Anda di halaman 1dari 11

MODUL AJAR

I. INFORMASI UMUM
Identitas Sekolah
Nama Penyusun : Srirahayu Rusdi Institusi : SMPN Satap 21 Barru
Tahun Pembuatan : 2023 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Jenjang : SMP Kelas : VII (Tujuh) Reguler
Kode : Fase CP : Fase D
Tema : Zat dan Perubahannya
Topik / Konten Inti : Kerapatan Zat
Alokasi Waktu : 1 Pertemuan X 4 JP X 40 Menit : 160 Menit
A. Kompetensi Awal
 Memahami massa jenis suatu benda padat,
 Menjelaskan perbedaan kerapatan zat pada peristiwa mengapung dan tenggelam
 Menganalisis kerapatan zat cair berdasarkan percobaan atau gambar lapisan cairan-cairan
yang dicampur.
B. Prasyarat Pengetahuan/Keterampilan
 Memahami massa jenis suatu benda padat,
 Memahami perbedaan kerapatan zat pada peristiwa mengapung dan tenggelam
C. Profil Pelajar Pancasila
 Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
 Berkebinekaan global
 Mandiri
 Bergotong Royong
 Bernalar kritis
 Kreatif
 Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan.
 Menganalisis dan mengevaluasi penalaran
D. Sarana dan Prasarana (Materi ajar, Alat dan bahan)
Materi
Kerapatan Zat
1. Menentukan Massa Jenis Suatu Benda
2. Mengapung dan Tenggelam
Media :
 LCD Projector, Speaker aktif, Laptop, Video Pembelajaran interaktif, HP, kamera, kertas
karton, spidol atau media.
Metode :
 Discovery Learning
Sumber :
 Gambar atau foto keluarga.
 Kementerian pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi Badan penelitian dan
pengembangan dan perbukuan Pusat kurikulum dan perbukuan
 Kementerian pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi Republik indonesia, 2021
 Guru juga dapat menggunakan alternatif sumber belajar yang terdapat di lingkungan
sekitar dan disesuaikan dengan tema yang sedang dibahas.
 Guru dapat mengembangkan dan memberikan materi berupa gambar aktivitas anak
membantu pekerjaan di rumah dan contoh sikap menghormati orang tua.
E. Target Peserta Didik
 Peserta didik reguler/tipikal
 Peserta didik dengan pencapaian tinggi:
F. Jumlah siswa
 8 Siswa
G. Model Pembelajaran
 Model pembelajaran yang digunakan Discovery Learning untuk mode tatap muka
II. KEGIATAN INTI
A. Tujuan dan Indikator Capaian Pembelajaran
 Menentukan massa jenis suatu benda padat, mendeskripsikan pengaruh perbedaan
kerapatan zat pada peristiwa mengapung dan tenggelam serta membandingkan kerapatan
zat cair berdasarkan percobaan atau gambar lapisan cairan-cairan yang dicampur
 Memahami massa jenis suatu benda padat, mendeskripsikan pengaruh perbedaan
kerapatan zat pada peristiwa mengapung dan tenggelam serta membandingkan kerapatan
zat cair berdasarkan percobaan atau gambar lapisan cairan-cairan yang dicampur
 Menjelaskan massa jenis suatu benda padat, mendeskripsikan pengaruh perbedaan
kerapatan zat pada peristiwa mengapung dan tenggelam serta membandingkan kerapatan
zat cair berdasarkan percobaan atau gambar lapisan cairan-cairan yang dicampur
 Menganalisis massa jenis suatu benda padat, mendeskripsikan pengaruh perbedaan
kerapatan zat pada peristiwa mengapung dan tenggelam serta membandingkan kerapatan
zat cair berdasarkan percobaan atau gambar lapisan cairan-cairan yang dicampur
B. Pemahaman Bermakna
 Dalam melakukan praktik menentukan massa jenis di laboratorium, massa benda selalu
dapat diperoleh dengan menggunakan timbangan.
 Adapun volume benda dapat ditentukan dengan menggunakan rumus volume yang
telah kalian pelajari pada pelajaran Matematika.
C. Pertanyaan Pemantik/Pemanasan
 Apakah yang dimaksud dengan kerapatan zat?
 Apakah kerapatan sama dengan massa jenis?
 Berapa kerapatan air?
 Apakah suhu berpengaruh terhadap kerapatan suatu zat?
D. Persiapan Pembelajaran
 Membaca materi pembelajaran
 Menyiapkan lembar kerja siswa
 Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran
E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke 1 Waktu
 Kegiatan Pendahuluan
 Guru dan peserta didik menyampaikan salam dan berdoa.
 Guru melakukan presensi kehadiran.
 Apersepsi: Guru mengawali topik dengan menunjukkan percobaan memasukkan
beberapa benda ke dalam air. Benda ada yang mengapung dan tenggelam. Guru
mengajak pelajar secara bergantian yang memasukkan bendabenda tersebut. Namun
sebelumnya teman-teman harus menebak apakah benda akan tenggelam atau
mengapung. Pilihan benda lain yang dapat digunakan berupa kelereng, bola bekel,
penjepit kertas, isi stapler, potongan kertas, daun, kacang dan lain-lain.
 Guru bertanya, “Mengapa benda ada yang tenggelam dan ada yang terapung dalam
air?” Pada umumnya pelajar akan menjawab karena berat. Guru belum perlu
memberikan jawaban.
 Guru kemudian menyebutkan bahwa pembelajaran kali ini berhubungan dengan
kerapatan, yang akan menentukan apakah suatu benda akan tenggelam atau 15
terapung. menit
 Guru melanjutkan memasukkan barang-barang sama namun jenis berbeda atau
perlakuan berbeda sehingga ada yang tenggelam dan terapung. Misalnya, batu biasa
dan batu apung atau kayu biasa dengan kayu eboni. Bisa juga benda yang sama
seperti kerupuk (yang belum digoreng dan yang sudah digoreng), bakso (yang belum
dimasak dengan yang sudah dimasak), busa cuci piring kering dan yang basah.
 Pelajar diminta untuk mengamati benda yang dimasukkan tersebut Mereka mencari
perbedaannya sehingga ada benda yang terapung dan tenggelam padahal bendanya
sama/ sejenis.
 Guru bisa terus bertanya sehingga menuntun pelajar untuk melihat kerapatan
partikel yang berbeda pada zat padat, cair dan gas. (Batu apung, bakso yang sudah
matang, kerupuk yang sudah digoreng, busa yang kering memiliki banyak partikel
gas di dalamnya)

Kegiatan Inti 130


 Guru mengajak pelajar untuk membaca Buku Siswa mengenai Kerapatan Zat. Sambil Menit
membaca pelajar mencatat poin-poin penting dalam bentuk jaring laba-laba
mengenai kerapatan zat.
Pertemuan Ke 1 Waktu

 Kemudian pelajar secara berpasangan mengerjakan Aktivitas 2.8. Jawaban kemudian


didiskusikan dalam kelas, dipandu oleh guru atau guru memilih seorang pelajar.
 Bandingkanlah massa jenis beberapa zat di bawah ini dengan air. Manakah
benda-benda yang akan mengapung dan manakah benda yang akan tenggelam
bila berada di dalam air?

 Selanjutnya pelajar dalam kelompok yang ditentukan oleh guru melakukan


percobaan untuk menentukan massa jenis benda padat yang teratur bentuknya,
padatan tidak teratur serta massa jenis relatif cairan sesuai Aktivitas 2.9. yang
terdapat pada buku siswa halaman 75 s/d 77

 Setelah melakukan aktivitas percobaan 2.8 dan 2.9 peserta didik melakukan refleksi
dengan menjawab pertanyaan berikut
 Apa saja pengetahuan dan keterampilan yang bertambah setelah kalian melakukan
percobaan ini?
 Hal penting apa yang perlu dilakukan saat bekerja dalam kelompok selama percobaan ini?
 Jika diberi kesempatan untuk mengulang percobaan ini, hal apa yang akan kalian buat
berbeda dibandingkan yang sudah kalian buat?
 Guru memfasilitasi peserta didik menemukan simpulan pembelajaran.
 Guru memberikan kesempatan kepeserta didik untuk mengajukan pendapat atau
pertanyaan.
 Penguatan dan pengayaan dilakukan untuk mengembangkan kompetensi peserta
didik.
Catatan :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran
yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi
Pertemuan Ke 1 Waktu
masalah tanggung jawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan)
Kegiatan Penutup
 Guru menggunakan metode tanya jawab, siswa bersama guru menyebutkan kembali
intisari materi pembelajaran hari ini.
 Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan berikutnya.
 Untuk memberi penguatan materi yang telah di pelajari, guru memberikan arahan
untuk mencari referensi terkait materi yang telah dipelajari baik melalui buku buku 15
di perpustakaan atau mencari di internet. menit`
 Untuk memberi penguatan materi yang telah di pelajari, guru memberikan arahan
untuk mencari referensi terkait materi yang telah dipelajari baik melalui buku buku
di perpustakaan atau mencari di internet.
 Guru menutup pembelajaran dengan mengucupkan syukur dan berdoa bersama
semoga apa yang dipelajari hari ini dapat dipahami dengan baik.
Alternatif Kegiatan
 Percobaan terapung vs tenggelam dapat dilakukan dengan menggunakan cairan dengan
massa jenis yang berbeda-beda cukup jauh.
 Apabila ada keterbatasan alat laboratorium, maka percobaan 3 tetap dapat dilakukan. Bila
tidak memungkingkan melakukan percobaan 3, guru dapat menunjukkan video pada link
berikut ini: https://www. youtube.com/watch?v=Z50jEi1igNQ.
Di daerah pesisir pantai, guru dapat membawa pelajar melihat perahu yang berat namun dapat
mengapung. Pelajar berdiskusi mengapa bisa demikian.
F. Asesmen/Penilaian (Instrumen Terlampir)
 Asesmen di awal pembelajaran: memberikan pertanyaan kepada siswa
 Asesmen Formatif: Observasi kelas, penilaian diri, penilaian antarteman, refleksi,
mengobervasi efektivitas penyajian presentasi dalam kelas, partisipasi dalam diskusi,
mengobservasi partisipasi dalam diskusi, dan uji pemahaman.
 Asesment Sumatif: Presentasi tugas dan tes tertulis
 Penilaian pada saat pelajar melakukan percobaan densitas Aktivitas 2.9. Rubrik penilaian ini
perlu disampaikan dulu pada pelajar sebelum mereka memulai eksperimen tersebut.

Kriteria Rubrik Penilaian


Penilaian dilakukan berdasarkan rubrik yang tersedia di bagian berikut.
Rubrik Penilaian
Level 1 Deskripsi
Sangat mahir • bekerja secara mandiri, menggunakan peralatan dengan teliti dan benar.
• memperhatikan keselamatan diri sendiri, teman dan lingkungan dalam
melakukan percobaan.
• secara konsisten bekerja sama dengan efektif dengan anggota kelompok,
memimpin percobaan dan menghargai pendapat teman.
Mahir • dapat menggunakan peralatan dengan benar namun sering membutuhkan
bimbingan guru/ pelajar lain.
• memperhatikan keselamatan diri sendiri dan teman sekelompok
percobaan.
• bekerja sama dengan baik dalam kelompok.
Keindahan • membutuhkan bimbungan dan pengawasan dalam menggunakan alat-alat
dan kerapian laboratorium/ alat pengukuran.
(Seni Budaya/ • memperhatikan keselamatan diri sendiri namun tidak peduli pada teman
Prakarya) sekelompok atau lingkungan.
• perlu diingatkan untuk dapat bekerja sama dengan teman sekelompok.

G. Remedial dan Pengayaan (Program Tindak Lanjut)


Remedial
 Peserta didik yang belum mencapai KKM (70) diberi tugas
 Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKM maupun kepada
peserta didik yang sudah melampui KKM. Remidial terdiri atas dua bagian : remedial karena
belum mencapai KKM dan remedial karena belum mencapai Kompetensi Dasar
 Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Guru akan memberikan tugas bagi peserta didik yang belum mencapai
KKM (Kriterian Ketuntasan Minimal), misalnya sebagai berikut.
 Tulis kegiatan pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk:
 Pembelajaran ulang
 Bimbingan perorangan
 Belajar kelompok
 Pemanfaatan tutor sebaya
 Bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis penilaian.

Pengayaan
 Menggunakan kertas alumunium (alumunium foil), guru membuat bongkahan padat lalu
menanyakan pada pelajar apakah menurut mereka akan tenggelam atau mengapung dalam
air. Jika pelajar dapat ditantang untuk membentuk selembar kertas alumunium bisa
mengapung dan menampung beban. Hal ini bisa dilombakan antara kelompok. Beban yang
digunakan berupa koin.
H. Refleksi
Refleksi Untuk Siswa
 Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran terkait dengan
penguasaan materi, pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan
 Guru memberikan apresiasi atas partisipasi semua peserta didik
 Pelajar melakukan beragam kegiatan pembelajaran dalam tahapan ini, maka releksi dapat
dilakukan dengan menggunakan teknik 321, yaitu dengan menggunakan kata-kata sendiri.
Pelajar menuliskan sebagai berikut.
 3 hal yang mereka pelajari dalam sub-topik ini.
 2 kegiatan yang menurutnya menarik.
 1 pertanyaan yang mereka miliki tentang pembelajaran hari ini.
Refleksi Untuk Guru
 Guru memberikan pertanyaan relektif di akhir pertemuan. Contoh pertanyaannya adalah,
Jadi sikap atau perilaku apa saja yang penting
 Releksi akhir bab dengan melihat kembali pertanyaan-pertanyaan yang telah didaftarkan di
halaman depan Bab 2 dan pertanyaan yang muncul pada releksi tengah bab.

LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
I Proyek Akhir Bab
Proyek ini merupakan puncak pengalaman belajar bermakna pada bab ini. Melalui proyek ini,
pelajar melatih kemampuan menyelesaikan masalah (problem- solving skills) sekaligus
kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Percobaan yang sederhana, namun dihubungkan dengan
isu global sehingga sbeagai warga dunia, pelajar ikut memikirkan upaya menyelesaikan masalah
dunia secara sederhana. Pelajar dilatih untuk mengembangkan sikap berkeadilan sosial, sesuai
dengan dimensi berkebhinekaan global pada Proil Pelajar Pancasila. Pelajar belajar
mengidentiikasi masalah yang ada di sekitarnya sebagai akibat dari pilihan yang dilakukan
manusia serta dampaknya pada lingkungan, serta mencari solusinya.
Menyadari isu lingkungan yang masih terus terjadi, yaitu perubahan iklim global, pelajar
dituntun untuk merancang percobaan yang berhubungan dengan proses melelehnya es. Latar
belakang yang diberikan pada Buku Siswa menyangkut glasier yang telah meleleh beberapa
tahun terakhir dan akibat akibat yang sudah dan terus timbul karena kenaikan suhu di kutub.

Dari kegiatan ini diharapkan pelajar dapat:


a) mengembangkan kesadaran pelajar sebagai warga dunia yang perlu
b) memikirkan cara mengatasi masalah lingkungan hidup (global citizenship);
c) menyadari keterkaitan kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya serta alam sebagai
suatu hubungan yang erat;
d) memberikan sumbangsih pemikiran dalam upaya memperlambat waktu melelehnya es di
kutub melalui suatu data percobaan yang dirancang dan dilakukan sendiri (bernalar kritis);
dan mendapat kesempatan untuk melatih cara berpikir kreatif dalam menyelesaikan
masalah.
Kegiatan ini dapat dilakukan dalam kelompok kecil (3-4 orang). Kegiatan perencanaan dan
percobaan dapat dilakukan dalam kelompok. Adapun pelaporan hasil percobaan sebaiknya
dilakukan individual agar dapat diketahu perkembangan kemampuan dan pencapaian pelajar
secara perorangan.
a. Guru perlu memberikan pilihan-pilihan variabel untuk diuji seperti ketebalan es, ukuran es,
campuran di dalam es (jika menggunakan larutan garam maka bisa berupa banyaknya
garam dalam larutan yang dijadikan es), medium yang digunakan, cara pemanasan dan
sebagainya. Pelajar boleh memutuskan pilihan mana yang akan diambil atau bahkan ingin di
luar pilihan tersebut. Sepanjang berkaitan dengan topik melelehnya es di kutub, maka
mereka bisa mencobanya.
b. Secara berkelompok, pelajar membuat rancangan percobaan terlebih dahulu.
c. Guru memberikan umpan balik pada rancangan percobaan pelajar.
d. Pelajar memperbaiki rancangan percobaan dan mempersiapkan segala alat dan bahan yang
dibutuhkan.
e. Pelajar melakukan percobaan sesuai rancangannya, dengan modiikasi apabila dibutuhkan.
Modiikasi didiskusikan dengan guru. Penyelidikan atau percobaan itu dapat dilakukan di
sekolah (satu jam pelajaran) atau di rumah sesuai kebutuhan.
f. Penilaian dilakukan secara sumatif
g. Contoh instruksi dan rubrik penilaian terdapat di bawah ini. Guru secara bebas dapat
melakukan modiikasi terhadap rubrik ini, atau juga dapat membuatnya sendiri bersama
pelajar.
h. Setelah pelajar menulis laporan percobaan, mereka menilai laporan percobaan itu
berdasarkan rubrik penilaian. Mereka juga menilai laporan percobaan temannya dengan
menggunakan rubrik yang sama. Ini adalah salah satu cara bereleksi untuk melihat kekuatan
dan kelemahan sendiri dalam upaya memperbaiki diri menjadi lebih baik.
i. Disarankan pelajar melakukan presentasi tentang ringkasan hasil percobaannya dan usulan
yang ia miliki untuk memperlambat melelehnya es di kutub.

II Menulis Laporan Percobaan


Setelah melaksanakan percobaan yang telah kalian rancang sendiri untuk
mengaplikasikan metode ilmiah, peserta didik diminta untuk membuat laporan data hasil percobaan,
secara
individual, dengan lengkap sesuai struktur yang terdapat pada buku siswa halaman 79
Rubrik Penilaian Menulis Laporan Percobaan
Aspek Deskripsi Penilaian untuk Pencapaian Pelajar
Sedang Sesuai
Melebihi Ekspektasi
yang dinilai Berkembang Ekspektasi
Cara kerja Menyebutkan Menyebutkan cara Menjelaskan cara
penemuan bagian-bagian dalam kerja penemuan dari kerja penemuan dari
penemuan, belum kedua ahli. kedua ahli.
lengkap.
Gambar/ Ada gambar namun Ada gambar/ diagram namun Gambar/ diagram/ data banyak dan
diagram/ tidak relevan dengan tidak dihubungkan dengan berhubungan denganisi.
data. isi. isi.
Pengaruh Menyebutkan hanya Menyebutkan Membahas akibat
penemuan satu kegunaan secara akibat penggunaan penemuan di bidang
pada langsung, bukan penemuan hanya sosial, ekonomi atau
kehidupan manfaat penemuan. secara positif saja lingkungan, baik
manusia. atau secara negatif secara positif maupun
saja. negatif.
Referensi. Hanya menggunakan Lebih dari 1 referensi Lebih dari 3 referensi
satu referensi atau namun hanya dari dari minimal 2
tidak menuliskan jenis yang sama, jenis referensi dan
sumber referensi. misalnya hanya dituliskan dalam
dari internet, tidak daftar pustaka secara
ada buku/ koran/ lengkap.
ensiklopedia.

III Penilaian Pribadi


Setelah membuat laporan percobaan, nilai diri kalian berdasarkan kriteria penilaian di atas (self-
assessment) di dalam kotak di bawah ini.

IV Penilaian Teman
Rancangan percobaan yang saya nilai adalah milik: ....................................................
B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK (Bahan Ajar)
 Apabila ada batu bata yang jatuh mengenai kak kalian pasti terasa sakit, namun bila air,
dalam volume yang sama dengan batu bata, yang tumpah mengenai kakimu, mengapa tidak
sakit? Coba pikirkan alasannya, lalu diskusikan dengan teman sekelompok kalian..

 Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa
jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Walaupun emas dan es
sama-sama zat padat, namun ternyata keduanya memiliki kerapatan partikel yang berbeda.
Bahkan massa jenis setiap materi berbeda-beda, yang dapat dijadikan sebagai penanda suatu
zat. Massa jenis suatu zat yang sama tetap sama, walaupun ukurannya berbeda.
 Menentukan Massa Jenis Suatu Benda

pada massa dan volume benda. Dari Gambar 2.22 kalian sudah mengetahui bahwa pada volume
yang sama, kerapatan ditentukan oleh massa suatu benda. Dengan kata lain, massa jenis adalah
massa dari suatu materi yang volumenya 1 c . Namun tidak semua benda memiliki volume 1 cm3
sehingg massa jenis dapat dinyatakan sebagai perbandinga antara massa dan volume atau
dirumuskan:
Dalam melakukan praktik menentukan massa jenis di laboratorium, massa benda selal dapat
diperoleh dengan menggunakan timbangan. Adapun volume benda dapat ditentukan dengan
menggunakan rumus volume yang telah kalian pelajari pada pelajaran Matematika. Akan tetapi
bagaimana mengukur volume benda-benda yang tidak beraturan, seperti batu, kayu atau
bongkahan logam? Nah ada seorang ilmuwan yang sangat berjasa dalam menentukan volume
benda tidak beraturan ini. Tahulah kalian cerita tentang Archimedes? Dialah penemu konsep
massa jenis ini. Simaklah serunya penemuannya dalam cerita berikut.
Pada tahun 250 sebelum Masehi di kota Syracuse diperintahkan oleh seorang raja yang bernama
Hiero. Raja Hiero ingin membuat suatu mahkota emas untuk dirinya. Ia sendiri yang menimbang
emas murni lalu memerintahkan seorang pandai besi untuk membuatkannya mahkota yang
hanya terbuat dari emas itu. Pandai besi membuat mahkota yang sangat
indah dan raja Hiero mengenakan dengan penuh kepuasan. Namun ada beberapa orang di
sekitar raja yang mengatakan bahwa pandai besi it sering bersikap curang sehingga perlu dicek
lagi kandungan mahkota raja tersebut apakah seluruhnya mengandung emas murni. Raja Hiero
pun memanggil seorang ahli Matematika yang jenius bernama Archimedes untuk menyelidiki
kandungan mahkotanya. Archimedes menyanggupi permintaan raja Hiero walaupun sangat
sulit. Berhari-hari ia memikirkan cara menyelidiki hal ini. Pada suatu saat, ketika mandi
Archimedes mencelupkan dirinya ke bak yang penuh berisi air. Dia menyadari ada air yang
tumpah keluar saat ia mencelupkan diri ke bak itu. Ia pun menemukan bahwa jumlah air yang
tumpah sama dengan volume tubuhnya yang masuk dalam air. Maka ia telah menemukan cara
untuk menyelesaikan tugas dari raja. Karena sangat senang, ia pun keluar dari pemandian dan
berteriak dalam bahasa Yunanu, “EUREKA! EUREKA!. Kata yang terkenal ini artinya adalah
“saya telah menemukannya”. Archimedes menggunakan cara yang sederhana. Ia mengisi suatu
wadah dengan air sampai penuh. Setelah tidak ada air lagi yang tumpah, ia memasukkan emas
murni yang beratnya sama dengan mahkota raja
ke dalam air. Air yang tumpah ia ukur volumenya. Lalu ia melakukan ha yang sama dengan
menggunakan mahkota raja. Volume air yang keluar ia bandingkan. Apabila mahkota raja
mengandung emas murni maka volume ini mestinya sama. Jika tidak sama berarti ada mahkota
raja tidak hanya terbuat dari emas saja. Menurut kamu bagaimana akhir cerita ini? Coba cari
informasinya dari internet atau buku mengenai penemuan Archimedes. Yang pasti sampai saat
ini prinsip Archimedes terus digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan pengembangan ilmu
pengetahuan. Archimedes mengidentifikasi masalah, kemudian ia membuat hipotesis
berdasarkan pengamatan ketika mandi. Ia lalu menguji hipotesis dengan bereksperimen.
Archimedes telah menggunakan metode ilmiah untuk menyelesaikan masalah mahkota raja.
Archimedes juga menggunakan pengetahuannya untuk menyelesaikan masalah tersebut. Inilah
inti dari semua ilmu Sains. Kalian juga bisa menjadi ilmuwan seperti Archimedes.
C. GLOSARIUM
D. DAFTAR PUSTAKA
 KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI BADAN
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PERBUKUAN PUSAT KURIKULUM DAN
PERBUKUAN, BUKU PANDUAN GURU ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS VII
TAHUN 2021
 BUKU PANDUAN SISWA ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS VII TAHUN 2021

Mengetahui, Burancie, 17/07/2023


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

ABDUL WAHID,S.Pd SRIRAHAYU RUSDI,M.Pd.


Nip. 19671231 199412 1 016 Nip. 198807172011012020

Anda mungkin juga menyukai