Pengaruh burnup bahan bakar dan pembentukan produk fisi utamanya muncul di
tampang lintang termal, sehingga mempengaruhi nilai ηT dan f
νΣFf
k= ϵpPNL
+ ζ ( V ) ΣM
VM
ΣFa a
F
Karena deplesi bahan bakar dan pembentukan produk fisi berubah terhadap
waktu, maka kritikalitas juga mengalami perubahan
νΣFf(t)
k(t) = ϵpPNL
+ ζ ( V ) ΣM
VM
ΣFa(t) + ΣFP
γ (t) a
F
2
fi
Reaktivitas lebih (excess reactivity)
k(t) 1
⇢ex (t) = ⇡ k(t) 1
k(t)
k(t) harus lebih besar dari 1 sampai akhir operasi reaktor (EOL).
Sejumlah besar reaktivitas lebih harus disediakan di saat awal (BOL) agar reaktor
dapat dioperasikan cukup lama sebelum dilakukan pengisian ulang bahan bakar.
3
Konsumsi bahan fisil dan fertil tidak seragam di reaktor
4
PEMBENTUKAN DAN PELURUHAN PRODUK FISI
Setiap peristiwa fisi menghasilkan dua inti atom yang massanya tidak sama persis
dengan setengah dari massa inti yang mengalami pembelahan, akan tetapi
terdistribusi dengan puncak sekitar 100 dan 140 amu.
5
Persamaan produksi-destruksi untuk spesies produk fisi j
dnj X
i!j i!j j j
= j ⌃f + + ni ( + a )nj
dt i
dengan
6
Jika produksi spesies tersebut dari peluruhan maupun tangkapan spesies yang
lain jauh lebih kecil dibandingkan dengan produksi langsung dari reaksi fisi, maka
dnj j j
= j ⌃f ( + a )nj
dt
sehingga
⇣ ⌘
j ⌃f ( j
+ j
)t
n(t) = j
1 e a
j + a
7
DEPLESI BAHAN BAKAR
U-235 (0,72% sebagai uranium alam) adalah satu-satunya isotop alami yang
dapat dibelah oleh neutron termal.
Tiga bahan fisil yang lain diperoleh dari rantai transmutasi-peluruhan. Isotop yang
dapat dikonversi menjadi isotop fisil melalui transmutasi neutron dan peluruhan
disebut isotop fertil.
U-233 adalah produk rantai transmutasi-peluruhan yang diawali oleh isotop fertil
Th-232.
8
Densitas daya reaktor :
000
P = Q f ⌃f
Pada reaktor berbahan bakar uranium, U-238 akan menangkap neutron dan
melalui runtutan peluruhan akan menghasilkan Pu-239 yang fisil.
P 000 = Qf ( 25 25
f N (t) + 49 49
f N (t))
9
antai Transmutasi-Peluruhan Bahan Bakar II
Ø° Ø°
U238 (n, ∞)U239 °°°°°°! Np239 °°°°°! Pu239
23 menit 23 hari
239
Pu + n °! fisi
240 241
°! Pu (n, ∞)Pu
Pu241 + n °! fisi
°! Pu242
Ø° Ø°
Th232 (n, ∞)Th233 °°°°°°°! Pa233 °°°°°! U233
28,3 menit 27 hari
10
11
Konsentrasi berbagai isotop bahan bakar pada reaktor dinyatakan sebagai satu
an Deplesi - Transmutasi
set persamaan - Peluruhan
produksi-destruksi II terkait.
yang saling
13
Analisis Reaktor Nuklir Burnup dan Konversi 3 Desember 2015 9 / 34
14
2.36
15
KONSENTRASI NUKLIDA DAPAT BELAH
Isotop uranium :
d 25
N (t) = N 25 (t) 25
a (t)
dt
d 28
N (t) = N 28 (t) 28
a (t)
dt
Isotop plutonium :
Diasumsikan plutonium dihasilkan seketika dari tangkapan U-238 dan hilang
hanya karena serapan neutron, baik itu karena fisi maupun tangkapan untuk
menghasilkan Pu-240.
d 49 28
N (t) = (t)N 28 (t) 49
a (t)N 49 (t)
dt
16
Penyelesaian ketiga persamaan diferensial untuk nuklida dapat belah :
N 28 (t) ⇡ N 28 (0)
Sehingga persamaan untuk plutonium menjadi
d 49 28
N (t) = (t)N 28 (0) 49
a (t)N 49 (t)
dt
dengan solusi
28
N 49 (t) = 49
N 28
(0) 1 exp( 49
a (t))
a 17
Jika U-238 tidak dianggap konstan, maka persamaan untuk plutonium menjadi
d 49
N (t) = σγ28ϕ(t)N 28(t) − σa49ϕ(t)N 49(t)
dt
dengan solusi
σγ28
N 49(t) = [ a Φ(t))]
28 28 49
N (0) exp(−σγ Φ(t)) − exp(−σ
σa49 − σγ 28
18
4
2
235U
1.0 ucts
rod
p 239Pu
6 on
i
ss
4 236U
Fi
2 240Pu
Atomic percent in fuel
10–1 241Pu
6
242Pu
4
10–2
6
4
10–3
0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 × 1021
Fluence, Neutrons/cm2
19
20
EX.
Perkirakan berapa massa U-235 dan U-238 yang tersisa dan Pu-239 yang
terbentuk jika reaktor tersebut dioperasikan dengan fluks neutron rata-rata
sebesar 1014 n/cm2.s selama satu tahun.
21
Dengan mempertimbangkan deplesi U-235 dan pembentukan plutonium, maka
22
URANIUM ALAM URANIUM/PLUTONIUM DIPERKAYA
k∞ k∞
≈ -1 pcm per MWd/t (U)
1000-2000 pcm ≈ -0,1 pcm per MWd/t (Pu)
4000 MWd/T
Reaktivitas lebih
(Excess reactivity)
waktu waktu
23
Pembelahan inti bahan bakar menghasilkan pengaruh reaktivitas negatif, yaitu:
1. berkurangnya jumlah inti bahan bakar
2. dihasilkannya produk fisi yang banyak di antaranya mempunyai tampang
lintang tangkapan neutron yang tinggi
Transmutasi satu isotop fertil menjadi isotop non- sil yang lain dapat
memberikan efek reaktivitas positif atau negatif tergantung dari tampang
lintang isotop fisil yang bersangkutan.
Transmutasi isotop fertil menjadi isotop sil akan memberikan efek
reaktivitas positif.
24
fi
fi
fi
Pembentukan Pu-239 di awal masa hidup reaktor berbahan bakar uranium akan
menghasilkan sejumlah besar reaktivitas positif yang mungkin lebih besar
daripada pengaruh reaktivitas negatif dari deplesi U-235 dan pembentukan
produk fisi.
Untuk reaktor termal, η49 < η25, sehingga pembentukan Pu-239 harus
melebihi burnup U-235 agar diperoleh reaktivitas positif.
Untuk reaktor cepat, η49 > η25 untuk energi neutron lebih dari 10 keV dan
mungkin akan ada reaktivitas positif awal jika pengurangan U-235 lebih
besar daripada pembentukan Pu-239.
Akan tetapi konsentrasi Pu-239 akan jenuh pada satu nilai yang ditentukan oleh
kesetimbangan antara laju transmutasi U-238 dan laju deplesi Pu-239, di mana
pada nilai tersebut deplesi U-235 dan pembentukan produk fisi akan
menghasilkan reaktivitas negatif.
25
KETERSEDIAAN NEUTRON
KETERSEDIAAN NEUTRON
Laju transmutasi isotop fertil menjadi fisil tergantung dari banyaknya kelebihan
neutron dari yang diperlukan untuk mempertahankan reaksi fisi berantai. Tanpa
adanya serapan neutron oleh material selain bahan bakar dan tanpa adanya
bocoran, banyaknya kelebihan neutron adalah η−1.
Karakteristik konversi fertil ke fisil ditentukan oleh siklus bahan bakar dan
spektrum energi neutron.
untuk spektrum neutron termal (E < 1 eV), U-233 mempunyai nilai η yang
paling tinggi.
➜ siklus bahan bakar Th232-U233.
untuk spektrum neutron cepat (E > 5×104 eV), Pu-239 dan Pu-241
mempunyai nilai η yang terbesar.
➜ FBR berdasar pada siklus bahan bakar 238U-239Pu dimaksudkan untuk
memanfaatkan kenaikan η49 pada energi tinggi.
26
27
28
CONVERSION RATIO
Rasio bahan fisil yang dihasilkan terhadap bahan fisil yang dikonsumsi.
Z Z X
Nn (r, t) c,n (E) (r, E) dE dV
V
n E
CR(t) = Z Z X
Nm (r, t) a,m (E) (r, E) dE dV
V E m
28
N 28 (0)
CR(t) = 25 25 49 N 49 (t)
a N (t) + a
29
Sistem reaktor Bahan bakar awal Siklus konversi CR
30
CR untuk PWR dan BWR sama karena desain yang serupa.
CR untuk HTGR sedikit tinggi karena nilai η U-233 yang lebih tinggi daripada
U-235.
CR untuk CANDU-PHWR juga sedikit tinggi karena ekonomi neutron yang
lebih baik dikarenakan proses pengisian ulang secara online dan sedikitnya
kebutuhan akan batang penyerap.
BR untuk LMFBR dapat bervariasi tergantung dari spektrum energi neutron.
Untuk mendapatkan nilai η yang tinggi sehingga nilai BR juga tinggi
membutuhkan spektrum neutron yang keras.
Spektrum yang lebih lunak lebih disukai untuk alasan keselamatan, akan
tetapi semakin rendah energi neutron, kemungkinan radiative capture
lebih besar daripada untuk menghasilkan fisi.
31
Contoh :
Z ⌧
Qf Qf
B= (t)⌃f (t) dt = · ⌃f ⌧
⇢F 0 ⇢F
B = burnup
ρf = densitas bahan bakar
Qf = energi fisi rata-rata (200 MeV)
τ = waktu pembakaran bahan bakar
33
Cara praktis
P0 ⇥ CF ⇥ ⌧
B=
MTU
Po = daya reaktor
MTU = massa uranium di tera
CF = capacity factor
Z ⌧
P (t) dt
CF =
0 P0 ⌧
Satuan:
Pelepasan energi fisi dalam megawatt-days dibagi dengan massa total (dalam
satuan 1000 kg atau ton) inti bahan bakar (fisil plus fertil) pada pengisian awal
dinyatakan sebagai megawatt-days per tonne (MWd/T).
54 Nuclear Systems
Coastdown
(optional)
1.0
Fraction of full power
Refueling
period
FIGURE 2.12 Hypothetical nuclear plant-operating power history (the skyline chart).
35
2. Plant Capacity Factor, L : Considerable management attention is paid to
c01a c01b c02 c03 c04 c05 c06 c07 c08 c09 c10 c11
Figure 1:0 SIMULATE-3 calculations of the history of the Ringhals-3 PWR (from cycle 01a to
Operasi 0
cycle 11 aktual
in the20upper 40
figure, and from 60
cycle 12 to 80
cycle 22 in the100
lower 120
figure).
Cumulative burnup since the start of the plant (GWd/tHM)
Relative
Boron power level (ppm)
concentration (%)
100
1000
50 c01a
500 c01a c01b
c01b c02
c02 c03
c03 c04
c04 c05
c05 c06
c06 c07
c07 c08
c08 c09
c09 c10
c10 c11
c11
0
00 20
20 40
40 60
60 80
80 100
100 120
120
Cumulative
Cumulativeburnup
burnupsince
sincethe
thestart
startofofthe
theplant
plant(GWd/tHM)
(GWd/tHM)
Relative control
Core−averaged rod insertion
moderator density (g/cm3)
(%)
5
0.74
c01a
c01a c01b
c01b c02
c02 c03
c03 c04
c04 c05
c05 c06
c06 c07
c07 c08
c08 c09
c09 c10
c10 c11
c11
0.72
0
00 20
20 40
40 60
60 8080 100
100 120
120
Cumulative
Cumulativeburnup
burnupsince
sincethe
thestart
startofofthe
theplant
plant(GWd/tHM)
(GWd/tHM)
Boron concentration
Relative power level (ppm)
(%)
100
1000
50 c01a
500 c01b
c12ac12b c13 c02 c14 c03 c15c04 c05
c16 c06
c17 c07
c18 c08
c19 c09c20 c10 c21 c11c22
00
0 14020 160 40 60
180 80
200 100
220 120
240
Cumulative
Cumulativeburnup
burnupsince
sincethe
thestart
startofofthe
theplant
plant(GWd/tHM)
(GWd/tHM)
3
Core−averaged moderator
Relative control density (g/cm
rod insertion (%) )
0.74
20 c01a c01b
c12ac12b c13 c02 c14 c03 c15c04 c05
c16 c06
c17 c07
c18 c08
c19 c09c20 c10 c21 c11c22
0.72
0
0 14020 16040 60
180 80
200 100
220 120
240
Cumulative
Cumulativeburnup
burnupsince
sincethe
thestart
startofofthe
theplant
plant(GWd/tHM)
(GWd/tHM) 36
Relative
Boron power level (ppm)
concentration (%)
Konsep terkait:
Jika refueling berlangsung selama 4 minggu, nilai maksimum AF untuk siklus satu
tahun adalah sebesar AF = 48 minggu/52 minggu = 0,92
Untuk siklus 18 bulan, AF = 74 minggu/78 minggu = 0,95.
Z ⌧
EF P D = CF (t) dt = CF ⇥ ⌧ (hari)
0
37
Satuan burnup yang lain:
⌃f ⌧ ⌃f ⌧ M rF BM rF
F IM A = = =
NF ⇢NAV Qf NAV
NF 100
F IF A = F IM A = F IM A
Nf isil e0
Sebuah reaktor dengan muatan awal bahan bakar sebesar 100 ribu kg
beroperasi dengan daya 3000 MWt selama 1000 hari.
a. Tentukan burnup yang dicapai dalam GWd/T dan %FIMA, jika capacity
factor pembangkit sebesar 90%.
b. Jika pengkayaan awal bahan bakar sebesar 4%, berapa besarnya
burnup dalam %FIFA
39
Energi termal tahunan
Z 1 tahun
Pel T
Eth = Pth dt = Pth T =
0 ⌘/100
Eth Pel T 1
ṁF = =
B ⌘/100 B
40
EX.
PLTN dengan daya listrik sebesar 1.300 MW dan efisiensi sebesar 33%
beroperasi selama 6500 jam per tahun dengan burnup sebesar 35.000 MWd/t.
Tentukan kebutuhan pengisian ulang bahan bakar per tahun.
41