Anda di halaman 1dari 2

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..

Pertama-tama marilah kita ucapakan puji sukur kepada allah swt yang telah
memberikan begitu banyak nikmat kepada kita semua yaitu nikmat iman islam serta
nikmat kesehatan.Shalawat berbingkai salam marilah senantiasa kita sanjungkan
kepada mahkota alam pelipur lara dikala duka,penenang hati dikala tersakuti yakni
habibana wanabiyana warasullana muhammad SAW.

Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan sebuah uraian dengan tema
"merubah insecure menjadi bersyukur".

Setiap orang pasti ingin mencapai kesempurnaan dalam hidupnya baik


kesempurnaan dalam materi, intelektual, maupun fisik.

Tapi, seperti yang dilihat di era globalisasi atau digital pada saat ini fisik seringkali
menjadi masalah bagi seseorang.

Jika tidak sesuai dengan apa yang menjadi standar umum mengakibatkan ketidak
percayaan diri terus menguasai diri dan berujung pada rasa insecure.

Bentuk tubuh, warna kulit, jodoh pekerjaan materi ataupun hal-hal lain yang
berkaitan dengan nilai dan pandangan masyarakat akan dikatakan buruk apabila
tidak mencapai standar umum oleh standar masyarakat pada era sekarang

Nah, orang yang insecure itu biasanya menghindari kontak dengan orang lain
karena merasa dirinya paling rendah, paling buruk dari orang lain.

Hal itu terjadi karena keseringan membandingkan dirinya sendiri dengan orang lain,
dirinya fokus pada kekurangan yang dimiliki dalam diri tanpa melihat kelebihan
potensi atau keunikan-keunikan pada dirinya sendiri.

Nah, ada beberapa cara agar kita menyudahi rasa insecure itu;

Pertama, menerima diri sendiri dimana penerimaan diri sendiri adalah hal yang
paling utama agar kita tidak terus-menerus dalam membandingkan diri sendiri
dengan orang lain.

Yakinlah kepada Allah Subhanahu wa ta'ala bahwa kita sudah diatur dan ada
porsinya masing-masing.

Apabila seseorang sudah mencintai diri sendiri atau menerima dirinya sendiri kata-
kata dari orang baik atau buruk tidak akan berarti apa-apa.

Kedua, yaitu memaksimalkan kelebihan dimana tiap orang itu memiliki potensi dan
kelebihan masing-masing.
Dari pada berfokus pada kekurangan dan terus-menerus mengikuti standar
masyarakat lebih baik itu dialihkan dengan melakukan kegiatan yang lebih
bermanfaat dan mampu mengembangkan potensi yang dimiliki.

Karena terlalu mengikuti standar masyarakat atau sesuai keinginan orang lain akan
membuat kita kehilangan jati diri.

Ketiga, jangan suka membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Karena masing-
masing orang itu sudah diatur oleh Allah subhanahu wa ta'ala bagaimana bentuk
dan bagaimana pekerjaan yang akan dimiliki.

Kita boleh melihat kelebihan orang lain sebagai motivasi tapi jangan membuat
seolah-olah itu menjadi kelemahan bagi diri sendiri. Karena manusia memiliki ciri
khas dan keunikannya masing-masing.

Keempat, yaitu jangan kufur terhadap nikmat Allah Subhanahu wa ta'ala yang mana
seperti dikatakan Allah subhanahu wa ta'ala dalam surat al-Hujurat ayat 13:

Oleh karena itu, sudah seharusnya kita tidak menjadikan perbedaan sebagai ajang
pembanding diri yang berujung pada rasa tidak percaya diri dan tidak bersyukur.

Kelima: manusia itu diciptakan untuk menjadi nyata bukan sempurna karena
kesempurnaan itu hanya milik Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Mari kita sama-sama berhenti untuk insecure dan rubah insecure itu menjadi
bersyukur.

Anda mungkin juga menyukai