Mengapa pembelajaran sastra Indonesia umumnya memiliki kendala untuk tercapaianya apresiasi
sastra?
hanya menjadi bagian dari mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia.
membangkitkan minat dan gairah siswa untuk belajar sastra secara total
dan intens.
pengajaran sastra. Tidak dapat diingkari, ada guru yang tidak berpotensi
Proses pembelajaran sastra di sekolah dirasa belum optimal karena bersifat sukarela, ketat,
membosankan dan tidak mampu membangkitkan minat dan gairah siswa untuk belajar sastra secara
keseluruhan. Akibatnya, pemahaman siswa terhadap sastra tidak dapat tumbuh dan berkembang
secara optimal.
Buku-buku sastra yang disimpan di perpustakaan sekolah tetap tidak tersentuh. Kurangnya
membaca karya sastra mempengaruhi kepekaan moral.
Tak heran jika Danart pernah mengatakan bahwa salah satu penyebab perselisihan mahasiswa
adalah mahasiswa yang tidak mengambil mata kuliah sastra dengan baik dan mengenal berbagai
buku sastra.
kurangnya pendidik mempunyai pengalaman belajar teori sastra. Selain itu, guru-guru sastra di
Indonesia khususnya tingkat sekolah dasar sampai sekolah menengah atas juga masih sangat minim
terhadap minat baca sehingga pengetahuan mengapresiasikan karya sastra belum maksimal. Faktor
lain dari guru adalah guru tidak mempunyai metode yang bervariasi dalam mengajar sastra di
sekolah sehingga siswa kurang bersemangat dalam belajar sastra
siswa juga menjadi faktor problematika pembelajaran sastra di sekolah. Faktor dari siswa ini
disebabkan rendahnya minat baca karya sastra sehingga siswa sulit untuk mengapresiasikan karya
sastra
Minimnya jumlah buku karya sastra di sekolah menyebabkan timbulnya karya sastra yang tidak
berbobot, seperti karya sastra yang bergenre romantisme, menyebabkan siswa lebih mengetahui
karya sastra bergenre romantisme daripada karya sastra yang lahir dari sastrawan-sastrawan
Indonesia
di dukung sarana yang sangat lengkap, akan membuat peserta didik lebih mudah memahami karya
sastra. Motivasi dan metode pembelajaran sastra yang bervariasi akan meningkatkan antusiasme
siswa yang tinggi.