GEOKRONOLOGI

BAMBANG PRIADI Teknik Geologi - ITB

UMUR GEOLOGI

dinyatakan
secara RELATIF
berdasarkan
keberadaan fossil,

atau

secara ABSOLUT
berdasarkan
perhitungan terhadap
sistem peluruhan
isotop radioaktif
ISOTOP
UNSUR KIMIA
DENGAN NOMOR ATOM (Z) SAMA
TETAPI NOMOR MASA (Z) BERBEDA

 UNSURNYA SAMA, NETRON-NYA BEDA

POTASIUM (K)
39K 40K 41K
19 19 19
93.258% 0.002% 6.740%
No Massa (A) 39 40 41
(A = p + n)
No Atom (Z) 19 39.098
19
K 19
proton 19
19
19 19
elektron 19 19 19
netron 20 21 22
proton ~ netron
 STABIL

ODDO-HARKINS:
Z genap, N genap  STABIL
Z ganjil, N ganjil  TIDAK STABIL
 JENIS PELURUHAN
8Li  8Be + 0e (b)
3 4 -1
Beta (b) emmision

40K
19
0
+ -1e  18 Ar
40
Electron capture (EC)

234U
92  90Th
230 + 4He (a)
2
Alpha (a) emmision
MASS
SPECTROMETER
(MS / ICP-MS)
MASS SPECTROMETER (MS / ICP-MS)
Isotop yang ditembakkan dari Ion-Source akan meluncur dan terpisah
berdasarkan beratnya saat menikung di zona bermagnet, dan akan
terkumpul di collector yang berbeda sesuai beratnya
PEMISAHAN PARTIKEL a, b , g
Waktu Paro (Half Life) adalah waktu yang diperlukan suatu isotop
radioaktif untuk meluruh menjadi setengahnya
Waktu Paro (Half Life) adalah waktu yang diperlukan suatu isotop
radioaktif untuk meluruh menjadi setengahnya
Waktu Paro (Half Life) adalah waktu yang diperlukan suatu isotop
radioaktif untuk meluruh menjadi setengahnya
 Perubahan jumlah isotop (N) tiap
satuan waktu = jumlah isotop semula
dikalikan dgn konstanta peluruhan (l)

dN/dt = - lN
dN/N = - ldt
ln (N/N0) = - l (t-t0)
N/N0 = e –lt

N = N0 e-lt
konstanta peluruhan (l) dinyatakan sebagai jumlah (%)
atom yang meluruh tiap detik
 N = N0 e-lt

bila t = t½  N = ½N0
½N0 = N0 e -l t½

2N0 = N0 el t½
2=e lt½

ln2 = lt½
t½ = ln2 / l
konstanta peluruhan (l) dinyatakan sebagai jumlah (%)
atom yang meluruh tiap detik
 N = N0 e-lt N0 = jumlah atom
saat t = 0

bila N = P dan N0 = (P+D) N = jumlah atom

saat ini

P = (P+D) e-lt P = Parent

= Isotop asal

P/(P+D) = e -lt D = Daughter

= Isotop hasil

(P+D)/P = elt peluruhan

lt D = P (e lt – 1)
1 + D/P = e
ln(1 + D/P) = lt
t = 1/l ln(1 + D/P)
konstanta peluruhan (l) dinyatakan sebagai jumlah (%)
atom yang meluruh tiap detik
 t1/2 = ln2/l

D= P (elt – 1)

t = 1/l ln(1 + D/P)

t = Umur (109 tahun) D = daughter ; P = Parent
t½ = Waktu Paro (half life) l = Konstanta peluruhan
Peluruhan URANIUM & THORIUM

URANIUM (U) 238U, 235U, 234U, 232Th

PLUMBUM (Pb) 208Pb, 207Pb, 206Pb, 204Pb

peluruhan 238U  206Pb

235U  207Pb
232Th  208Pb
Peluruhan URANIUM & THORIUM

238
92 U  Pb 8 he  6b  Q
206
82
4
2


235
92 U 207
82 Pb 7 He  4b  Q
4
2


232
90 Th 208
82 Pb 6 He  4b  Q
4
2


Peluruhan 238U, 235,U, 232Th merupakan PELURUHAN BERANTAI

(CHAINED DECAYS) karena meluruh berurutan membentuk isotop-
isotop antara sebelum menghasilkan produk final 206Pb, 207Pb dan 208Pb
Peluruhan URANIUM & THORIUM
Peluruhan URANIUM & THORIUM
Peluruhan URANIUM & THORIUM
Peluruhan URANIUM & THORIUM
 DECAY OF
238U – 206Pb 235U – 207 U

Kehadiran Radon (gas) dengan waktu-paro panjang, beresiko lolosnya

Radon dari sistem peluruhan 238U-206Pb dan 235U-207Pb, sehingga
penghitungan umur absolut beresiko menghasilkan umur relatif lebih
muda dari seharusnya.
Diagram concordia U – Pb

238U – 206Pb ; 235U – 207U

D = P (elt – 1)
t = 1/l ln(1 + D/P)
Diagram concordia U – Pb

238U – 206Pb 235U – 207U

Diagram concordia U – Pb
Diagram concordia U – Pb
Diagram concordia U – Pb
Diagram concordia U – Pb
LEAD – LEAD (Pb – Pb)

D= P (elt – 1)

t = 1/l ln(1 + D/P)

t = Umur (109 tahun) D = daughter ; P = Parent
l = Konstanta peluruhan
 METODE Pb-Pb (Lead – Lead)
238U  206Pb & 235 U  207Pb
206Pb = 238U (el t – 1)
1

204Pb = 204Pb

207Pb = 235U (el t – 1)

2

204Pb = 204Pb

206Pb = 238U (el t – 1) 1

207Pb = 235U (el t – 1) 2

206Pb, 207Pb = diukur dg ICP-MS ; 235U: 238U ~ 1 : 140

l1, l2 = diketahui  t (umur) = dapat dihitung
DERET PELURUHAN DAN WAKTU-PARO
 DERET PELURUHAN DAN WAKTU-PARO

RADIOACTIVE STABLE
HALF LIFE
PARENT DAUGHTER
Potassium-40 Argon-40 1.25 billion yrs

Rubidium-87 Strontium-87 48.8 billion yrs

Thorium-232 Lead-208 14 billion years

Uranium-235 Lead-207 704 million years

Uranium-238 Lead-206 4.47 billion years

Carbon-14 Nitrogen-14 5730 years
 Average
concentrations
of U, Th and Pb
in igneous,
sedimentary
and
metamorphic
rocks
 Radioaktif
vs kesehatan?
RADIOMETRIC DATING

• WHOLE ROCK (pada batuan

secara keseluruhan)
• SEPARATED MINERALS
(pada mineral yang berbeda)
• on SEDIMENTARY or
on METAMORPHIC ROCKS
 POTASSIUM – ARGON
(Branching Decays)
40K
19 + 0e
-1  40Ar (electron capture)
18
40K
19  40Ca
20 + 0e (b – emmision)
-1

t = 1/l ln(1 + 40Ar/40K)

Peluruhan 40U secara bersamaan menghasilkan 40Ar dan 40Ca sehingga

dikenal sebagai PELURUHAN BERCABANG (BRANCHING DECAYS).
Penentuan umur melalui salah satu sistem (40K-40Ar atau 40K-40Ca) harus
tetap memperhitungkan sistem lainnya, karena prosesnya bersamaan.
 D= P (elt – 1)

t = 1/l ln(1 + D/P)

t = Umur (109 tahun) D = daughter ; P = Parent

l = Konstanta peluruhan
K-Ar
K-Ar
K-Ar
 1600
Real Age
K-Ar 1400

1200 HORNBLENDE

K-Ar Dates (in Ma) 1000

800
BIOTITE

600

FELDSPAR
400

200 ELDORA
ROCKS
0
0 10 100 1000
Distance from the contact in meters
K-Ar
Ar-Ar
Ar-Ar
Ar-Ar
 RUBIDIUM – STRONTIUM

87Rb
37  87Sr
38 + 0e (b – emmision)
-1
Peluruhan 87Rb  87Sr
RUBIDIUM (Rb) 87Rb, 86Rb, 85Rb

STRONTIUM (Sr) 88Sr, 87Sr, 86Sr , 85Sr, 84Sr

Sr = Sr + Sr
diukur non-radiogenic hasil peluruhan Rb

87Sr = 87Sr
i +
87Rb (elt – 1)
86Sr = 86Sr 86Sr

y = b + ax
 87Sr 87Rb 87Sr
i
= (elt – 1) +
86Sr 86Sr 86Sr

y = ax + b
87Sr
y
86Sr

tan a = a = (elt – 1)
a  maka t (umur) dpt ditentukan

87Sr
i
86Sr = b  ditentukan dari mineral tanpa-Rubidium,
87Rb
mis: APATIT atau Ca-PLAGIOKLAS x
86
 87Sr 87Rb + 87Sr
i
= (elt – 1)
86Sr 86Sr 86Sr

y = ax + b
87Sr
y
86Sr

tan a = a = (elt – 1)
a  maka t (umur) dpt ditentukan

87Sr
i
86Sr = b
87Rb
x
86
Peluruhan 147Sm  143Nd

SAMARIUM (Sm) 149Sm, 148Sm, 147Sm, 146Sm

NEODIMIUM (Nd) 145Nd, 144Nd, 143Nd, 142Nd

143Nd = 143Nd i + 147Sm (elt – 1)

144Nd = 144Nd 144Nd

Nilai inkompatibilitas Sm & Nd dlm magma lebih kecil daripada yang lain
(U, Pb, Rb, Sr, K, Ar) sehingga keberadaannya dlm magma lebih banyak

 mempermudah dating pada batuan basaltik

KARBON-14
14C 14N + netron  14C + hidrogen
(kosmis)

Organisme hidup
 siklus CO2 & O2 seimbang dgn atmosfer
 (14C/C)sampel sebanding (14C/C)atmosfer

Organisme mati
 siklus terputus, (14C)sampel meluruh,
 rasio (14C/C)sampel terhadap (14C/C)atmosfer
makin kecil seiring dengan waktu.
Karbon/Arang-kayu pada batuan piroklastika
 mewakili umur letusan gunungapi penghasil
piroklastika tsb
Dgn prinsip keteraturan peluruhan,
umur dihitung :

 Rasio semakin kecil, umur makin tua

 Rasio mendekati 1, umur makin muda

PENGGUNAAN METODE 14C :

 Harus mempunyai komponen

karbon organik

 Waktu-paro pendek (t1/2 = 5730 thn),

sehingga umur yang diukur hanya
sampai maks 20.000-35.000 tahun
 Ketidakstabilan (14C/C)atm
De VRIES Effect
peningkatan aktivitas kosmis
 netron meningkat,
 produk 14C juga meningkat,
 (14C/C)atm juga meningkat.
(14C/C)sampel dibandingkan dgn (14C/C)atm
yang semakin besar,
 Rasio akan semakin kecil,
 Memberikan umur lebih tua dari seharusnya
 Ketidakstabilan (14C/C)atm
SUESS Effect
Pembakaran sumberdaya fossil besar2an
 sdm fossil berumur tua {(14C/C)sampel <<},
 pelepasan {(14C/C)sampel <<} ke atmosfer,
 Rasio (114C/C)atmosfer secara menurun..
(14C/C)sampel dibandingkan dgn (14C/C)atm
yang semakin kecil,
 Rasio akan semakin besar,
 Memberikan umur lebih muda dari sehrsnya
 JEJAK BELAH
(FISSION TRACKS)
238-URANIUM
JEJAK BELAH
(FISSION TRACKS)

pembelahan 238U
yang berat, dan
menghasilkan jejak
goresan
238-URANIUM
= MEMBELAH (FISSION) SECARA
SPONTAN DGN ENERGI BESAR
(± 200 MeV)
= PEMBELAHAN MENGGORES MEDIA
MEMBENTUK JEJAK (± 10 mikron)
238-URANIUM
 SEMAKIN BANYAK GORESAN
(tracks/cm)
= SEMAKIN BANYAK 238URANIUM

= SEMAKIN TUA
JEJAK BELAH
 YANG DIUKUR
= JUMLAH KONSENTRASI JEJAK
= JUMLAH 238URANIUM

pada mineral yang mengandung Uranium :

zirkon, apatit, sfene, muskovit,
epidot, gelas
JEJAK BELAH
= BOMBARDEMENT NEUTRON LAMBAT
PADA MINERAL
= MENYEBABKAN FISI PADA
235URANIUM MEMBENTUK JEJAK

= BERDASARKAN PERBANDINGAN
235U : 238U = 1 : 137,88

 KONSENTRASI 238URANIUM
DPT DITENTUKAN
BOMBARDEMENT NEUTRON LAMBAT
PADA 235URANIUM  MEMBENTUK JEJAK
ETCHING (Mengetsa)
untuk menghilangkan jejak belah
 D= P (elt – 1)

= 238U (elt – 1)

( l f)
F = ( (l a) ) 238U.k. (elt – 1)
F = tracks/cm2 per waktu tertentu ; k =konstanta untuk penghitungan jejak
lf = Konstanta peluruhan/pembelahan ; l = Konstanta peluruhan (sinar-a)
ANNEALING
 PROSES PENGHAPUSAN JEJAK
KARENA PEMANASAN PADA
MINERAL

SETIAP MINERAL PUNYA

KEMAMPUAN MENAHAN
HILANGNYA JEJAK-BELAH
KARENA PEMANASAN
YANG BERBEDA-BEDA
 PALEO-HEATING
(SEJARAH PEMANASAN
BATUAN)
 ANNEALING TEMPERATURE
MINERAL TEMP MINERAL TEMP

• QUARTZ 1050 WHITLOCKITE 584

• DIOPSIDE 885 PIGEONITE 525
• ALBITE 775 OLIVINE 509
• EPIDOTE 715 HYPERSTENE 475
• ZIRCON 700 PHLOGOPITE 450
• GARNET 685 ENSTANTIT 450
• POLLUCITE 670 APATITE 340
• HORNBLENDE 630 CALCITE 320
• MUSCOVITE 680 TEKTITE 500
• SPENE 620 GLASS 300
Annealing vs Waktu
 RINGKASAN BEBERAPA
METODA PENENTUAN UMUR ABSOLUT
 RINGKASAN BEBERAPA
METODA PENENTUAN UMUR ABSOLUT
RADIOMETRIC DATING

• WHOLE ROCK (pada batuan

secara keseluruhan)
• SEPARATED MINERALS
(pada mineral yang berbeda)
• on SEDIMENTARY or
on METAMORPHIC ROCKS
TIME FOR QUIZ