A.PENDAHULUAN
I. L atar Belakang
Perumahan sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia, perlu mendapat
perhatian penting dalam penyediaannya sebagai upaya meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Salah satu kendala yang dihadapi di bidang
pengembangan perumahan saat ini antara lain adalahketersediaanlahanyang
terbatas.
Peningkatan jumlah penduduk di suatu daerah yang tidak diimbangi dengan
tersedianyalahanuntukpemenuhankebutuhantempattinggalmerupakansalah
satu permasalahan yang dihadapi pada saat ini.. Salah satu fenomena
peningkatan penduduk yang cukup signifikan adalah berkaitan dengan
banyaknya Aparatur Sipil Negara unit kerja instansi pemerintah yang berasal
dari luar daerah.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas, pembangunan hunian ke arah
vertikal dapat dijadikan satu solusi bagi sebagian segmen masyarakat. Upaya
percepatan pemenuhankebutuhanperumahantersebutsesuaidengangagasan
penyelenggaraan Rumah Susun Sewa yang ditetapkan dalam UU No. 20/2011
tentang Rumah Susun yang menjelaskan tujuan dari pembangunan rumah
susun.
II. Dasar Hukum
1. UU No. 1 Tahun 2011tentang Perumahan dan KawasanPermukiman;
2. UU No. 20 Tahun 2011tentang Rumah Susun;
. U
3 U No. 02 Tahun 2017tentang Jasa Konstruksi;
4. PP No. 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan PerumahandanKawasan
Permukiman;
5. PP No. 13 Tahun 2021tentang Penyelenggaraan RumahSusun;
6. PP No. 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi; dan PP No.14Tahun2021
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017
Tentang Jasa Konstruksi;
7. PERPRES No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah; dan PERPRES No. 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas
PeraturanPresidenNomor16Tahun2018tentangPengadaanBarang/Jasa
Pemerintah;
8. PERPRES No. 27 Tahun 2020 tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat;
9. Peraturan LKPP No. 12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Melalui Penyedia;
10.Permen PUPR No. 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis
Bangunan Gedung;
11.Permen PUPR No. 33/PRT/M/2006 tentang Sistem Pengendalian dan
Manajemen Penyelenggaraan Kontrak Jasa Konsultansi;
12.Permen PUPR No. 34/PRT/M/2006 tentang Sistem Pengendalian dan
Manajemen Penyelenggaraan Kontrak Jasa Konstruksi;
13.Permen PUPR No. 05/PRT/M/2016 tentang Izin Mendirikan Bangunan
Gedung; Permen PUPR No. 06/PRT/M/2017 tentang PerubahanPeraturan
Menteri Pekerjaan Umum Dan PerumahanRakyatNomor05/PRT/M/2016
TentangIzinMendirikanBangunanGedung;danPermenPUPRNo.2Tahun
2020 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat Nomor 05/PRT/M/2016 tentang Izin Mendirikan
Bangunan Gedung;
14.Permen PUPR No. 27/PRT/M/2018 Sertifikat Laik Fungsi Bangunan
Gedung; dan Permen PUPR No. 3 Tahun 2020 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
27/PRT/M/2018 tentang Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung;
15.Permen PUPR No. 6/PRT/M/2008 tentang Pedoman Pengawasan
Penyelenggaraan Dan Pelaksanaan Pemeriksaan Konstruksi Di Lingkungan
Departemen Pekerjaan Umum;
16.Permen PUPR 04/PRT/M/2009 tentang Sistem Manajemen Mutu
Departemen Pekerjaan Umum;
17.PermenPUPRNo.22Tahun2018tentangPembangunanBangunanGedung
Negara;
18.Permen PUPR No. 10 Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi;
19.PeraturanMenteriPekerjaanUmumdanPerumahanRakyatNomor1Tahun
2022 tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi
Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
20.Permen PUPR No. 7 Tahun 2022 tentang Pelaksanaan Bantuan
Pembangunan Perumahan Dan Penyediaan Rumah Khusus;
21.PermenPUPRNo.8Tahun2022tentangTataCaraPelaksanaanPemenuhan
Sertifikat Standar Jasa Konstruksi Dalam Rangka Mendukung Kemudahan
Perizinan Berusaha Bagi Pelaku Usaha Jasa Konstruksi.
III. Standar Nasional Indonesia (SNI)
SNI yang berlaku:
1. SNI 03-1735-2000 tentang Tata Cara Perencanaan Akses Bangunan dan
Akses Lingkungan Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan
Gedung;
2. SNI 03-1736-2000 tentang Tata Cara Perencanaan Sistem Proteksi Pasif
Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Rumah dan Gedung;
3. SNI 03-6462-2000 tentang Tata Cara Pemasangan Damper Kebakaran;
4. SNI 1727:2020 tentang Beban Desain Minimum dan Kriteria Terkait untuk
Bangunan Gedung dan Struktur Lain;
5. SNI 1726:2019 tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk
Bangunan Gedung dan Non Gedung;
6. SNI 2847:2019 tentang Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan
Gedung;
7. SNI 2458:2018 tentang Tata Cara Pengambilan Sampel Campuran Beton
Segar;
8. SNI 2052:2017 tentang Baja Tulangan Beton;
9. SNI 4433:2016 tentang Spesifikasi Beton Segar Siap Pakai;
10. SNI 8321:2016 tentang Spesifikasi Agregat Beton;
11. SNI 2049:2015 tentang Semen Portland;
12. SNI 4810:2013 tentang Tata Cara Pembuatan dan Perawatan Spesimen Uji
Beton di Lapangan;
13. SNI 1974:2011 tentang Cara Uji Kuat Tekan Beton Dengan Benda Uji
Silinder;
14. SNI 03-2492-2002 tentang Metode Pengambilan dan Pengujian Beton Inti;
15. SNI 15-2094-2000 tentang Bata Merah Pejal Untuk Pasangan Dinding;
16. SNI 8640:2018 tentang Spesifikasi Bata Ringan Untuk Pasangan Dinding;
17. SNI 3564:2014 tentang Cat Tembok Emulsi;
18. SNI 03-0691-1996 tentang Bata Beton (Paving Block);
19. SNI 0225-5-512:2020 tentang Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL);
20. SNI 8153: 2015 tentang Perencanaan Dasar Plumbing dalam Bangunan
Gedung;
1. SNI 2398:2017 tentang Tangki Septik dan Pengolahan Lanjutan;
2
22. SNI 03-7015-2004 tentang Sistem Proteksi Petir Pada Bangunan Gedung;
23. SNI 03-1746-2000 tentangTataCaraPerencanaandanPemasanganSarana
Jalan Keluar Untuk Penyelamatan Terhadap Bahaya Kebakaran Pada
Bangunan Gedung;
24. SNI 03-6571-2001 tentang Sistem Pengendalian Asap Kebakaran Pada
Bangunan Gedung;
25. SNI 03-3985-2000 tentang Tata Cara Perencanaan, Pemasangan dan
Pengujian Sistem Deteksi dan Alarm Kebakaran Untuk Pencegahan bahaya
Kebakaran Pada Bangunan Gedung;
26. SNI 03-3989-2000 tentang Tata Cara PerencanaandanPemasanganSistem
Sprinkler Otomatik Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan
Gedung;
27. SNI 03-1745-2000 tentang Tata Cara PerencanaandanPemasanganSistem
PipaTegakdanSlangUntukPencegahanBahayaKebakaranPadaBangunan
Gedung;
28. SNI 03-6570-2001 tentang Instalasi Pompa Yang Dipasang Tetap Untuk
Proteksi
HPS : Rp.61.915.989.977,26
pabila dana sesuai dengan nilai tersebut tidak tersedia dalam anggaran Satuan
A
KerjaPenyediaanPerumahanProvinsiBalimakapaketpekerjaaniniakandibatalkan
dan penyedia jasa tidak dapat menuntut ganti rugi.
H.IDENTIFIKASI RESIKO
ntuk mencapai hasil yang diharapkan, pihak Penyedia Jasa harus menyediakan
U
programKesehatandan Keselamatan Kerja(K3) untuk menghindari hal-hal yang
bersifat membahayakan sesuai dengan lingkup jasa yang tercantum dalam KAK ini
dandisetujuio lehPemberiTugas.Identifikasijenisbahayayangseringterjadiadalah
sebagai berikut:
Tabel 3. Tabel Penilaian Tingkat Resiko K3
PEKERJA PERALATAN MATERIAL PUBLIK
PEKERJAAN IDENTIFIKASI TR =
NO TR = TR = TR =
BERESIKO BAHAYA K A K A K x K A K A
x A
K x A
K x A
K
A
. Tertimpa Material
1
3 3 9 2 3 6 2 3 6 3 3 9
Tiang Pancang
. Tiang pancang
2
terjatuh dari truk
trailer terkena 3 4 12 2 3 6 2 3 6 3 4 12
pengguna jalan
ekerjaan
P lainnya
mobilisasi 3. Terjadi
1
dan kecelakaan
demobilisasi kendaraan saat 3 4 12 3 4 12 3 4 12 3 4 12
akan keluar /
masuk lokasi proyek
4. Tertimpa Alat
Berat / Craine pada
3 3 9 3 3 9 3 3 9 2 3 6
saat pemancangan
HSPD tiang pancang
. Tertimpa Material
1
3 3 9 2 2 4 2 3 6 3 3 9
Tiang Pancang
. Tiang pancang
2
ekerjaan
P terjatuh dari truk
2 Pondasi Tiang trailer terkena 3 4 12 3 4 12 3 3 9 3 4 12
Pancang pengguna jalan
30x30 cm lainnya
3. Terjadi
kecelakaan 3 4 12 2 3 6 2 3 6 3 4 12
kendaraan saat
a kan keluar /
masuk lokasi proyek
4. Tertimpa Alat
Berat / Craine pada
3 3 9 2 3 6 2 2 4 2 3 6
saat pemancangan
HSPD tiang pancang
5. Mata dan Badan
terkena pecahan
b eton tiang
3 2 6 2 2 4 2 2 4 2 3 6
pancang pada saat
pemotongan kepala
tiang pancang
1. Terjatuh dari
ketinggian saat 3 4 12 3 3 9 2 3 6 2 3 6
b ekerja
2. Tertimpa Material
Baja Ringan Dari 3 3 9 2 3 6 2 3 6 2 3 6
Ketinggian
ekerjaan
P
3. Terkena alat - alat
rangka baja 3 4 12 3 3 9 2 3 6 2 3 6
kerja
ringan
3 gedung 4. Mata dan Badan
u tama (UK terkena
75 tebal 0,75 pecahan/potongan 3 3 9 2 3 6 2 3 6 2 3 6
+ reng) b aja ringan pada
saat bekerja
5. Residu atau sisa -
sisa potongan baja
ringan menggangu 2 3 6 2 2 4 2 3 6 2 3 6
kebersihan
lingkugan.
ingkup
L : Pembangunan Rumah Susun
pekerjaan
b. Pelaksana Pekerjaan Sub Kontraktor
erdasarkanSEMenteriPUPRNomor22Tahun2020,strukturo rganisasiserta
B
daftar tenaga ahli beserta kualifikasinya, minimal sebagai berikut:
K.JADWAL PEKERJAAN
elaksanaan kegiatan ini dilakukan secara kontraktual dengan jangka waktu
P
pelaksanaanpembangunanselama9(sembilan)bulan/270(duaratustujuhpuluh)
hari kalender dan jangka waktu pemeliharaan selama 1 (satu) tahun / 365 (tiga
ratus enam puluh lima) hari kalender.
Tabel 6. Jadwal Pelaksanaan Konstruksi
Bulan ke-
No Uraian Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 ahapan Persiapan
T
I Pekerjaan Persiapan dan RK3K Konstruksi
I.A Pekerjaan Persiapan
I.B Pekerjaan RK3K Konstruksi
2 Tahapan Pelaksanaan
II.A Tower 1
A.1 Pek. Struktur Standart
A.2 Pek. Struktur Non Standart
A.3 Pek. Arsitektur Standart
A.4 Pek. Arsitektur Non Standart
A.5 Pek. MEP Standart
A.6 Pek. MEP Non Standar
II.B Tower 2
B.1 Pek. Struktur Standart
B.2 Pek. Struktur Non Standart
B.3 Pek. Arsitektur Standart
B.4 Pek. Arsitektur Non Standart
B.5 Pek. MEP Standart
B.6 Pek. MEP Non Standar
II.C Lobby
C.1 Pek. Struktur Standart
C.2 Pek. Struktur Non Standart
C.3 Pek. Arsitektur Standart
C.4 Pek. MEP Standart
3 Serah Terima Pertama Pekerjaan (PHO)
N. KELUARAN
I. I ndikator Keluaran (Kualitatif)
Tersedianya Rumah Susun yang layak huni bagi ASN Kementerian Keuangan
Kota Denpasar..
II. Keluaran (Kuantitatif)
1. Terbangunya Rumah Susun ASN Kemenkeu Kota Denpasar
2. Kurva S
.
3 aporan harian pekerjaan;
L
4. Laporan Progres pekerjaan harian, mingguan dan bulanan;
5. Shop Drawing dan As Built Drawing;
6. BackupQuality;DokumenpelengkapdokumenteknisyaituPenyusunanHasil
UjiMaterial(Jikaada),ijinpenggunaanmaterial,ijinmelaksanakanpekerjaan
dan lain – Iain;
7. Backup Quantity;
8. Dokumentasi selama pelaksanaan pekerjaan,
9. Laporan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK),
10.Disampaikan dalam bentuk file yang disimpan di Flashdisk/ Eksternal Disk
berisisemuafiledanscanhasilpelaksanaanpekerjaansemualaporanharus
diserahkan selambat-lambatnya: 30 (tiga puluh) hari kalender sejak PHO
diterbitkan.
O.INFORMASI LAINNYA
1. Setelah kerangka acuan kerja ini diterima, kontraktor hendaknya memeriksa
semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang
dibutuhkan;
2. Semua kegiatan jasa konstruksi berdasarkan KAK ini harus dilakukan didalam
wilayah Negara Republik Indonesia dengan menggunakan material-material
utama produksi dalam negeri.
3. Jika diperlukan, penyedia jasa berkewajiban untuk menyelenggarakan
pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil
PPK Satker Penyediaan Perumahan Provinsi Bali;
4. Tidak diperbolehkan menyerahkan seluruh pekerjaan kepada pihak lain;
5. PenyediaJasawajibmembuatsuratpernyataanbahwaPenyediaJasatidakakan
menuntut ganti rugi kepada pihak manapun apabila dikemudian hari terjadi
pembatalan paket/kontrak akibat ketidak tersediaan anggaran pada DIPA TA
2023 pada Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Bali.
6. A
lih Pengetahuan
Penyediajasawajibmemberikanbimbinganteknisdanalihpengetahuankepada
personel satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen. Paket pekerjaan ini dapat
menerima mahasiswa Praktek Kerja Lapangan (PKL) maksimal 8 orang.