I. INFORMASI UMUM
Identitas Sekolah
Nama Penyusun : Srirahayu Rusdi Institusi : SMPN Satap 21 Barru
Tahun Pembuatan : 2023 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Jenjang : SMP Kelas : VII (Tujuh) Reguler
Kode : Fase CP : Fase D
Tema : Zat dan Perubahannya
Topik / Konten Inti : Kerapatan Zat
Alokasi Waktu : 1 Pertemuan X 4 JP X 40 Menit : 160 Menit
A. Kompetensi Awal
Memahami massa jenis suatu benda padat,
Menjelaskan perbedaan kerapatan zat pada peristiwa mengapung dan tenggelam
Menganalisis kerapatan zat cair berdasarkan percobaan atau gambar lapisan cairan-cairan
yang dicampur.
B. Prasyarat Pengetahuan/Keterampilan
Memahami massa jenis suatu benda padat,
Memahami perbedaan kerapatan zat pada peristiwa mengapung dan tenggelam
C. Profil Pelajar Pancasila
Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
Berkebinekaan global
Mandiri
Bergotong Royong
Bernalar kritis
Kreatif
Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan.
Menganalisis dan mengevaluasi penalaran
D. Sarana dan Prasarana (Materi ajar, Alat dan bahan)
Materi
Kerapatan Zat
1. Menentukan Massa Jenis Suatu Benda
2. Mengapung dan Tenggelam
Media :
LCD Projector, Speaker aktif, Laptop, Video Pembelajaran interaktif, HP, kamera, kertas
karton, spidol atau media.
Metode :
Discovery Learning
Sumber :
Gambar atau foto keluarga.
Kementerian pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi Badan penelitian dan
pengembangan dan perbukuan Pusat kurikulum dan perbukuan
Kementerian pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi Republik indonesia, 2021
Guru juga dapat menggunakan alternatif sumber belajar yang terdapat di lingkungan
sekitar dan disesuaikan dengan tema yang sedang dibahas.
Guru dapat mengembangkan dan memberikan materi berupa gambar aktivitas anak
membantu pekerjaan di rumah dan contoh sikap menghormati orang tua.
E. Target Peserta Didik
Peserta didik reguler/tipikal
Peserta didik dengan pencapaian tinggi:
F. Jumlah siswa
8 Siswa
G. Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang digunakan Discovery Learning untuk mode tatap muka
II. KEGIATAN INTI
A. Tujuan dan Indikator Capaian Pembelajaran
Menentukan massa jenis suatu benda padat, mendeskripsikan pengaruh perbedaan
kerapatan zat pada peristiwa mengapung dan tenggelam serta membandingkan kerapatan
zat cair berdasarkan percobaan atau gambar lapisan cairan-cairan yang dicampur
Memahami massa jenis suatu benda padat, mendeskripsikan pengaruh perbedaan
kerapatan zat pada peristiwa mengapung dan tenggelam serta membandingkan kerapatan
zat cair berdasarkan percobaan atau gambar lapisan cairan-cairan yang dicampur
Menjelaskan massa jenis suatu benda padat, mendeskripsikan pengaruh perbedaan
kerapatan zat pada peristiwa mengapung dan tenggelam serta membandingkan kerapatan
zat cair berdasarkan percobaan atau gambar lapisan cairan-cairan yang dicampur
Menganalisis massa jenis suatu benda padat, mendeskripsikan pengaruh perbedaan
kerapatan zat pada peristiwa mengapung dan tenggelam serta membandingkan kerapatan
zat cair berdasarkan percobaan atau gambar lapisan cairan-cairan yang dicampur
B. Pemahaman Bermakna
Dalam melakukan praktik menentukan massa jenis di laboratorium, massa benda selalu
dapat diperoleh dengan menggunakan timbangan.
Adapun volume benda dapat ditentukan dengan menggunakan rumus volume yang
telah kalian pelajari pada pelajaran Matematika.
C. Pertanyaan Pemantik/Pemanasan
Apakah yang dimaksud dengan kerapatan zat?
Apakah kerapatan sama dengan massa jenis?
Berapa kerapatan air?
Apakah suhu berpengaruh terhadap kerapatan suatu zat?
D. Persiapan Pembelajaran
Membaca materi pembelajaran
Menyiapkan lembar kerja siswa
Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran
E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke 1 Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Guru dan peserta didik menyampaikan salam dan berdoa.
Guru melakukan presensi kehadiran.
Apersepsi: Guru mengawali topik dengan menunjukkan percobaan memasukkan
beberapa benda ke dalam air. Benda ada yang mengapung dan tenggelam. Guru
mengajak pelajar secara bergantian yang memasukkan bendabenda tersebut. Namun
sebelumnya teman-teman harus menebak apakah benda akan tenggelam atau
mengapung. Pilihan benda lain yang dapat digunakan berupa kelereng, bola bekel,
penjepit kertas, isi stapler, potongan kertas, daun, kacang dan lain-lain.
Guru bertanya, “Mengapa benda ada yang tenggelam dan ada yang terapung dalam
air?” Pada umumnya pelajar akan menjawab karena berat. Guru belum perlu
memberikan jawaban.
Guru kemudian menyebutkan bahwa pembelajaran kali ini berhubungan dengan
kerapatan, yang akan menentukan apakah suatu benda akan tenggelam atau 15
terapung. menit
Guru melanjutkan memasukkan barang-barang sama namun jenis berbeda atau
perlakuan berbeda sehingga ada yang tenggelam dan terapung. Misalnya, batu biasa
dan batu apung atau kayu biasa dengan kayu eboni. Bisa juga benda yang sama
seperti kerupuk (yang belum digoreng dan yang sudah digoreng), bakso (yang belum
dimasak dengan yang sudah dimasak), busa cuci piring kering dan yang basah.
Pelajar diminta untuk mengamati benda yang dimasukkan tersebut Mereka mencari
perbedaannya sehingga ada benda yang terapung dan tenggelam padahal bendanya
sama/ sejenis.
Guru bisa terus bertanya sehingga menuntun pelajar untuk melihat kerapatan
partikel yang berbeda pada zat padat, cair dan gas. (Batu apung, bakso yang sudah
matang, kerupuk yang sudah digoreng, busa yang kering memiliki banyak partikel
gas di dalamnya)
Setelah melakukan aktivitas percobaan 2.8 dan 2.9 peserta didik melakukan refleksi
dengan menjawab pertanyaan berikut
Apa saja pengetahuan dan keterampilan yang bertambah setelah kalian melakukan
percobaan ini?
Hal penting apa yang perlu dilakukan saat bekerja dalam kelompok selama percobaan ini?
Jika diberi kesempatan untuk mengulang percobaan ini, hal apa yang akan kalian buat
berbeda dibandingkan yang sudah kalian buat?
Guru memfasilitasi peserta didik menemukan simpulan pembelajaran.
Guru memberikan kesempatan kepeserta didik untuk mengajukan pendapat atau
pertanyaan.
Penguatan dan pengayaan dilakukan untuk mengembangkan kompetensi peserta
didik.
Catatan :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran
yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi
Pertemuan Ke 1 Waktu
masalah tanggung jawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan)
Kegiatan Penutup
Guru menggunakan metode tanya jawab, siswa bersama guru menyebutkan kembali
intisari materi pembelajaran hari ini.
Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan berikutnya.
Untuk memberi penguatan materi yang telah di pelajari, guru memberikan arahan
untuk mencari referensi terkait materi yang telah dipelajari baik melalui buku buku 15
di perpustakaan atau mencari di internet. menit`
Untuk memberi penguatan materi yang telah di pelajari, guru memberikan arahan
untuk mencari referensi terkait materi yang telah dipelajari baik melalui buku buku
di perpustakaan atau mencari di internet.
Guru menutup pembelajaran dengan mengucupkan syukur dan berdoa bersama
semoga apa yang dipelajari hari ini dapat dipahami dengan baik.
Alternatif Kegiatan
Percobaan terapung vs tenggelam dapat dilakukan dengan menggunakan cairan dengan
massa jenis yang berbeda-beda cukup jauh.
Apabila ada keterbatasan alat laboratorium, maka percobaan 3 tetap dapat dilakukan. Bila
tidak memungkingkan melakukan percobaan 3, guru dapat menunjukkan video pada link
berikut ini: https://www. youtube.com/watch?v=Z50jEi1igNQ.
Di daerah pesisir pantai, guru dapat membawa pelajar melihat perahu yang berat namun dapat
mengapung. Pelajar berdiskusi mengapa bisa demikian.
F. Asesmen/Penilaian (Instrumen Terlampir)
Asesmen di awal pembelajaran: memberikan pertanyaan kepada siswa
Asesmen Formatif: Observasi kelas, penilaian diri, penilaian antarteman, refleksi,
mengobervasi efektivitas penyajian presentasi dalam kelas, partisipasi dalam diskusi,
mengobservasi partisipasi dalam diskusi, dan uji pemahaman.
Asesment Sumatif: Presentasi tugas dan tes tertulis
Penilaian pada saat pelajar melakukan percobaan densitas Aktivitas 2.9. Rubrik penilaian ini
perlu disampaikan dulu pada pelajar sebelum mereka memulai eksperimen tersebut.
Pengayaan
Menggunakan kertas alumunium (alumunium foil), guru membuat bongkahan padat lalu
menanyakan pada pelajar apakah menurut mereka akan tenggelam atau mengapung dalam
air. Jika pelajar dapat ditantang untuk membentuk selembar kertas alumunium bisa
mengapung dan menampung beban. Hal ini bisa dilombakan antara kelompok. Beban yang
digunakan berupa koin.
H. Refleksi
Refleksi Untuk Siswa
Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran terkait dengan
penguasaan materi, pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan
Guru memberikan apresiasi atas partisipasi semua peserta didik
Pelajar melakukan beragam kegiatan pembelajaran dalam tahapan ini, maka releksi dapat
dilakukan dengan menggunakan teknik 321, yaitu dengan menggunakan kata-kata sendiri.
Pelajar menuliskan sebagai berikut.
3 hal yang mereka pelajari dalam sub-topik ini.
2 kegiatan yang menurutnya menarik.
1 pertanyaan yang mereka miliki tentang pembelajaran hari ini.
Refleksi Untuk Guru
Guru memberikan pertanyaan relektif di akhir pertemuan. Contoh pertanyaannya adalah,
Jadi sikap atau perilaku apa saja yang penting
Releksi akhir bab dengan melihat kembali pertanyaan-pertanyaan yang telah didaftarkan di
halaman depan Bab 2 dan pertanyaan yang muncul pada releksi tengah bab.
LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
I Proyek Akhir Bab
Proyek ini merupakan puncak pengalaman belajar bermakna pada bab ini. Melalui proyek ini,
pelajar melatih kemampuan menyelesaikan masalah (problem- solving skills) sekaligus
kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Percobaan yang sederhana, namun dihubungkan dengan
isu global sehingga sbeagai warga dunia, pelajar ikut memikirkan upaya menyelesaikan masalah
dunia secara sederhana. Pelajar dilatih untuk mengembangkan sikap berkeadilan sosial, sesuai
dengan dimensi berkebhinekaan global pada Proil Pelajar Pancasila. Pelajar belajar
mengidentiikasi masalah yang ada di sekitarnya sebagai akibat dari pilihan yang dilakukan
manusia serta dampaknya pada lingkungan, serta mencari solusinya.
Menyadari isu lingkungan yang masih terus terjadi, yaitu perubahan iklim global, pelajar
dituntun untuk merancang percobaan yang berhubungan dengan proses melelehnya es. Latar
belakang yang diberikan pada Buku Siswa menyangkut glasier yang telah meleleh beberapa
tahun terakhir dan akibat akibat yang sudah dan terus timbul karena kenaikan suhu di kutub.
IV Penilaian Teman
Rancangan percobaan yang saya nilai adalah milik: ....................................................
B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK (Bahan Ajar)
Apabila ada batu bata yang jatuh mengenai kak kalian pasti terasa sakit, namun bila air,
dalam volume yang sama dengan batu bata, yang tumpah mengenai kakimu, mengapa tidak
sakit? Coba pikirkan alasannya, lalu diskusikan dengan teman sekelompok kalian..
Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa
jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Walaupun emas dan es
sama-sama zat padat, namun ternyata keduanya memiliki kerapatan partikel yang berbeda.
Bahkan massa jenis setiap materi berbeda-beda, yang dapat dijadikan sebagai penanda suatu
zat. Massa jenis suatu zat yang sama tetap sama, walaupun ukurannya berbeda.
Menentukan Massa Jenis Suatu Benda
pada massa dan volume benda. Dari Gambar 2.22 kalian sudah mengetahui bahwa pada volume
yang sama, kerapatan ditentukan oleh massa suatu benda. Dengan kata lain, massa jenis adalah
massa dari suatu materi yang volumenya 1 c . Namun tidak semua benda memiliki volume 1 cm3
sehingg massa jenis dapat dinyatakan sebagai perbandinga antara massa dan volume atau
dirumuskan:
Dalam melakukan praktik menentukan massa jenis di laboratorium, massa benda selal dapat
diperoleh dengan menggunakan timbangan. Adapun volume benda dapat ditentukan dengan
menggunakan rumus volume yang telah kalian pelajari pada pelajaran Matematika. Akan tetapi
bagaimana mengukur volume benda-benda yang tidak beraturan, seperti batu, kayu atau
bongkahan logam? Nah ada seorang ilmuwan yang sangat berjasa dalam menentukan volume
benda tidak beraturan ini. Tahulah kalian cerita tentang Archimedes? Dialah penemu konsep
massa jenis ini. Simaklah serunya penemuannya dalam cerita berikut.
Pada tahun 250 sebelum Masehi di kota Syracuse diperintahkan oleh seorang raja yang bernama
Hiero. Raja Hiero ingin membuat suatu mahkota emas untuk dirinya. Ia sendiri yang menimbang
emas murni lalu memerintahkan seorang pandai besi untuk membuatkannya mahkota yang
hanya terbuat dari emas itu. Pandai besi membuat mahkota yang sangat
indah dan raja Hiero mengenakan dengan penuh kepuasan. Namun ada beberapa orang di
sekitar raja yang mengatakan bahwa pandai besi it sering bersikap curang sehingga perlu dicek
lagi kandungan mahkota raja tersebut apakah seluruhnya mengandung emas murni. Raja Hiero
pun memanggil seorang ahli Matematika yang jenius bernama Archimedes untuk menyelidiki
kandungan mahkotanya. Archimedes menyanggupi permintaan raja Hiero walaupun sangat
sulit. Berhari-hari ia memikirkan cara menyelidiki hal ini. Pada suatu saat, ketika mandi
Archimedes mencelupkan dirinya ke bak yang penuh berisi air. Dia menyadari ada air yang
tumpah keluar saat ia mencelupkan diri ke bak itu. Ia pun menemukan bahwa jumlah air yang
tumpah sama dengan volume tubuhnya yang masuk dalam air. Maka ia telah menemukan cara
untuk menyelesaikan tugas dari raja. Karena sangat senang, ia pun keluar dari pemandian dan
berteriak dalam bahasa Yunanu, “EUREKA! EUREKA!. Kata yang terkenal ini artinya adalah
“saya telah menemukannya”. Archimedes menggunakan cara yang sederhana. Ia mengisi suatu
wadah dengan air sampai penuh. Setelah tidak ada air lagi yang tumpah, ia memasukkan emas
murni yang beratnya sama dengan mahkota raja
ke dalam air. Air yang tumpah ia ukur volumenya. Lalu ia melakukan ha yang sama dengan
menggunakan mahkota raja. Volume air yang keluar ia bandingkan. Apabila mahkota raja
mengandung emas murni maka volume ini mestinya sama. Jika tidak sama berarti ada mahkota
raja tidak hanya terbuat dari emas saja. Menurut kamu bagaimana akhir cerita ini? Coba cari
informasinya dari internet atau buku mengenai penemuan Archimedes. Yang pasti sampai saat
ini prinsip Archimedes terus digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan pengembangan ilmu
pengetahuan. Archimedes mengidentifikasi masalah, kemudian ia membuat hipotesis
berdasarkan pengamatan ketika mandi. Ia lalu menguji hipotesis dengan bereksperimen.
Archimedes telah menggunakan metode ilmiah untuk menyelesaikan masalah mahkota raja.
Archimedes juga menggunakan pengetahuannya untuk menyelesaikan masalah tersebut. Inilah
inti dari semua ilmu Sains. Kalian juga bisa menjadi ilmuwan seperti Archimedes.
C. GLOSARIUM
D. DAFTAR PUSTAKA
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI BADAN
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PERBUKUAN PUSAT KURIKULUM DAN
PERBUKUAN, BUKU PANDUAN GURU ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS VII
TAHUN 2021
BUKU PANDUAN SISWA ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS VII TAHUN 2021