tertulis dalam surat izin
6) Setelah kembali dari perizinan, santri wajib melapor kepada petugas sekuriti untuk
mendapatkan tanda tangan sekuriti di surat izin
7) Santri harus siap untuk diperiksa barang-barang bawaannya oleh petugas sekuriti
atau ustadz
8) Santri mengembalikan surat izin atau melapor tentang kedatangannya kepada petugas
kesantrian
9) Petugas kesantrian memeriksa buku perizinan dan surat izin dan mencatat dalam
buku keluar masuk perizinan
b. Prosedur Khusus:
Prosedur khusus adalah prosedur perizinan di saat kondisi darurat yang meliputi tiga hal
yaitu; sakit, kematian, dan pernikahan kerabat:
1) Orang tua/wali menyampaikan permohonan izin melalui pesan Whats App atau
telegram sesuai format perizinan yang ditentukan oleh Bidang Kesantrian
2) Kesantrian menyampaikan perizinan kepada Mudir
3) Kesantrian menyampaikan persetujuan kepada orang tua/wali

Di tetapkan di Batu Ampar Lestari, Balikpapan Selasa 09 Januari 2024

Mengetahui
Mudir Ma’had

Ust. Qomaruddin

Anda mungkin juga menyukai