Anda di halaman 1dari 2

Format Resume Jurnal

NAMA : Harry Septiar


NIM : 2383110079

Identitas Jurnal : Pandangan hukum idlam terhadap flexing di media


tulis identitas sosial,Tira Nivita Sari, 2024, jurnal Komunikasi dan
jurnal Penyiaran Islam, Lampung.
( judul, penulis, tahun, https://ejournal.iaiskjmalang.ac.id/index.php/ittishol/arti
diterbitkan dimana, website) cle/view/1506

Latar Belakang : Fenomena flexing atau pamer saat ini marak terjadi
(jelaskan latar belakangnya, terutama di media sosial. Flexing ini sering dilakukan
alasan penulis) oleh sejumlah publik figur, selebritis, artis, bahkan
pejabat negara yang memamerkan barang-barang
mewah atau kehidupan mewah yang mereka rasakan
untuk mendapatkan pengakuan. Fenomena flexing ini
dianggap sebagai bentuk riya yang tidak sesuai dengan
akhlak dalam ajaran Islam, riya adalah perbuatan
menampilkan sesuatu dengan maksud dan tujuan agar
dilihat orang lain dan mendapat pujian. Kekayaan atau
kesenangan yang kita alami saat ini sebenarnya hanyalah
anugerah dari Allah SWT. yang nanti nya harus
dipertanggungjawabkan, Agama Islam memang
memberikan kebebasan berekspresi secara bebas di
media sosial, namun sebagai pengguna media sosial kita
harus bijak dalam menggunakannya dalam kehidupan
sehari-hari. Saat ini dan harus tetap menjunjung tinggi
etika dan moral dalam ajaran Islam.
Tujuan : Penelitain ini bertujuan untuk membahas fenomena
(jelaskan tujuannya) flexing di media sosial dalam perspektif hukum islam
dan bagaimana hukum islam memandang fenomena
flexing yang terjadi di media sosial dan
mensosialisasikan bahwa perbuatan flexing di media
sosial tidak boleh di lakukan mengandung unsur riya
dan perbuatan tersebut di benci oleh Allah SWT.
Metodologi : Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
(jelaskan metodologi yang ialah kualitatif dengan jenis studi pustaka (library
digunakan) research). Metode kualitatif mempunyai ciri deskriptif
dan cenderung menggunakan pendekatan analisis jenis
induktif,sehingga proses kualitatif dan makna
berdasarkan sudut pandang subjek lebih ditekankan
dalam penelitian kualitatif.
Hasil : Fenomena flexing sangat bertentangan dengan nilai-nilai
(jelaskan hasilnya) moral yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW, baik
dalam Al-Quran maupun hadits. Melakukan flexing
tentu dilarang dan akan mendapat ancaman serius dari
Allah SWT,karena flexing mengandung beberapa unsur.
Ciri-ciri yang melanggar aturan agama antara lain
sombong, iri hati, sombong, menghina orang lain, dan
menyombongkan diri. Fenomena flexing bermula dari
keinginan untuk menjadi terkenal sehingga mereka
menggunakan cara-cara untuk mengekspresikan diri
agar dikenal masyarakat. Saat ini, flexing tidak hanya
nyata atau benar, tetapi juga penuh tipu muslihat.
Muatan konten yang di upload bisa jadi tidak sama
dengan apa yang terjadi sebenarnya. Fenomena flexing
seharusnya dijauhi lantaran akan menghasilkan
kepribadian yang suka berbuat riya. Karakter atau
akhlak riya sangat tidak dianjurkan kepada umat muslim
lantaran dapat berakibat buruk untuk diri sendiri dan
orang lain. Seorang yang sering berbohong adalah
seseorang yang tidak beriman kepada Allah dan ayat-
ayat Allah SWT.
Kesimpulan : Flexing diri sangat dilarang dan akan mendapatkan
(jelaskan kesimpulan yang ancaman serius dari Allah SWT, karena flexing
disajikan. Apa permasalahan melibatkan beberapa unsur yang bertentangan dengan
sudah dijawab, Bagaimana nilai-nilai agama, antara lain sombong, iri hati,
ide anda dalam memecahkan merendahkan orang lain dan suka pamer. Dalam
hal yang sama) konteks ajaran Islam, flexing tentu saja dilarang.
Larangan ini didasarkan pada prinsip etika yang
diajarkan dalam Islam, seperti rendah hati, tidak
sombong, dan tidak pamer harta atau berfoya-foya.
Oleh karena itu, pendidikan karakter dapat membantu
seseorang untuk fokus mencapai tujuan dan
mengembangkan dirinya menjadi pribadi yang berguna
bagi orang lain.

Ide saya juga untuk mencapai hal yang sama yaitu


seseorang sebaiknya tidak banyak terpatok kepada
penampilan nya saya itu membuat orang terasa kesal
dan tidak nyaman kita hidup ya seadanya saja jangan di
buat buat oleh karna itu kita jadilah diri sendiri jangan
jadikan diri kita menjadi orang lain padahal kita tidak
mempunyai segalanya.
Komentar : Komentar saya yaitu jurnal nya sudah bagus cukup
(Berikan komentar tentang untuk membuat orang merasa sadar akan bahaya nya
jurnal tersebut) dan ketidakbolehan kita untuk flexing diri sendiri karna
bisa merugikan kita setempat dan di laknat di hadapan
Allah SWT juga, karakter atau adab sangatlah penting di
bentuk sejak awal karena itu yang membuat kita
berperilaku seperti apa seperti apanya dan jangan lupa
kita hidup selalu bersyukur tidak boleh yang namanya
berlebihan, berlebihan itu adalah salah satu perbuatan
yang Allah SWT tidak disukai.

Anda mungkin juga menyukai