KuisBesar4MetPen GeorgeGiantGiovanni
KuisBesar4MetPen GeorgeGiantGiovanni
METODOLOGI PENELITIAN
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERIZINAN LAHAN
TANI UNTUK MASYARAKAT PADA KAWASAN KPH
MALINAU BERBASIS WEB
Disusun oleh :
George Giant Giovanni – 321910014
Dengan rendah hati dan rasa terima kasih yang mendalam, saya dengan senang hati menyajikan karya
ini yang berjudul "Perancangan Sistem Informasi Perizinan Lahan Tani Untuk Masyarakat
Pada Kawasan KPH Malinau Berbasis Web". Karya ini tidak terlepas dari upaya kolaboratif,
bantuan, serta dorongan dari berbagai pihak yang telah turut serta memberikan kontribusi dalam
penyusunan dan penyelesaian karya ini.
Penulisan karya ini bertujuan untuk menghasilkan solusi sistem informasi perizinan lahan yang lebih
efisien, transparan, dan mudah diakses bagi masyarakat di wilayah Kantor KPH Malinau, sehingga
dapat memperbaiki proses perizinan yang sudah ada. Melalui usaha yang telah dilakukan, diharapkan
karya ini dapat menjadi sumber inspirasi, pengetahuan, dan wawasan bagi para pembaca.
Saya mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah Pak Rudy
serta instansi yang turut serta dalam penelitian yaitu Kantor KPH Kabupaten Malinau. Tanpa
dukungan dan bantuan mereka, penyelesaian karya ini tidak akan terwujud.
Tentunya, karya ini tidak luput dari kekurangan. Kritik, saran, dan masukan dari pembaca sangat
diharapkan guna perbaikan di masa mendatang.
Akhir kata, semoga karya ini dapat memberikan manfaat yang berarti dan menjadi bagian yang
memperkaya pengetahuan dan wawasan. Selamat menikmati dan terima kasih atas perhatian serta
waktu yang telah diberikan untuk membaca karya ini.
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.2.3. Kurangnya Keterbukaan dan Transparansi
Keterbatasan dalam akses informasi terkait status permohonan perizinan lahan
menyebabkan ketidakpastian dan kesulitan bagi masyarakat untuk memahami
progres permohonan mereka.
1.2.4. Kesulitan dalam Monitoring Permohonan Izin
Masyarakat mengalami kesulitan dalam memantau atau melacak status
permohonan izin lahan mereka dengan proses manual yang dapat dinilai tidak
efektif.
4
1.4. BATASAN MASALAH
Adapun beberapa batasan masalah yang perlu diperhatikan dalam penelitian ini, seperti
berikut;
1.4.1. Lokasi dan Lingkup
Penelitian ini terfokus pada Kantor Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Malinau
sebagai lokasi utama implementasi sistem informasi perizinan lahan. Lingkupnya
terbatas pada wilayah atau kebijakan perizinan lahan yang dikelola oleh kantor
tersebut.
1.4.2. Masyarakat Pengguna
Sistem yang dirancang ditujukan untuk masyarakat yang membutuhkan perizinan
lahan di wilayah KPH Malinau. Fokusnya adalah memberikan kemudahan akses
dan penggunaan sistem kepada masyarakat tersebut.
1.4.3. Sistem Berbasis Web
Penelitian ini membatasi lingkupnya pada pengembangan sistem informasi
perizinan lahan yang diakses dan dioperasikan melalui platform berbasis web.
Sistem tersebut akan memungkinkan pengajuan perizinan, pelacakan status, dan
komunikasi antara masyarakat dan kantor terkait secara daring.
1.4.4. Proses Perizinan Lahan
Perancangan sistem ini terutama menitikberatkan pada efisiensi proses perizinan
lahan, termasuk pengajuan, evaluasi, persetujuan, serta pelacakan status
permohonan. Namun, penelitian ini tidak akan mencakup aspek hukum atau
kebijakan yang mendasari perizinan lahan.
1.4.5. Tidak Termasuk Aspek Teknis Spesifik
Batasan masalah ini tidak memasukkan detail teknis yang sangat spesifik terkait
pembangunan sistem web seperti bahasa pemrograman, infrastruktur jaringan, atau
rancangan database yang digunakan. Fokusnya lebih pada konsep dan kebutuhan
pengguna.
5
1.5. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian atas dasar adanya kebutuhan ataupun masalah yang memerlukan
solusi, yaitu;
1.5.1. Membuat website yang mana sistemnya dapat memberikan akses yang lebih mudah
bagi masyarakat terhadap informasi perizinan lahan dan melalui platform website ini
memungkinkan pengguna untuk mendapatkan akses yang lebih luas dan tanpa
hambatan geografis bagi masyarakat yang memerlukan layanan perizinan.
1.5.2. Membuat website dengan sistem yang dapat mempercepat proses perizinan lahan
secara keseluruhan dan diharapkan dapat mengurangi waktu proses, mulai dari
pengajuan hingga persetujuan izin lahan, dengan mengurangi prosedur manual yang
memakan waktu.
1.5.3. Membuat website yang memberikan informasi yang lebih jelas dan terbuka terkait
status permohonan izin lahan kepada masyarakat. Diharapkan sistem ini dapat
memberikan visibilitas yang lebih baik terhadap proses perizinan, memungkinkan
pemantauan yang lebih efektif bagi para pemohon.
1.5.4. Membuat Website yang sistemnya tidak hanya memberikan kemudahan akses dan
efisiensi, tetapi juga mempertimbangkan kebutuhan pengguna, termasuk
memberikan antarmuka yang ramah pengguna, petunjuk dan navigasi yang jelas,
serta pengalaman pengguna yang memuaskan.
1.5.5. Membuat Website yang dapat meningkatkan saluran komunikasi antara masyarakat
dan kantor KPH Malinau terkait perizinan lahan, sistem ini juga dibuat untuk
mendukung komunikasi yang efektif antara para pemohon dan pihak yang terkait
dalam proses perizinan.
6
1.6. MANFAAT PENELITIAN
Penulis menemukan adanya manfaat dari penelitian ini baik bagi kantor KPH Malinau juga
masyarakat, seperti;
1.6.1. Meningkatkan aksesbilitas dan informasi bagi Masyarakat, sehingga masyarakat
akan memiliki akses yang lebih mudah dan luas terhadap informasi terkait perizinan
lahan dan sistem ini memungkinkan akses yang lebih cepat dan lebih mudah bagi
warga yang membutuhkan informasi perizinan.
1.6.2. Meningkatkan efisiensi dan kecepatan dari proses perizinan lahan dengan sistem
berbasis web yang mana pengajuan, pengisian formulir, pengumpulan dokumen, dan
persetujuan izin lahan dapat dilakukan secara daring menggunakan website.
1.6.3. Memberikan transparansi yang lebih baik terkait status permohonan izin lahan pada
masyarakat, dan pengguna dapat melacak progres permohonan mereka, mengurangi
ketidakpastian dan kebingungan terkait proses perizinan.
1.6.4. Meningkatkan akurasi dan ketepatan pada proses perizinan yang kerap terjadi
kesalahan pada faktor sumber daya manusianya dan dapat diminimalkan kesalahan
yang kerap terjadi dari proses perizinan manual dan memberikan kepastian yang
lebih jelas terkait informasi yang diberikan dan permohonan izin yang diajukan.
1.6.5. Meningkatkan produktifitas dan lebih menghemat waktu dari sisi penggunanya,
sehingga masyarakat serta pihak yang terlibat dalam proses perizinan akan dapat
mengajukan permohonan izin dengan lebih cepat dan efisien, serta meminimalkan
waktu yang diperlukan untuk proses perizinan.
1.6.6. Meningkatkan hubungan yang baik antara masyarakat dan Kantor KPH Malinau
dengan adanya website ini yang dapat membuka saluran komunikasi yang lebih baik
antara masyarakat dan kantor KPH Malinau.
Penerapan sistem informasi perizinan lahan berbasis web di Kantor KPH Malinau akan
memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat, memperbaiki proses perizinan, dan
meningkatkan hubungan antara masyarakat dan pihak yang terlibat dalam proses perizinan
lahan.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA/DASAR TEORI
2.1.LANDASAN TEORI
Penelitian ini dilakukan dengan memperhatikan dasar-dasar teori yang ada dalam membuat
website sistem informasi perizinan lahan untuk KPH Malinau yang mana menjadi acuan
dalam pelaksanaan penelitian ini.
2.1.1. Sistem Informasi
Menurut para ahli sistem informasi memiliki pengertian yang cukup beragam, seperti;
2.1.1.1.John F. Nash
Menurut John F. Nash bahwa pengertian sistem informasi adalah kombinasi dari
manusia, fasilitas ataupun teknologi, media, prosedur serta pengendalian yang
memiliki maksud untuk menata jaringan komunikasi yang penting, proses
maupun transaksi tertentu secara rutin, membantu manajemen serta pemakai
intern maupun eksternal dan menyediakan dasar dari pengambilan keputusan
yang tepat.
2.1.1.2.Robert A. Leitch
Pengertian dari Robert A. Leitch bahwa sistem informasi merupakan suatu sistem
yang ada di dalam suatu organisasi yang dapat mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi harian, mendukung operasi yang bersifat manajerial serta
kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu
dengan laporan yang diperlukan.
2.1.1.3.Henry Lucas
Pendapat yang dikemukan oleh Henry Lucas mengenai sistem informasi ialah
suatu kegiatan dari prosedur yang diorganisasikan dan jika dieksekusi maka akan
menyediakan informasi guna mendukung pengambilan keputusan serta
pengendalian yang ada di dalam organisasi.
8
2.1.2. Website
Secara umum adalah kumpulan halaman web yang saling terkait dan dapat diakses
melalui internet. Halaman web tersebut berisi informasi, seperti teks, gambar, video,
atau animasi. Website dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti bisnis,
pendidikan, hiburan, dan lainnya.
2.1.3. User Interface
User Interface (UI) adalah desain antarmuka yang berfokus pada keindahan suatu
tampilan, misalnya dengan menentukan desain dari layout dan logo, melakukan
pemilihan warna yang tepat dan melakukan hal-hal lainnya yang dapat membuat
tampilan website atau aplikasi menjadi semakin menarik, sehingga pengguna pun
betah untuk berlama-lama dalam website ataupun aplikasi tersebut.
2.1.4. Database Management System
Dalam konteks bisnis modern, manajemen basis data sangat penting karena hampir
setiap bisnis menghasilkan dan mengumpulkan data dalam jumlah besar. Dengan
menggunakan manajemen basis data, bisnis dapat dikelola dengan lebih efektif,
meningkatkan efisiensi operasional, dan mengambil keputusan yang lebih baik.
2.2.PENELITIAN SEBELUMNYA
Dalam suatu peneltian diperlukan adanya dukungan hasil-hasil penelitian yang telah ada
sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini. Adapun kesamaan penelitian ini dengan
penelitian sebelumnya, yang pertama dilakukan oleh Alvian Pahlevi (2018), Sistem Informasi
Pengelolaan Lahan Kawasan Hutan Berbasis Web yang mana penelitian yang dilakukan
memiliki latar belakang masalah yang sama dalam mengolah lahan yang bersifat manual,
namun tidak berfokus pada perizinan pembukaan lahan, melainkan kepemilikan lahan yang
dolah dengan cara manual. Sedangkan pada penelitian kedua yang dilakukan oleh Adyana
Fithri (2019), memiliki kesamaan juga membahas tentang perancangan website untuk
perizinan untuk pemanfaatan lahan hutan dalam mengembangkan usaha yang juga masih
bersifat manual dan perlu diimplementasikannya sistem berbasis web. Dengan demikian
maka penelitian yang dilakukan harus berdasarkan kebutuhan yang ditemui dilapangan
berdasarkan masalah yang terjadi dan perlu diimplemntasikan solusi yang telah ditemukan
dengan membandingkan beberapa penelitian sebelumnya.
9
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1.METODE PENELITIAN
Dalam melakukan penelitian akan muncul solusi untuk menyelesaikan masalah yang
ditemui dan cara untuk mengidentifikasi masalah adalah dengan mengumpulkan data
dengan metode kualitatif yaitu mengumpulkan data dengan cara melakukan wawancara
dengan pihak terkait, dalam penelitian ini yaitu pegawai dari kantor KPH Malinau itu
sendiri.
3.2.OUTPUT/LUARAN PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan ini diharapkan nanti akan menghasilkan sistem informasi yang
dapat mendukung dan mempermudah layanan KPH Malinau dalam mengelola perizinan
pembukaan lahan yang diajukan oleh masyarakat dan lebih efisien serta transparan dalam
prosesnya juga diharapkan akan menjadi pelatuk dalam kemajuan penggunaan teknologi.
10
3.4.METODE PENGUMPULAN DATA
Dalam mengumpulkan data untuk penelitian ini, adapula metode yang digunakan berupa
Kualitatif yang mana melakukan wawancara dengan pihak terkait guna menunjang
pengumpulan data yang dilakukan.
3.6.ALUR PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pertama kali dengan melakukan observasi kegiatan yang dilakukan
oleh KPH Malinau, lalu bertemu dengan penanggung jawab kantor serta kepala setiap divisi
dan dilakukan wawancara sederhana untuk mengumpulkan data dari kegiatan perizinan
lahan tani ini, lalu disesuaikan dengan kebutuhan sistem aplikasinya.
11
DAFTAR PUSTAKA
AAmira, K. (2022). Pengertian Sistem Informasi: Tujuan dan Komponennya. Gramedia Blog.
https://www.gramedia.com/literasi/sistem-informasi/
BAKRI UMA. (2023). Website : Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Cara Membuatnya. Badan
Administrasi Kepegawaian, Karir, Dan Informasi (BAKRI) Universitas Medan Area.
https://bakri.uma.ac.id/website-pengertian-fungsi-jenis-dan-cara-membuatnya/
Ferdianto. (2022, April 26). Mengenal Lebih Dalam mengenai User Interface dan User
Experience. SCHOOL OF INFORMATION SYSTEMS BINUS UNIVERSITY.
https://sis.binus.ac.id/2022/04/26/mengenal-lebih-dalam-mengenai-user-interface-dan-user-
experience/
Fithri A. (2019). Perancangan Sistem Administrasi Pengurusan Izin Usaha Pemanfaatan Hutan
(Studi Kasus: Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau). 4(2), 1537–1547.
https://www.neliti.com/publications/446783/perancangan-sistem-administrasi-pengurusan-
izin-usaha-pemanfaatan-hutan-studi-ka
Pahlevi, A. (2018). Sistem Informasi Pengelolaan Lahan Kawasan Hutan Berbasis Web.
DoubleClick: Journal of Computer and Information Technology, 2(1), 16.
https://doi.org/10.25273/doubleclick.v2i1.3215
Ramadhan, D. A., & Gultom, J. A. P. (2020). Perancangan Web Pelayanan Perizinan Pemerintah
Menggunakan Lean UX. Jurnal Ilmu Komputer Dan Agri-Informatika, 7(1), 21–30.
https://doi.org/10.29244/jika.7.1.21-30
Riyan Dirgantara, M., Syahputri, S., & Hasibuan, A. (2023). Pengenalan Database Management
System (DBMS). Jurnal Ilmiah Multidisipline, 300(6), 300–306.
https://doi.org/10.5281/zenodo.8123019
12