Anda di halaman 1dari 38

MODUL AJAR

PENDIDIKAN PANCASILA

Disusun Oleh:
ARI SULISTIA PERMANA, S.Pd.
NIM. 202210631011

FASE F KELAS XI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PENDIDIKAN PROFESI GURU
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2022
MODUL AJAR
PENDIDIKAN PANCASILA
INFORMASI UMUM PERANGKAT AJAR
1. Nama Penulis : Ari Sulistia Permana, S.Pd.
Instansi : SMK Negeri 1 Sagaranten Kab. Sukabumi.
Tahun : 2022
2. Jenjang Sekolah : Sekolah Menengah Kejuruan
3. Kelas : XI
4. Alokasi Waktu : 4 x 40 Menit ( 4 JP )
TUJUAN PEMBELAJARAN
• Fase F ( Kelas XI )
• Elemen : Bhineka Tunggal Ika
• Capaian Pembelajaran : “Peserta didik berperan aktif mempromosikan
Bhinneka Tunggal Ika”
• Topik Pembelajaran : Unit 4 Merawat Tradisi Lokal dan kebinekaan
• Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik berperan aktif mempromosikan Bhinneka Tunggal Ika.
Indikator Pencapaian Tujuan Pembelajaran:

Apektif
o Siswa dapat menghargai ( A3 ) kearifan Tradisi lokal yang ada di lingkungan
masarakat Indonesia.
Kognitif
o Siswa mampu (memberi contoh C2 ) tentang kearifan teradisi lokal yang ada
di Indonesia saat ini.
o Siswa mampu menelaah ( C4 ) Realitas kondisi kearifan Tradisi lokal yang ada
di Indonesia saat ini.
o Siswa Mampuh menilai ( C5 ) Realitas kondisi kearifan Tradisi lokal yang ada
di Indonesia saat ini.
o Siswa Mampuh mengevaluasi ( C5 ) Realitas kondisi kearifan Tradisi lokal
yang ada di Indonesia saat ini.
o Siswa mampuh memberi Argumentasi ( C5 ) berkaitan dengan kearifan Tradisi
lokal yang ideal untuk di peraktikan dalam kehidupan sehari-hari.
o Siswa mampuh ( menciptakan C6) media dalam bentuk poster atau video
berupa kampanye pentingnya melestarikan kearifan Tradisi lokal dalam
masarakat Kab. Sukabumi.
Pisikomotorik
o Siswa mampuh (menunjukan P5) hasil karya siswa dalam bentuk poster atau
video berupa kampanye pentingnya melestarikan kearifan Tradisi lokal dalam
masarakat Kab. Sukabumi.
Konsep Utama:
Pada unit ini, siswa mampu menjelaskan tradisi lokal yang ada dalam masyarakat
kita. Tak hanya menjelaskan, siswa juga diharapkan mampu menginventarisir
berbagai bentuk kearifan tersebut serta dijadikan pegangan dan dipraktikkan dalam
kehidupan sehari-hari. Siswa juga dapat menjelaskan tentang fungsionalisasi
Pancasila sebagai pegangan dalam menghadapi kehidupan global.
KOMPETENSI AWAL
Siswa pada awalnya belum bisa menunjukan kebinekaan dalam bentuk kearifan lokal,
Setelah pembelajaran siswa dapat menunjukan jenis-jenis kearifan lokal yang ada di
lingkungan siswa.
1. Siswa pada awalnya belum menunjukan sikap menghargai kearifan lokal, setelah
pembelajaran siswa akan mampuh minilai, mengevaluasi, serta mampuh
melestarikan kearipan lokal Indonesia khususnya kearifan local Masyarakat Kab.
Sukabumi.
2. Sebelum pembelajaran siswa belum bisa memberikan apresiasi berkaitan kearifan
lokal. Setelah pembelajaran siswa akan mampuh mengafresiasikan bentuk
kepedulian terhadap kearifan lokal, berupa kampanye pelestarian kearifan lokal
dalam bentuk foster, vidio yang di publikasikan ke media sosial.

PROFIL PELAJAR PANCASILA


Takwa kepada Tuhan YME, Mandiri, berkebinekaan Global, Gotong Royong, kretif,
Bernalar Kritis.
SARANA DAN PRASARANA
o Gawai/HP Anroid
o Akses Internet
o Buku Teks PPKn
o Handout materi
o Infocus/ proyektor
o Laptop/ komputer PC
o Papan Tulis/White Board.
TARGET PESERTA DIDIK

Siswa Reguler Biasa

MODEL PEMBELAJARAN:
Project based Learning (PjBL )
METODE PEMBELAJARAN:
Ceramah, Diskusi Kelompok, ceramah, presentasi, project
MODA PEMBELAJARAN : (LURING)
Tatap Muka ( Luring )
KOMPONEN INTI
PEMAHAMAN BERMAKNA
Siswa dapat memahami pentingnya melestarikan keberagaman budaya ( kearifan lokal
) sebagai bentuk kebhinekaan Indonesia.
PERTANYAAN PEMANTIK
1. Bagaimana kearifan dan tradisi lokal itu kita kenali dan rawat sehingga ia bisa menjadi
pandangan hidup masyarakat kita ?.
2. Sebagai generasi muda, bagaimana sikap serta Tindakan yang harus kita lakukan
dalam melestarikan tradisi lokal yang begitu beragam ?.
3. Karya apa yang bisa kita sumbangkan untuk menjaga tradisi lokal selaku siswa SMK
yang berjiwa produktif sebagai bentuk kepedulian terhadap kbhinekaan budaya
indonesia.
URUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Ke-1 ( 2x 40 menit ) 2 JP
Kegiatan Awal Pertemuan Ke-1 (10 Menit )

Guru membuka kegiatan pembelajaran bersama siswa dengan melakukan :


• Mengucap salam pembuka dan berdo’a untuk memulai pembelajaran
• Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
• Menyanyikan salah satu lagu wajib nasional.
• Menginformasikan tentang tujuan pembelajaran pada pertemuan yang sedang
berlangsung
• Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan yaitu dengan
diskusi kelompok untuk membangun kesadaran terhadap kesepakatan untuk bisa
saling menghormati, menghargai, memakai bahasa Indonesia/Bahasa Sunda yang
baik dan benar, penuh kesantunan dan kekeluargaan.

Kegiatan inti Pertemuan Ke-1 ( 60 Menit )


Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok heterogen yang terdiri dari 5 orang
siswa.Masing- masing kelompok di tugaskan mengeksplorasi masalah berkaitan
dengan eksistensi kearifan budaya lokal Indonesia khususnya yang ada di Kab.
Sukabumi.
1. menentukan pertanyaan atau masalah utama
a. Guru Menyampaikan tujuan pembelajaran pada topik yang di pelajari dan
bentuk evaluasi/ atau penilaian yang akan di lakukan.
b. Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan;
• Bagaimana kearifan dan tradisi lokal itu kita kenali dan rawat sehingga ia
bisa menjadi pandangan hidup masyarakat kita?
• Sebagai generasi muda, bagaimana sikap serta Tindakan yang harus kita
lakukan dalam melestarikan tradisi lokal yang begitu beragam?
• Karya apa yang bisa kita sumbangkan untuk menjaga tradisi lokal sebagai
siswa SMK yang produktif.
c. Guru membagikan LKPD sesuai dengan masalah di masing-masing kelompok.
2. merencanakan proyek
a. Siswa mengekplorasi berkaitan denngan tema masalah di masing-masing
kelompok menggunakan Smartphone.
b. Siswa berdiskusi berkaitan dengan solusi pemecahan masalah sesuai dengan
tema di masing-masing kelompok.
c. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil temuan masalah serta
alternatif solusi penyelesaian masalah sesuai tema kelompok masing-masing.
d. Setelah Presentasi masalah masing-masing kelompok memilih satu masalah
berkaitan dengan tema di masing-masing kelompok untuk di angkat menjadi
sebuah kajian yang nantinya jadi sebuah proyek.
e. Siswa berdiskusi berkaitan dengan media / platform yang di gunakan dalam
merancang prodak poster/video sebagai alat kampanye pelestarian kearifan
lokal.
3. membuat jadwal penyelesaian proyek
a. Siswa membuat kesepakatan terkait pembagian tugas dengan anggota
kelompok masing-masing.
b. Siswa membuat jadwal penyelesaian proyek.
4. memonitor kemajuan penyelesaian proyek
a. Guru memonitoring masing-masing kelompok serta memberikan pendampingan
kepada kelompok yang mempunyai kesulitan.
b. Siswa mengkomunikasikan setiap kemajuan proyek kepada Guru
c. Guru memberikan apresiasi kepada masing-masing kelompok.

Kegiatan Penutup Pertemuan Ke- 1 (10 menit )


a. Guru memberikan apresiasi kepada siswa berkaitan dengan capaian pembelajaran
yang telah berlangsung.
b. Guru menginformasikan berkaitan dengan kegiatan pembelajaran yang akan
berlangsung di pertemuan berikutnya.
c. Siswa bersama Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan do’a dan salam.
Pertemuan Ke-2 ( 2x 40 menit ) 2 JP
Kegiatan Awal (10 Menit )
Guru membuka kegiatan pembelajaran bersama siswa dengan melakukan :
• Mengucap salam pembuka dan berdo’a untuk memulai pembelajaran
• Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
• Menyanyikan salah satu lagu wajib nasional.
• Menginformasikan tentang tujuan pembelajaran pada pertemuan yang akan
berlangsung
• Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan yaitu masing-
masing kelompok mempresentasikan hasil penyelesaian proyek dengan
membangun kesepakatan untuk bisa saling menghormati, menghargai, memakai
bahasa Indonesia/Bahasa Sunda yang baik dan benar, penuh kesantunan dan
kekeluargaan.

Kegiatan inti Pertemuan Ke-2 ( 60 menit )


5. mempresentasikan dan menguji hasil penyelesaian proyek
a. Masing-masing Kelompok mempresentasikan hasil proyek
b. Masing -masing kelompok melakukan tanya jawab serta memberi kesempatan
untuk saling berkomentar berkaitan dengan hasil proyek masing-masing
kelompok.
6. mengevaluasi dan refleksi proses dan hasil proyek
Siswa Bersama guru mengevaluasi berkaitan dengan kekurangan proyek yang di
hasilkan oleh masing-masing kelompok.
Kegiatan Akhir ( 10 menit )

a. Guru membuat kesimpulan pembelajaran yang telah dilakukan


b. Siswa melakukan refleksi berkaitan dengan pembelajaran yang telah di lakukan
c. Guru melakukan evaluasi pembelajaran
d. Siswa bersama Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan do’a dan salam.
REFLEKSI PENDIDIK
a. Hal menarik apakah yang saya temui selama pembelajaran?
b. Apa pertanyaan yang muncul selama pembelajaran?
c. Jika ada, apa yang ingin saya ubah dari cara mengajar pada kegiatan ini?
d. Apa yang saya sukai dan tidak sukai dari kegiatan pembelajaran kali ini?
e. Pelajaran apa yang saya dapatkan selama proses pembelajaran?
f. Apa yang ingin saya ubah untuk meningkatkan/memperbaiki pelaksanaan dan
hasil pembelajaran?
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Terlampir
1. Bahan ajar
2. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
3. Media pembelajaran
4. Alat evaluasi (beserta kisi-kisinya)

PENGAYAAN DAN REMEDIAL


• Pengayaan
o Mencari informasi secara online tentang kearifan teradisi local di indonesia
o Mengamati langsung tentang kearifan teradisi lokal yang ada di lingkungan sekitar.
Dan menyajikan dalam bentuk laporan tertulis atau membacakannya di depan
kelas.
• Remedial
o Siswa mendapatkan penguatan ulang oleh guru mengenai materi kearifan teradisi
lokal
o Penguatan dilakukan hanya untuk indikator yang belum dikuasai siswa.

BAHAN BACAAN PENDIDIK


Buku Guru dan Buku Siswa Pendidikan Pancasila
BAHAN BACAAN PESERTA DIDIK
• BSE Pendidikan Pancasila
• Artikel di internet
• Yootube
DAFTAR PUSTAKA
o PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP, PPG DALJAB
UMM
o Model Pembelajaran PROBLEM BASED LEARNING (PjBL)
https://www.youtube.com/watch?v=nq-GF9ku7bI&t=309s
o Kholiludin. Tedi dkk, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Kemenristek RI,
2021.
o Gazali. Hatim dkk, Buku panduan Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,
Kemenristek RI 2021.
LAMPIRAN - LAMPIRAN
A. Lampiran Bahan Ajar

Masyarakat Kampung Naga Menjaga Kelestarian Alam

Kampung Naga berada di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten


Tasikmalaya, Jawa Barat. Sebagian besar masyarakatnya hidup sebagai petani.
Diluar itu, masyarakat Kampung Naga bermatapencaharian sebagai perajin
anyaman bambu, pun yang kerajinan rumah tangga atau industri kecil lainnya.
Publik mengenal kampung masyarakat Sunda ini sebagai kampung adat. Penduduk
Kampung Naga baik yang masih tinggal di sana atau di luar, menganggap tempat
kelahirannya tersebut sebagai warisan leluhur untuk anak cucunya sehingga harus
dijaga.
Cara untuk menunjukkan hal tersebut ada dalam prilaku maupun upacara
ritual yang diselenggarakan secara rutin. Mereka juga memberlakukan semacam tabu
yang harus dihindari.
Salah satu ciri yang melekat pada masyarakat adat Kampung Naga adalah
konsistensinya untuk menjaga lingkungan agar tetap lestari. Mereka melihat
alamsebagaimana manusia, yang harus diperlakukan dengan baik. Tidak dieksploitasi,
ditebangi pohonnya semena-mena tanpa ditanami kembali.
Aktivitas untuk melindungi hutan mereka tunjukkan dengan menetapkan
sebuah kawasan yang suci. Pada Kawasan tersebut ada yang disebut leuweung
larangan (hutan larangan) dan leuweung tutupan (hutan tutupan). Disebut sebagai hutan
larangan, karena disana ada pantangan. Di tempat itu pulalah, leluhur Kampung Naga
dimakamkan.
Selain leuweung larangan, ada juga leuweung tutupan, tempat dimana
tumbuh tanaman keras yang usianya sudah mencapai puluhan atau bahkan
mungkin ratusan tahun. Hutan tutupan merupakan sumber kehidupan
masyarakat adat Kampung Naga.
Harmonisasi dengan lingkungan juga dilakukan dengan cara membuat
séngkédan. Melihat topografi wilayahnya yang berbukit-bukit, cara itu dilakukan
untuk mengantisipasi terjadinya longsor atau erosi. Tanah séngkédan tersebut
kemudian diperkuat dengan susunan batu kali sehingga terlihat seperti teras.
Karena tidak menggunakan campuran pasir dan semen untuk penguat, air
dari daerah yang lebih tinggi masih bisa mengalir ke daerah lebih rendah melalui batu-
batu tersebut.
1. Pengertian Bhineka Tunggal Ika
Secara etimologi atau asal-usul bahasa, kata-kata ''Bhinneka Tunggal Ika berasal
dari bahasa Jawa Kuno. Jika diartikan secara harfiah: Bhinneka = beragam atau
bermacam-macam, Tunggal = satu, Ika = itu. Kesimpulannya, Bhinneka Tunggal Ika
secara harfiah memiliki arti 'beraneka satu itu'. Maknanya, bisa dikatakan bahwa
beraneka ragam, tetapi masih satu jua.

Semoboyan ini diambil dari kitab atau kakawin Sutasoma karangan Empu Tantular,
yang hidup pada masa Kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14 M. Melalui semboyan ini,
Indonesia bisa dipersatukan dan semua keberagaman tersebut menjadi satu bagian dari
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Hal ini menggambarkan persatuan dan kesatuan yang terjadi di wilayah Indonesia,
dengan keberagaman penduduk Indonesia yang terdiri dari bermacam-macam suku,
bahasa daerah, ras, agama, dan kepercayaan, tidak membuat Indonesia menjadi
terpecah. Atas segala macam perbedaan inilah kemudian Bhinneka Tunggal Ika
dibentuk.

2. Sejarah Bhineka Tunggal Ika


Mengetahui sejarah terbentuknya Bhinneka Tunggal Ika jelas penting sekali.
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika dikenal untuk kali pertama pada masa Majapahit era
kepemimpinan Wisnuwardhana sekitar abad ke-14 M. Bhinneka Tunggal Ika
merupakan kutipan dari sebuah kakawin Jawa Kuno, yang lebih dikenal sebagai kitab
Sutasoma. Kutipan ini berasal dari pupuh 139, bait 5.

Baitnya secara lengkap sebagai berikut:

Rwaneka dhatu winuwus Buddha Wiswa,


Bhinneki rakwa ring apan kena parwanosen,
Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal,
Bhinneka tunggal ika tan hana dharma mangrwa.

Artinya:

Konon Buddha dan Siwa merupakan dua zat yang berbeda.


Mereka memang berbeda, tetapi bagaimanakah bisa dikenali?
Sebab kebenaran Jina (Buddha) dan Siwa adalah tunggal.
Terpecah belahlah itu, tetapi satu jugalah itu. Tidak ada kerancuan dalam
kebenaran.

Terjemahan: teks oleh Dr. Soewito Santoso.

Hal tersebut memberi makna inspiratif bagi bangsa Indonesia. Indonesia ketika
itu masih memegang kuat kepercayaan Hindu dan Budha serta menggunakan bahasa
Sanskerta dalam penulisan.
Perumusan semboyan ini didasari keberagaman di berbagai pulau dan wilayah
yang tersebar di Indonesia. Seluruh perbedaan budaya, suku, kepercayaan dan masih
banyak lagi, semuanya mengarah pada persatuan.
Semangat toleransi dengan menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika, sebagai
bentuk sikap menghargai setiap perbedaan. Sebelumnya, semboyan yang dijadikan
semboyan resmi Negara Indonesia sangat panjang yaitu Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana
Dharma Mangrwa.
3. Fungsi Bhinneka Tunggal Ika

Bangsa Indonesia sudah lama hidup di dalam keanekaragaman. Bangsa


Indonesia merupakan suatu bangsa yang besar dan berdaulat.
Adapun beberapa fungsi dari Bhinneka Tunggal Ika dalam berbangsa maupun
bermasyarakat, yaitu :

a. Menciptakan dan menjaga kesatuan Republik Indonesia.


b. Membangun kehidupan nasional yang toleran.
c. Sebagai rambu-rambu peraturan dan kebijakan negara.
d. membantu mewujudkan cita-cita leluhur bangsa.
e. Membentengi perdamaian Indonesia.

Itulah mengapa, Bhinneka Tunggal Ika patut dijadikan sebagai landasan


untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan di dalam bangsa Indonesia. Kita sebagai
generasi selanjutnya yang bisa menikmati kemerdekaan dengan mudah, harus
bersungguh-sungguh untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

4. Makna Bhinneka Tunggal Ika


Semboyan Bhinneka Tunggal Ika memiliki makna sebagai alat pemersatu
bangsa Indonesia. Sesuai dengan artinya, yaitu berbeda-beda tetapi tetap satu, hal
tersebut sangat menggambarkan keadaan Indonesia.
Di mana Indonesia memiliki banyak pulau yang terpisah, memiliki warga yang
berbeda-beda dalam kepercayaan, ras, suku dan bahasa, tetapi tetap satu
Indonesia.
5. Tradisi Lokal
Tradisi menurut bahasa latin yaitu tradition yang berarti adalah sesuatu
kebiasaan yang kembang di masyarakat baik yang menjadi adat kebiasaan atau
yang diasimilasikan dengan ritual adat atau agama.Ada juga yang mengartikan
tradisi adalah sebagai sesuatu yang dilakukan dalam waktu yang lama dan menjadi
bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat. Bahkan sebuah tradisi bisa juga
dilakukan dalam lingkup suatu negara, kebudayaan, waktu, atau agama yang sama.

Jadi sebuah tradisi lokal bisa diartikan sebagai kebiasaan yang dilakukan
suatu lingkup masyarakat tertentu. Tradisi lokal juga merupakan sebuah kebiasaan-
kebiasaan yang terkait dengan siklus kehidupan maupun maupun kegiatan
bersama masyarakat.
Tujuan Pembelajaran:

Peserta didik berperan aktif


mempromosikan kebhinekaan tradisi
lokal Indonesia khususnya tradisi lokal
Kab. Sukabumi.
Harapan yang ingin di capai dalam
pembelajaran kita kali ini !

o Siswa mampu (memberi contoh C2 ) tentang kearifan teradisi lokal yang ada di Indonesia saat ini.

o Siswa mampu menelaah ( C4 ) Realitas kondisi kearifan Tradisi lokal yang ada di Indonesia saat ini.

o Siswa Mampuh menilai ( C5 ) Realitas kondisi kearifan Tradisi lokal yang ada di Indonesia saat ini.

o Siswa Mampuh mengevaluasi ( C5 ) Realitas kondisi kearifan Tradisi lokal yang ada di Indonesia
saat ini.

o Siswa mampuh memberi Argumentasi ( C5 ) berkaitan dengan kearifan Tradisi lokal yang ideal untuk
di peraktikan dalam kehidupan sehari-hari.

o Siswa mampuh ( menciptakan C6) media dalam bentuk poster atau video berupa kampanye
pentingnya melestarikan kearifan Tradisi lokal dalam masarakat Kab. Sukabumi.
Apa itu tradisi local ?

Tradisi menurut bahasa latin yaitu tradition yang berarti adalah


sesuatu kebiasaan yang berkembang di masyarakat baik yang
menjadi adat kebiasaan atau yang diasimilasikan dengan ritual
adat atau agama.

Ada juga yang mengartikan tradisi adalah sebagai sesuatu yang


dilakukan dalam waktu yang lama dan menjadi bagian dari
kehidupan suatu kelompok masyarakat. Bahkan sebuah tradisi
bisa juga dilakukan dalam lingkup suatu negara, kebudayaan,
waktu, atau agama yang sama.
PERHATIKAN GAMBAR DI BAWAH INI

BAGAIMANA EKSISTENSINYA SAAT INI ?


Jurnal Harian Praktik diskusi kelompok Menjaga kearifan lokal
: …………………………………………………

Hari /Tanggal
: …………………………………………………

Tempat
:

Deskrifsi Kegiatan
Anggota Kelompok 1. …………………………………………
2. …………………………………………
3. …………………………………………
4. …………………………………………
5. …………………………………………
6. …………………………………………

Hasil Eksplorasi Masalah

Fokus Masalah yang di


ambil

Solusi Alternatif Masalah

Tindak Lanjut Penyelesaian


masalah
Rencana pembuatan media
kampanye penyelesaian
masalah kearifan lokal
Kajembaran hiji bangsa ebreh kacida,
ku akal, budi, budaya, sarta panemu na
“ Ilang budaya na, ilang bangsa na”
C. LKPD dan Lembar Penilaian ( Evaluasi )
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Sekolah : SMK Negeri 1 Sagaranten


Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila
Fase : F
Kelas : XI
Elemen : Bhineka Tunggal Ika
Tahun Pelajaran : 2022 / 2023
Materi Pokok : Mempromosikan Kearifan Tradisi Lokal
Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah siswa mempelajari fungsi dan kedudukan Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa di harapkan :
Apektif
o Siswa dapat menghargai ( A3 ) kearifan Tradisi lokal yang ada di lingkungan
masarakat Indonesia.

Kognitif

o Siswa mampu (memberi contoh C2 ) tentang kearifan teradisi lokal yang ada di
Indonesia saat ini.
o Siswa mampu menelaah ( C4 ) Realitas kondisi kearifan Tradisi lokal yang ada di
Indonesia saat ini.
o Siswa Mampuh menilai ( C5 ) Realitas kondisi kearifan Tradisi lokal yang ada di
Indonesia saat ini.
o Siswa Mampuh mengevaluasi ( C5 ) Realitas kondisi kearifan Tradisi lokal yang
ada di Indonesia saat ini.
o Siswa mampuh memberi Argumentasi ( C5 ) berkaitan dengan kearifan Tradisi
lokal yang ideal untuk di peraktikan dalam kehidupan sehari-hari.
o Siswa mampuh ( menciptakan C6) media dalam bentuk poster atau video berupa
kampanye pentingnya melestarikan kearifan Tradisi lokal dalam masarakat Kab.
Sukabumi.

Pisikomotorik

1
o Siswa mampuh (menunjukan P5) hasil karya siswa dalam bentuk poster atau
video berupa kampanye pentingnya melestarikan kearifan Tradisi lokal dalam
masarakat Kab. Sukabumi.

2
IDENTITAS KELOMPOK

…………………………………………………………………
Nama Anggota Kelompok
1. ………………………………………………………………

2. ………………………………………………………………

3. ………………………………………………………………

4. ………………………………………………………………

5. ………………………………………………………………

6. ………………………………………………………………

7. ………………………………………………………………

3
PETUJUK PENGISISAN LKPD

Langkah Pengerjaan
1. Perhatikan Gambar di bawah ini

2. Carilah beberapa contoh masalah terkait eksistensi tradisi lokal .khas Jawa Barat
seperti gambar di atas.
3. Analisis penyebab masalah dari masalah-masalah tersebut serta berikanlah solusi
penyelesaiannya.
4. Setiap kelompok masing- menuliskan masalah berkaitan dengan eksistensi tradisi
lokal .khas Jawa Barat pada format LKPD di bawah ini.

4
Lembar Jawaban

Hasil Analisis masalah :

…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

Solusi masalah
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

5
PENILAIAN
1. Penilaian Sikap

Indikator Tujuan Pembelajaran


o Siswa mampuh ber sikap Menghargai (A3 ) Pancasila sebagai dasar negara
dan pandangan hidup Bangsa dalam realita kehidupan sehari-hari.
1) Observasi
FORMAT PENILAIAN OBSERVASI
SIKAP SPRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK
Petunjuk
Lembaran ini diisi oleh guru pada saat dan setelah pelaksanaan pembelajaran.
Pada kolom sikap spiritual dan sosial, tuliskan skor angka 1-4. Kemudian,
tuliskan jumlah dan rata-rata skor pada kolom yang tersedia. Konversikan rata-
rata skor tersebut tersebut ke dalam nilai kualitatif berikut ini
Interval Nilai Kualitatif
3,66 – 4,00 SB (Sangat Baik)
2,66 – 3,33 B (Baik)
1,66 – 2,33 C (Cukup)
< 1,33 K (Kurang)

Instrumen dan Rubrik Penilaian Sikap


Sikap Spiritual dan sosial Nilai Kumulatif
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Total Skor

Rta-rata
Bergotong Royong
Taat menjalankan

Tanggung jawab

No Nama Siswa Deskrifsi


Bernalar Kritis

Responsif

Proaktif
Disiplin

Mandiri
agama

kreatif
Jujur

1
2
3
4
dst

6
RUBRIK PENSKORAN

1. Aspek : Taat Menjalankan Agama


Indikator Ketaatan Menjalankan
No Penilaian Ketaatan Menjalankan Agama
Agama
1 Disiplin (selalu tepat waktu) dalam
Skor 1 jika terpenuhi satu indikator
menjalankan agamanya
2 Teratur dalam menjalankan agamanya Skor 2 jikaterpenuhi dua indikator
3 Bersungguh-sungguh menjalankan ajaran
Skor 3 jikaterpenuhi tiga indikator
agama
4 Berakhlak/berperilaku santun dan
Skor 4 jikaterpenuhi semua indikator
menghargai orang lain

2. Aspek : Jujur
No Indikator Kejujuran Penilaian Kejujuran
1 Tidak menyontek dalam mengerjakan
Skor 1 jika 1 sampai 2 indikator muncul
tugas
Tidak menjadi plagiat (mengambil/menyalin
2 karya orang lain tanpa menyebutkan sumber) Skor 2 jika 3 sampai 4 indikator muncul
dalam mengerjakan setiap tugas
3 Mengemukakan perasaan terhadap sesuatu
Skor 3 jika 5 indikator muncul
apa adanya
4 Mengakui kesalahan atau kekurangan yang
Skor 4 jika 6 indikator muncul
dimiliki

3. Aspek : Disiplin
No Indikator Disiplin Penilaian Disiplin
1 sama sekali tidak bersikap disiplin selama
Kurang (1)
proses pembelajaran
menunjukkan ada sedikit usaha untuk bersikap
2 disiplin selama proses pembelajaran tetapi Cukup (2)
masih belum ajeg/konsisten
menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap
3 disiplin selama proses pembelajaran tetapi Baik (3)
masih belum ajeg/konsisten
menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap
4 disiplin selama proses pembelajaran secara Sangat baik (4)
terus menerus dan ajeg/konsisten

4. Aspek : Tanggungjawab
No Indikator Tanggung jawab Penilaian Tanggung jawab
1 Skor 1 jika 1 atau tidak ada indikator yang
Melaksanakan tugas individu dengan baik
konsisten ditunjukkan peserta didik
2 Skor 2 jika 2indikator kosisten ditunjukkan
Menerima resiko dari Tindakan yang dilakukan
peserta didik
3 Skor 3 jika 3indikator kosisten ditunjukkan
Mengembalikan barang yang dipinjam
peserta didik

7
4. Aspek : Tanggungjawab
No Indikator Tanggung jawab Penilaian Tanggung jawab
4 Skor 4 jika 4 indikator konsisten ditunjukkan
Meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan
peserta didik

5. Aspek : Kreatif
No Indikator Penilaian
1. Tidak memiliki ide dalam penyusunan sebuah
Skor 1 jika terpenuhi satu indikator
solusi
2. Hanya memiliki ide namun belum menjawab
Skor 2 jika terpenuhi dua indikator
sebuah solusi
3. Hanya memiliki ide dan dapat menjawab
Skor 3 jikaterpenuhi tiga indikator
sebuah solusi
4. Hanya memiliki banyak ide dan dapat
Skor 4 jika terpenuhi semua indikator
menjawab sebuah solusi

6. Aspek : Gotong Royong


No
1 Saling membantu dalam mengerjakan tugas
Skor 1 jika terpenuhi satu indikator
kelompok
2 Bersama-sama dalam mengerjakan tugas
Skor 2 jika terpenuhi dua indikator
kelompok
3 Mengajak teman untuk membantu teman lain
Skor 3 jikaterpenuhi tiga indikator
yang mengalami kesulitan
4 Membagi pekerjaan/tugas berdasarkan job
Skor 4 jika terpenuhi semua indikator
description yang telah disepakati

7. Aspek : Kerjasama
No Indikator Kerjasama Penilaian Kerjasama
1. Skor 1 jika 1 atau tidak ada indikator yang
Terlibat aktif dalam bekerja kelompok
konsisten ditunjukkan peserta didik
2. Kesediaan melakukan tugas sesuai Skor 2 jika 2indikator kosisten ditunjukkan
kesepakatan peserta didik
3. Bersedia membantu orang lain dalam satu Skor 3 jika 3indikator kosisten ditunjukkan
kelompok yang mengalami kesulitan peserta didik
4. Skor 4 jika 4 indikator konsisten ditunjukkan
Rela berkorban untuk teman lain
peserta didik

8 Aspek : Mandiri
No. Indikator Santun Penilaian Santun
1. berinisiatif dalam bertindak Skor 1 jika terpenuhi satu indikator
2. mampu menggunakan kesempatan Skor 2 jika terpenuhi dua indikator
3. memiliki prinsip dalam bertindak (tidak ikut-
Skor 3 jikaterpenuhi tiga indikator
ikutan)
4. bertindak dengan penuh tanggung jawab Skor 4 jika terpenuhi semua indikator

8
9. Aspek : Responsif
No. Indikator Responsif Penilaian Responsif
1. Acuh (tidak merespon) 1 (Kurang)
2. Ragu-ragu/bimbang dalam merespon 2 (Cukup)
3. Lamban memberikan respon/tanggapan 3 (Baik)
4. Cepat merespon/menanggapi 4 (Sangat Baik)

10. Aspek : Proaktif


No. Indikator Proaktif Penilaian Proaktif
1 Mampu berdiskusi dengan teman Skor 1 jika terpenuhi satu indikator
2 mampu mempresentasikan Skor 2 jikaterpenuhi dua indikator
3 memiliki prinsip dalam bertindak (tidak ikut-
Skor 3 jikaterpenuhi tiga indikator
ikutan)
4 bertindak dengan penuh tanggung jawab Skor 4 jikaterpenuhi semua indikator

9
2. Penilaian Diri

LEMBAR PENILAIAN SIKAP


“PENILAIAN DIRI”

:
...............................................................
.....
Nama Siswa :
Kelas/Semester ...............................................................
Materi .....
:
...............................................................
.....

Indikator :
1) Memiliki motivasi selama proses pembelajaran dan menjelang ulangan harian
2) Penguasaan Materi yang akan diujikan
3) bekerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok
4) menunjukkan sikap disiplin dalam menyelesaikan tugas individu maupun kelompok
5) menunjukkan rasa percaya diri dalam mengemukakan gagasan, bertanya, atau
menyajikan hasil diskusi
6) Menunjukkan sikap toleransi terhadap perbedaan pendapat/cara dalam
menyelesaikan masalah

Untuk pertanyaan 1 sampai dengan 6, tulis masing-masing huruf (A/B/C/D) sesuai


dengan pendapatmu !, jika :
• A = Selalu
• B = Sering
• C = Jarang
• D = Tidak pernah

NO JAWABAN PERTANYAAN
1 Saya memiliki motivasi selama proses pembelajaran dan
kesiapan
menjelang Penilaian Harian
2 Saya menguasai materi yang akan diujikan dalam penilaian
harian nanti
3 Saya bekerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok
4 Saya menunjukkan sikap disiplin dalam menyelesaikan tugas
individu maupun kelompok
5 Saya menunjukkan rasa percaya diri dalam mengemukakan
gagasan,
bertanya, atau menyajikan hasil diskusi
6 Menunjukkan sikap toleransi terhadap perbedaan
pendapat/cara dalam menyelesaikan masalah

10
Pedoman Penskoran:
Skor 4, jika A = Selalu Skor 2, jika C = Jarang
Skor 3, jika B = Sering Skor 1, jika D = Tidak pernah
Jumlah perolehan
Sekor Perolehan =
24

11
3. Penilaian Pengetahuan

Indikator Pencapaian Tujuan Pembelajaran

Format Kisi – kisi

o Siswa mampu (memberi contoh C2 ) tentang kearifan teradisi lokal yang ada di
Indonesia saat ini.
o Siswa mampu menelaah ( C4 ) Realitas kondisi kearifan Tradisi lokal yang ada di
Indonesia saat ini.
o Siswa Mampuh menilai ( C5 ) Realitas kondisi kearifan Tradisi lokal yang ada di
Indonesia saat ini.
o Siswa Mampuh mengevaluasi ( C5 ) Realitas kondisi kearifan Tradisi lokal yang
ada di Indonesia saat ini.
o Siswa mampuh memberi Argumentasi ( C5 ) berkaitan dengan kearifan Tradisi
lokal yang ideal untuk di peraktikan dalam kehidupan sehari-hari.
o Siswa mampuh ( menciptakan C6) media dalam bentuk poster atau video berupa
kampanye pentingnya melestarikan kearifan Tradisi lokal dalam masarakat Kab.
Sukabumi.

4. Penilaian Keterampilan

Siswa mampuh (menunjukan P5) hasil karya siswa dalam bentuk poster atau video
berupa kampanye pentingnya melestarikan kearifan Tradisi lokal dalam masarakat
Kab. Sukabumi.

INDIKATOR
INDIKATOR NO LEVEL TINGKAT
PENCAPAIAN
SOAL SOAL KOGNITIF KESUKARAN
TUJUAN
PEMBELAJARAN
(memberi contoh Siswa mampu 1 (C2) LOT
C2 ) tentang (memberi
kearifan teradisi contoh C2 )
lokal yang ada di tentang
Indonesia saat ini. kearifan
teradisi lokal
yang ada di

12
INDIKATOR
INDIKATOR NO LEVEL TINGKAT
PENCAPAIAN
SOAL SOAL KOGNITIF KESUKARAN
TUJUAN
PEMBELAJARAN
Indonesia saat
ini.

menelaah ( C4 ) Siswa mampu 2 ( C4 ) HOT


Realitas kondisi
menelaah ( C4
kearifan Tradisi
lokal yang ada di ) Realitas
Indonesia saat ini.
kondisi kearifan
Tradisi lokal
yang ada di
Indonesia saat
ini.

Menilai ( C5 ) Siswa Mampuh 3 ( C5 ) HOT


Realitas kondisi menilai ( C5 )
kearifan Tradisi Realitas
lokal yang ada di kondisi kearifan
Indonesia saat ini. Tradisi lokal
yang ada di
Indonesia saat
ini.

mengevaluasi ( Siswa Mampuh 4 ( C5 ) HOT


C5 ) Realitas mengevaluasi
kondisi kearifan ( C5 ) Realitas
Tradisi lokal yang kondisi kearifan
ada di Indonesia Tradisi lokal
saat ini. yang ada di
Indonesia saat
ini.

Argumentasi ( C5 Siswa mampuh 5 ( C5 ) HOT


) berkaitan dengan memberi
kearifan Tradisi Argumentasi (
lokal yang ideal C5 ) berkaitan

13
INDIKATOR
INDIKATOR NO LEVEL TINGKAT
PENCAPAIAN
SOAL SOAL KOGNITIF KESUKARAN
TUJUAN
PEMBELAJARAN
untuk di peraktikan dengan
dalam kehidupan kearifan Tradisi
sehari-hari. lokal yang ideal
untuk di
peraktikan
dalam
kehidupan
sehari-hari.

( menciptakan Siswa mampuh Penugasan C6 HOT


C6) media dalam ( menciptakan
bentuk poster atau C6) media
video berupa dalam bentuk
kampanye poster atau
pentingnya video berupa
melestarikan kampanye
kearifan Tradisi pentingnya
lokal dalam melestarikan
masarakat Kab. kearifan Tradisi
Sukabumi. lokal dalam
masarakat
Kab.
Sukabumi.

(menunjukan P5) Siswa mampuh Penugasan P5 HOT


hasil karya siswa (menunjukan
dalam bentuk P5) hasil karya
poster atau video siswa dalam
berupa kampanye bentuk poster
pentingnya atau video
melestarikan berupa
kearifan Tradisi kampanye
lokal dalam pentingnya

14
INDIKATOR
INDIKATOR NO LEVEL TINGKAT
PENCAPAIAN
SOAL SOAL KOGNITIF KESUKARAN
TUJUAN
PEMBELAJARAN
masarakat Kab. melestarikan
Sukabumi. kearifan Tradisi
lokal dalam
masarakat
Kab.
Sukabumi.

A. Tes Tertulis Esai

1. Berikan beberapa contoh kearifan teradisi lokal yang ada di Indonesia saat ini.
2. Apa tantangan yang dihadapi oleh generasi muda dalam upayanya
melestarikan tradisi lokal ?.
3. Menurut penilaian kalian, di era globalisasi saat ini .sejauh mana upaya
generasi muda dalam melestarikan kearifan tradisi lokal Indonesia.
4. Menurut kalian, masuknya berbagai kebudayaan asing ke Indonesia, apakah
menjadi sebab lunturnya kecintaan generasi muda terhadap kebudayaan
nusantara? Berikan penjelasan!
5. Sebagai jati diri bangsa Indonesia, bagaimana caranya agar Pancasila bisa
menjadi pegangan untuk berkolaborasi dengan tradisi atau budaya dari bangsa
lain?
B. Penugasan dalam bentuk keterampilan

Penilaian Keterampilan yang dilakukan dalam bentuk penugasan secara berkelompok,


siswa diminta untuk menciptakan sebuah karya baik itu dalam bentuk karya
tulisan/sastra, poster, video, podcast dan media lainnya, kemudian bisa menunjukan
kepada public sebagai upaya bentuk promosi dari kearifan tradisi lokal yang ada di
Nusantara, khususnya di Kab. Sukabumi.

15
Lembar Penilaian Ketrampilan Diskusi Kelompok dan hasil karya siswa

No Nama Aspek yang di nialai Jumlah Nilai


Kelompok Kerjasama Kolaboratif Bernalar Hasil
kritis Karya
1
2
3
4
5

Pedoman penskoran:
Skor 4 = sangat baik
Skor 3 = baik
Skor 2 = cukup
Skor 1 = kurang

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


Rumus Penilaian: = 𝑥 100
16

16

Anda mungkin juga menyukai