Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

ANALISIS DAN PEMODELAN SPASIAL


ACARA VII
PENENTUAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH

Dosen Pengampu :
Dewi Novita Sari S.Si., M.Sc.
Annisa Trisnia Sasmi, S.Si., M.T., Ph.D.
Siti Azizah Susilawati, S.Si., MP

Asisten :
Ahmad Rizal Zini
Arkadia Nur Farida
Arya RahmadDani
Savina Maharani Putri
Vina Mauriza

Disusun oleh :
CHANDRA FERNANDA TRIAS ERLANGGA PUTRA
E100200165
(Kelompok, SABTU 7-8)

LABORATORIUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAN


PENGOLAHAN CITRA DIGITAL
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2023
ACARA VII
PENENTUAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH

I. TUJUAN
1. Menentukan lokasi potensial tempat pembuangan akhir sampah di
Kabupaten Demak
2. Merekomendasikan pembangunan lokasi tempat pembuangan akhir
sampah di Kabupaten Demak
3. Mengetahui daerah yang layak untuk lokasi tempat pembuangan akhir
sampah di Kabupaten Demak

II. ALAT DAN BAHAN


1. PC/Laptop
2. Software ArcGIS
3. Peta RBI Digital DIY & Jateng 2004
4. Data SHP Jaringan Jalan Kabupaten Demak
5. Data SHP Pemukiman Kabupaten Demak
6. Data SHP Kemiringan Lereng Kabupaten Demak
7. Data SHP Geologi Kabupaten Demak
III. LANGKAH KERJA
1. Melakukan buffer pada jalan dan pemukiman dengan liner unit untuk jalan
200 meter dan pemukiman 500 meter > memberi nama file > dissolve type
“LIST” > Ok

2. Melakukan union pada hasil buffer berupa jalan dan pemukiman ditambah
lokasi penelitian > memberi nama file > Ok
3. Mememilih polygon yang tidak tergabung/ter-overlay pada union > export
“potensi TPA” > Ok

4. Melakukan clip dengan input features “geologi demak” dan clip features
“potensi TPA” > nama file “Geologi_POT_TPA” > Ok
5. Melakukan clip pada lereng sepeti poin langkah kerja ke-4 dengan nama
“Lereng_POT_TPA” > Ok

6. Melakukan skoring pada jenis batuan attribute table “Geologi_POT_TPA”


sesuai klasifikasi > select by atributes > class_lith “breksi sedimen >apply
> field calculator > “30” >Ok
7. Melakukan skoring pada lereng sesuai kelas klasifikasi seperti langkah kerja
poin ke -6

8. Melakukan intersect pada geologi dan leering POT_TPA yang telah


diklasifikasi > nama file “Lokasi_POT_TPA” > Ok
9. Melakukan skoring pada lokasi potensi TPA >field calculator > Rumus :
“Skor Geo+Skor lereng”> Ok

10. Membuat keterangan lokasi potensi TPA dengan klasifikasi sesuai rendah
untuk nilai kurang 75 dengan cara select attibutes > Skor_Tot = 25 OR skor
TOT = 35 OR skor tot = 55 OR skor tot = 65 > field calculator “sesuai
rendah” dan nilai 75 keatas “sesuai sedang”
11. Menghitung luas dengan membuat field luas > satuan hectar > select by
attributes > keterangan = sesuai sedang AND luas > 2 > export layers
Lokasi POT_TPA dengan nama file “Lokasi_Pembangunan_ TPA”
IV. HASIL PRAKTIKUM

Peta TPA Kabupatem Demak Tahun 2023


V. ANALISIS
Hasil paraktikum pembangunan lokasi Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) di Kabupaten Demak menggunakan klasifikasi kelas kemiringan
lereng, geologi, pemukiman, dan jalan. Terdapat 1.212.377 jiwa penduduk
di Kabaupaten Demak berdasarkan data (BPS Kabupaten Demak, 2021),
sehingga untuk menamampung limbah sampah yang setiap hari dihasilkan
perlu dilkukan pengelolaan khususnya pembangunan TPA yang strategis
dan jauh dari pemukiman.
Kelas kemiringan memiliki pengaruh paling besar terhadap
pembangunan tempat pembuangan akhir karena dalam upaya perencanaan
memerlukan aksesbilitas yang baik agar memudahkan dalam kontruksinya.
Sebagian besar Kabupaten Demak didominasi kemiringan lereng datar (0-
8%), namun tidak semua area cocok untuk dijadikan lokasi pembanguanan
TPA karena persebaran pemukiman yang rapat maupun karakteristik satuan
batuan yang memiliki pemeabilitas kurang sangat tidak cocok untuk
pembunagan sampah.
Permeabilitas tanah sangat penting dalam perencanaan
pembangunan TPA, hal ini dikarenakan saat terjadi hujan akan
menghasilkan air lidi yang akan bergerak ke dalam tanah. Sehingga air lidi
yang tidak dapat disaring dan di tahan dapat mencemari air tanah untuk
kebutuhan penduduk. Jenis batuan dengan struktur dasar lempung lebih baik
dibandingkan dengan jenis batuan lain karena mampu menahan air terutama
air lidi. Kabupaten Demak didominasi batuan breksi sedimen dengan
tingkat poros agak besar yang berada pada kelas 3. Seluruh kecamatan d
bagian utara di Kabupaten Demak memiliki jenis batuan breksi sedimen
seperti Kecamatan Bonang, Kecamatan Mijen, Kecamatan Karangayar,
Kecamatan Demak, Kecamatan Kebonagung, Kecamatan Guntur,
Kecamatan Karangtengah, dan sebagian kecil Kecamatan di bagian utara
Kabupaten Demak. Meskipun jenis batuan breksi sedimen mendominasi
Kabupaten Demak, masih terdapat jenis batuan sedimen klastik dengan
struktur campuran napal halus yang tersebar di Kecamatan Mranggen dan
Kecmatan Karangawen yang berasal dari pengendapan formasi kalibeng.
Persebaran pemukiman di Kabupaten Demak memusat di Kecamtan Demak
dan menjalur di kecamatan yang berada pinggir pantai. Persebaran dengan
pola radom berada di bagian Kecamatan Mranggeng dan Karangawen.
Lokasi pembangunan tempat pembuangan akhir yang layak melihat
dari aspek lereng dan geologi berada di wilayah Kecamatan Mranggeng dan
Kecamatan Karangawen yang dekat dengan perbatasan Kabupaten
Semarang dikarenakan lokasinya jauh dari pemukiman. Selain itu, area
tersebut juga memilki jenis batuan sedimen dengan strukutur napal dengan
klasifikasi skoring TPA kelas sesuai sedang dengan nilai 75. Area Kecamtan
Benung, Kecamtan Bonag, dan Kecamtan Mijen sebenaranya memiliki
potensi untuk tempat TPA, namun karena factor lokasi dan geologi yang
tidak sesuai. Kecamtan Wedung dan Bonang letaknya dekat dengan
perbatasan pantai sehingga dikhawatirkan sampah tidak dapat dikelola dan
malah mencemari laut. Wliayah Kecamatan Mijen berada di wilayah dekat
dengan jalur jalan pusat pemerintahan sehingga kurang tepat karena dampak
polusi udara yang dapat mencemari lingkungan sekitar dan air tanah yang
disesbakan air lidi sampah. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) merupakan
suatu tempat akhir yang digunakan untuk mengumpulkan semua sampah
kota (Axmalia et al., 2020).
VI. KESIMPULAN
1. Lokasi potensial tempat pembuangan akhir di Kabupaten Demak harus
memiliki geologi jenis tanah lempung agar memudahkan penyerapa air
lidi, bebas pemukiman, dan memiliki daerah datar.
2. Lokasi pembangunan tempat pembunagan akhir sampah Kabupaten
Demak memiliki lereng datar 0 -8 % dengan jenis batuan sedimen
berstruktur napal.
3. Daerah yang layak dilakukan pembangunan Tempat Pembuangan
Akhir (TPA) di Kabupaten Demak berada di bagian selatan yaitu
Kecamatan Mranggeng dan Kecamatan Karangawen.
DAFTAR PUSTAKA

Axmalia, A., dan Surahma A. M. (2020) Dampak Tempat Pembuangan Akhir

Sampah (TPA) Terhadap Gangguan Kesehatan Masyarakat. Jurnal

Kesehatan Komunitas, vol.6, no. 2, pp. 171-176.

Badan Pusat Statistik. (2021) Kabupaten Demakkabupaten Demak Dalam Angka

2022. Demak : Bps Kabupaten Demak.

Kawung, E.J. R., dan Tamod, Z.E. (2009) Tingkat Kelayakan Lahan TPA Sampah

Kota Manado Dalam Ukuran Mitigasi Perencanaan Lokasi TPA. Jurnal

Ekoton, vol. 9, no. 1, pp. 1-10.

Oktariadi, O., 2010. Penentuan Zona Kelayakan TPA Sampah Berdasarkan Aspek

Geologi Lingkungan Di Wilayah Provinsi Banten. Banten: Makalah

Sosialisasi Geologi Lingkungan Untuk Penataan Ruang Provinsi Banten.

SNI 03-3241-1994. Tata Cara Pemilihan Lokasi TPA. Jakarta : Departemen

Pekerjaan Umum.

Anda mungkin juga menyukai