ABSTRAK
Pendidikan sebagai pranata sosial memiliki komponen yang saling berkaitan. Sekolah inklusi sebagai salah satu
bentuk pendidikan terpadu perlu untuk dianalisis komponennya agar diketahui optimalisasi penyelenggaraannya.
Maka dalam penelitian ini dianalisis pranata pendidikan inklusi dengan mengidentifikasi pelaksanaan lima
komponennya berupa tata kelakuan, fungsi sosial, aktor, perilaku berpola, dan sarana prasarana. Penelitian ini
menggunakan metode fenomenologi dengan teknik wawancara yang diengkapi observasi dan studi dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen pranata pendidikan terlaksana pada sekolah ini. Berdasarkan
hasil analisis, komponen tata kelakuan terlaksana berlandaskan pada sumber norma tertulis dan tidak tertulis
tetapi belum terbentuk peraturan khusus yang mengatur perilaku di sekolah inklusi. Fungsi sosial tercermin
dalam visi, misi, dan program sekolah. Pemegang peran di sekolah ini adalah pimpinan yayasan, struktural
sekolah, guru pembimbing khusus, guru mata pelajaran, siswa, dan orangtua. Namun untuk tim ahli inklusi
belum dimiliki sehingga pelaksanaan perannya berbasis pada pengalaman dan analisis internal. Perilaku berpola
dari aktor di sekolah ini masih belum optimal dilaksanakan, maka dibutuhkan pembinaan khusus agar masing-
masing aktor dapat berperan sesuai fungsinya. Sedangkan dari sarana dan prasarana masih belum optimal
tersedia dan pemenuhannya dilakukan secara bertahap. Secara umum komponen tersebut terlaksana, meskipun
masih dibutuhkan optimalisasi salah satunya dengan proses pendampingan terutama dari pihak dinas pendidikan.
Kata Kunci
Pranata, pendidikan, sosial, inklusi
1192
Prosiding The 11th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 26-27 Agustus 2020
pendidikan inklusif dapat terlaksana dengan optimal a. Tata kelakuan yang merupakan landasan
hingga menghantarkan siswa ABK tersebut menjadi normatif dan aturan-aturan mengenai
juara tingkat nasional [4]. Sedangkan kajian penyelenggaraan pendidikan. Sumber tersebut
mengenai implementasi pendidikan inklusi di SMK terdiri dari sumber tertulis baik berupa undang-
lebih banyak menggambarkan penyelenggaraan undang atau peraturan dari lingkung nasional
secara umum dan jarang mendeskripsikan maupun lokal satuan pendidikan.
bagaimana bimbingan terprogram yang dilaksanakan b. Fungsi pranata tersebut memenuhi kebutuhan
khusus untuk memperdalam kompetensi atau fungsi sosial paling penting bagi
kejuruannya [5]. Sekolah yang telah melaksanakan masyarakat. Hakikatnya pendidikan merupakan
program inklusi lebih dari delapan tahun sebuah jembatan yang diharapkan mampu
kemungkinan besar telah memiliki sistem menghantarkan, membina, dan mengembangkan
pengembangan kurikulum yang terprogram untuk karakter positif sehingga pendidikan dapat
siswa inklusi [6]. Penelitian yang dilakukan ini mencapai tujuan “memanusiakan manusia”.
berupa analisis keterlaksanaan komponen c. Orang-orang yang punya keterlibatan langsung
pendidikan sebagai pranata sosial untuk mencapai dalam penyelenggaraan pendidikan diantaranya:
tujuan “memanusiakan manusia”. 1) pejabat pemerintah/pimpinan organisasi
lembaga swasta (yayasan/pemegang kebijakan),
SMK Pariwisata Islam Terpadu Nurul Imam 2) pejabat-pejabat yang mengatur pelaksanaan
merupakan salah satu SMK di Kabupaten Bandung dan penyelenggaraan pendidikan dalam berbagai
Barat yang menyelenggarakan program sekolah jenjang, 3) tenaga pendidik yang melaksanakan
inklusi. Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari pendidikan, 4) tenaga kependidikan yang
Kepala Sekolah sebagai Partisipan I didapatkan membantu pelaksanaan pendidikan, 5) siswa
informasi bahwa SMK ini merupakan salah satu yang merupakan subjek pendidikan.
SMK Pariwisata dengan jumlah inklusi terbanyak di d. Perilaku berpola dari orang-orang yang punya
Kabupaten Bandung Barat. Pada awal pendiriannya, keterlibatan dalam sistem pendidikan. Perilaku
SMK ini belum memprogramkan penyelenggaraan ini disebut memiliki pola maka memiliki makna
sekolah inklusi, tetapi karena adanya pendaftar yang bahwa setiap perilaku memiliki keteraturan
berkebutuhan khusus, maka diputuskanlah untuk susunan serta pengulangan-pengulangan teratur
menerima siswa ABK. Prinsip zero reject berlaku pada pelaksanaannya sesuai dengan peran dan
terlepas dari sifat atau keparahan disabilitas. fungsi masing-masing.
Persyaratan hukum ini didasarkan pada proposisi e. Sarana prasarana pada setiap jalur pendidikan
bahwa semua anak disabilitas dapat belajar dan memiliki kebutuhannya sendiri-sendiri. Selain
mendapat manfaat dari pendidikan yang sesuai dan sarana dan prasarana yang benar-benar menjadi
sekolah tidak memiliki hak untuk menolak akses kebutuhan satuan pendidikan, ada juga yang
anak mana pun untuk mendapat kesempatan hanya sebagai simbol saja.
pendidikan yang setara [7].
Pada penelitian ini akan dianalisis bagaimana
Maka dari itu menarik untuk dikaji bagaimana keterlaksanaan masing-masing komponen ini
keterlaksanaan pendidikan sebagai pranata sosial berlangsung di sekolah sehingga dapat dinilai
berdasarkan komponennya. Penelitian ini bertujuan optimalisasinya.
untuk mengetahui keterlaksanaan komponen pranata
berupa tata kelakuan, fungsi sosial, aktor, perilaku 2.2 Pendidikan Inklusif
berpola, dan sarana dan prasarana yang mendukung
di SMK Pariwisata IT Nurul Imam sebagai salah Siswa disabilitas berhak mendapatkan pendidikan
satu sekolah inklusi. Sebagai sekolah inklusi yang khusus karena atribut fisik atau perilakunya yang
telah berjalan empat tahun, sekolah ini diharapkan mengalami gangguan atau hambatan tertentu [7].
dapat melaksanakan komponen pranata pendidikan Sekolah yang menyelenggarakan pendidikan inklusif
secara optimal agar tujuan pendidikan tercapai. adalah sekolah yang menampung semua murid di
kelas yang sama dengan menyediakan program
2. TINJAUAN PUSTAKA pendidikan yang layak, bermutu, yang disesuaikan
dengan kemampuan dan kebutuhan setiap murid
2.1 Pendidikan Sebagai Pranata Sosial maupun bantuan dan dukungan yang dapat diberikan
oleh para guru, agar anak-anak berhasil [9].
Pendidikan sebagai sebuah pranata memiliki
komponen yang secara sistemik, serempak, bersama- Konsep dasar yang terkait dengan pendidikan
sama dan saling mengusung mewujudkan upaya inklusif mengenai anak adalah bahwa semua anak
pemenuhan fungsi dan kebutuhan sosial yang sangat berhak memperoleh pendidikan; semua anak dapat
penting yaitu untuk memanusiakan manusia serta belajar, dan siapapun dapat mengalami kesulitan
mencerdaskan kehidupan bangsa [8] dengan dalam belajar; semua anak membutuhkan dukungan
komponen sebagai berikut: untuk belajar; dan pengajaran yang terfokus pada
1193
Prosiding The 11th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 26-27 Agustus 2020
anak bermanfaat bagi semua anak. Kedua adalah Teknik analisis yang digunakan adalah dengan
konsep tentang sistem pendidikan dan persekolahan, mentranskripsi data, mengklasifikasi data
bahwa a) pendidikan lebih luas dari pada berdasarkan tema dan sub tema, kemudian
persekolahan formal; b) sistem pendidikan yang melakukan reduksi dan eliminasi data, penamaan
fleksibel dan responsif; c) lingkungan pendidikan data sesuai pokok masalah penelitian, dan
yang memupuk kemampuan dan ramah; d) pencocokan dengan masalah penelitian [10].
Peningkatan mutu sekolah yang efektif; dan e) Selanjutnya dilakukan deskripsi tekstural
pendekatan sekolah yang menyeluruh dan kolaborasi berdasarkan informasi dari partisipan untuk
antarmitra. Ketiga adalah konsep tentang kemudian dilakukan deskripsi struktural dan
keberagaman dan diskriminasi terdiri dari a) akhirnya disusun sintesa data dan menjawab
memberantas diskriminasi dan tekanan untuk masalah penelitian dengan merekonstruksi makna
mempraktekkan eksklusi; b) merespon keberagaman dan esensi fenomena. Validasi data dilakukan
sebagai sumber kekuatan, bukan masalah; c) dengan a) peneliti melakukan refleksi terhadap
pendidikan inklusi mempersiapkan siswa untuk makna yang ditangkap dari fenomena yang telah
masyarakat yang menghargai dan menghormati disintesa; b) mengkonfirmasi kepada partisipan dan
perbedaan. pembimbing untuk memperoleh kemantapan bahwa
makna-makna yang dikonstruksi oleh peneliti sudah
Tujuan dari sistem sekolah umum lebih dari sekadar benar; dan c) analisis rasional dengan menelaah
memenuhi kebutuhan setiap anak. Meskipun ini deskripsi fenomenologis dari makna-makna
penting, itu tidak boleh terjadi dengan intersubjektif secara keseluruhan dan menilai
mengorbankan peran sekolah dalam menyediakan kelogisannya [10].
jalur menuju komunitas demokratis dan perbaikan
warga negara - semua, bukan hanya beberapa. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tantangan kita adalah, tentu saja, untuk menguji
retorika dan praktik-praktik dalam pendidikan 4.1 Landasan Normatif Pendidikan Inklusi
dengan tujuan mencapai keseimbangan yang lebih
baik antara memenuhi kebutuhan unik dan Tata kelakuan sebagai komponen pertama dalam
membangun komunitas. penyelenggaraan sekolah inklusi di SMK ini
didasarkan pada peraturan tertulis terutama
3. METODE PENELITIAN bersumber dari peraturan negara. Salah satu
landasannya adalah Permendiknas Nomor 70 Tahun
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif 2009 tentang Pendidikan Inklusif Bagi Peserta Didik
dengan strategi fenomenologi yang meniscayakan yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi
diuraikannya fenomena dalam situasi alami dengan Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa [11].
sejernih-jernihnya [10]. Peneliti terlibat langsung Pemerintah sangat mendukung pendidikan inklusif.
dalam penelitian sehingga dapat mengungkapkan Bahkan saat ini peraturan mengenai Penerimaan
pengalaman subjek secara holistik untuk Peserta Didik Baru (PPDB) mengharuskan sekolah
mengkonstruksi pola dan relasi makna. manapun memberi porsi untuk siswa ABK apabila
Fenomenologi dalam sosiologi fokus pada upaya ada yang mendaftar.
aktor dalam menginterpretasikan dunia sosialnya
melalui pembentukkan sense-data dalam tipikasi Permendikbud Nomor 20 Tahun 2019 tentang
atau penggambaran mental [10]. Teknik penentuan Perubahan Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018
partisipan menggunakan purposive sampling dengan tentang Penerimaan Peserta Didik Baru TK, SD,
kriterianya adalah pihak struktural maupun SMP, SMA, SMK menegaskan mengenai layanan
nonstrutural sekolah yang terlibat langsung dalam inklusif. Siswa ABK memiliki kesempatan sama
pengelolaan sekolah inklusi. Partisipan yang dengan siswa umum untuk mendapatkan layanan
dilibatkan terdiri dari: a) Kepala Sekolah (Partisipan pendidikan dan beradaptasi secara sosial [7]. Selain
1) untuk mengetahui kebijakan umum mengenai itu, nilai Islam yang ditekadkan menjadi landasan
penyelenggaraan sekolah inklusi, Wakil Kepala konsep pelaksanaan sekolah ini semakin
Sekolah Bidang Kurikulum dan Kesiswaan memperkuat pertimbangan untuk melaksanakan
(Partisipan 2 & 3) untuk menggali program khusus sekolah inklusi. Jenis sekolah inklusi ini mengusung
inklusi berdasarkan masing-masing bidang, dan konsep Sekolah Islam Terpadu yang
Guru Pendamping Khusus (GPK) (Partisipan 4, 5, 6, mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dalam proses
& 7) untuk mengkaji program pendampingan dan pembelajaran baik kurikuler maupun co-kurikuler.
keterlaksanaan pendidikan inklusi di sekolah ini. Maka dari komponen tata kelakuan, sekolah ini
Teknik pengumpulan data adalah dengan wawancara memiliki landasan yang kuat terutama dari sumber
semi terstruktur yang dilengkapi dengan observasi tertulis.
dan studi dokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan
dari bulan Maret sampai Desember 2019.
1194
Prosiding The 11th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 26-27 Agustus 2020
1195
Prosiding The 11th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 26-27 Agustus 2020
4.2.3 Assessment Kemampuan Siswa ABK jam pelajaran, nah kita ambil satu jam pelajarannya
itu untuk program khusus ABK ditempat khusus”
Sebelum diikutkan dalam proses pembelajaran, (Partisipan 5). Berdasarkan hasil wawancara dan
siswa ABK menjalani program assessment terlebih observasi, teridentifikasi kemampuan siswa ABK
dahulu. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penilaian dan pendampingannya berikut ini:
terhadap kebutuhan dari siswa inklusi sehingga
terpetakan kemampuannya untuk kemudian Tabel 2. Potensi dan pendampingan khusus siswa ABK
ABK Potensi Pendampingan
disesuaikan bentuk pelayanan pendidikan yang akan
ABK 1 Bermain Piano. Difasillitasi kursus privat
diberikan. Partisipan 7 memberikan keterangan piano di rumah oleh orang tua.
bahwa, “untuk siswa ABK, sebenarnya mereka ABK 2 Bernyanyi, menari. Diberikan kesempatan untuk
sebelum belajar kita assessment dulu kebutuhanya tampil.
ABK 3 Menyimak dan Diperbanyak bacaan atau
ditingkat mana. Sesudah diketahui, baru ketertarikan pada video mengenai pesawat.
pembelajaran disesuaikan dengan kurikulum yang pesawat. Orang Tua mengajak anak
ada di sekolah” (Partisipan 7). Assessment awal melihat pesawat.
ABK 4 Ketertarikan pada GPK berinisiatif memberikan
umumnya dilakukan pada saat masuk atau pada otomotif. bimbingan mengenai otomotif.
program Penerimaan Peserta Didik Baru. Tetapi ABK 5 Cakap Bahasa Diberikan kesempatan
lamanya waktu yang dibutuhkan disesuaikan dengan Inggris, gambar. berpidato Bahasa Inggris pada
kegiatan sekolah.
tingkat kekhususan, ada yang cepat dan ada yang ABK 6 Daya tangkap Diberikan latihan intensif
lambat. unggul & berjiwa program tata boga. Diberikan
pemimpin. kesempatan menjadi muadzin
dan imam.
4.2.4 Program Umum untuk Siswa ABK ABK 7 Pemahaman Al- Diberikan pendampingan
Qur’an,pengetahuan untuk memperbanyak hafalan
Berdasarkan hasil kajian, program untuk siswa ABK dasar tata boga. dan pemahaman setiap hari
sebelum KBM.
berdasarkan aspek dibagi menjadi: a) Program ABK 8 Desain Grafis. Diberikan pendampingan
Akademik, b) Program Psikomotor, c) Program Bina membuat animasi/games
Diri (Sikap kemandirian). Pada program akademik, digital.
pelaksanaan tujuan pembelajaran dan standar
kompetensi lulusan disesuaikan dengan kategori Partisipan 4 menyatakan bahwa pelaksanaan kelas
kekhususan siswa. Hal ini dipertimbangkan khusus dilaksanakan dua kali dalam satu minggu.
berdasarkan hasil assessment. Berdasarkan Konten dalam program khusus biasanya adalah
wawancara terhadap bagian kurikulum diperoleh berupa pemantapan materi mata pelajaran tertentu,
informasi bahwa untuk siswa dengan kategori bina diri, pengembangan potensi dan praktik
kekhususan termasuk ringan dibebankan kejuruan. Sedangkan program umum untuk siswa
pembelajaran sebesar 80%-100% dari standar ABK diantaranya adalah program Tahfidz sebagai
kompetensi yang diajarkan. Untuk siswa dengan program unggulan sekolah dan mata pelajaran
kategori kekhususan sedang, dtargetkan sekitar 60%. umum agar siswa ABK dapat tetap mengikuti
Untuk kategori berat, dibebankan sekitar 50% atau program pembelajaran umum namun disesuaikan
bahkan 30%. dengan kemampuannya.
1196
Prosiding The 11th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 26-27 Agustus 2020
Kamis. Praktik ini didampingi langsung oleh GPK menjadi aktor yang cukup berperan dalam proses
dan Chef profesional yang menjadi praktisi dan pendidikan inklusi karena menjembatani kebutuhan
diundang sebagai guru tamu. yang hetrogen dalam satu kelas agar semua dapat
terakomodir. Salah satu upaya agar pendidikan
SMK ini mengikutsertakan siswanya dalam ujian inklusi dapat berjalan optimal adalah dengan
kompetensi untuk pembuktian bahwa siswa meningkatkan kerjasama dan kolaborasi antara
memiliki kompetensi yang sesuai dengan pendidik khusus dan reguler [7].
kejuruannya. Jika lulus dalam ujian ini, maka siswa
dapat diakui kompetensinya untuk meneruskan Orangtua juga sangat berpengaruh, karena proses
bekerja dibidang yang sesuai dengan kejuruannya. pembelajaran yang dilakukan di sekolah harus
Siswa ABK pun diberikan kesempatan untuk beriringan dan sejalan dengan di rumah untuk
mengikuti ujian kompetensi. Sehubungan dengan menunjang keberhasilan sekolah inklusi. Pada
kekhususan yang dimilikinya, maka siswa ABK sekolah ini telah disediakan GPK untuk membantu
diberikan pelatihan khusus bahkan dari semenjak proses pembelajaran siswa ABK. Selain itu GPK
kelas XI (sebelas) meskipun ujian dilaksanakan di juga memiliki tugas mengawal perkembangan dan
kelas XII (dua belas). pencapaian siswa ABK melalui rancangan program
yang sistematis dan terukur ketercapaiannya.
Berdasarkan upaya yang dilakukan oleh pihak
sekolah dan bekerjasama dengan orangtua, hasil dari Referensi [7] menuturkan bahwa partisipasi dari
pelaksanaan uji kompetensi berjalan lancar dan orangtua dan siswa secara aktif dalam proses
mendapatkan hasil yang cukup memuaskan. pendidikan inklusi memberikan manfaat yang cukup
Pencapaian prestasi yang tidak terduga adalah salah signifikan. Orang tua bukan saja memiliki hak
satu siswa ABK pada Tahun Ajaran 2018-2019 lulus keterlibatan pada proses pendidikan anak mereka,
dan dinyatakan kompeten pada ujian kompetensi melainkan juga dapat memberikan bantuan secara
oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). professional untuk menyeleksi tujuan pengajaran
yang tepat dan optimal. Selain itu juga orang tua
4.3 Aktor yang Berperan pada Sekolah diharapkan dapat memberikan informasi yang
Inklusi membantu guru agar lebih efektif pada proses
peningkatan dan pengembangan minat dan bakat
Proses penyelenggaraan sekolah inklusi tidak akan anak-anak mereka.
berjalan optimal tanpa adanya dukungan dari
berbagai pihak atau stake holder. Sehubungan 4.4 Sarana dan Prasarana
dengan itu, Partisipan 1 mengidentifikasi aktor yang
terlibat dan berpengaruh pada proses keberjalanan Sarana dan prasarana menjadi salah satu faktor
sekolah inklusi. Pertama adalah pimpinan Yayasan penting dalam pelaksanaan pembelajaran yang
yang menaungi SMK ini. Pimpinan Yayasan efektif. Meskipun saat ini sudah mulai dilakukan
diinstitusi ini berperan sebagai pemegang pengadaan sarana dan prasarana penunjang, hanya
kewenangan tertinggi. Dukungan yayasan diberikan saja dirasakan oleh pihak sekolah masih belum
baik moril maupun materil. Kemudian struktural optimal. Hal ini menjadi salah satu faktor
pimpinan sekolah terutama Kepala Sekolah memiliki penghambat dalam upaya memfasilitasi
peran untuk mengajukan rancangan konsep kepada pembelajaran dan pendokumentasian karya siswa
pimpinan yaitu Yayasan dan memberikan arahan ABK. Partisipan 1 menyatakan,
teknis atas kebijakan pimpinan juga melakukan
pengawasan, pemantauan, dan evaluasi terhadap “Faktor penghambat lainya adalah ketersediaan
program yang dilaksanakan tim struktural baik wakil sarana, alat peraga, buku penunjang dan ruang
kepala sekolah maupun staf. khusus. Ada ruangan tersendiri, tapi belum didisain
untuk perkembangan anak-anak. Sehingga hasil
Aktor lainnya adalah siswa yang merupakan subjek karyanya tidak terdokumentasikan dengan baik”
dalam pendidikan baik siswa ABK maupun siswa (Partisipan 1).
umum. Berikutnya adalah GPK (GPK) yang
berperan mendampingi siswa ABK dalam proses Kondisi bangunan yang masih belum memadai
pembelajaran. Guru mata pelajaran juga menjadi menjadi salah satu faktor penghambat karena
pihak yang berpengaruh, karena tujuan pembelajaran dikhawatirkan dengan kondisi siswa ABK yang
yang disesuaikan untuk pendidikan inklusi harus terkadang masih belum bisa diawasi dengan
dirancang sedemikian rupa sesuai dengan tingkat maksimal akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
kebutuhan khusus masing-masing siswa inklusi. Ruang yang dimaksud untuk pembelajaran inklusi
Guru keahlian pada sekolah kejuruan juga harus yang khusus masih bergabung dengan ruangan
betul-betul mampu mengidentifikasi potensi yang lainnya sebagaimana tercantum pada Tabel 3 berikut
dapat dikembangkan dari siswa ABK agar proses ini:
pengembangan minat dan bakatnya optimal. Guru
1197
Prosiding The 11th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 26-27 Agustus 2020
Tabel 3. Ruangan yang digunakan pembelajaran siswa sarana prasarana pada sekolah ini masih belum
ABK optimal dan perlu dilakukan upaya pemenuhan
Ruangan Fungsi Keeterangan fasilitas secara bertahap. Sekolah diharapkan dapat
Kelas Pembeajaran Bersatu dengan siswa umum.
(Sesuai) berkoordinasi dengan dinas pendidikan terutama
Kelas Pembelajaran Menggunakan ruang penggiat pendidikan inklusi agar mendapatkan
Khusus Khusus ABK perpustakaan. (Tidak sesuai, pembinaan dan dukungan penyelenggaraan sekolah
kurang kondusif). inklusi sesuai standar.
Tahfidz Pelaksanaan Menggunakan ruang BK.
Program (Tidak sesuai, kurang
Tahfidz kondusif). UCAPAN TERIMA KASIH
1198
Prosiding The 11th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 26-27 Agustus 2020
1199