Anda di halaman 1dari 38

MODUL AJAR PPKn

INFORMASI UMUM PERANGKAT AJAR

Instansi : SDN Bakalan Krajan 1 Malang


Tahun : 2023
Jenjang Sekolah : SD
Kelas : IV
Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila
Unit : 3. Membangun Jati Diri Dalam Kebhinekaan
Alokasi Waktu : 2 JP (2 x 35 menit)

TUJUAN PEMBELAJARAN
A. Fase : B
B. Elemen : Bhinneka Tunggal Ika
C. Capaian Pembelajaran :
Peserta didik mampu menjelaskan identitas diri, keluarga, dan teman-
temannya sesuai budaya, minat, dan perilakunya; mengenali dan menyebutkan
identitas diri (fisik dan non-fisik) orang di lingkungan sekitarnya; menghargai
perbedaan karakteristik baik fisik (contoh : warna kulit, jenis rambut, dll)
maupun non fisik (contoh : miskin, kaya, dll) orang di lingkungan sekitar;
menghargai kebinekaan suku bangsa, sosial budaya, dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika; mengidentifikasi dan menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku
bangsa, sosial budaya di lingkungan sekitar; memahami lingkungan sekitar
(RT/RW/desa/kelurahan, dan kecamatan) sebagai bagian tidak terpisahkan dari
wilayah NKRI; dan menampilkan sikap kerja sama dalam berbagai bentuk
keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan
kesatuan.
D. Keterampilan proses:
1. Mengamati
Peserta didik mengamati contoh keragaman di lingkungan sekolah dan sekitarnya.
2. Mempertanyakan dan memprediksi
Peserta didik dan guru terlibat dalam tanya jawab tentang keragaman budaya di
sekolah dan lingkungan sekitarnya.
3. Melakukan penyelidikan
Peserta didik dibimbing guru dalam melakukan proses penyelidikan keragaman
budaya di sekolah dan lingkungan sekitarnya untuk bekerjasama.
4. Menganalisis data
Peserta didik menuliskan hasil penyelidikannya pada lembar LKPD.
5. Merefleksi
Peserta didik dan guru terlibat dalam proses tanya jawab untuk memberikan
penguatan tentang hasil penyelidikan.
6. Mengkomunikasikan hasil
Peserta didik secara berkelompok membacakan hasil penyelidikan pada LKPD di
depan kelas.
E. Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi keberagaman dalam kehidupan sehari –
hari di lingkungan kelas.
2. Peserta didik dapat menguraikan jenis-jenis kerjasama dalam kehidupan sehari-
hari dari berbagai tempat di Indonesia.
3. Peserta didik dapat menguraikan manfaat kerja sama dalam keberagaman pada
kehidupan sehari – hari di lingkungan kelas.
F. Indikator Pencapaian Tujuan pembelajaran:
1. Setelah mengamati gambar, peserta didik dapat mengidentifikasi keberagaman
dalam kehidupan sehari – hari di lingkungan kelas dengan tepat. (C1)
2. Setelah membaca beberapa artikel, peserta didik dapat menguraikan jenis-jenis
kerjasama dalam kehidupan sehari-hari dari berbagai tempat di Indonesia dengan
tepat. (C4)
3. Melalui kegiatan diskusi, Peserta didik dapat menguraikan manfaat kerja sama
dalam keberagaman dengan bernalar kritis. (C4)
4. Melalui kegiatan berdiskusi, peserta didik dapat mendesain peta konsep manfaat
kerja sama dalam keberagaman dengan kreatif. (P5)
5. Setelah melakukan diskusi kelompok, peserta didik mampu mempresentasikan
hasil kreatifitasnya di depan kelas dengan percaya diri. (P2)
G. Konsep Utama:
Menghargai keragaman budaya pada suatu lingkungan melalui kerja sama dalam
keberagaman baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
KOMPETENSI AWAL
Peserta didik dapat menghargai keberagaman melalui sikap mencintai sesama dengan
menerapkan kerja sama di lingkungan sekolah tanpa memandang keberagaman baik fisik
maupun nonfisik.
PROFIL PELAJAR PANCASILA
1. Bernalar kritis (Menganalisis keragaman di sekolah untuk mengatasi permasalahan)
2. Kreativitas (Menyelesaikan permasalahan bersama kelompok berbentuk produk
sesuai dengan kreativitas masing-masing)
3. Gotong royong (Berdiskusi dengan kelompok dalam menganalisis permasalahan)
SARANA DAN PRASARANA
1. Media Visual dan audiovisual (Video/foto keragaman disekolah dan lingkungan serta
kerjasama dalam keberagaman)
2. Media powerpoint interaktif.
3. LCD
4. LKPD
5. Speaker
TARGET PESERTA DIDIK
Peserta didik regular kelas 4A sebanyak 28 Peserta Didik
MODEL PEMBELAJARAN
Moda pembelajaran : Tatap Muka
Model pembelajaran : Discovery Learning
Metode : Ceramah, Pengamatan, tanya jawab, diskusi, presentasi
Pendekatan : Scientific
PEMAHAMAN BERMAKNA
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi arti penting kerja sama dalam kehidupan sehari –
hari.
2. Peserta didik dapat menguraikan manfaat kerja sama di lingkungan sekolah dan
masyarakat.
PERTANYAAN PEMANTIK
1. Bagaimana cara menumbuhkan sikap saling menghargai terhadap perbedaan?
2. Bagaimana sikap yang baik dalam menghargai kebudayaan dari daerah lain?
3. Bagaimana cara menumbuhkan sikap hormat terhadap tradisi dan budaya masyarakat
Indonesia?
4. Mengapa kita wajib saling menghargai kepada teman yang berbeda budaya?
ASSESMEN
1. Assesmen diagnostic
Peserta didik mengisi angket terkait gaya belajar.
2. Assesmen formatif
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan lembar evaluasi formatif.
URUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal (10 menit)
1. Sebelum masuk kelas, peserta didik dikondisikan untuk berbaris di depan kelas yang
dipimpin salah satu siswa untuk melakukan kerapian seragam kemudian masuk kelas
dengan salim terlebih dahulu kepada guru. (Integritas)
2. Peserta didik mengucapkan salam dan berdoa yang dipimpin oleh seorang siswa
sebelum belajar. (Religius)
3. Peserta didik menyanyikan lagu “Dari Sabang Sampai Merauke” bersama-sama dan
memberikan penguatan pentingnya menanamkan semangat kebangsaan.
(Nasionalisme & motivasi)
4. Guru melakukan presensi.
5. Peserta didik mendengarkan guru tentang tujuan pembelajaran, langkah pembelajaran
dan penilaian serta mempersiapkan media ajar terkait materi yang akan dipelajari.
Kegiatan Inti (50 menit)
Tahap 1. Stimulus
1. Guru membagi peserta didik menjadi 5-6 kelompok berdasarkan gaya belajarnya
(Asesmen diagnostik sudah dilakukan diawal semester). (Diferensiasi proses)
2. Peserta didik berkumpul dengan kelompok dan menata bangku menjadi formasi
kelompok (Diferensiasi lingkungan belajar)
3. Guru membagikan LKPD kepada masing-masing kelompok
4. Peserta didik mengamati gambar “Kebergaman di Kelas”
5. Peserta didik melakukan tanya jawab dengan guru mengenai gambar yang ditampilkan
“Dari gambar yang ditampilkan, apa yang dapat kalian lihat? Apa saja keragaman
yang kalian temukan dari tokoh yang ada pada gambar tersebut?”
Tahap 2. Identifikasi Masalah
6. Peserta didik menyimak video ilustrasi “Berkeliling Nusantara Mengenal Budaya
Gotong Royong” ditampilkan di proyektor.
https://www.youtube.com/watch?v=4yMO4lyNCVM (Saintifik, mengamati,
TPACK)
7. Peserta didik melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai video yang ditayangkan
(Apa isi dari video tersebut? Apa saja macam-macam budaya gotong royong di
Indonesia?)
8. Peserta didik secara berkelompok diminta untuk mencermati artikel yang disediakan
oleh guru.
9. Peserta didik diberikan permasalahan mengenai, “Apa isi dari artikel yang kalian
pelajari? Apa perbedaan yang muncul pada isi artikel tersebut? Mengapa hal tersebut
bisa terjadi? Apa saja manfaat melakukan gotong royong dari masing-masing daerah
tersebut? (Communication, Critical thinking).

Sintak 3. Pengumpulan Data


10. Peserta didik menganalisis artikel mengenai keragaman tradisi gotong royong di
Indonesia dan mencatatnya dalam LKPD. (Critical thinking, Colaborative)
11. Guru melakukan pengamatan keaktifan peserta didik dalam berdiskusi dengan
kelompoknya.

Sintak 4. Pengolahan Data


12. Masing-masing kelompok berdiskusi dan menuangkan jawaban pada LKPD. (Critical
thinking, Colaborative,) (Diferensiasi proses)
13. Peserta didik membuat peta konsep mengenai materi yang telah dipelajari pada LKPD
. (Critical thinking, Colaborative,)
14. Guru memberikan bimbingan kepada setiap kelompok mengisi LKPD.
15. Guru mengamati keaktifan peserta didik dalam melakukan diskusi kelompok (rubrik
penilaian terlampir diamati oleh guru kemudian dinilai).

Sintak 5. Pembuktian
16. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil karyanya.
17. Anggota kelompok yang lain diminta memberikan tanggapan kepada kelompok yang
melakkukan presentasi. (Critical thinking, Comunication)
18. Guru memberikan penguatan dari presentasi yang dilakukan setiap kelompok.
19. Kegiatan tersebut diulang hingga semua kelompok sudah melakukan presentasi di
depan kelas.
20. Guru melakukan penilaian presentasi pada setiap kelompok.
21. Guru memberikan apresiasi kepada kinerja kelompok.

Tahap 6. Menarik Kesimpulan


22. Peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan.
23. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik jika ada hal yang ingin
ditanyakan untuk kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. (Menanya)
Kegiatan Akhir (10 menit)
1. Peserta didik bersama guru meyimpulkan materi yang telah dipelajari pada hari
tersebut.
2. Peserta didik mengerjakan evaluasi formatif dari guru.
3. Guru melakukan refleksi tentang pembelajaran hari ini.
4. Guru memberikan tindak lanjut pembelajaran tentang aktivitas pada pertemuan
selanjutnya.
5. Guru memberikan motivasi dan pesan moral agar selalu bersyukur dengan keadaan
yang beragam ini dan mau bekerjasama dengan siapa pun dalan hal kebaikan.
6. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan doa dan salam yang dipimpin oleh salah satu
siswa. (Religius)

REFLEKSI
1. Bagaimana perasaan kalian saat mengikuti pembelajaran pada hari ini?
2. Kesulitan apa yang kalian rasakan saat proses pembelajaran?
3. Apa yang kalian sukai pada proses pembelajaran pada hari ini?
LAMPIRAN-LAMPIRAN
 LKPD
 Rubrik penilaian
 Kisi – kisi soal formatif
 Tes formatif
 Materi ajar / bahan ajar
 Media pembelajaran (media powerpoint dan media Visual, audiovisual, dan
kinestetikl)
PENGAYAAN DAN REMIDIAL
Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah menguasai materi pelajaran untuk
mempersiapkan kemateri selanjutnya, sementara remedial diberikan kepada peserta didik
yangbelum menguasai materi dengan memberikan pendampingan dan tugas mandiri di
rumah dengan bimbingan orang tua dan dipantau guru.
BAHAN BACAAN PENDIDIK
Buku Panduan Guru PPKn Kelas 4
BAHAN BACAAN PESERTA DIDIK

Menghargai Keberagaman Lingkungan Sekitar

Kita menjadi bagian dari sebuah bangsa yang memiliki aneka ragam suku dan budaya
pasti membuat kebanggaan tersendiri. Di sekolah mungkin saja terdiri atas agama, suku,
dan budaya yang berbeda. Tidak menutup kemungkinan kita mempunyai teman yang
berbeda suku dan daerah. Selain itu, ketika pergi ke daerah lain tentunya akan berjumpa
dengan masyarakat setempat yang pasti berbeda suku dan budaya dengan kita.
Bagaimana menyikapi ketika menghadapi kondisi lingkungan yang beraneka ragam ini?
Tentu saja keanekaragaman ini jangan dijadikan sebagai alat pemecah persatuan dan
kesatuan, melainkan menjadi penguat ikatan persatuan dan kesatuan antarwarga masyarakat
yang satu sama lainnya. Penghargaan terhadap keragaman dan keunikan ini harus tetap
disadari oleh setiap orang agar semakin memperkaya dan melestarikan khasanah budaya
bangsa Indonesia.
Bolehkah merasa bangga terhadap budaya dan suku daerah sendiri? Tetap
diperbolehkan, tetapi tidak berlebih-lebihan. Jangan sampai memandang rendah budaya
daerah lain karena dengan bersikap begitu perpecahan dan perselisihan menjadi hal yang
sulit dihindari. Sebaiknya, tetap menghormati dan menghargai budaya daerah lain agar
bangsa ini menjadi kuat dan maju serta dapat berperan dalam globalisasi.
Sikap toleransi dan lapang dada antaragama dan suku bangsa dapat dilakukan dengan
berbagai cara. Misalnya, mencintai dan menghormati agama dan suku asal tanpa
merendahkan agama dan suku yang lain, bergaul dengan baik dengan teman atau orang
yang berbeda agama dan suku, memberikan penghargaan atau apresiasi atas keindahan
budaya dari suku daerah lainnya, menyaksikan seni dan budaya suatu daerah, dan
sebagainya.
Selain itu, kita juga dapat menerima dan menyadari bahwa kekayaan bangsa berupa
keanekaragaman yang ada dalam negeri sendiri, seperti kesenian daerah; tarian, alat musik,
pakaian, rumah, dan lain sebagainya berusaha kita pelajari. Jika hal ini dilakukan berarti
kita telah menjaga dan melestarikan budaya bangsa. Pada saat menjadi warga pendatang
suatu daerah, sebaiknya dapat menyesuaikan diri dan mempelajari kebudayaan daerah
setempat. Dengan demikian, sikap menghargai, menghormati, dan menerima
keanekaragaman budaya akan tercipta dan pada akhirnya menjaga kerukunan antarwarga
sekitar.
Keberagaman Tradisi Gotong royong di Indonesia

Tradisi Marakka' Bola dari Sulawesi Selatan

Marakka’ bola, tradisi ini adalah yang paling unik, merupakan tradisi gotong royong
memindahkan rumah pada Masyarakat Bugis Barru, Sulawesi Selatan. Tradisi gotong
royong di tengah masyarakat Desa Lalabata, Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten
Barru tersebut ini masih kerap dilakukan dan diturunkan kepada generasi selanjutnya
hingga sekarang.

Tradisi marakka’ bola yang dikenal juga sebagai tradisi mappalette. Warga yang
hendak memindahkan rumahnya akan dibantu oleh warga sekitar dengan sukarela.
Bobot rumah yang dipindahkan tentu saja tidak ringan, bisa puluhan ton. Jarak rumah
yang dipindahkan ke lokasi baru juga biasanya tidak dekat.

Kegiatan gotong royong memindahkan rumah yang begitu besar ini kerap dinilai tidak
masuk akal sehat karena para warga benar-benar hanya menggunakan tenaga manusia.
Namun, semangat gotong royong membuktikan bahwa hal yang mustahil dapat
dilakukan.

Untuk memudahkan proses mengangkat rumah awalnya, bambu-bambu diikat di


masing-masing tiang rumah. Ini nantinya berfungsi sebagai alat bantu mengangkat
rumah. Bambu tersebut dipanggul bersama-sama untuk mempermudah pengangkatan
rumah menuju lokasi yang baru.
Tradisi marakka' bola akan menciptakan suasana yang riuh dan ramai. Pasalnya,
ratusan orang akan ikut mengangkat rumah. Setiap ada pengumuman di masjid tentang
seseorang yang akan memindahkan rumahnya, secara spontan masyarakat akan datang
beramai-ramai. Setelah rumah selesai dipindahkan atau di tempat baru, kegiatan
dilanjutkan dengan acara syukuran atau yang dikenal masyarakat Bugis dengan acara
Baca Barazanji.

Tujuannya agar rumah yang baru saja dipindahkan terhindar dari bencana dan
malapetaka.
Di akhir acara akan ada acara makan bersama sebagai bentuk ikatan silaturahmi yang
erat antara warga. Usai mengangkat rumah warga menyantap makanan yang disediakan
pemilik rumah. Hal ini juga dianggap sebagai imbalan dan ucapan terima kasih kepada
seluruh warga yang rela meluangkan waktu untuk membantu memindahkan rumah.

Ternyata tradisi gotong royong dari berbagai daerah di Indonesia ini juga punya
keunikannya sendiri, ya. Tradisi gotong royong ini tentunya bukan untuk menyusahkan
orang lain, namun dengan adanya tradisi ini membuat ikatan warga setempat menjadi
sangat erat, menumbuhkan rasa peduli, dan rasa tolong-menolong antar satu sama lain.

Tradisi Sinoman di Jawa

Ada pula tradisi Sinoman yang dapat dikatakan sebagai perwujudan dari gotong royong
yang di kalangan masyarakat Jawa. Tradisi ini biasanya identik dengan acara
pernikahan, namun kerap dijumpai juga pada penyelenggaraan acara lain dalam tradisi
masyarakat Jawa.

Tradisi Sinoman biasanya terdiri dari ibu-ibu yang membantu di dapur dan para
pemuda desa yang membantu hal lain seperti pendirian tenda atau menata kursi dan
meja untuk para tamu. Namun, ketika tamu-tamu pernikahan berdatangan maka para
Sinoman khususnya akan bertindak layaknya pramusaji.

Marsiadapari dari Suku Karo, Sumatera Utara

Marsiadapari adalah gotong royong yang dilakukan beberapa orang secara serentak
(rimpa atau rumpa) di ladang masing-masing secara bergiliran, agar pekerjaan yang
berat dipikul bersama hingga meringankan beban kumpulan.

Sebutan gotong royong marsiadapari ini berasal dari bahasa Batak khususnya dilakukan
oleh Suku Karo. Marsiadapari berasal dari kata mar-sialap-ari yang berarti, ''Kita
berikan dulu tenaga dan bantuan kita kepada orang lain baru kemudian kita minta dia
membantu kita''. sebutan ini memang memiliki makna yang sangat dalam. Suku Karo
memegang teguh nilai, ''Tanam dulu baru petik kemudian''.

“Dokdok rap manuhuk, neang rap manea (berat sama dipikul, ringan sama dijingjing),”
begitulah salah satu prinsip marsiadapari. Pelaksanaan marsiadapari ini pun tidak hanya
saat bertani (mangula) di ladang (hauma), tetapi juga pada semua bidang kegiatan
orang Batak. Seperti mendirikan rumah (pajongjong jabu), hari duka cita karena
meninggal dunia, pesta, dan lain sebagainya.

Menariknya, budaya marsiadapari juga tidak mengenal kelas ekonomi masyarakat.


Miskin atau kaya (na mora manang na pogos), kuat atau lemah (na gumugo manang na
gale) semua saling memberi hati untuk dapat meringankan beban anggota
kumpulannya. “Sisolisoli do uhum, siadapari do gogo,” begitulah hukum dasar
marsiadapari. Artinya, kau beri maka kau akan diberi. Hal ini berlaku untuk sikap,
tenaga, dan juga materi.
GLOSARIUM
 Keragaman :
Perbedaan dalam lingkungan masyarakat.
 Budaya :
Tradisi; Adat-Istiadat; Etik; Kebiasaan;.
 Bhinneka tunggal ika :
berbeda-beda tetap satu kesatuan.
 Pembelajaran
Proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar.
 Pengayaan
Adalah kegiatan yang diberikan kepada peserta didik kelompok cepat agar mereka dapat
mengembangkan potensinya secara optimal dengan memanfaatkan sisa waktu yang
dimilikinya.
 Penilaian
Proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil
belajar peserta didik.
 Peserta didik
Anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses
pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
 Refleksi
Aktifitas pikir dan rasa dalam rangka menilasi situasi diri atau situasi lingkungan untuk
menumbuhkan kesadaran yang lebih baik dalam mengaktualisasikan diri.
 Kerja sama
kegiatan yang dilakukan sekelompok orang secara bersama-sama dengan tujuan
tertentu. Kegiatan ini dilakukan untuk meringankan beban pekerjaan, menumbuhkan
rasa persatuan, dan mencapai tujuan bersama.
DAFTAR PUSTAKA
Lubis,Yusnawan.dkk. (2021). Buku Panduan Guru dan Siswa Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan Kelas 4.Pusat Kurikulum dan Perbukuan.
https://youtu.be/h5OANI1LaX4 (lagu Dari Sabang Sampai Merauke)
https://www.youtube.com/watch?v=4yMO4lyNCVM (Video ilustrasi)
Malang, 12 April 2023
Guru Pamong Mahasiswa PPL

Yanna Purwitaningsih, M.Pd. Moh. Arif Alfan Hadi, S.Pd.


NIP. 198501132009032004 NPM. 226101140534

Mengetahui,
Kepala SDN Bakalan Krajan 1 Malang

Supriyadi, Spd.
NIP. 19670818998071
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Nama Anggota Kelompok:


1............................................
2............................................
3............................................
4............................................
5............................................
6............................................

A. Stimulus

Coba perhatikan gambar “Keberagaman di Kelas” yang disajikan gurumu


pada layar proyektor! Dari gambar yang ditampilkan, apa yang dapat kalian
lihat? Apa saja keragaman yang kalian temukan dari tokoh yang ada pada
gambar tersebut?

B. Identifikasi Masalah

Perhatikan video “Berkeliling Nusantara Mengenal Budaya


Gotong Royong” yang ditampilkan guru!
Apa isi dari video tersebut? Apa saja macam-macam budaya gotong royong di
Indonesia?

C. Pengumpulan Data

Bacalah artikel yang disediakan oleh guru, lalu analisislah dengan teman
kelompokmu mengenai keragaman budaya gotong royong di berbagai daerah di
Indonesia serta apa saja manfaat dari kegiatan tersebut!

Catatlah pada kolom berikut.


D. Pengolahan Data
Setelah mengetahui arti keberagaman, kebergaman budaya gotong royong di
Indonesia, serta manfaat dari kegitan gotong royong tersebut, sekarang buatlah
peta konsep dari pengetahuan yang kalian dapatkan tersebut pada kolom di
bawah ini.

E. Pembuktian

Apabila kalian sudah selesai mengerjakan pertanyaan pada LKPD ini, kalian dapat
mempresentasikannya di depan kelas.

F. Kesimpulan

Apa yang dapat kalian simpulkan dari materi yang telah dipelajari? Tuliskan pada
kolom di bawah ini.

Kumpulkan LKPD ini di akhir pembelajaran ya!


ARTIKEL

5 Tradisi Gotong Royong di Indonesia serta Daerah Asalnya

GridKids.id - Kids, apa saja tradisi gotong royong dari berbagai daerah di Indonesia?
Gotong royong enggak hanya ditemukan di provinsi Jawa Tengah atau di Pulau Jawa saja,
lo. Melainkan juga di berbagai daerah di Indonesia dan sesuai dengan kebudayaan
setempat.
Gotong royong adalah perilaku atau wujud kebersamaan warga
masyarakat untuk saling menolong atau membantu.
Tujuan gotong royong adalah mempererat tali persaudaraan dan juga
membuat pekerjaan terasa lebih ringan.
Sikap gotong royong tercermin dalam Pancasila sila ketiga yang berbunyi
'Persatuan Indonesia'.
Pada artikel sebelumnya, kita telah mempelajari tentang istilah atau nama lain gotong
royong. Kali ini GridKids akan membahas tentang tradisi gotong royong dari berbagai
daerah di Indonesia, ya. Yuk, simak informasi di bawah ini untuk mengetahui tradisi
gotong royong dari berbagai daerah di Indonesia, Kids!

Tradisi Gotong Royong dari Berbagai Daerah di Indonesia


1. Sinoman di Jawa
Tradisi gotong royong di masyarakat Jawa disebut dengan sinoman.
Nah, tradisi ini biasanya identik dengan acara pernikahan. Namun, juga sering dilakukan
di acara lain dalam tradisi masyarakat Jawa. Tak hanya itu, ibu-ibu juga membantu
memasak dan bapak-bapak mendirikan tenda di acara pernikahan atau lainnya.
Para sinoman akan bertindak layaknya pramusaji saat ada tamu-tamu yang berdatangan.

2. Nganggung di Kabupaten Bangka


Nganggung merupakan kegiatan yang mencerminkan nilai-nilai kebersamaan dan tolong
menolong dalam suatu desa. Nganggung dilakukan dengan membawa dulang berisi
makanan ke masjid saat menyambut hari besar keagamaan dan kedatangan tamu besar.
Diketahui tradisi ini sangat mengedepankan gotong royong dan memiliki unsur
kebersamaan di dalamnya yaitu enggak membedakan satu etnis dengan etnis lainnya.

3. Marsialapari di Mandailing
Marsialapari merupakan tradisi gotong royong yang sering dilaksanakan pada saat
memasuki masa menanam dan memanen padi. Tradisi ini biasanya dilakukan oleh antar
saudara, kerabat, teman, maupun tetangga, Diketahui tradisi marsialapari menunjukkan
adanya nilai kasih sayang dan persatuan dalam budaya masyarakat setempat.

4. Rambu Solo’ di Toraja


Apakah kamu pernah mendengar tradisi rambu solo', Kids? Rambu solo' adalah tradisi
upacara pemakanan yang berasal dari Toraja. Dalam tradisi ini ada pertunjukan kesenian
yang disajikan untuk memeriahkan sekaligus memberikan penghormatan terakhir untuk
orang yang sudah meninggal. Tradisi rambu solo' mencerminkan kehidupan masyarakat
Toraja yang bergotong royong, tolong menolong, dan bersifat kekeluargaan.

5. Ngayah di Bali
Tradsi ngayah dari Bali termasuk kegiatan yang mencerminkan gotong royong, Kids.
Tradisi ini merupakan pekerjaan sukarela untuk kebaikan bersama.
Ngayah enggak hanya dilakukan untuk mempererat tali persaudaraan melainkan juga
termasuk menjalankan perintah agama. Tradisi ngayah mengandung unsur kegiatan
berbagi, bersosialisasi, dan tolong menolong dengan sesama, ya. Oleh karena itu, tradisi
ini bisa dilakukan setiap hari seperti menjalin keakraban dengan tetangga.
Itulah informasi tentang tradisi gotong royong di Indonesia serta daerah asalnya, ya.
Lampiran 4
A. PENILAIAN SIKAP

Total Skor NIlai


Kreativitas
Bernalar Gotong
No. Nama
kritis royong
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

Pedoman Penskoran
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟
Nilai = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 100 =

Rubrik Penilaian Sikap

Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan


Aspek
4 3 2 1
Kreativitas Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik Peserta didik tidak
menyelesaikan menyelesaikan permasalahan memmerlukan bantuan menunjukkan
permasalahan dengan dengan memunculkan atau dorongan dari guru kemampuan untuk
memunculkan gagasan atau gagasan atau ide baru untuk untuk mampu menyelesaikan
ide baru untuk menciptakan menciptakan sebuah produk menyelesaikan permasalahan dengan
sebuah produk dengan dengan baik permasalahan dengan memunculkan gagasan
sangat baik. memunculkan gagasan atau ide baru untuk
atau ide baru untuk menciptakan sebuah
menciptakan sebuah produk.
produk.
Bernalar kritis Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik memerlukan Peserta didik tidak tidak
memecahkan masalah, memecahkan masalah, dorongan dan bantuan dari menunjukkan kemampuan
mengidentifikasi dan mengidentifikasi dan guru dalam memecahkan memecahkan masalah,
mengolah informasi, serta mengolah informasi, serta masalah, mengidentifikasi mengidentifikasi dan
menyampaikan ide yang menyampaikan ide yang dan mengolah informasi, mengolah informasi, serta
dimiliki secara sistematis dimiliki secara sistematis serta menyampaikan ide menyampaikan ide yang
dengan sangat baik. dengan baik. yang dimiliki secara dimiliki secara sistematis.
sistematis.
Gotong royong Peserta didik sangat mampu Peserta didik mampu Peserta didik mulai Peserta didik tidak mampu
bekerjasama dalam bekerjasama dalam kelompok mampu bekerjasama bekerjasama dalam
kelompok dan membantu dan membantu teman ketika dalam kelompok dan kelompok dan membantu
teman ketika mengalami mengalami kesulitan. membantu teman ketika teman ketika mengalami
kesulitan. mengalami kesulitan. kesulitan.
B. PENILAIAN PSIKOMOTORIK
1) Penilaian Diskusi Kelompok dan presentasi

Kemampuan Kemampuan
bertanya dan menghargai Kejelasan Penguasaan Total
NIlai
Kel. Nama menjawab pendapat orang informasi Materi Skor
pertanyaan lain
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

Pedoman Penskoran
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟
Nilai = 𝑥 100 =
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Rubrik Penilaian Diskusi Kelompok dan presentasi
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Aspek
4 3 2 1
Kemampuan bertanya Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik kurang Peserta didik tidak
dan menjawab bertanya dan menjawab bertanya dan menjawab mampu bertanya dan mampu bertanya dan
pertanyaan pertanyaan dengan pertanyaan dengan menjawab pertanyaan menjawab pertanyaan
sangat baik. baik. dengan baik. dengan baik.
Kemampuan Peserta didik mampu Peserta didik kurang Peserta didik perlu Peserta didik tidak
menghargai pendapat menghargai pendapat mampu menghargai bimbingan guru dalam mampu menghargai
orang lain. orang lain dengan baik. pendapat orang lain menghargai pendapat pendapat orang lain
dengan baik. orang lain. dengan baik.
Kejelasan informasi Informasi Memenuhi dua Memenuhi satu Seluruh kriteria tidak
disampaikan secara ketentuan penyampaian ketentuan penyampaian memenuhi
jelas, lengkap, dan presentasi yang baik. presentasi yang baik..
relevan dengan materi
yang didiskusikan
Penguasaan Materi Peserta didik menguasai Peserta didik menguasai Peserta didik kurang Peserta didik tidak
materi dengan sangat materi dengan baik. menguasai materi menguasai materi dengan
baik. dengan baik. baik.
2) Rubrik Penilaian Peta Konsep Kerja Sama dalam Keberagaman

Baik Sekali Baik Cukup Perlu Bimbingan


Kriteria
4 3 2 1

Peserta didik membuat peta konsep


dengan:
1. Menyebutkan 1 manfaat kerja sama. Jika tidak ada
2. Menyebutkan 2 manfaat kerja sama. Memenuhi 3 aspek Memenuhi 2 aspek Memenuhi 1 aspek aspek yang
3. Menyebutkan 3 manfaat kerja sama. terpenuhi.

Lembar Penilaian Keterampilan

Menulis daftar riwayat hidup Total Skor Nilai


No. Nama

4 3 2 1
1
Menulis daftar riwayat hidup Total Skor Nilai
No. Nama

4 3 2 1
2
3
4
dst

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟


𝑁𝐼𝐿𝐴𝐼 = 𝑥 100
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
C. PENILAIAN KOGNITIF
a. Kisi-kisi soal
Dimensi
Teknik Bentuk Nomor
No Tujuan Pembelajaran Indikator Soal Proses Skor
Penilaian Instrumen soal
Kognitif
1. Peserta didik dapat menganalisis Tes tertulis Soal uraian Disajikan sebuah soal, C2 1 20
arti penting kerja sama dalam peserta diidk dapat
keberagaman dalam kehidupan menjelaskan arti kerja sama
sehari – hari dalam keberagaman
2. Peserta didik dapat menganalisis Tes tertulis Soal uraian Ditampilkan 2 buah gambar, C3 2 20
arti penting kerja sama dalam peserta didik dapat
keberagaman dalam kehidupan menentukan kegiatan yang
sehari – hari melibatkan kerja sama dalam
keberagaman.
3. Peserta didik dapat menguraikan Tes tertulis Soal uraian Disajikan sebuah cerita, C4 3 20
manfaat kerja sama dalam peserta didik dapat
keberagaman dalam kehidupan menganalisis manfaat kerja
sehari – hari sama dalam keberagaman
dalam cerita.
4. Peserta didik dapat menguraikan Tes tertulis Soal uraian Disajikan sebuat soal, peserta didik C4 4 20
manfaat kerja sama dalam dapat menganalisis kerja sama dalam
keberagaman dalam kehidupan keberagaman yang ada di kelas.
sehari – hari
5. Peserta didik dapat menganalisis Tes tertulis Soal uraian Disajikan sebuah maslah, C5 5 20
arti penting kerja sama dalam peserta didik dapat mengenai
keberagaman dalam kehidupan mengenai cara menyelesaikan
sehari – hari maslah keragaman di sekolah.
Skor
Nama :
Kelas :
Soal Evaluasi
1. Kerja sama penting untuk diterapkan di berbagai lingkungan, baik dalam
keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa maupun negara. Tidak hanya membuat
sebuah pekerjaan jadi cepat selesai, kerja sama bisa memperkukuh persatuan dan
kesatuan bangsa. Apa arti penting kerja sama dalam keberagaman
menurut kalian?
2. Perhatikan Gambar berikut!

A B
Dari 2 gambar di atas, apakah kedua gambar tersebut menunjukkan kerja sama
dalam keberagaman? Jelaskan!
3. Keluarga Pak Fadil hidup bertetangga dengan keluarga Pak Hadi. Keduanya
sering bekerja sama dalam menjaga kebersihan lingkungan dan keamanan.
Dengan kerja sama kedua keluarga tersebut hidup damai dan tenteram. Apa
manfaat kerja sama sesuai cerita tersebut?
4. Berdasarkan hal yang telah kalian pelajari, kerja sama dapat dilakukan baik di lingkungan
sekolah, rumah, dan masyarakat meskipun terdapat banyak sekali keberagaman baik suku,
RAS, budaya, dan adat istiadat. analisislah kerja sama apa saja yang dapat kalian lakukan
di kelas kalian beserta manfaatnya !
5. Perhatikan permasalahan berikut!

Budi merupakan anak yang tidak pandai dalam pelajaran PPKn karena sering
bermain daripada belajar di rumah. Budi sering mendapatkan nilai yang buruk
ketika ada ujian PPKn. Teman-teman Budi sering meremehkan Budi pada saat
berdiskusi atau kerja kelompok. Jika kalian kamu menjadi teman Budi, Apa yang
kamu lakukan agar Budi dapat bekerja sama dengan baik ketika berdiskusi?

c. Kunci Jawaban

1. Kerja sama adalah usaha yang dilakukan beberapa orang untuk mencapai
tujuan bersama. Kerja sama dalam keberagaman berfungsi untuk mencapai
tujuan menjaga keberagaman yang ada di Indonesia.
2. Ada, gambar A menunjukkan kerja sama di lingkungan rumah dan gambar B
menunjukkan kerja sama di lingkungan sekolah.
3. a) keluarga pak Hadi menjadi rukun dan tenteram, b) terjalin silaturahmi yang
baik dalam keluarga, c) Pekerjaan menjadi ringan dan lebih cepat selesai.
4. Sesuai dengan jawaban peserta didik.
5. Tetap mengajak Budi berdiskusi dengan menasehatinya agar lebih giat belajar
dan mengurangi bermain ketika di rumah

D. REMIDI DAN PENGAYAAN


a. Remidi
 . Jika peserta didik belum bisa memahami konsep keberagaman di sekolah dengan baik
maka guru dapat memberikan bimbingan, kemudian guru dapat menugaskan peserta didik
untuk mengerjakan kembali soal evaluasi pada point yang salah.

b. Pengayaan
 Jika peserta didik sudah bisa memahami konsep keberagaman di sekolah dengan baik
maka guru dapat memberikan penugasan membaca buku lain yang berkaitan dengan materi
atau memberikan tugas untuk membuat beberapa masalah yang kemungkinan dapat
ditimbulkan dari keberagaman di kelas dan peserta didik ditugaskan untuk mencari
alternatif solusi dari masalah tersebut.
No Masalah Alternatif pemecahan masalah
1.
No Masalah Alternatif pemecahan masalah

2.

Anda mungkin juga menyukai