Anda di halaman 1dari 12

Proposal Skripsi

SANKSI PIDANA BAGI PELAKU TINDAK PIDANA PEDOFILIA


TERHADAP ANAK DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA ISLAM DI
INDONESIA

Oleh:
Nama: Farah Muthi’ah Sumitha
Nim : 2110103019

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2023-2034
A. Latar Belakang Masalah
Akhir-Akhir ini maraknya kejahatan asusila terkhusus bagi
anak-anak yang menjadi korban kejahatan asusila. Kejahatan kesusilaan
diartikan sebagai suatu bentuk pelanggaran/kejahatan terhadap nilai
keasusilaan atau norma kesusilaan. Norma kesusilaan merupakan
norma yang membimbing manusia untuk hidup sesuai dengan nilai
kemanusiaannya atau kesempurnaan hidupnya . Setiap kejahatan yang
melanggar hak-hak dasar kehidupan manusia dinilai melanggar norma
kesusilaan. Kejahatan terhadap kesusilaan diartikan lebih sempit yaitu
pelangaran/kejahatan terhadap nilai susila masyarakat, salah satunya
kekerasan seksual yang dilakukan oleh Pedofilia.1
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat selama
tahun 2022 terdapat sebanyak 2.133 kasus yang diantaranya menjadi
korban kejahatan seksual dengan jumlah sebanyak 834 kasus. Dan dari
data tersebut mengindikasikan bahwa anak-anak Indonesia sangat rentan
menjadi korban kejahatan seksual dengan berbagai latar belakang.2
Pelaku kekerasan pada anak ini dapat dibagi menjadi tiga
kondisi: Pertama, orang tua, keluarga, atau Lingkungan sekitar rumah.
Kedua, tenaga kependidikan yaitu guru dan orang-orang yang ada di
lingkungan sekolah seperti cleaning service, tukang kantin, satpam, sopir
antar jemput yang disediakan sekolah. Ketiga, orang yang tidak dikenal.
Dan menurut penelitian Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak RI (KEMENPPA) sebanyak 15.774 kasus terjadi di
dalam Rumah, 2.672 dan 1.686 terjadi di Sekolah. 3 Yang artinya, anak
rentan menjadi korban kekerasan justru di lingkungan rumah dan
sekolah. Lingkungan yang mengenal anak-anak tersebut cukup dekat.

1
Suparman Marzuki dkk, Pelecehan seksual pergumulan antara tradisi Hukum dan Kekuasaan, (Yogyakarta,
Fakultas Hukum UII, 1995) hal.146
2
https://www.kpai.go.id/publikasi/catatan-pengawasan-perlindungan-anak-di-masa-transisi pandemi-
pengasuhan-positif-anak-indonesia-terbebas-dari-kekerasan/amp diakses pada tanggal 2 November 2023
Pukul 14.55 WIB
3
https://kekerasan.kemenpppa.go.id/ringkasan Diakses pada tanggal 21 November 2023 pada pukul 16. 28
WIB

1
Pelaku kekerasan pada anak justru lebih banyak berasal dari kalangan
yang dekat dengan anak.
Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak telah diubah dengan UU Nomor 35 Tahun 2014
tentang Perubahan atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak telah mengatur sanksi pidana bagi pelaku kekerasan
seksual terhadap anak namun penjatuhan pidana tersebut belum
memberikan efek jera dan belum mampu mencegah secara
komprehensif terjadinya kekerasan seksual terhadap anak.

Peraturan hukuman bagi para tindak pelaku Pedofilia sudah diatur


secara khusus di perundang- undangan di Indonesia. Lahirnya
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) No. 1 Tahun
2016 perubahan kedua atas UU Nomor 23 tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak sebagai bentuk kebijakan pemerintah untuk
mengatasi fenomena kekerasan seksual terhadap anak, yang mampu
memberi efek jera terhadap pelaku, dan mencegah terjadinya kekerasan
seksual terhadap anak, Seharusnya pemerintah perlu menambahkan
pidana pokok berupa pidana mati dan pidana seumur hidup, serta
pidana tambahan berupa penyebaran identitas pelaku. Selain itu, perlu
menambahkan ketentuan mengenai tindakan berupa kebiri kimia,
pemasangan alat pendeteksi elektronik, dan rehabilitasi.

Dan dalam hukum Islam Perbuatan Pedofilia/Kekerasan Seksual


pada anak termasuk perbuatan Jarimah. Jarimah ialah Hukum Islam
pada umumnya yang digunakan untuk semua pelanggaran terhadap
perbuatan- perbuatan yang dilarang oleh syara’ baik mengenai jiwa
ataupun lainnya.

Dalam syariat Islam Pedofilia ada yang mengkategorikannya


dalam perbuatan pemerkosaan karena terdapat unsur kesamaan
didalamnya. Dan ancaman hukuman ini adalah hukuman hudud.

2
Dan ada sebagian ulama yang mengatakan bahwa hukum
tersebut apabila pelecehan seksual yang dilakukan oleh pedofilian ini
melibatkan serangan fisik kepada anak, Maka hukumannya adalah
ta’zir yang dapat ditentukan sendiri jenis dan kadarnya oleh hakim.4
Dan Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya pada latar
belakang permasalahan terdapat persamaan dan perbedaan terhadap
hukuman bagi tindak pidana Pedofilia. Untuk itu penulis tertarik
untuk meneliti sanksi bagi pelaku tindak pidana Pedofilia baik dalam
Perspektif Hukum Positif dan Perspektif Hukum Islam, maka dari itu
penulis mengambil Judul: “SANKSI PIDANA BAGI PELAKU
TINDAK PIDANA PEDOFILIA TERHADAP ANAK DALAM
PERSPEKTIF HUKUM PIDANA ISLAM DI INDONESIA.”
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sanksi bagi pelaku tindak pidana pedofilia terhadap anak di
Indonesia?
2. Bagaimana perspektif hukum pidana islam terhadap sanksi pidana bagi
pelaku tindak pidana pedofilia di Indonesia?
C. Tujuan Penelitian
Adapun Tujuan dari penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengetahui bagaimana sanksi bagi pelaku tindak pidana
pedofilia terhadap anak di Indonesia.
2. Untuk mengetahui Bagaimana perspektif hukum pidana islam
terhadap sanksi pidana bagi pelaku tindak pidana pedofilia di Indonesia.

D. Penelitian Terdahulu
NO Penulis/Tahun Judul Pokok
Pembahasan

1. Vicky Khoila Winarto (2016) Kebijakan Membahas mengenai


kriminalisasi pengaturan tindak

4
Asep Saepudin Jahar , Hukum Keluarga, Pidana & Bisnis, ( Jakarta: Kencana Prenadmedia Group, 2013),
hal.185

3
terhadap pidana pedofilia
pelaku tindak menurut Hukum Pidana
pidana Indonesia
pedofilia Dan bagaimana
menurut pengaturan
hukum kebijakan
pidana kriminalisasi
Indonesia terhadap tindak
pidana tersebut
2. Nunuk Sulisrudatin, Analisis Membahas mengenai
S.H,S.IP,M.Si (2016) tindak pidana motif dan modus pelaku
pencabulan kejahatan pedofilia
oleh pelaku Dan bagaimana cara
pedofil pencegahan dan
penanggulangan
kasus pedofilia.
3. Eko Setiawan (2016) Kejahatan Membahas mengenai
seksual tujuan dan ruang
pedofilia lingkup pedofilia
dalam Serta jenis-jenis dan
perspektif penyebab pedofilia
hukum dalam tinjauan hukum
pidana dan islam terhadap tindak
islam Pedofilia

4. Nella Octaviany Siregar Tinjauan yuridis Membahas Mengenai


(2021) tindak pidana pengaturan tindak
pedofilia pidana pedofilia
berdasarkan berdasarkan hukum di
hukum di Indonesia serta
Indonesia efektifitas sanksi tindak

4
pidana pedofilia
terhadap tingkat
kejahatan
5. Prameswara Pencegahan Membahas mengenai
Winriadirahman tindak pidana upaya pencegahan dan
pedofilia sebagai perlindungan oleh
upaya pemerintah dalam
perlindungan menangani tindak
kesehatan anak di pidana pedofilia
Indonesia serta cara melindungi
dan mencegah anak dari
tindak pidana pedofilia.
6. Gede Arya Saputra (2015) Kajian teoritis Membahas Mengenai
terhadap tindak bagaimana penerapan
pidana pedofilia sanksi terhadap pelaku
di Indonesia tindak pidana pedofilia
di Indonesia sesuai
dengan teori-teori dan
aturan yang ada di
Indonesia dan
bagaimana cara
meminimalisir tindak
pidana pedofilia yang
telah terjadi di
Indonesia.
7. Agus Rai Mahardika (2020) Sanksi pidana Membahas mengenai
bagi pelaku pengaturan tentang
tindak pidana tindak pidana pedofilia
pedofilia terhadap terhadap anak
anak Serta sanksi pidana bagi
pelaku tindak pidana

5
pedofilia terhadap anak
8. Natasya Sifra Umpel (2015) Kajian terhadap Membahas mengenai
tindak pidana bagaimanakah
pedofilia menurut pengaturan terhadap
Undang-undang tindak pidana pedofilia
Nomor 35 tahun di Indonesia
2014 tentang dan bagaimanakah
perubahan atas bentuk-bentuk
Undang-undang perlindungan terhadap
Nomor 23 tahun korban tindak pidana
2002 tentang pedofilia di Indonesia
perlindungan
anak
9. Veny Melisa Marbun (2020) Analisis yuridis Membahas mengenai
tindak pidana dampak terhadap
pelecehan korban pelecehan
dilakukan orang seksual yang dilakukan
dewasa pada anak oleh orang dewasa serta
di bawah umur bagaimana upaya
berdasarkan hukum dan pertanggung
undang-undang jawaban yang dapat
Nomor 35 tahun diberlakukan kepada
2014 pelaku tindak pidana
pelecehan seksual
kepada anak yang
dilakukan oleh orang
dewasa

10. Sufyan Ilyas (2015) Sanksi kebiri 1. Membahas Mengenai


kimiawi bagi bagaimana sanksi kebiri
pelaku pedofilia dalam konteks HAM

6
dalam perspektif dan bagaimana dalam
hukum di konteks Keindonesia
Indonesia
E. Metode Penelitian
Dalam melakukan sebuah penelitian tentunya tidak akan terlepas
dengan sebuah metode, dikarenakan metode penelitian merupakan salah
satu struktural dari penyusunan data dalam sebuah penelitian tertentu.
1. Objek Penelitian
Objek penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini
yaitu menggunakakan penelitian Hukum Normatif atau
penelitian kepustakaan ( Library Research).
2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang penulis gunakan yaitu menggunakan
pendekatan undang-undang (statute approac) dan Pendekatan
perbandingan (Comparative approach).
3. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis mengunakan penelitian kepustakaan
atau Library Research, maka dari itu penelitian ini menggunakan
tiga bahan hukum yakni bahan hukum primer, bahan hukum
sekunder, dan bahan hukum tersier.
a. Bahan Hukum Primer
Selayaknya bahan hukum primer maka yang
digunakan penulis yakni terdiri dari perundang-undangan,
Kitab Hukum Fiqh serta menggunakan Al-Qur’an dan
Hadist.
b. Bahan Hukum Sekunder
Selayaknya bahan hukum sekunder maka yang
penulis
gunakan sebagai bahan hukum sekunder yakni terdiri dari
Jurnal serta Ensiklopedia mengenai Pedofilia.

7
c. Bahan Hukum Tersier
Dan Selayaknya bahan hukum tersier yakni penulis
memanfaat tambahan seperti kamus hukum.

4. Analisis Data
Dalam Analisi data, Penulis menggunakan analisis secara
kualitatif. Dikarenakan dengan teknik ini penulis dapat
mengkualifikasikan serta menyusun data-data yang telah diperoleh,
dan kemudian penulis dapat melakukan Interpretasi serta formulasi.
Hal ini digunakan agar dapat memberikan kesimpulan dari berbagai
aspek.

5. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan terdiri dari 3 bab yakni Pendahuluan,
Pembahasan, dan yang terakhir Penutup.
- BAB I: Pendahuluan
Bab ini berisikan latar belakang, perumusan masalah,
tujuan penelitian, penelitian terdahulu, metode penelitian
serta sistematika penulisan.
- BAB II: Pembahasan
Bab ini berisikan pembahasan dari penelitian yang di teliti
mulai dari pengertian hingga hasil dari penelitian.
- BAB III: Penutup
Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil penelitian serta
Masukan/saran.

F. Kajian Pustaka
Marzuki, Suparman dkk (1995) Pelecehan seksual pergumulan antara
tradisi Hukum dan Kekuasaan, Yogyakarta, Fakultas Hukum UII.
Saepudin Jahar, Asep (2013) Hukum Keluarga, Pidana & Bisnis, Jakarta:
Kencana Prenadmedia Group.

8
https://www.kpai.go.id/publikasi/catatan-pengawasan-perlindungan-anak-
di-masa-transisi pandemi-pengasuhan-positif-anak-indonesia-terbebas-dari-
kekerasan/amp diakses pada tanggal 2 November 2023 Pukul 14.55 WIB
https://kekerasan.kemenpppa.go.id/ringkasan Diakses pada tanggal 21
November 2023 pada pukul 16. 28 WIB

9
10
11

Anda mungkin juga menyukai