Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MASYARAKAT MODERN DAN PENTINGNYA AKHLAK TASAWUF

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah

Akhlak Tasawuf

Dosen Pengampu:

Oleh kelompok 10 :

1. Ovie
2. Rovita Alifia Putri 202291260051
3. Sadirotul Anamiyah 202291260052
4. Sindy Meilina 202291260055

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)

AT-TAQWA BONDOWOSO

2023
KATA PENGANTAR

Dengan segala rasa syukur, kami memulai dengan ungkapan puji kepada Allah Swt., yang telah
memberikan berbagai nikmat, kesehatan, dan petunjuk-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
mata kuliah Akhlak Tasawuf . Shalawat dan salam kami persembahkan kepada Nabi besar, Muhammad
SAW., yang telah memberikan petunjuk dalam Al-Qur'an dan sunnahnya, sebagai pedoman hidup bagi
keselamatan umat di dunia.

Kami juga ingin menyampaikan penghargaan yang besar kepada Bapak Fitri selaku dosen
pembimbing kami dalam mata kuliah Akhlak Tasawuf, dan kepada semua pihak yang telah memberikan
bimbingan serta arahan selama kami menulis makalah ini.

Kami sadar bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk meningkatkan kualitas makalah
ini.

Bondowoso ,

Kelompok 13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Masyarakat modern adalah masyarakat yang ditandai oleh kemajuan teknologi, ilmu pengetahuan, dan
ekonomi. Kemajuan tersebut telah membawa banyak perubahan dalam kehidupan manusia, baik dari segi
positif maupun negatif.

Di sisi positif, kemajuan teknologi telah memudahkan manusia dalam melakukan berbagai aktivitas,
seperti bekerja, belajar, dan berkomunikasi. Kemajuan ilmu pengetahuan telah membuka wawasan manusia
tentang dunia dan kehidupan. Kemajuan ekonomi telah meningkatkan kesejahteraan manusia. Namun, di sisi
lain, kemajuan tersebut juga menimbulkan berbagai problematika, seperti:

1. Penyebaran materialisme dan hedonisme

Materialisme adalah paham yang beranggapan bahwa kebahagiaan manusia hanya dapat diraih melalui
materi. Hedonisme adalah paham yang beranggapan bahwa kesenangan adalah tujuan hidup. Kedua paham
tersebut dapat menyebabkan manusia menjadi konsumtif, egois, dan tidak peduli dengan sesama.

2. Korupsi, kolusi, dan nepotisme

Korupsi, kolusi, dan nepotisme adalah penyakit sosial yang sering terjadi di masyarakat modern. Hal ini
disebabkan oleh rendahnya moralitas dan akhlak manusia.

3. Kerusakan lingkungan

Kemajuan industri dan teknologi telah menyebabkan kerusakan lingkungan. Hal ini dapat menimbulkan
berbagai bencana alam dan mengancam kehidupan manusia.

4. Kekosongan spiritual

Kehidupan yang serba cepat dan materialistis dapat menyebabkan manusia menjadi kosong secara
spiritual. Hal ini dapat menimbulkan berbagai masalah psikologis, seperti stres, depresi, dan kecanduan.

5. Urgensi Akhlak Tasawuf

Akhlak tasawuf adalah ajaran tasawuf yang berkaitan dengan akhlak. Ajaran ini menekankan
pentingnya pengembangan akhlak mulia, seperti:

1. Keikhlasan

2. Kejujuran
3. Keramahan

4. Persaudaraan

5. Kepedulian sosial

Akhlak tasawuf memiliki peran penting dalam mengatasi berbagai problematika masyarakat modern.
Ajaran ini dapat membantu manusia untuk:

1. Mengatasi materialisme dan hedonisme

Ajaran akhlak tasawuf menekankan pentingnya kebahagiaan spiritual, bukan kebahagiaan material. Hal
ini dapat membantu manusia untuk tidak terobsesi dengan materi dan lebih mengutamakan nilai-nilai
spiritual.

2. Meningkatkan moralitas dan akhlak

Ajaran akhlak tasawuf mengajarkan berbagai nilai moral yang mulia, seperti kejujuran, keikhlasan, dan
keramahan. Hal ini dapat membantu manusia untuk menjadi pribadi yang lebih bermoral dan berakhlak.

3. Membangun persaudaraan dan solidaritas sosial

Ajaran akhlak tasawuf menekankan pentingnya persaudaraan dan solidaritas sosial. Hal ini dapat
membantu manusia untuk hidup berdampingan secara harmonis dan saling peduli dengan sesama.

4. Mengisi kekosongan spiritual

Ajaran akhlak tasawuf dapat membantu manusia untuk menemukan makna dan tujuan hidup. Hal ini
dapat membantu manusia untuk terhindar dari kekosongan spiritual.

1.2. RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja ciri-ciri masyarakat modern?

2. Bagaimana problematika masyarakat modern?

3. Bagaimana urgensi akhlak tasawuf bagi masyarakat modern?

1.3. TUJUAN

1. Untuk mengetahui ciri-ciri masyarakat modern

2. Untuk mengetahui problematika masyarakat modern

3. Untuk mengetahui urgensi akhlak tasawuf bagi masyarakat modern


BAB II

PEMBAHASAN

2.1. CIRI-CIRI MASYARAKAT MODERN

A. Pengertian masyarakat modern

Masyarakat modern menurut Sosiolog Selo Sumarjan adalah masyarakat yang lebih mengutamakan
rasionalitas dengan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai perwujudannya dari segala sesuatu yang
bersifat tradisi, adat istiadat, dan lain sebaginya. Struktur kehidupan masyarakat sangat dinamis, kreatif dan
mampu berpikir logis untuk melahirkan gagasan-gagasan konstruktif dalam rangka peningkatan kualitas
kehidupan manusia dalam berbagai peristiwa-peristiwa alam dan dirinya melalui pengetahuan dan teknologi
serta mengikis ketergantungan.

B. Ciri-ciri masyarakat modern

Perkembangan zaman dengan hadirnya ilmu pengetahuan dan teknologi semestinya menjadikan
masyarakat modern lebih bijak dan arif, tetapi realitanya banyak manusia yang kualitas kemanusiaannya
lebih rendah dibandingkan kemajuan berfikir dan teknologi yang dicapai. Masyarakat modern dipenjarakan
oleh tuntutan sosial media merasa sangat terikat untuk mengikuti skenario sosial yang menentukan berbagai
kriteria dan mengatur berbagai keharusan dalam kehidupan sosial. Akibatnya, akan muncul manusia-
manusia modern dengan berbagai ciri-cirinya yang hanyut dalam tipu daya kehidupan modern.

Adapun ciri-ciri masyarakat modern yaitu:

1. ) Materialisme, yaitu sebuah paham, sistem berfikir atau pandangan hidup seseorang yang
meyakini bahwa materi adalah satu-satunya keberadaan yang sesungguhnya, dan menolak segala bentuk
apapun yang berkaitan dengan selain materi. Semangat persaudaraan dan rasa saling tolong menolong yang
didasarkan atas panggilan iman sudah tidak tampak lagi karena imannya memang sudah dangkal. Pola
hubungan satu dan lainnya ditentukan oleh seberapa jauh antara satu dan yang lainnya dapat memberi
keuntungan yang bersifat material. Akibatnya ia menempatkan pertimbangan material di atas pertimbangan
akal sehat, hati nurani dan imannya.
2. ) Konsumerisme, yaitu paham berperilaku dan bergaya hidup boros, dimana barang maupun jasa
yang tersedia digunakan secara berlebihan. Kondisi ini menyebabkan manusia menjadi pecandu dari suatu
produk, sehingga ketergantungan tersebut susah dihilangkan. Dalam rentang waktu yang lama, dan terus
menjadi budaya, maka sifat konsumtif ini akan menjadi penyakit jiwa yang tanpa disadari menjangkit
manusia dalam kehidupannya.
3. ) Hedonisme, yaitu paham kesenangan terhadap kenikmatan, orang yang memiliki paham ini
disebut hedonis. Hedonis beranggapan bahwa kebahagiaan dan kesenangan bisa diraih dengan melakukan
banyak kesenangan dan menghindari hal-hal yang menyakitkan.
4. ) Individualisme, yaitu faham yang menganut kebebasan pribadi dan mementingkan kebebasan
tersebut dibandingkan dengan orang lain, diman orang yang menganut faham ini akan melakukan berbagai
macam upaya untuk mencapai keinginannya dan kemerdekaannya sebagai sosok pribadi yang sesuai dengan
kemauan dirinya sendiri

2.2. PROBLEMATIKA MASYARAKAT MODERN

A. Problematika masyarakat modern

Masyarakat modern, meski dilimpahi kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, juga diwarnai
berbagai problematika yang kompleks. Kemajuan yang pesat seringkali beriringan dengan dampak negatif
yang perlu kita cermati dan cari solusinya. Berikut beberapa problematika utama yang dihadapi masyarakat
modern:

1. Ekonomi:

a. Kesenjangan Sosial: Kemajuan seringkali tidak merata, menciptakan jurang antara kaya dan
miskin. Kemiskinan struktural dan pengangguran kronis menjadi momok.
b. Globalisasi: Persaingan ketat di era globalisasi memicu eksploitasi sumber daya alam dan tenaga
kerja, serta mengancam keberlangsungan usaha kecil.
c. Inflasi dan Ketidakstabilan Ekonomi: Kenaikan harga tak sebanding dengan pendapatan,
membebani masyarakat, terutama yang berpenghasilan rendah.

2. Sosial:

a. Krisis Moral dan Kebudayaan: Lunturnya nilai-nilai tradisional digantikan individualisme dan
materialisme, memicu kriminalitas, konflik sosial, dan krisis identitas.
b. Keterasingan dan Kehampaan Eksistensial: Percepatan teknologi dan media sosial terkadang
mengikis interaksi personal dan komunitas, memicu kesepian dan depresi.
c. Masalah Kesehatan Mental: Stres, kecemasan, dan gangguan jiwa meningkat akibat tekanan hidup,
persaingan, dan ketidakpastian.

3. Lingkungan:
a. Krisis Iklim: Pemanasan global, polusi udara dan air, serta kerusakan ekosistem berdampak buruk
pada kesehatan, ketahanan pangan, dan kelangsungan hidup manusia.
b. Eksploitasi Sumber Daya Alam: Konsumsi berlebihan serta pengelolaan limbah yang tidak
berkelanjutan mengancam kepunahan spesies dan kelestarian alam.
c. Bencana Alam: Perubahan iklim dan perusakan lingkungan meningkatkan risiko bencana alam
seperti banjir, kekeringan, dan gempa bumi.

4. Politik:

a. Korupsi dan Ketidakpercayaan pada Pemerintah: Praktik koruptif menggerogoti keadilan dan
kesejahteraan, memicu ketidakpercayaan dan apatisme masyarakat.
b. Polarisasi Politik dan Disinformasi: Media sosial dan internet memperparah perpecahan politik
akibat berita bohong dan ujaran kebencian.
c. Demokrasi Terancam: Ancaman terhadap kebebasan berbicara, pers, dan berkumpul, serta
melemahnya check and balances dapat membahayakan sistem demokrasi

Menyadari problematika ini adalah langkah awal. Upaya bersama dari berbagai pihak dibutuhkan
untuk mencari solusi. Beberapa langkah yang bisa diambil:

1. Peningkatan pendidikan: Membekali masyarakat dengan pengetahuan kritis dan kesadaran


lingkungan.
2. Pembangunan berkelanjutan: Memacu pertumbuhan ekonomi yang ramah lingkungan dan inklusif.
3. Penguatan institusi: Menjunjung tinggi supremasi hukum dan menegakkan keadilan.
4. Pemanfaatan teknologi secara bijak: Mengembangkan teknologi untuk kemajuan bersama dan
solusi krisis iklim.
5. Penguatan komunitas dan hubungan sosial: Membangun kembali ikatan sosial dan rasa
kebersamaan.

Menghadapi problematika masyarakat modern bukanlah perkara mudah, tapi dengan kesadaran,
kolaborasi, dan inovasi, kita bisa membangun masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan untuk semua.

B. Solusi dalam problematika masyarakat modern

Masyarakat modern menghadapi berbagai problematika yang kompleks dan saling terkait. Solusi
untuk mengatasi problematika tersebut perlu dirancang secara holistik dan melibatkan berbagai pihak.
Berikut ini adalah beberapa solusi yang dapat dipertimbangkan:

1. Peningkatan pendidikan
Pendidikan merupakan kunci untuk mengatasi berbagai problematika masyarakat modern. Pendidikan
dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya nilai-nilai moral dan etika, serta keterampilan
yang dibutuhkan untuk bersaing di era globalisasi. Pendidikan juga dapat membantu masyarakat untuk
memahami dan mengatasi masalah-masalah lingkungan dan sosial.

2. Pembangunan berkelanjutan

Pembangunan berkelanjutan merupakan pendekatan yang mengutamakan keseimbangan antara


pertumbuhan ekonomi, keadilan sosial, dan kelestarian lingkungan. Pembangunan berkelanjutan dapat
membantu mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial, serta mengatasi masalah-masalah lingkungan
seperti perubahan iklim dan polusi.

3. Penguatan institusi

Institusi-institusi penting seperti pemerintah, hukum, dan media perlu diperkuat untuk menciptakan
tatanan sosial yang adil dan sejahtera. Penguatan institusi dapat membantu mengatasi masalah-masalah
seperti korupsi, ketidakadilan, dan polarisasi politik.

4. Pemanfaatan teknologi secara bijak

Teknologi dapat menjadi alat yang powerful untuk mengatasi berbagai problematika masyarakat
modern. Namun, teknologi juga dapat menimbulkan masalah baru jika tidak dimanfaatkan secara bijak. Oleh
karena itu, penting untuk mengembangkan teknologi yang bertanggung jawab dan inklusif.

5. Penguatan komunitas dan hubungan sosial

Komunitas dan hubungan sosial yang kuat dapat membantu mengatasi berbagai problematika
masyarakat modern. Komunitas dapat memberikan dukungan sosial, rasa kebersamaan, dan rasa memiliki.
Hubungan sosial yang kuat juga dapat membantu mengatasi masalah-masalah seperti stres, depresi, dan
keterasingan.

2.3. URGENSI AKHLAK TASAWUF BAGI MASYARAKAT MODERN

A. Urgensi akhlak tasawuf

Masyarakat modern saat ini menghadapi berbagai tantangan, baik dari segi spiritual, sosial, maupun
ekonomi. Tantangan-tantangan tersebut dapat menimbulkan berbagai permasalahan, seperti krisis moral,
individualisme, dan materialisme.
Dalam konteks masyarakat modern, akhlak tasawuf memiliki urgensi yang sangat penting. Akhlak
tasawuf dapat menjadi solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat modern. Urgensi
tersebut dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu :

1. Aspek spiritual

Dalam konteks masyarakat modern, akhlak tasawuf memiliki urgensi yang sangat penting. Akhlak
tasawuf dapat menjadi solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat modern, terutama dari
segi spiritual.

Akhlak tasawuf mengajarkan tentang pentingnya memiliki akhlak yang baik, seperti jujur, amanah,
bertanggung jawab, saling menghormati, dan saling menyayangi. Ajaran-ajaran tersebut dapat membantu
masyarakat modern untuk membangun kepribadian yang baik dan bermoral.

Selain itu, akhlak tasawuf juga mengajarkan tentang pentingnya mendekatkan diri kepada Allah. Hal
ini dapat membantu masyarakat modern untuk menemukan kedamaian dan ketenangan batin di tengah-
tengah berbagai tantangan yang dihadapi.

Berikut adalah beberapa contoh penerapan akhlak tasawuf dalam aspek spiritual:

a. Melaksanakan ibadah dengan khusyuk dan ikhlas


b. Menjaga lisan dari perkataan yang tidak bermanfaat
c. Membantu sesama tanpa pamrih
d. Memaafkan kesalahan orang lain
e. Merendahkan hati dan tidak sombong

2. Aspek sosial

Akhlak tasawuf juga memiliki urgensi yang penting bagi masyarakat modern dalam aspek sosial.
Akhlak tasawuf mengajarkan tentang pentingnya membangun hubungan sosial yang baik dengan sesama.

Pembangunan hubungan sosial yang baik dapat menciptakan masyarakat yang harmonis dan
sejahtera. Hal ini karena hubungan sosial yang baik dapat mempererat tali persaudaraan, meningkatkan rasa
saling pengertian, dan mendorong kerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Berikut adalah beberapa contoh penerapan akhlak tasawuf dalam aspek sosial:

a. Bersikap sopan dan santun kepada sesama


b. Menjaga kerukunan antarumat beragama
c. Membantu orang yang membutuhkan
d. Menyayangi sesama tanpa memandang suku, agama, ras, dan antargolongan

3. Aspek ekonomi

Akhlak tasawuf juga memiliki urgensi yang penting bagi masyarakat modern dalam aspek ekonomi.
Akhlak tasawuf mengajarkan tentang pentingnya keseimbangan antara dunia dan akhirat.

Keseimbangan antara dunia dan akhirat dapat menciptakan masyarakat yang sejahtera, baik secara
lahir maupun batin. Hal ini karena masyarakat yang sejahtera secara lahir akan memiliki kemampuan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya, sedangkan masyarakat yang sejahtera secara batin akan memiliki
ketenangan dan kebahagiaan.

Berikut adalah beberapa contoh penerapan akhlak tasawuf dalam aspek ekonomi:

a. Bekerja dengan jujur dan amanah


b. Menjaga diri dari perbuatan korupsi dan penipuan
c. Menyalurkan harta untuk membantu orang yang membutuhkan
d. Bersedekah dan berinfak untuk kepentingan umat

B. Penerapan akhlak tasawuf bagi masyarakat modern

Penerapan akhlak tasawuf bagi masyarakat modern dapat dilakukan melalui berbagai cara, antara
lain:

1. Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk menerapkan akhlak tasawuf.
Pendidikan akhlak tasawuf dapat dilakukan di sekolah, madrasah, pondok pesantren, dan sebagainya. Pada
tingkat pendidikan dasar dan menengah, pendidikan akhlak tasawuf dapat diintegrasikan ke dalam mata
pelajaran agama atau mata pelajaran lainnya, seperti pendidikan kewarganegaraan dan pendidikan karakter.
Pada tingkat pendidikan tinggi, pendidikan akhlak tasawuf dapat menjadi mata kuliah tersendiri atau
menjadi bagian dari mata kuliah keislaman lainnya.

2. Media Massa

Media massa juga dapat berperan dalam penerapan akhlak tasawuf. Media massa dapat menyebarkan
nilai-nilai akhlak tasawuf melalui berbagai program, seperti program televisi, radio, dan media cetak.
Program-program yang bertemakan akhlak tasawuf dapat membantu masyarakat untuk memahami dan
menerapkan nilai-nilai akhlak tasawuf dalam kehidupan sehari-hari.

3. Contoh Teladan

Contoh teladan dari para pemimpin dan tokoh masyarakat juga dapat menjadi sarana untuk
menerapkan akhlak tasawuf. Pemimpin dan tokoh masyarakat yang memiliki akhlak yang baik akan menjadi
panutan bagi masyarakat. Pemimpin dan tokoh masyarakat dapat menerapkan akhlak tasawuf dalam
berbagai aspek kehidupan, seperti dalam menjalankan pemerintahan, dalam bermasyarakat, dan dalam
berkeluarga.

C. Contoh Penerapan Akhlak Tasawuf dalam Kehidupan Masyarakat Modern

Berikut adalah beberapa contoh penerapan akhlak tasawuf dalam kehidupan masyarakat modern:

1. Dalam aspek spiritual

a. Melaksanakan ibadah dengan khusyuk dan ikhlas


b. Menjaga lisan dari perkataan yang tidak bermanfaat
c. Membantu sesama tanpa pamrih
d. Memaafkan kesalahan orang lain
e. Merendahkan hati dan tidak sombong

2. Dalam aspek sosial

a. Bersikap sopan dan santun kepada sesama


b. Menjaga kerukunan antarumat beragama
c. Membantu orang yang membutuhkan
d. Menyayangi sesama tanpa memandang suku, agama, ras, dan antargolongan
e. Dalam aspek ekonomi
f. Bekerja dengan jujur dan amanah
g. Menjaga diri dari perbuatan korupsi dan penipuan
h. Menyalurkan harta untuk membantu orang yang membutuhkan
i. Bersedekah dan berinfak untuk kepentingan umat

BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
3.2. SARAN
DAFTAR PUSTAKA

World Economic Forum: The Global Risks Report 2023

United Nations: Sustainable Development Goals

Pew Research Center: Social Trends in America

The World Bank: World Development Report 2024

Mahdi, A. (2018). Urgensi Akhlak Tasawuf dalam Kehidupan Masyarakat Modern. Edueksos Jurnal Pendidikan
Sosial & Ekonomi, 10(1), 1-10.

Risda, H. (2021). Urgensi Tasawuf terhadap Kehidupan Masyarakat Modern. Jurnal Pemikiran dan Pendidikan
Islam, 1(1), 1-10.

Sudarsono. (2020). Akhlak Tasawuf dalam Kehidupan Masyarakat Modern. Jurnal Al-Adab, 12(2), 1-10.
Akhlah Tasawuf : Masyarakat Modern, Ajaran Tasawuf, Wali, Karamah dan Tokoh Sufi
Nusantara. (2021). (n.p.): Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas KH. A. Wahab
Hasbullah.

Anda mungkin juga menyukai