Anda di halaman 1dari 2

d.

Kandungan Surah Yūnus Ayat 40-41

Surah Yūnus merupakan surah ke-10 dalam Al-Qur'an dan terdiri atas 109 ayat. Surah Yūnus
menceritakan tentang kisah Nabi Yunus as, dan para pengikutnya. Selain itu, surah Yūnus juga
membahas hal-hal yang berhubungan dengan pokok-pokok kepercayaan, lenyapnya syirik,
pengutusan rasul, hari kebangkitan, dan hari pembalasan. Surah Yūnus tergolong ke dalam surah
Makiyah, yaitu surah yang diturunkan ketika Rasulullah saw. masih menetap di Mekah.

Di dalamnya disebutkan bahwa sikap toleran antarumat beragama hanya sebatas pada urusan dan
perkara duniawi saja, tidak menyangkut dalam urusan akidah, syariat, dan ubudiyah selaku umat
muslim. Toleransi juga dapat diartikan sebagai sikap menerima bahwa perbedaan yang ada
merupakan suatu kekayaan dan bukan suatu hal yang salah. Seperti perbedaan ras, suku, agama,
adat istiadat, cara pandang, perilaku, dan pendapat. Dalam surah Yünus ayat 40-41 menjelaskan
tentang beberapa hal terkait sikap toleransi dalam Islam, sebagai berikut.

1) Allah membagi manusia ke dalam dua golongan, yaitu golongan manusia yang menyikapi kitab
Allah Swt., yaitu Al-Qur'an dengan cara mengimaninya dan golongan yang mengufuri Al-Qur'an.

2) Orang-orang yang mengimani Al-Qur'an adalah orang-orang yang selalu menaati apa yang
diperintahkan oleh Allah Swt.. Salah satu perintahnya adalah perilaku menjalin sikap kerja sama.
Perintah bekerja sama tidak hanya ditunjukkan dengan sesama muslim, akan tetapi dapat dilakukan
dengan orang nonmuslim.

3) Allah Swt. merupakan Tuhan Yang Maha Mengetahui, Allah Swt. pasti mengetahui apa saja yang
manusia kerjakan di muka bumi ini. Allah Swt. mengetahui sikap dan perilaku orang-orang beriman
yang bertakwa kepada Allah Swt. serta orang-orang yang tidak beriman dan berbuat zalim kepada
Allah Swt..

4) Allah Swt. memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw. untuk tegar dalam menghadapi orang-
orang yang ingkar akan ajaran yang dibawanya. Beliau diperintahkan untuk menyatakan bahwa
beliau tidak bertanggung jawab atas perbuatan mereka dan mereka pun tidak bertanggung jawab
terhadap perbuatan beliau. Dengan kata lain "Bagiku pekerjaanku, bagimu pekerjaanmu". Segala
perbuatan sekecil apa pun pasti ada balasannya. Amal baik akan mendapatkan balasan yang baik,
sebaliknya amal buruk akan mendapatkan keburukan pula.

Profil Pelajar Pancasila

Berkebinekaan Global

Tata karma dibentuk secara disiplin sejak dini, sehingga kelak ketika dewasa anak mampu
menghargai prestasi orang lain.

Anda mungkin juga menyukai