Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora

AKUNTABILITAS MANAJEMEN KINERJA SATUAN PENDIDIKAN


KECAKAPAN HIDUP BERBASIS BUDAYA LOKAL

(Studi Tentang Pengaruh Perencanaan, Kepemimpinan, dan Iklim Organisasi Terhadap Kinerja
Satuan Pendidikan Pelaksana Program Pendidikan Kecakapan Hidup di Provinsi Jambi)

Ali Ramatni
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan(STKIP) Muhammadiyah Wilayah Jambi
di Sungai Penuh.

Abstrak
Penelitian ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa pendidikan kecakapan hidup sebagai
salah satu program unggulan dari pendidikan nonformal yang berperan strategik dalam
rangka membekali warga belajar dengan kecakapan hidup yang sesuai dengan
kebutuhan pasar, agar mereka dapat hidup bersaing sejajar dengan bangsa lain. Di pihak
lain, program-program kecakapan hidup di Provinsi Jambi belum dikelola secara
optimal. Kondisi tersebut mencerminkan masalah kinerja satuan pendidikan kecakapan
hidup. Penelitian ini brmaksud melahirkan model Akuntabilitas manajemen kinerja
satuan pendidikan kecakapan hidup berbasis budaya lokal. Metoda penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah studi tentang pengaruh perencanaan,
kepemimpinan, dan iklim organisasi terhadap kinerja satuan pendidikan pelaksana
program pendidikan kecakapan hidup dengan pendekatan yang besifat kuantitatif.
Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan teknik Path
Analisis(Regresi dan korelation) yang akan melihat besarnya kontribusi variabel bebas
terhadap variabel terikat yaitu kinerja satuan pendidikan kecakapan hidup.

Kata Kunci: Manajemen Kinerja satuan pendidikan kecakapan hidup

PENDAHULUAN pendidikan dipe-ngaruhi dan didukung


oleh lingkungan masyarakat tempat
Dalam hubungan dengan lingkungan pendidikan ber-langsung.
dan kehidupan masyarakat, pendidikan Indonesia memiliki sumber daya
mengemban tiga sifat penting. Ketiga alam yang melimpah, tetapi
sifat tersebut, oleh Sukmadinata kesejahteraan rakyatnya masih jauh
(1997:30) diperinci berikut ini. tertinggal. Hal ini dikarenakan daya
Pertama, pendidikan mengandung dan saingnya masih rendah. Hasil survei
memberikan pertimbangan nilai, yang Growth Competitivenenss Index yang
diarahkan pada pengembangan pribadi dilansir oleh World Economic Forum
anak, agar sesuai dengan nilai-nilai (WEF), melaporkan bahwa pada tahun
yang ada dan diharapkan masyarakat. 2007-2008 Indonesia berada di
Kedua, pendidikan diarahkan pada peringkat ke-54 dari sekitar 131 negara
kehidupan dalam masyarakat, yang disurvei. Di tingkat ASEAN,
menyiapkan anak untuk kehidupan Indonesia hanya lebih baik dari Filipina,
dalam masyarakat. Ketiga, pelaksanaan Vietnam, dan Kamboja. Adapun

30
Ali Ramatni : Akuntabilitas Manajemen Kinerja Satuan Pendidikan Kecakapan Hidup Berbasis
Budaya Lokal

Singapura dan Malaysia melesat di 2006). Kondisi seperti itu menunjukkan


peringkat ke-7 dan ke-21. mismatch antara pendidikan dengan
Daya saing bangsa sangat ditentukan dunia kerja, dan rendahnya kecakapan
oleh kualitas sumber daya manusianya. hidup serta daya saing angkatan kerja
Peningkatan kualitas sumber daya baik di tingkat nasional maupun global.
manusia sangat ditentukan oleh sistem Untuk kurun waktu 2005-2009,
pendidikan, baik jalur formal, informal kebijakan pendidikan nasional
maupun nonformal pada semua jenjang difokuskan kepada upaya mewujudkan
pendidikan. Sementara itu, pendidikan pendidikan yang berkeadilan, bermutu
nasional Indonesia masih menghadapi dan relevan dengan kebutuhan
tiga tantangan besar yang kompleks. masyarakat lokal dan global sehingga
Pertama, sebagai akibat krisis mampu membangun insan Indonesia
ekonomi, dunia pendidikan dituntut yang cerdas dan kompetitif. Hal tersebut
untuk dapat mempertahankan hasil-hasil dituangkan dalam rencana strategik
pembangunan yang telah dicapai. Depdiknas, yang meliputi peningkatan
Kedua, untuk mengantisipasi tantangan pemerataan dan perluasan akses;
era global, pendidikan dituntut untuk peningkatan mutu, relevansi dan daya
mempersiapkan sumber daya manusia saing; peningkatan tata kelola,
yang kompeten agar mampu bersaing akuntabilitas dan pencitraan publik.
dalam pasar global. Ketiga, sejalan Pendidikan formal adalah jalur
dengan diberlakukannya otonomi pendidikan yang terstruktur dan
daerah, perlu dilakukan perubahan dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan
penyesuaian sistem pendidikan nasional dasar, pendidikan menengah, dan
sehingga dapat mewujudkan proses pendidikan tinggi. Pendidikan
pendidikan yang lebih demokratis, nonformal adalah jalur pendidikan di
memperhatikan keberagaman luar pendidikan formal yang dapat
kebutuhan/keadaan daerah dan peserta dilaksanakan secara terstruktur dan
didik, serta mendorong peningkatan berjenjang. Pendidikan informal adalah
partisipasi masyarakat. jalur pendidikan keluarga dan
Kritik berbagai pihak terhadap lingkungan.
pendidikan nasional pun menyiratkan Pendidikan nonformal berfungsi
permasalahan: (1) masih rendahnya mengembangkan potensi peserta didik
pemerataan memperoleh pendidikan; dengan penekanan pada penguasaan
(2) masih rendahnya kualitas dan pengetahuan dan keterampilan
relevansi pendidikan; dan (3) masih fungsional serta pengembangan sikap
lemahnya manajemen pendidikan, di dan kepribadian profesional (pasal 26;
samping belum terwujudnya ayat 2). Salah satu bidang garapan
kemandirian dan keunggulan ilmu pendidikan nonformal adalah
pengetahuan dan teknologi di kalangan pendidikan kecakapan hidup (life skills).
akademisi. Pendidikan life skills sebagai salah
Sejalan dengan tantangan dan kritik satu program unggulan dari pendidikan
tehadap pendidikan itu, kondisi nonformal memainkan peran strategik
pendidikan angkatan kerja kita pun dalam rangka membekali warga belajar
memprihatinkan. Sekitar 53% angkatan dengan kecakapan hidup yang sesuai
kerja tidak berpendidikan dan tidak dengan kebutuhan pasar agar mereka
memiliki kecakapan serta keahlian dapat hidup bersaing sejajar dengan
enterpreneur (Budiono, dalam Suyanto, bangsa lain.

29
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora

Salah satu provinsi yang saat ini sanakan pada lembaga kursus di setiap
sedang giat-giatnya mengembangkan kota dalam Provinsi Jambi dengan
program tersebut adalah Provinsi Jambi. jumlah warga belajar sebanyak 234
Berdasarkan Surat Keputusan Kepala orang. Keterampilan yang dikem-
Dinas Pendidikan Provinsi Jambi bangkan adalah komputer dan main-
Nomor 800/3633.a/BTU/2008 tanggal tenence, wisata terpadu, tata rias dan
17 September 2008 tentang Penerima kecantikan, bordir dan menjahit,
Bantuan Kursus dan Magang pada bengkel las, dan pembuatan paving
Lembaga Pendidikan dan Lembaga block.
Kursus serta Pusat Kegiatan Belajar Jenis dan muatan program-progam
Mengajar (PKBM), telah disalurkan pengembangan kecakapan hidup yang
jenis-jenis bantuan kepada: (1) lembaga diberikan kepada warga belajar tersebut,
kursus dan latihan; (2) penyelenggaraan tampaknya masih lebih berorientasi
PKBM; (3) pendidikan kecakapan hidup kepada penguasaan keterampilan umum
kerja sama dengan SMK/Politeknik; (4) yang selama ini telah dimiliki oleh
pendidikan kecakapan hidup orientasi masyarakat setempat, bahkan untuk
pedesaan; (5) pendidikan kecakapan sebagian tergolong keterampilan yang
hidup orientasi perkotaan. bersifat memelihara nilai sejarah, bukan
Dari observasi awal yang penulis bernilai ekonomi dan bukan berorientasi
lakukan, diperoleh data empirik nilai potensi budaya setempat.
sebagaimana diringkaskan berikut ini. Selain itu, program-program tersebut
Pertama, program keterampilan tidak ditindaklanjuti, misalnya dengan
otomotif bekerja sama dengan SMK pemberdayaan tenaga-tenaga terampil
Satria Kota Jambi, 25 orang warga melalui pemberian subsidi dana usaha
belajar; keterampilan penggemukan sapi atau bimbingan manajemen usaha yang
potong (agrobisnis) bekerja sama sejalan dengan perkembangan dunia
dengan SMK I Kayu Aro Kabupaten usaha dan industri.
Kerinci, 25 orang warga belajar; Apabila dikaitkan dengan isu
keterampilan mekanik otomotif bekerja program unggulan yang bernilai jual
sama dengan SMK 2 Sungai Penuh tinggi dan berorientasi pasar, dapat
Kabupaten Kerinci, 25 orang warga dikatakan bahwa program-program
belajar. belum memenuhi akuntabilitas,
Kedua, program kecakapan hidup terutama dilihat dari perspektif
orientasi pedesaan yang dilaksanakan strategiknya. Sedangkan dari sudut
pada lembaga kursus, PKBM, SKB dan pandang administrasi pendidikan,
sekolah kejuruan di setiap kabupaten kondisi tersebut termasuk ke dalam
dalam Provinsi Jambi dengan jumlah wilayah permasalahan akuntabilitas
warga belajar sebanyak 405 orang. kinerja kelembagaan atau kinerja satuan
Keterampilan yang dikembangkan pendidikan yang diberi mandat untuk
adalah bordir dan menjahit pakaian, mengembangkan kecakapan hidup
pembibitan karet dan okulasi, warga belajarnya.
pembibitan sawit, budidaya ikan kolam, Secara teoretik dan berdasarkan
budi daya nilam, sirup buah pidada, hasil-hasil penelitian terdahulu,
pertanian, dan pembuatan genteng pres ditemukan banyak faktor determinan
beton. yang dapat menjelaskan permasalahan
Ketiga, program kecakapan hidup kinerja satuan pendidikan, termasuk
yang berorientasi perkotaan dilak- pendidikan nonformal. Dalam

30
Ali Ramatni : Akuntabilitas Manajemen Kinerja Satuan Pendidikan Kecakapan Hidup Berbasis
Budaya Lokal

pandangan penulis, terdapat tiga faktor kinerja satuan pendidikan kecakapan


determinan yang cukup penting, yaitu hidup; dan tiga variabel bebas yang
perencanaan pendidikan, kepemimpinan terdiri atas perencanaan pendidikan,
pendidikan, dan iklim organisasi pada kepemimpinan pendidikan, iklim
satuan-satuan pendidikan pengem- organisasi satuan pendidikan kecakapan
bangan kecakapan hidup. Fokus kajian hidup dengan kerangka pikir penelitian
dibatasi pada satu variabel terikat, yaitu pada gambar berikut
KONDISI EMPIRIK

PERENCANAAN
PENDIDIKAN (Xn)
(X1)

MASALAH
PENELITIAN:
AKUNTABILITAS KINERJA
NILAI-NILAI
KINERJA SATUAN KEPEMIMPINAN
PENDIDIKAN
SATUAN BUDAYA ANALISIS
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN (X2) (Y) LOKAL
KECAKAPAN
HIDUP
IKLIM
ORGANISASI
PENDIDIKAN
(X3)

KAJIAN TEORETIK
ADMINISTRASI PENDIDIKAN; PERENCANAAN PENDIDIKAN;
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN; IKLIM ORGANISASI;
KINERJA SATUAN PENDIDIKAN

MODEL HIPOTETIK AKUNTANBILITAS MANAJEMEN SATUAN


PENDIDIKAN PENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP

Gambar: 1.1
Kerangka Pikir Penelitian

Pendekatan dan Objek Penelitian


METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pen-
dekatan descriptive survey dan
Penelitian ini menggunakan pende- explanatory survey yang menurut
katan descriptive survey dan Singarimbun dan Effendi (1989),
explanatory survey yang bertujuan bertujuan menjelaskan hubungan kausal
menjelaskan hubungan kausal antara antara variabel-variabel melalui
variabel-variabel melalui pengujian pengujian hipotesis. Untuk dipilih
hipotesis. Untuk dipilih rancangan rancangan deskriptif-verifikatif, yang
deskriptif-verifikatif, yang dimaksudkan dimaksudkan untuk menggambarkan
untuk menggam-barkan kondisi ciri-ciri kondisi ciri-ciri objek atau variabel-
objek atau variabel-variabel penelitian variabel penelitian sebagaimana adanya,
sebagaimana adanya, dan kemudian dan kemudian menguji hipotesis.
menguji hipotesis.

29
Ali Ramatni : Akuntabilitas Manajemen Kinerja Satuan Pendidikan Kecakapan Hidup Berbasis
Budaya Lokal

Penelitian ini berlokasi di wilayah a. Semakin efektif perencanaan


Provinsi Jambi, dengan objek penelitian dilaksanakan sebagaimana
berupa satuan-satuan pendidikan pelak- dipersepsikan kepala, tutor/guru,
sana pendidikan kecakapan hidup. tenaga penunjang, dan warga
Satuan-satuan pendidikan tersebut belajar semakin tinggi kinerja
terdiri atas Lembaga Kursus dan satuan-satuan pendidikan
Pelatihan, Pendidikan Kecakapan Hidup kecakapan hidup di Provinsi
Kerjasama SMK/Politeknik, Pendidikan Jambi.
kecakapan Hidup Orientasi Pedesaan, b. Semakin efektif kepemimpinan
dan Pen-didikan Kecakapan Hidup pendidikan dilaksanakan
Orientasi Perkotaan. sebagaimana dipersepsikan
Fokus kajian dibatasi pada satu kepala, tutor/guru, tenaga
variabel terikat, yaitu kinerja satuan penunjang, dan warga belajar,
pendidikan kecakapan hidup; dan tiga semakin tinggi kinerja satuan-
variabel bebas yang terdiri atas satuan pendidikan kecakapan
perencanaan pendidikan, kepemimpinan hidup di Provinsi Jambi.
pendidikan, iklim organisasi satuan c. Semakin kondusif iklim
pendidikan kecakapan hidup. organisasi pendidikan
kecakapan yang dipersepsikan
Instrumen Penelitian kepala, tutor/guru, tenaga
Data primer yang dikumpulkan dan penunjang, dan warga belajar,
dianalisis dalam pengujian hipotesis semakin tinggi kinerja satuan-
merupakan persepsi para responden satuan pendidikan kecakapan
mengenai kondisi empirik variabel- hidup di Provinsi Jambi.
variabel penelitian tersebut. Responden Untuk kepentingan analisis statistika,
meliputi unsur-unsur pimpinan satuan diajukan model hubungan hipotetik
pelaksana program, Guru/Tutor, tenaga antarvariabel penelitian sebagaimana
penunjang, dan warga belajar. Data diringkaskan dalam gambar
primer dikumpulkan dengan instrumen 1.2.
berupa angket, yang terlebih dahulu
PERENCANAAN
diuji validitas dan relibilitasnya. PENDI DI KAN
( X1 )
ε
Uji validitas dimaksudkan untuk ÞYX1

RX 1 X 2
memastikan ketepatan atau kecermatan KI NERJA
KEPEMI MPI NAN
instrumen dalam mengukur apa yang RX 1 X 3 PENDI DI KAN
( X2 )
ÞYX2
SATUAN
PENDI DI KAN
( Y)

ingin diukur. RX 2 X 3
ÞYX3
Uji reliabilitas (uji keandalan) I KLI M

digunakan untuk mengetahui ORGANI SASI


PENDI DI KAN ( X 3 )

konsistensi alat ukur, dalam arti apakah


alat ukur yang digunakan dapat
diandalkan dan tetap konsisten jika
Gambar 1.2.
pengukuran tersebut diulang.
Hubungan Hipotetik Antarvariabel
Hipotesis dan Analisis Data Penelitian
Hipotesis kerja yang akan diuji Keterangan:
dalam penelitian ini penulis rumuskan
sebagai berikut: r x1x2 = Koefisien korelasi
variabel X1 dengan X2,

29
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora

menggambarkan maupun tidak langsung ketiga variabel


intensitas keeratan perencanaan Pendidikan (X1),
hubungan antara kepemimpinan pendidikan (X2), dan
variabel X1 dengan X2. iklim organisasi satuan pendidikan (X3)
sebagai variabel eksogen, terhadap
r x1 x3 = Koefisien korelasi
kinerja satuan pendidikan kecakapan
variabel X1 dengan X3,
hidup sebagai variabel endogen.
menggambarkan
Penelitian ini berlokasi di wilayah
intensitas keeratan
Provinsi Jambi, dengan objek penelitian
hubungan antara
berupa satuan-satuan pendidikan
variabel X1 dengan X3.
pelaksana pendidikan kecakapan hidup.
r x 2 x3
= Koefisien korelasi Satuan-satuan pendidikan tersebut
variabel X2 dengan X3, terdiri atas Lembaga Kursus dan
menggambarkan Pelatihan, Pendidikan Kecakapan Hidup
intensitas keeratan Kerjasama SMK/Politeknik, Pendidikan
hubungan antara kecakapan Hidup Orientasi Pedesaan,
variabel X2 dengan X3. dan Pendidikan Kecakapan Hidup
Orientasi Perkotaan.
p yx1 = Koefisien jalur variabel TEKNIK ANALISIS DATA
X1 terhadap Y, Teknik analisis data adalah suatu
menggambarkan cara mengolah data untuk dianalisis
besarnya pengaruh lebih lanjut dengan menggunakan uji
langsung variabel X1 statistik yang relevan dengan jumlah
terhadap Y. data dan kegunaan dari hasil analisis
p yx2 = Koefisien jalur variabel data tersebut. Dalam penelitian ini
X2 terhadap Y, digunakan analisis regresi sebagai alat
menggambarkan uji statistik.
besarnya pengaruh Regresi adalah suatu proses memper-
langsung variabel X2 kirakan secara sistematis tentang apa
terhadap Y. yang paling mungkin terjadi di masa
yang akan datang berdasarkan informasi
p yx3 = Koefisien jalur variabel masa lalu dan sekarang yang dimiliki
X3 terhadap Y, agar kesalahannya dapat diperkecil, atau
menggambarkan sebagai usaha memperkirakan dimasa
besarnya pengaruh yang akan datang. Jadi regresi
langsung variabel X3 mengemukakan tentang keingintahuan
terhadap Y. apa yang terjadi dimasa depan untuk
 = Variabel residu  (variabel yang memberikan kontribusi menentukan
mempengaruhi variabel endogenous di keputusan yang terbaik. Regresi
luar variabel exogenous) digunakan untuk meramalkan
Untuk menganalis data data dan (memprediksi) variabel terikat(Y)
menguji hipotesis penelitian ini, penulis apabila variabel bebas(X) diketahui.
menggunakan teknik analisis statistika Secara umum ada dua macam hubungan
Path Analysis. Teknik statistika tersebut antara dua variabel atau lebih, yaitu
berguna untuk menganalisis pola bentuk hubungan dan keeratan
hubungan antarvariabel dengan tujuan hubungan. Untuk mengetahui bentuk
untuk mengetahui pengaruh langsung hubungan dapat diketahui dengan

30
Ali Ramatni : Akuntabilitas Manajemen Kinerja Satuan Pendidikan Kecakapan Hidup Berbasis
Budaya Lokal

analisis regresi, sedangkan untuk jika ditotalkan kontribusi seluruh


mengetahui keeratan hubungan dapat variabel berjumlah sebesar 93,70%.
diketahui dengan analisis korelasi. Dan Kenyataan di lapangan bahwa
untuk mengetahui besarnya pengaruh kepemimpinan pendidikan yang
yang disumbangkan oleh variabel berjalan selama ini di lembaga satuan
independent terhadap variabel dependen pendidikan kecakapan hidup komitmen
dapat diterjemahkan melalui kuadrat terhadap visi yang telah ditetapkan, dan
dari koefisien regresi. untuk dapat mengajak warga ikut
berperan dalam kegiatan pembelajaran,
HASIL PENELITIAN maka pemimpin berperan sebagai
motivator, dan dalam upaya
Hasil pengujian hipotesis hubungan mendapatkan subsidi dana dari pihak
antarvariabel menemukan bahwa terkait, pimpinan berperan sebagai
kontribusi perencanaan pendidikan (X1) negosiator. Perencanaanpendidikandan
terhadap kinerja satuan pendidikan iklim organisasi seperti ditunjukkan
kecakapan hidup sebesar 39,20% oleh hasil penelitian, ternyata semua ini
Sedangkan kontribusi Kepemimpinan telah diperankan oleh pimpinan,
Pendidikan (X2) terhadap kinerja satuan sehingga pengaruh perencanaan dan
pendidikan kecakapan hidup sebesar iklimorganisasi sepertinya berpatokan
60,90%, dan Kontribusi Iklim pada pimpinan karena pimpinan
Organisasi terhadap Kinerja satuan pendidikan kecakapan hidup di propinsi
pendidikan kecakapan hidup sebesar jambi dalam melaksanakan tugas
31,90%. cenderung berorientasi tinggi pada
Variabel yang memiliki total pelaksanaan tugas dan juga berorientasi
pengaruh paling tinggi terhadap kinerja tinggi terhadap hubungan kemanusian,
satuan pendidikan kecakapan hidup sehingga menciptakan iklim yang
adalah kepemimpinan pendidikan (X2) menyenangkan bagi organisasi dan
sebesar 60,90%, berati peran warga belajar juga bagi lingkungan
kepemimpinan erat hubugannya dengan sekitar.Sedangkan variabel yang tidak
kinerja satuan pendiikan yang ditandai terdeteksi oleh penulis memiliki
dengan kontribusi sebesar 60,90%. pengaruh sebesar 6,3%.. artinya ada 6,3
Kemudian diikuti oleh variabel % faktor lain yang tidak terdeteksi
perencanaan pendidikan (X1) dengan dengan jelas namun berperan
total pengaruh sebesar 39,20%). menyumbangkan kontribusnyai
Sedangkan yang memiliki pengaruh terhadap kinerja satuan pendidikan
paling rendah adalah iklim organisasi kecakapan hidup. Temuan dari analisis
pendidikan (X3), sebesar 31,90%. statistik diatas memberi makna pada
Kenapa iklim organisasi cenderung akuntabilitas manajemen kinerja satuan
rendah kontribusi terhadap kinerja pendidikan kecakapan hidup di propinsi
satuan pendidikan hidup, dapat Jambi sebagai berikut:
dimaknai bahwa iklim organisasi Aspek Perencanaan Pendidikan
pendidikan kecakapan hidup akan Perencanaan pendidikan yang
berjalan dengan baik apabila dana dipersepsikan responden dalam
cukup untuk melaksanakan kegiatan, penelitian ini mencakup dimensi-
dan jika dana kurang maka organisasi dimensi langkah perencanaan,
cenderung jalan di tempat. kemudian komponen proses perencanaan, dan
prinsip perencanaan. Dengan demikian,

29
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora

kondisi empirik perencanaan bereorientasi kepada pembangunan


pendidikan pada satuan pendidikan sumber daya manusia; (5)
kecakapan hidup telah memenuhi empat dikembangkan dengan memperhatikan
kriteria perencanaan yang baik, keterkaitan dengan berbagai komponen
sebagaimana dikemukakan dalam telaah pendidikan secara sistematis; (6)
teoretik. menggunakan sumber daya secermat
Pelaksanaan perencanaan dalam mungkin karena sumber daya yang
satuan pendidikan kecakapan hidup tersedia langka; (7) beroreintasi kepada
menggunakan pola bottom up. masa datang, karena pendidikan adalah
Departemen, Lembaga Kursus, SKB, proses jangka panjang yang kesemua itu
PKBM dan SMK/Politeknik untuk menghadapi masa depan; (8)
menggunakan proposal beserta responsif terhadap kebutuhan yang
kebutuhan anggaran yang relevan berkembang di tengah masyarakat; dan
dengan bidang keterampilan/latihan (9) mengembangkan inovasi pendidikan
yang akan dilaksanakan sesuai dengan hingga pembaharuan terus menerus.
jumlah warga belajar yang ada. Dari kutipan tersebut tergambar
Adanya dana bantuan yang dengan jelas bahwa perencanaan
dialokasikan untuk pendidikan lembaga pendidikan sangat rumit.
kecakapan hidup, maka program- Dengan demikian perencanaan tidak
program harus diajukan melalui Dinas dapat dilakukan tanpa adanya pemikiran
Pendidikan Provinsi Jambi, kemudian yang matang komprehensif dan
diseleksi bidang keterampilan yang rasional. Untuk itu perhatian terhadap
layak dan sesuai dengan ketersediaan langkah-langkah perencanaan dan
dana. Kemudian dilanjutkan ke segala yang berkaitan dengan
Departemen Pendidikan Pusat. perencanaan penting bagi para manajer.
Dari uraian tersebut tergambar Nilai budaya lokal masyarakat Jambi
bahwa perencanaan dilakukan terlebih yang dapat direfleksikan ke dalam
dahulu sebelum pelaksanaan, di sisi perencanaan tercemin dalam ungkapan
lain, perencanaan di susun berdasarkan ”berenang keulu-ulu, bebiduk kemudi-
prioritas, efektifitas dan efesiensi. mudik agar menepat ditepian” (
Hal lain yang perlu juga mendapat Cekterian dkk, 2000;5). Saluko adat ini
perhatian dalam menyusun perencanaan memberi pengaruh yang berarti bagi
adalah jelasnya tujuan yang ingin masyarakat Jambi agar menyeberang
dicapai, jelasnya potensi yang ada dan sungai dengan berenang kemudi-mudi,
yang diharapakan, perlu keseimbangan, dan berlayar ke hulu-hulu, agar merapat
kesinambungan, koordinasi, keutuhan, tepat pada sasaran. Saluko ini
data yang tepat dan menyeluruh serta menyiratkan pesan kepada masyarakat
adanya fleksibilitas. agar dalam hidup memiliki visi yang
Perencanaan pendidikan pun jelas kedepan dalam membangun rumah
hendaknya: (1) mengutamakan nilai- tangga maupun membangun masyarakat
nilai manusiawi, karena pada dasarnya bagi seorang pemimpin pada masa lalu.
pendidikan membangun manusia; (2) Walaupun pepatah ini sudah usang
memberikan kesempatan untuk namun dalam kehidupan kita sehari-hari
mengembangkan segala potensi peserta berorganisasi masih dipakai, bahkan ini
didik seoptimal mungkin; (3) merupakan sumber dari kegiatan
menyeluruh dan sistematis terpadu serta organisasi.
tersusun logis dan rasional; (4)

30
Ali Ramatni : Akuntabilitas Manajemen Kinerja Satuan Pendidikan Kecakapan Hidup Berbasis
Budaya Lokal

Aspek Kepemimpinan Pendidikan putus, makan ngabis” (Saudagar, 2007:


Kepemimpinan berperan penting 44)
bagi pengembangan satuan pendidikan Ungkapan bilo pegi tempat batanyo
kecakapan hidup. Kepemimpinan yang (apabila pergi tempat bertanya)
diperlukan adalah yang visioner dan memposisikan seorang pemimpin
mampu berkomunikasi dengan baik sebagai orang yang tertinggi dalam
dalam hubungan kerja dengan tutor, menguasai wilayah sosial ekologis.
tenaga penunjang, dan warga belajar Masyarakat yang akan bepergian
dibutuhkan komunikasi yang kondusif. mengarungi hutan belantara dalam
Warga belajar pendidikan kecakapan mengadu nasib, atau sebagai aparat
hidup pada umumnya putus sekolah, pelindung masyarakat dalam
dengan kondisi sosial ekonomi yang melaksanakan tugas, sebelum pergi
serba terbatas. Untuk menjamin terlebih dahulu mengatur sembah pada
terwujudnya visi pendidikan kecakapan pemimpin untuk mendapatkan arahan
hidup dalam kondisi keterbatasan warga dan doa selamat dalam perjalanan
belajar, pemimpin satuan pendidikan hidupnya.
kecakapan hidup perlu Bilo balik tempat babarito (apabila
mengorientasikan 60% kepemimpinan- pulang tempat menyampaikan berita).
nya pada orang/kemanusiaan, dan 40%- Apabila anggota masyarakat telah
nya berorientasi tugas. Untuk mencapai pulang dari perantauan, atau telah
kualitas kelulusan warga belajar yang pulang dari melaksanakan tugas sebagai
baik, ditentukan oleh pemimpin yang pelindung masyarakat di wilayah
dapat melaksanakan kepemimpinnannya tertentu, diwajibkan memberikan
dengan orientasi yang sama tinggi, baik informasi kepada pemimpin. Bagi
terhadap tugas maupun terhadap orang. pemimpin yang bijak, informasi
Variabel kepemimpinan satuan tersebut dapat dijadikan bahan dasar
pendidikan kecakapan hidup, secara analisis untuk kebijakan terbaru atau
teoretik dijabarkan ke dalam 27 aspek perintah baru dalam menjalankan tugas.
kemampuan. Persepsi responden Bajalan dulu salangkah (berjalan
terhadap kepemimpinan berkategori didahulukan selangkah), artinya bahwa
baik. Fakta empirik tersebut mendukung setiap anggota boleh mendahului
teori-teori faktor kepemimpinan, langkah pemimpinnya. Ungkapan ini
orientasi kepemimpinan, dan menunjukkan kemuliaan dan kharisma
kepemimpinan visioner. pemimpin termasuk kebenaran ucapan
Dikaitkan dengan nilai-nilai budaya dan tindakannya kemampuan dalam
lokal, cukup relevan apabila pemimpin mewujudkan visi.
pendidikan pada masyarakat Jambi Bakato dulu sepata (berkata di
merujuk kepada nilai-nilai dahulukan sepatah), ungkapan ini
kepemimpinan SIDI, yang bersumber mencerminkan seorang pemimpin
dari sifat kepemimpinan suku anak dihargai dari konsistensi ucapannya dan
dalam (Kubu). Posisi seorang pemimpin keadilan tindakannya dalam
berada pada puncak segalanya sebagai penyelesaian masalah sehingga
pengayom masyarakatnya, sebagaimana menyejukkan masyarakat.
tersirat dalam saluko Adat Melayu Netak putus (memotong putus).
Jambi: ”bilo pegi tempat batanyo, bilo Ungkapan ini mengandung makna
balik tempat babarito, bajalan dulu bahawa dalam bermusyawarah
salangkah, bakato dulu sapatah, netak keputusan seorang pemimpin tidak

29
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora

dapat diganggu gugat. Makan ngabis partisipasi warga belajar pun akan
(makan sampai habis). Ungkapan ini menurun.
menyiratkan bahwa dalam Konfirmasi data empirik terhadap
menyelesaikan masalah kemasyarakatan teori iklim organisasi menunjukkan
atau pemerintahan, seorang pemimpin bahwa iklim organisasi satuan
tidak tergantung pada orang lain, tetapi pendidikan kecakapan hidup belum
dia sendiri harus dapat memenuhi dimensi-dimensi iklim
menyelesaikannya dengan tuntas. organisasi ideal. Dikonfirmasi dengan
Melihat kenyataan dilapangan kebiasaan masyarakat Jambi, iklim
dengan menkompersikan pada persepsi organisasi yang ideal, diungkapkan
responden kepemimpinan pendidikan dengan saluko Melayu bahwa
kecakapan hidup menyumbangkan ”Kaladeng buah bamusim, kasawah
pengaruh yang paling tinggi terhadap padi mengunaing, karumah anak lah
kinerja satuan pendidikan kecakapan lahir, kabaweh ayam lah netaeh”.
hidup jika dibandingkan dengan Ungkapan tersebut berati
komponen manajemen pendidikan yang menggambarkan dalam suatu
lain, ternyata seorang pemimpin pada masyarakat telah tercipta kemakmuran,
satuan pendidikan kecakapan hidup yang dikonfirmasikan dengan iklim
proaktif dalam menjalankan program organisasi ini berarti bahwa telah
yang telah direncanakan, untuk lebih tercipta suasana kerja yang nyaman,
meyakinkan wargabelajar sesorang aman, tenang, dan genbira dalam
pemimpin harus berperan sebagai melaksanakan tugas, sehingga
negosiator dalam mengenalkan program berpeluang bagi anggota organisasi
yang sedang dijalankan untuk untuk kreatif mengembangkan nilai-nila
masyarakat, dan juga dengan pengabdian terhadap tugasnya.
komunikasi yang memotivasi warga
belajar agar tertarik untuk ikut ambil Aspek Akuntabilitas Manajemen
bagian dalam program tersebut. Kinerja Satuan Pendidikan
Kinerja dipahami dengan definisi
Aspek Iklim Organisasi Satuan teoretik sebagai: (1) suatu hasil kerja
Pendidikan yang dicapai dalam melaksanakan
Hasil pengujian hipotesis tugas-tugas yang dibebankan kepadanya
menunjukkan bahwa pengaruh iklim yang disandarkan atas kecakapan,
organisasi pendidikan terhadap kinerja pengalaman dan kesungguhan serta
satuan pendidikan kecakapan hidup waktu; (2) sesuatu yang dikerjakan atau
dikategorikan sedang, dengan total produktivitas maupun jasa yang
pengaruh 22,02%. Rendahnya dihasilkan atau diberikan oleh seseorang
kontribusi iklim organisasi tersebut atau sekelompok orang; (3) hasil kerja
dimungkinkan oleh kondisi organisasi secara kualitas dan kuantitas yang
yang tergantung kepada bantuan dicapai oleh seorang karyawan dalam
Pemerintah. Dalam arti apabila bantuan melaksanakan tugasnya sesuai dengan
dihentikan, maka kelancaran organisasi tanggung jawab yang diberikan
satuan pendidikan kecakapan hidup kepadanya.
cenderung tersendat. Apabila dana Penyusunan strategi, program
subsidi tidak turun pada Lembaga pendidikan dan penetapan pilihan
Kursus/PKBM dan SKB pelaksana strategi, program pendidikan dilakukan
program kecakapan hidup, maka setelah tahap analisis internal dan

30
Ali Ramatni : Akuntabilitas Manajemen Kinerja Satuan Pendidikan Kecakapan Hidup Berbasis
Budaya Lokal

eksternal sistem satuan pendidikan mendorong ke arah lebih maju.


kecakapan hidup. Sudah barang tentu Percepatan tersebut meliputi perluasan
strategi dan program disusun akses, dan implementasi nilai-nilai
berdasarkan kondisi satuan pendidikan kearifan budaya lokal sebagai bagian
kecakapan hidup yang meliputi dari skill warga belajar.Ketika penulis
kebutuhan satuan pendidikan kecakapan berbicara langsung dengan warga
hidup, masalah yang dihadapi satuan belajar yang mendadapatkan dana
pendidikan kecakapan hidup, sumber subsidi kegiatan kursus wirausaha
daya pendidikan yang dimiliki satuan pedesaan(KWD); mengharapka tiga
pendidikan kecakapan hidup, dan keterampilan yang dibutuhkan warga
faktor-faktor kekuatan, kelemahan, belajar antara lain :
peluang, dan tantangan. 1. Masyarakat yang sumber
Terdapat tujuh kriteria suatu ekonominya dari hasil
program pendidikan dikatakan bermutu, menyadap karet, membutuhkan
yaitu: (1) attractive; (2) beneficial; (3) keterampilan mengolah bahan
congruent; (4) distinctive; (5) effective; baku karen menjadi bahan jadi.
(6) functional; dan (7) growth 2. Masyarakat yang sumber
producing. Sehubungan dengan itu, ekonominya dari hasil kebun
program-program pendidikan sawit, membutuhkan
kecakapan hidup dirancang sedemikian keterampilan mengolah limbah
rupa sehingga dalam implementasinya sawit menjadi pupuk kompos
mampu berorientasi pada penguasaan untuk kebutuhan sendiri.
kompetensi dalam bidang keterampilan 3. Masyarakat yang dipinggir pantai
tertentu. dan pinggir sungai
Selanjutnya harapan dan kebutuhan mengharapkan keterampilan
dianalisis untuk dapat direncanakan mengolah ikan menjadi tepung
melalui program-program pendidikan ikan.
secara terpadu. Perencanaan kinerja Tiga kebutuhan masyarakat di atas
yang berbasis pada kebutuhan dapat dijadikan alasan kinerja iklim
pelanggan dilakukan dengan cara: (1) organisasi berkontribusi rendah
mengenali pelanggan; (2) menemukan; terhadap akuntabilitas kinerja satuan
(3) menterjemahkan kebutuhan pendidikan kecakapan hidup. Lebih
pelanggan; (4) mengembangkan jauh, kondisi tersebut mengisyaratkan
produk; (5) mengembangkan proses perlunya perencanaan KWD yang dapat
produksi; dan (6) mewujudkan menjadi mengakomodasi dan memprioritaskan
serangkaian kegiatan operasional. keterampilan yang dibutuhkan
Penelusuran melalui wawancara masyarakat. Isu tersebut seharusnya
langsung menginformasikan bahwa menjadi bagian rencana strategis
kelangkaan tutor mengakibatkan sekalgus sebagai program unggulan
lemahnya akuntabilitas organisasi. yang bernilai budaya lokal.
Selain itu, tutor yang ada pun belum Pemenuhan atas kebutuhan tersebut
memenuhi standar pendidik untuk mengandung arti bahwa relevansi
pendidikan nonformal. pendidikan kecakapan hidup sesuai
Melihat tata kelola satuan dengan teori tentang prinsip-prinsip
pendidikan kecakapan hidup yang kini penyelenggaraan pendidikan. Pertama
sedang berjalan di Provinsi Jambi, pentingnya kemampuan memadukan
tampaknya harus ada percepatan yang berbagai komponen sumber daya

29
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora

potensial pendidikan sebagai kekuatan pendidikan kecakapan hidup bernilai


bagi terselenggaranya pendidikan. budaya lokal, dirangkum dalam gambar
Kedua pentingnya mewujudkan berikut
relevansi pendidikan dengan kebutuhan ini.
masyarakat sebagai manifestasi dari
konsep community based education. KECUKUPAN JUMLAH DAN MUTU
SUMBERDAYAPENDI DI KAN
Ketiga pentingnya kemampuan KECAKAPAN HI DUP

menciptakan lulusan yang kompetitif.

MODEL • LULUSAN MAMPU BEKERJA


VI SI DAN FAKTOR KUNCI :
Berdasarkan pengertian tersebut, di RELEVANSI
PERENCANAAN,
KEPEMI MPI NAN, DAN
PRODUKTI F.
• PENDI DI KAN BERFUNGSI
PENDI DI KAN MENTRANSFER CARA KERJA,
dalam bagian ini penulis mengajukan KECAKAPAN
I KLI M ORGANI SASI
SATUAN PENDI DI KAN
PENGUASAAN I PTEK, DAN
PEMBI ASAAN SI KAP YANG
model hipotetik yang memuat hasil HI DUP KECAKAPAN HI DUP
BENAR

proses rekonstruksi dan interpretasi atas


hasil pembahasan dengan seperangkat
PENYELENGGARA PENDI DI KAN
konsep yang ditarik dari landasan KECAKAPAN HI DUP:
• KOMI TMEN MUTU
teoretik penelitian ini. Adapun asumsi • PEMAHAMAN VI SI
• MENJADI ORGANI SASI
yang melandasi pengajuan model PEMBELAJAR PADA
PENDI DI KAN KECAKAPAN
konseptual, dapat penulis jelaskan HI DUP

berikut ini.
Pertama, setiap usaha Gambar 2. Model Akuntabilitas
pengembangan pendidikan memerlukan Manajemen Pendidikan Kecakapan
dukungan manajemen. Kemampuan Hidup Bernilai Budaya Lokal
manajemen sangat menentukan
keseluruhan efektivitas penyelengga- KESIMPULAN
raan pendidikan. Perubahan dan
perkembangan kualitas pendidikan Penelitian ini menghasilkan model
harus dimulai dari perubahan-perubahan hubungan kausal rekursif (aliran ke satu
manajemen pengembangan secara arah) dalam bentuk diagram jalur antara
mendasar. variabel-variabel perencanaan
Kedua, di masa mendatang program pendidikan, kepemimpinan pendidikan,
pendidikan nonformal dapat menjadi dan iklim organisasi dengan kinerja
pendidikan alternatif yang dapat satuan pendidikan kecakapan hidup.
memenuhi standar nasional maupun Berdasarkan hasil pengujian hipotesis,
internasional. sumbangan kontribusi yang signifikan
Ketiga, di dalam kerangka reformasi adalah perencanaan pendidikan
pendidikan, perbaikan kinerja satuan terhadap kinerja satuan-satuan
pendidikan terkait aspek-aspek pendidikan kecakapan hidup di Provinsi
perencanaan pendidikan, kepemimpinan Jambi sebesar 22,97%. Sedangkan
pendidikan, dan iklim organisasi kontribusi kepemimpinan pendidikan
pendidikan. Aspek-aspek tersebut dan iklim organisasi pendidikan
sangat relevan dengan strategi masing-masing sebesar 48,71% dan
penguatan pelayanan pendidikan, yang 22,02%. Untuk kontribusi gabungan
merupakan peralihan fokus dari aspek ketiga variabel tersebut terhadap kinerja
kuantitas kepada aspek kualitas. satuan-satuan pendidikan kecakapan
Secara keseluruhan, profil model hidup di Provinsi Jambi, besarnya
hipotetik akuntabilitas manajamen adalah 93,70%. Sedangkan pengaruh

30
Ali Ramatni : Akuntabilitas Manajemen Kinerja Satuan Pendidikan Kecakapan Hidup Berbasis
Budaya Lokal

dari variabel lain yang tidak diamati sekaligus akan mendapatkan


oleh penulis adalah sebesar 6,30%., peningkatan perencanaan, dan
Kontribusi langsung perencanaan peningkatan iklim organisasi
pendidikan (X1) terhadap kinerja satuan pendidikan dalam satuan pendidikan
pendidikan kecakapan hidup sebesar kecakapan hidup., Kenyataan
15,33%. Kontribusi tidak langsung dilapangan bahwa pimpinan pendidikan
melalui kepemimpinan pendidikan (X2) kecakapan hidup berperan ganda dalam
sebesar 3,70%; dan melalui iklim menjalankan fungsinya sehari-hari,
organisasi pendidikan (X3) sebesar dimana disamping berperan sebagai
3,94%. Sedangkan kontribusi langsung motivator dalam mempublikasikan
perencanaan pendidikan (X1) terhadap program yang dimilikinya pada warga
kinerja satuan pendidikan kecakapan belajar juga pimpinan berperan sebagai
hidup secara keseluruhan sebesar negosiator dalam mendapatkan dana
7,64%, Selanjutnya kontribusi langsung untuk pelaksanaan kegiatan
kepemimpinan pendidikan (X2) organisasinya pada pihak-pihak terkait
terhadap kinerja satuan pendidikan secara vertikal. Berarti satuan
adalah sebesar 37,09%. kontribusi tidak pendidikan kecakapan hidup akan
langsung melalui perencanaan berjalan dengan baik apabila pimpinan
pendidikan (X1) sebesar 3,70%; dan berperan aktif dalam menjalankan
melalui iklim organisasi pendidikan tugasnya, dan harus kreatif memikirkan
(X3) sebesar 3,92%. Kontribusi segala kemungkinan yang terjadi dalam
langsung kepemimpinan pendidikan melaksanakan program yang telah
(X2) terhadap kinerja satuan pendidikan direncanakan dalam iklim organisasi
secara keseluruhan adalah sebesar yang selalu berpluktuasi.
48,71%., Kontribusi langsung iklim
organisasi pendidikan (X3) terhadap DAFTAR PUSTAKA
kinerja satuan pendidikan sebesar
Bintoro. Pengertian Perencanaan.
10,16%. kontribusi tidak langsung
Dalam Perencanaan dalam
melalui perencanaan pendidikan (X1)
Lembaga Pendidikan Islam.
sebesar 3,94%; dan kontribusi tidak
[Online]. Tersedia:
langsung melalui kepemimpinan
http://riwayat.wordpress.com/200
pendidikan (X2) sebesar 7,92%.
8/05/27.
Kontribusi langsung iklim organisasi
pendidikan (X3) terhadap kinerja satuan C.E. Beebe.Pengertian Perencanaan.
pendidikan kecakapan hidup secara Dalam Perencanaan dalam
keseluruhan sebesar 22,02%., Variabel Lembaga Pendidikan Islam.
yang memiliki total kontribusi paling [Online]. Tersedia:
tinggi terhadap kinerja satuan http://riwayat.wordpress.com/200
pendidikan kecakapan hidup adalah 8/05/27.
kepemimpinan pendidikan, kemudian Santoso S Hamijoyo. 2002.
diikuti oleh variabel perencanaan ”Menjelajah Ranah Keterampilan
pendidikan. Sedangkan yang memiliki Hidup: Satu Analisis dan Arahan
pengaruh paling rendah adalah iklim konseptual”. Makalah Seminar
organisasi pendidikan. Berati untuk Nasional Life Skill dalam
meningkatkan kinerja satuan pendidikan Perspektif Pendidikan Nasional di
kecakapan hidup, tingkatkan peran Era Global, Program
kepemimpinan pendidikan, makan

29
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora

Pascasarjana Universitas Negeri Wayne K. Hoy. 2008. Educational


Yogyakarta, 11 April 2002. Administration. New York:
McGraw Hill
Sihombing. Umberto, 1999. Pendidikan
Luar Sekolah Kini dan Masa
Depan. Jakarta: Mahkota.

30

Anda mungkin juga menyukai