TUJUAN PEMBELAJARAN
A. Fase : B
B. Elemen : Bhinneka Tunggal Ika
C. Capaian Pembelajaran :
Peserta didik mampu menjelaskan identitas diri, keluarga, dan teman-
temannya sesuai budaya, minat, dan perilakunya; mengenali dan menyebutkan
identitas diri (fisik dan non-fisik) orang di lingkungan sekitarnya; menghargai
perbedaan karakteristik baik fisik (contoh : warna kulit, jenis rambut, dll)
maupun non fisik (contoh : miskin, kaya, dll) orang di lingkungan sekitar;
menghargai kebinekaan suku bangsa, sosial budaya, dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika; mengidentifikasi dan menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku
bangsa, sosial budaya di lingkungan sekitar; memahami lingkungan sekitar
(RT/RW/desa/kelurahan, dan kecamatan) sebagai bagian tidak terpisahkan dari
wilayah NKRI; dan menampilkan sikap kerja sama dalam berbagai bentuk
keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan
kesatuan.
D. Keterampilan proses:
1. Mengamati
Peserta didik mengamati contoh keragaman di lingkungan sekolah dan sekitarnya.
2. Mempertanyakan dan memprediksi
Peserta didik dan guru terlibat dalam tanya jawab tentang keragaman budaya di
sekolah dan lingkungan sekitarnya.
3. Melakukan penyelidikan
Peserta didik dibimbing guru dalam melakukan proses penyelidikan keragaman
budaya di sekolah dan lingkungan sekitarnya untuk bekerjasama.
4. Menganalisis data
Peserta didik menuliskan hasil penyelidikannya pada lembar LKPD.
5. Merefleksi
Peserta didik dan guru terlibat dalam proses tanya jawab untuk memberikan
penguatan tentang hasil penyelidikan.
6. Mengkomunikasikan hasil
Peserta didik secara berkelompok membacakan hasil penyelidikan pada LKPD di
depan kelas.
E. Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi keberagaman dalam kehidupan sehari –
hari di lingkungan kelas.
2. Peserta didik dapat menguraikan jenis-jenis kerjasama dalam kehidupan sehari-
hari dari berbagai tempat di Indonesia.
3. Peserta didik dapat menguraikan manfaat kerja sama dalam keberagaman pada
kehidupan sehari – hari di lingkungan kelas.
F. Indikator Pencapaian Tujuan pembelajaran:
1. Setelah mengamati gambar, peserta didik dapat mengidentifikasi keberagaman
dalam kehidupan sehari – hari di lingkungan kelas dengan tepat. (C1)
2. Setelah membaca beberapa artikel, peserta didik dapat menguraikan jenis-jenis
kerjasama dalam kehidupan sehari-hari dari berbagai tempat di Indonesia dengan
tepat. (C4)
3. Melalui kegiatan diskusi, Peserta didik dapat menguraikan manfaat kerja sama
dalam keberagaman dengan bernalar kritis. (C4)
4. Melalui kegiatan berdiskusi, peserta didik dapat mendesain peta konsep manfaat
kerja sama dalam keberagaman dengan kreatif. (P5)
5. Setelah melakukan diskusi kelompok, peserta didik mampu mempresentasikan
hasil kreatifitasnya di depan kelas dengan percaya diri. (P2)
G. Konsep Utama:
Menghargai keragaman budaya pada suatu lingkungan melalui kerja sama dalam
keberagaman baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
KOMPETENSI AWAL
Peserta didik dapat menghargai keberagaman melalui sikap mencintai sesama dengan
menerapkan kerja sama di lingkungan sekolah tanpa memandang keberagaman baik fisik
maupun nonfisik.
PROFIL PELAJAR PANCASILA
1. Bernalar kritis (Menganalisis keragaman di sekolah untuk mengatasi permasalahan)
2. Kreativitas (Menyelesaikan permasalahan bersama kelompok berbentuk produk
sesuai dengan kreativitas masing-masing)
3. Gotong royong (Berdiskusi dengan kelompok dalam menganalisis permasalahan)
SARANA DAN PRASARANA
1. Media Visual dan audiovisual (Video/foto keragaman disekolah dan lingkungan serta
kerjasama dalam keberagaman)
2. Media powerpoint interaktif.
3. LCD
4. LKPD
5. Speaker
TARGET PESERTA DIDIK
Peserta didik regular kelas 4A sebanyak 28 Peserta Didik
MODEL PEMBELAJARAN
Moda pembelajaran : Tatap Muka
Model pembelajaran : Discovery Learning
Metode : Ceramah, Pengamatan, tanya jawab, diskusi, presentasi
Pendekatan : Scientific
PEMAHAMAN BERMAKNA
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi arti penting kerja sama dalam kehidupan sehari –
hari.
2. Peserta didik dapat menguraikan manfaat kerja sama di lingkungan sekolah dan
masyarakat.
PERTANYAAN PEMANTIK
1. Bagaimana cara menumbuhkan sikap saling menghargai terhadap perbedaan?
2. Bagaimana sikap yang baik dalam menghargai kebudayaan dari daerah lain?
3. Bagaimana cara menumbuhkan sikap hormat terhadap tradisi dan budaya masyarakat
Indonesia?
4. Mengapa kita wajib saling menghargai kepada teman yang berbeda budaya?
ASSESMEN
1. Assesmen diagnostic
Peserta didik mengisi angket terkait gaya belajar.
2. Assesmen formatif
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan lembar evaluasi formatif.
URUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal (10 menit)
1. Sebelum masuk kelas, peserta didik dikondisikan untuk berbaris di depan kelas yang
dipimpin salah satu siswa untuk melakukan kerapian seragam kemudian masuk kelas
dengan salim terlebih dahulu kepada guru. (Integritas)
2. Peserta didik mengucapkan salam dan berdoa yang dipimpin oleh seorang siswa
sebelum belajar. (Religius)
3. Peserta didik menyanyikan lagu “Dari Sabang Sampai Merauke” bersama-sama dan
memberikan penguatan pentingnya menanamkan semangat kebangsaan.
(Nasionalisme & motivasi)
4. Guru melakukan presensi.
5. Peserta didik mendengarkan guru tentang tujuan pembelajaran, langkah pembelajaran
dan penilaian serta mempersiapkan media ajar terkait materi yang akan dipelajari.
Kegiatan Inti (50 menit)
Tahap 1. Stimulus
1. Guru membagi peserta didik menjadi 5-6 kelompok berdasarkan gaya belajarnya
(Asesmen diagnostik sudah dilakukan diawal semester). (Diferensiasi proses)
2. Peserta didik berkumpul dengan kelompok dan menata bangku menjadi formasi
kelompok (Diferensiasi lingkungan belajar)
3. Guru membagikan LKPD kepada masing-masing kelompok
4. Peserta didik mengamati gambar “Kebergaman di Kelas”
5. Peserta didik melakukan tanya jawab dengan guru mengenai gambar yang ditampilkan
“Dari gambar yang ditampilkan, apa yang dapat kalian lihat? Apa saja keragaman
yang kalian temukan dari tokoh yang ada pada gambar tersebut?”
Tahap 2. Identifikasi Masalah
6. Peserta didik menyimak video ilustrasi “Berkeliling Nusantara Mengenal Budaya
Gotong Royong” ditampilkan di proyektor.
https://www.youtube.com/watch?v=4yMO4lyNCVM (Saintifik, mengamati,
TPACK)
7. Peserta didik melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai video yang ditayangkan
(Apa isi dari video tersebut? Apa saja macam-macam budaya gotong royong di
Indonesia?)
8. Peserta didik secara berkelompok diminta untuk mencermati artikel yang disediakan
oleh guru.
9. Peserta didik diberikan permasalahan mengenai, “Apa isi dari artikel yang kalian
pelajari? Apa perbedaan yang muncul pada isi artikel tersebut? Mengapa hal tersebut
bisa terjadi? Apa saja manfaat melakukan gotong royong dari masing-masing daerah
tersebut? (Communication, Critical thinking).
Sintak 5. Pembuktian
16. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil karyanya.
17. Anggota kelompok yang lain diminta memberikan tanggapan kepada kelompok yang
melakkukan presentasi. (Critical thinking, Comunication)
18. Guru memberikan penguatan dari presentasi yang dilakukan setiap kelompok.
19. Kegiatan tersebut diulang hingga semua kelompok sudah melakukan presentasi di
depan kelas.
20. Guru melakukan penilaian presentasi pada setiap kelompok.
21. Guru memberikan apresiasi kepada kinerja kelompok.
REFLEKSI
1. Bagaimana perasaan kalian saat mengikuti pembelajaran pada hari ini?
2. Kesulitan apa yang kalian rasakan saat proses pembelajaran?
3. Apa yang kalian sukai pada proses pembelajaran pada hari ini?
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LKPD
Rubrik penilaian
Kisi – kisi soal formatif
Tes formatif
Materi ajar / bahan ajar
Media pembelajaran (media powerpoint dan media Visual, audiovisual, dan
kinestetikl)
PENGAYAAN DAN REMIDIAL
Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah menguasai materi pelajaran untuk
mempersiapkan kemateri selanjutnya, sementara remedial diberikan kepada peserta didik
yangbelum menguasai materi dengan memberikan pendampingan dan tugas mandiri di
rumah dengan bimbingan orang tua dan dipantau guru.
BAHAN BACAAN PENDIDIK
Buku Panduan Guru PPKn Kelas 4
BAHAN BACAAN PESERTA DIDIK
Kita menjadi bagian dari sebuah bangsa yang memiliki aneka ragam suku dan budaya
pasti membuat kebanggaan tersendiri. Di sekolah mungkin saja terdiri atas agama, suku,
dan budaya yang berbeda. Tidak menutup kemungkinan kita mempunyai teman yang
berbeda suku dan daerah. Selain itu, ketika pergi ke daerah lain tentunya akan berjumpa
dengan masyarakat setempat yang pasti berbeda suku dan budaya dengan kita.
Bagaimana menyikapi ketika menghadapi kondisi lingkungan yang beraneka ragam ini?
Tentu saja keanekaragaman ini jangan dijadikan sebagai alat pemecah persatuan dan
kesatuan, melainkan menjadi penguat ikatan persatuan dan kesatuan antarwarga masyarakat
yang satu sama lainnya. Penghargaan terhadap keragaman dan keunikan ini harus tetap
disadari oleh setiap orang agar semakin memperkaya dan melestarikan khasanah budaya
bangsa Indonesia.
Bolehkah merasa bangga terhadap budaya dan suku daerah sendiri? Tetap
diperbolehkan, tetapi tidak berlebih-lebihan. Jangan sampai memandang rendah budaya
daerah lain karena dengan bersikap begitu perpecahan dan perselisihan menjadi hal yang
sulit dihindari. Sebaiknya, tetap menghormati dan menghargai budaya daerah lain agar
bangsa ini menjadi kuat dan maju serta dapat berperan dalam globalisasi.
Sikap toleransi dan lapang dada antaragama dan suku bangsa dapat dilakukan dengan
berbagai cara. Misalnya, mencintai dan menghormati agama dan suku asal tanpa
merendahkan agama dan suku yang lain, bergaul dengan baik dengan teman atau orang
yang berbeda agama dan suku, memberikan penghargaan atau apresiasi atas keindahan
budaya dari suku daerah lainnya, menyaksikan seni dan budaya suatu daerah, dan
sebagainya.
Selain itu, kita juga dapat menerima dan menyadari bahwa kekayaan bangsa berupa
keanekaragaman yang ada dalam negeri sendiri, seperti kesenian daerah; tarian, alat musik,
pakaian, rumah, dan lain sebagainya berusaha kita pelajari. Jika hal ini dilakukan berarti
kita telah menjaga dan melestarikan budaya bangsa. Pada saat menjadi warga pendatang
suatu daerah, sebaiknya dapat menyesuaikan diri dan mempelajari kebudayaan daerah
setempat. Dengan demikian, sikap menghargai, menghormati, dan menerima
keanekaragaman budaya akan tercipta dan pada akhirnya menjaga kerukunan antarwarga
sekitar.
Keberagaman Tradisi Gotong royong di Indonesia
Marakka’ bola, tradisi ini adalah yang paling unik, merupakan tradisi gotong royong
memindahkan rumah pada Masyarakat Bugis Barru, Sulawesi Selatan. Tradisi gotong
royong di tengah masyarakat Desa Lalabata, Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten
Barru tersebut ini masih kerap dilakukan dan diturunkan kepada generasi selanjutnya
hingga sekarang.
Tradisi marakka’ bola yang dikenal juga sebagai tradisi mappalette. Warga yang
hendak memindahkan rumahnya akan dibantu oleh warga sekitar dengan sukarela.
Bobot rumah yang dipindahkan tentu saja tidak ringan, bisa puluhan ton. Jarak rumah
yang dipindahkan ke lokasi baru juga biasanya tidak dekat.
Kegiatan gotong royong memindahkan rumah yang begitu besar ini kerap dinilai tidak
masuk akal sehat karena para warga benar-benar hanya menggunakan tenaga manusia.
Namun, semangat gotong royong membuktikan bahwa hal yang mustahil dapat
dilakukan.
Tujuannya agar rumah yang baru saja dipindahkan terhindar dari bencana dan
malapetaka.
Di akhir acara akan ada acara makan bersama sebagai bentuk ikatan silaturahmi yang
erat antara warga. Usai mengangkat rumah warga menyantap makanan yang disediakan
pemilik rumah. Hal ini juga dianggap sebagai imbalan dan ucapan terima kasih kepada
seluruh warga yang rela meluangkan waktu untuk membantu memindahkan rumah.
Ternyata tradisi gotong royong dari berbagai daerah di Indonesia ini juga punya
keunikannya sendiri, ya. Tradisi gotong royong ini tentunya bukan untuk menyusahkan
orang lain, namun dengan adanya tradisi ini membuat ikatan warga setempat menjadi
sangat erat, menumbuhkan rasa peduli, dan rasa tolong-menolong antar satu sama lain.
Ada pula tradisi Sinoman yang dapat dikatakan sebagai perwujudan dari gotong royong
yang di kalangan masyarakat Jawa. Tradisi ini biasanya identik dengan acara
pernikahan, namun kerap dijumpai juga pada penyelenggaraan acara lain dalam tradisi
masyarakat Jawa.
Tradisi Sinoman biasanya terdiri dari ibu-ibu yang membantu di dapur dan para
pemuda desa yang membantu hal lain seperti pendirian tenda atau menata kursi dan
meja untuk para tamu. Namun, ketika tamu-tamu pernikahan berdatangan maka para
Sinoman khususnya akan bertindak layaknya pramusaji.
Marsiadapari adalah gotong royong yang dilakukan beberapa orang secara serentak
(rimpa atau rumpa) di ladang masing-masing secara bergiliran, agar pekerjaan yang
berat dipikul bersama hingga meringankan beban kumpulan.
Sebutan gotong royong marsiadapari ini berasal dari bahasa Batak khususnya dilakukan
oleh Suku Karo. Marsiadapari berasal dari kata mar-sialap-ari yang berarti, ''Kita
berikan dulu tenaga dan bantuan kita kepada orang lain baru kemudian kita minta dia
membantu kita''. sebutan ini memang memiliki makna yang sangat dalam. Suku Karo
memegang teguh nilai, ''Tanam dulu baru petik kemudian''.
“Dokdok rap manuhuk, neang rap manea (berat sama dipikul, ringan sama dijingjing),”
begitulah salah satu prinsip marsiadapari. Pelaksanaan marsiadapari ini pun tidak hanya
saat bertani (mangula) di ladang (hauma), tetapi juga pada semua bidang kegiatan
orang Batak. Seperti mendirikan rumah (pajongjong jabu), hari duka cita karena
meninggal dunia, pesta, dan lain sebagainya.
Mengetahui,
Kepala SDN Bakalan Krajan 1 Malang
Supriyadi, Spd.
NIP. 19670818998071
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
A. Stimulus
B. Identifikasi Masalah
C. Pengumpulan Data
Bacalah artikel yang disediakan oleh guru, lalu analisislah dengan teman
kelompokmu mengenai keragaman budaya gotong royong di berbagai daerah di
Indonesia serta apa saja manfaat dari kegiatan tersebut!
E. Pembuktian
Apabila kalian sudah selesai mengerjakan pertanyaan pada LKPD ini, kalian dapat
mempresentasikannya di depan kelas.
F. Kesimpulan
Apa yang dapat kalian simpulkan dari materi yang telah dipelajari? Tuliskan pada
kolom di bawah ini.
GridKids.id - Kids, apa saja tradisi gotong royong dari berbagai daerah di Indonesia?
Gotong royong enggak hanya ditemukan di provinsi Jawa Tengah atau di Pulau Jawa saja,
lo. Melainkan juga di berbagai daerah di Indonesia dan sesuai dengan kebudayaan
setempat.
Gotong royong adalah perilaku atau wujud kebersamaan warga
masyarakat untuk saling menolong atau membantu.
Tujuan gotong royong adalah mempererat tali persaudaraan dan juga
membuat pekerjaan terasa lebih ringan.
Sikap gotong royong tercermin dalam Pancasila sila ketiga yang berbunyi
'Persatuan Indonesia'.
Pada artikel sebelumnya, kita telah mempelajari tentang istilah atau nama lain gotong
royong. Kali ini GridKids akan membahas tentang tradisi gotong royong dari berbagai
daerah di Indonesia, ya. Yuk, simak informasi di bawah ini untuk mengetahui tradisi
gotong royong dari berbagai daerah di Indonesia, Kids!
3. Marsialapari di Mandailing
Marsialapari merupakan tradisi gotong royong yang sering dilaksanakan pada saat
memasuki masa menanam dan memanen padi. Tradisi ini biasanya dilakukan oleh antar
saudara, kerabat, teman, maupun tetangga, Diketahui tradisi marsialapari menunjukkan
adanya nilai kasih sayang dan persatuan dalam budaya masyarakat setempat.
5. Ngayah di Bali
Tradsi ngayah dari Bali termasuk kegiatan yang mencerminkan gotong royong, Kids.
Tradisi ini merupakan pekerjaan sukarela untuk kebaikan bersama.
Ngayah enggak hanya dilakukan untuk mempererat tali persaudaraan melainkan juga
termasuk menjalankan perintah agama. Tradisi ngayah mengandung unsur kegiatan
berbagi, bersosialisasi, dan tolong menolong dengan sesama, ya. Oleh karena itu, tradisi
ini bisa dilakukan setiap hari seperti menjalin keakraban dengan tetangga.
Itulah informasi tentang tradisi gotong royong di Indonesia serta daerah asalnya, ya.
Lampiran 4
A. PENILAIAN SIKAP
Pedoman Penskoran
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟
Nilai = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 100 =
Kemampuan Kemampuan
bertanya dan menghargai Kejelasan Penguasaan Total
NIlai
Kel. Nama menjawab pendapat orang informasi Materi Skor
pertanyaan lain
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
Pedoman Penskoran
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟
Nilai = 𝑥 100 =
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Rubrik Penilaian Diskusi Kelompok dan presentasi
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Aspek
4 3 2 1
Kemampuan bertanya Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik kurang Peserta didik tidak
dan menjawab bertanya dan menjawab bertanya dan menjawab mampu bertanya dan mampu bertanya dan
pertanyaan pertanyaan dengan pertanyaan dengan menjawab pertanyaan menjawab pertanyaan
sangat baik. baik. dengan baik. dengan baik.
Kemampuan Peserta didik mampu Peserta didik kurang Peserta didik perlu Peserta didik tidak
menghargai pendapat menghargai pendapat mampu menghargai bimbingan guru dalam mampu menghargai
orang lain. orang lain dengan baik. pendapat orang lain menghargai pendapat pendapat orang lain
dengan baik. orang lain. dengan baik.
Kejelasan informasi Informasi Memenuhi dua Memenuhi satu Seluruh kriteria tidak
disampaikan secara ketentuan penyampaian ketentuan penyampaian memenuhi
jelas, lengkap, dan presentasi yang baik. presentasi yang baik..
relevan dengan materi
yang didiskusikan
Penguasaan Materi Peserta didik menguasai Peserta didik menguasai Peserta didik kurang Peserta didik tidak
materi dengan sangat materi dengan baik. menguasai materi menguasai materi dengan
baik. dengan baik. baik.
2) Rubrik Penilaian Peta Konsep Kerja Sama dalam Keberagaman
4 3 2 1
1
Menulis daftar riwayat hidup Total Skor Nilai
No. Nama
4 3 2 1
2
3
4
dst
A B
Dari 2 gambar di atas, apakah kedua gambar tersebut menunjukkan kerja sama
dalam keberagaman? Jelaskan!
3. Keluarga Pak Fadil hidup bertetangga dengan keluarga Pak Hadi. Keduanya
sering bekerja sama dalam menjaga kebersihan lingkungan dan keamanan.
Dengan kerja sama kedua keluarga tersebut hidup damai dan tenteram. Apa
manfaat kerja sama sesuai cerita tersebut?
4. Berdasarkan hal yang telah kalian pelajari, kerja sama dapat dilakukan baik di lingkungan
sekolah, rumah, dan masyarakat meskipun terdapat banyak sekali keberagaman baik suku,
RAS, budaya, dan adat istiadat. analisislah kerja sama apa saja yang dapat kalian lakukan
di kelas kalian beserta manfaatnya !
5. Perhatikan permasalahan berikut!
Budi merupakan anak yang tidak pandai dalam pelajaran PPKn karena sering
bermain daripada belajar di rumah. Budi sering mendapatkan nilai yang buruk
ketika ada ujian PPKn. Teman-teman Budi sering meremehkan Budi pada saat
berdiskusi atau kerja kelompok. Jika kalian kamu menjadi teman Budi, Apa yang
kamu lakukan agar Budi dapat bekerja sama dengan baik ketika berdiskusi?
c. Kunci Jawaban
1. Kerja sama adalah usaha yang dilakukan beberapa orang untuk mencapai
tujuan bersama. Kerja sama dalam keberagaman berfungsi untuk mencapai
tujuan menjaga keberagaman yang ada di Indonesia.
2. Ada, gambar A menunjukkan kerja sama di lingkungan rumah dan gambar B
menunjukkan kerja sama di lingkungan sekolah.
3. a) keluarga pak Hadi menjadi rukun dan tenteram, b) terjalin silaturahmi yang
baik dalam keluarga, c) Pekerjaan menjadi ringan dan lebih cepat selesai.
4. Sesuai dengan jawaban peserta didik.
5. Tetap mengajak Budi berdiskusi dengan menasehatinya agar lebih giat belajar
dan mengurangi bermain ketika di rumah
b. Pengayaan
Jika peserta didik sudah bisa memahami konsep keberagaman di sekolah dengan baik
maka guru dapat memberikan penugasan membaca buku lain yang berkaitan dengan materi
atau memberikan tugas untuk membuat beberapa masalah yang kemungkinan dapat
ditimbulkan dari keberagaman di kelas dan peserta didik ditugaskan untuk mencari
alternatif solusi dari masalah tersebut.
No Masalah Alternatif pemecahan masalah
1.
No Masalah Alternatif pemecahan masalah
2.