ijtihad:
landasan epistemologi HIPI
Muhamad Rofiq Muzakkir
Al-Quran
Ijtihad
Al-quran
Beberapa fakta umum terkait al-Quran
1. Bersifat ilahi: karena seratus persen lafal dan makna nya berasal dari
Allah
2. Dijaga orisinalitas nya
3. Menjelaskan semua permasalahan kemanusiaan dan peradaban
4. Relevan untuk semua ruang dan waktu
Tujuan pokok keberadaan al-quran
1. Mengatur pokok-pokok akidah, akhlak, ibadah mahdhah (ritual), dan
muamalah,
q Pokok-pokok akidah, misalnya: Allah beserta sifat-sifat-Nya, nabi
Muhammad dan nabi-nabi lainnya, hari kebangkitan, keberadaan
surga dan neraka, keberadaan malaikat dan sifat-sifatnya
q Pokok-pokok akhlak: seperti perintah jujur, dan perintah adil.
q Pokok-pokok ibadah: seperti perintah shalat, haji, dan puasa
q Pokok-pokok muamalah: seperti larangan riba, dan menimbun
harta.
q Detail dari aturan pokok tersebut diatur oleh sunnah Nabi
2. Mendorong terciptanya individu, keluarga, masyarakat, dan peradaban
yang ideal yang berpijak pada pandangan hidup yang benar dan
menempuh jalan hidup yang benar.
q Individu yang saleh/ah, mencintai ilmu pengetahuan
q Keluarga yang harmonis, sakinah, mawadah, warahmah
q Masyarakat yang tolong menolong, harmonis, sejahtera secara rohani
dan jasmani
q Peradaban yang unggul
Satu contoh etika al-Quran mengenai isu hubungan internasional:
prinsip saling mengenal dan kerja sama antar bangsa
Al-Hujurat ayat 13
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang
yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling
takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal.
Al-Hujurat ayat 13
[al-Maidah ayat: 2]
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan
takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.
Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat
siksa-Nya
[al-Maidah/5:2]
etika al-Quran mengenai PERANG
al-Hâjj [22] ayat 39
“Telah diizinkan (berperang) bagi siapa yang diperangi karena sesungguhnya mereka
telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah benar-benar Mahakuasa menolong mereka itu.”
Sunnah nabi
Pengertian sunnah
Sunnah memiliki setidaknya dua pengertian, yaitu:
1. Segala perkataan, perbuatan, dan ketetapan Nabi Muhammad Saw.
2. Segala hal yang dianjurkan untuk dilakukan atau diucapkan, serta
mendatangkan pahala bagi manusia. Tetapi jika ditinggalkan atau
tidak dilakukan, ia tidak berdosa.
Definisi yang kita pakai dalam konteks ini adalah sunnah dalam
pengertian pertama, yaitu segala hal yang berasal dari nabi dan menjadi
sumber pengetahuan dan menjadi teladan bagi kita.
Dimensi hidup nabi Muhammad saw
1. Sebagai Nabi-rasul: menyampaikan wahyu dan membimbing umat
dalam bidang akidah, ibadah, dan akhlak
2. Sebagai kepala pemerintahan: mengatur urusan ekonomi,
diplomasi, keamanan, perang, dst
3. Sebagai kepala rumah tangga: suami, ayah, paman, dan kakek
4. Sebagai makhluk biologis: melaksanakan aktivitas sehari-hari
seperti makan, minum, tidur, menikah
Jenis-jenis sunnah
Dikaitkan dengan dimensi hidup Nabi Muhammad Saw, sunnah dapat
dibagi menjadi lima kategori, yaitu:
1. Sunnah terkait dengan hal-hal ghaib (sumbernya adalah wahyu,
maksudnya nabi mendapatkannya dari wahyu): seperti informasi
mengenai kehidupan di alam barzakh (azab atau nikmat kubur), hari
kiamat, surga, neraka, peristiwa di masa lalu, peristiwa akhir zaman,
dst.
2. Sunnah terkait pelaksanaan ibadah (sumbernya juga adalah wahyu):
seperti tata cara shalat, haji, dan umrah.
4. Sunnah terkait urusan hubungan kemanusiaan atau muamalah
(sebagian berasal dari wahyu, seperti mengenai cara beliau membagi
warisan dan pernyataan beliau mengenai haramnya riba)
5. Sunnah yang berasal dari kecerdasan Nabi sendiri terkait urusan
keduniawian dan terkait kapasitas beliau sebagai pemimpin: strategi
membangun peradaban, diplomasi, perang, ekonomi-perdagangan,
dst.
6. Sunnah terkait dengan hal-hal yang bersifat biologis dan melekat
pada Nabi sebagai manusia biasa, seperti: cara beliau makan, minum,
tidur, berjalan, dsb.
Perintah untuk mengikuti sunnah nabi muhammad
Sesungguhnya aku ini utusan Allah bagi kamu semua, Yang memiliki
kerajaan langit dan bumi; tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain
Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada
Allah dan Rasul-Nya, (yaitu) Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah
dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya)
Komprehensifitas sunnah nabi
Teladan Nabi Muhammad terletak pada semua dimensi kehidupan.
Dengan kata lain, seluruh aspek kehidupan beliau adalah contoh ideal
untuk diikuti.
1. Lingkungan hidup
2. Ekonomi
3. Perang
Nabi memberi petunjuk dalam isu lingkungan hidup
‘Tiada seorang muslim yang menanam pohon kecuali apa yang dimakan
bernilai sedekah, apa yang dicuri juga bernilai sedekah. Tiada pula
seseorang yang mengurangi buah (dari pohon-)nya melainkan akan
bernilai sedekah bagi penanamnya sampai hari Kiamat,’”
Pembagian dunia ke dalam dua bagian, yaitu dar al-Islam dan dar al—
harb
Norma ini tidak lagi dipakai oleh ulama Islam di zaman sekarang.
Muhammadiyah sendiri mengembangkan konsep baru, bahwa Indonesia
adalah dar al-ahdi wa dar al-syahadah.
Ijtihad tidak sakral, bahkan terkadang bisa terbukti keliru
Contoh:
Ijtihad mufti Kekhalifahan Turki Usmani yang melegitimasi perang Dunia 1 dan
memberikan keperbihakan kepada satu kubu yang berkonflik di Eropa, yaitu Jerman.