Anda di halaman 1dari 3

PELAYANAN OBAT ANTITUBERKULOSIS PROGRAM

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

031/SPO/RSHBH/I/2021
1/3

DITETAPKAN
TANGGAL TERBIT DIREKTUR,

STANDAR
PROSEDUR 02 Januari 2021
OPERASIONAL

Dr. dr. Ibrahim, SH, M.Sc, M.Kn,M.Pd.Ked.,


Sp. KKLP, FISQua
PENGERTIAN Tata cara pelayanan obat antituberkulosis (OAT) yang telah
disediakan melalui program pemerintah (Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia) untuk pasien yang telah mendaftarkan diri
melalui Rumah Sakit Universitas Airlangga dan memiliki nomor
registrasi.
TUJUAN Sebagai acuan pelayanan OAT program bagi pasien yang telah
memiliki nomor registrasi dan melakukan pengambilan rutin di
Rumah SakitHj. Bunda Halimah.
KEBIJAKAN 1. Keputusan Direktur Rumah Sakit Hj. Bunda Halimah Nomor:
013/SK/DIR/RSHBH/I/2021 tentang Kebijakan Pelayanan
Kefarmasian Rumah Sakit Hj. Bunda Halimah perihal
Penyiapan dan Pencatatan dan Pelaporan
2. Keputusan Direktur Rumah Sakit Hj. Bunda Halimah Nomor:
………………….. tentang Kebijakan Pelayanan TB-DOTS di
Rumah Sakit Hj. Bunda Halimah
PETUGAS YANG 1. Apoteker
MELAKSANAKAN 2. Tenaga Teknis Kefarmasian
3. Dokter Spesialis/Konsultan
PROSEDUR 1. Isikan permintaan OAT oleh dokter spesialis/konsultan yang
berwenang melalui fitur e-resep berdasarkan kategori OAT
2. Telaah permintaan OAT oleh apoteker meliputi aspek
administrasi, farmasetis dan klinis.
3. Ambilkan OAT dari kotak Kombinasi Dosis Tetap (KDT) OAT
PELAYANAN OBAT ANTITUBERKULOSIS PROGRAM

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

031/SPO/RSHBH/I/2021
2/3

Dewasa atau Anak sesuai kebutuhan, siapkan sesuai resep


dokter dan berikan etiket sesuai ketentuan yang berlaku oleh
tenaga teknis kefarmasian.
4. Lakukan serah terima fisik OAT oleh apoteker kepada
pasien/keluarga/PMO (pengawas minum obat) beserta KIE
nama obat, tujuan pengobatan, aturan penggunaan, potensi
efek samping dan pengatasan, potensi interaksi obat-
obat/obat-makanan dan pengatasan serta cara penyimpanan.
5. Tuliskan rejimen OAT dan jumlah pada Kartu Catatan Obat
pasien sesuai tanggal penyerahan, khusus untuk pasien rawat
jalan.
6. Serahkan Kartu Catatan Obat kepada pasien/keluarga/PMO
dan informasikan untuk selalu membawa kartu pada setiap
pengambilan OAT.
7. Siapkan OAT untuk setiap kali waktu penggunaan (unit dose
dispensing), khusus untuk pasien rawat inap, oleh apoteker
atau tenaga teknis kefarmasian yang bertugas di ruang rawat
inap pasien tersebut.
8. Catat jumlah obat yang diberikan per tanggal penyerahan
pada kartu stok OAT dan buku register pasien TB DOTS untuk
keperluan pelaporan ke Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia cq Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
UNIT TERKAIT 1. Depo Farmasi Rawat Jalan
2. Depo Farmasi Rawat Inap
3. Depo Farmasi IGD
4. Depo Farmasi ICU
5. Poli TB DOTS
6. Instalasi Rawat Jalan
7. Instalasi Rawat Inap
PELAYANAN OBAT ANTITUBERKULOSIS PROGRAM

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

031/SPO/RSHBH/I/2021
3/3

8. Instalasi Gawat Darurat


9. Instalasi Rawat Intensive

Anda mungkin juga menyukai