BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
1. Untuk mengetahui hubungan antara intensitas dengan jarak dan waktu.
2. Untuk mengetahui sifat-sifat radiasi pada plat datar berwarna hitam dan merah.
3. Untuk mengetahui aplikasi dari sifat penyerapan kalor pada plat datar khususnya
berwarna hitam.
4. Untuk mengetahui intensitas rata-rata dari lampu halogen 75 Watt.
LABORATORIUM ZAT PADAT/SOLAR ENERGI I
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155
BAB II
DASAR TEORI
Perhitungan koefisien drag dan bilangan Nu akan dimulai untuk permukaan plat datar dimana
fluida mengalir sejajar dengan permukaan plat. Telah disepakati bahwa untuk plat datar
perubahan pola aliran dari laminar ke turbulen terjadi setelah bilangan Re = 5 x 10 5, untuk
selanjutnya disebut bilangan Re kritis. Selain pembagian karena Re ini, perumusan juga akan
dibagi berdasarkan kondisi aliran pada permukaan plat datar apakah temperatur plat konstan atau
plux panas konstan. Sebagai catatan, disini bilangan Re dihitung berdasarkan panjang plat.
Temperatur permukaan plat konstan, misalkan pada sebuah plat datar dialirkan fluida
sejajar plat dengan kecepatan U∞ dan temperature T∞ . Temperatur plat adalah konstan sebesar
Ts. Jika temperatur plat lebih tinggi dari temperatur udara maka, akan mengalir panas dari plat ke
fluida. Yang menjadi pertanyaan disini adalah besarnya laju perpindahan panas dari plat dan
koefisien gesekan pada plat.
Untuk aliran laminar Re<5x105, Aliran dalam bagian ini jika sepanjang plat nilai bilangan
Reynolds kurang dari nilai krisis (Re<5x10 5 ) ata hanya ada sedikit di bagian akhir yang turbulen.
Maka aliran ini bisa dikategorikan laminar sepanjang plat. Untuk aliran turbulent Re<5x10 5
7
≤ ℜ ≤10 , pada kasus ini hanya sebagian kecil di dekat sisi masuk alirannya laminar sementara
sisanya suudah turbulen, maka aliran ini dapat dikategorikan sebagai turbulen murni.
Plat datar dengan temperatur konstan khusus, adakalanya tidfak semua permukaan plat
datar mempunyai temperatur TS. Perbedaan bagian ini dengann bagian sebelumnya adalah adanya
bagian depan plat yang tidak dipanasi . sebagai akibatnya panjang permukaan perpindahan panas
akan berkurang. Sementara persamaan bilangan Re tidak berbeda. Berkurangnya panjang plat
yang menyebabkan perpindahan panas, akan mengubah persamaan bilangan Nu. Persamaan-
persamaan menghitung koefisien gesekannya akan sama dengan pada bagian sebelumnya dan
tidak dituliskan lagi.
Plat datar dengan fluks panas konstan, ada kalanya kasus yang dianalisis adalah plat datar
dengan fluks panas yang konstan. Defenisi fluks adalah laju aliran panas persatuan luas atau
disimbolkan q”. Kasus-kasus seperti ini misalnya dapat dijumpai pada plat datar yang dikenai
sinar matahari. Untuk interval waktu tertentu, kerapatan energi radiasi matahari persatuan waktu
bisa dianggap sebagai fluks panas yang konstan. Contoh berikutnya, plat datar yang dipasang
pemanas listrik bisa juga dikategorikan ke dalam kasus dengan fluks panas konstan. Pada kasus-
kasus ini temperatur plat datar tidak diketahui dan merupakan parameter yang harus dihitung.
LABORATORIUM ZAT PADAT/SOLAR ENERGI I
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155
menaksir suhu sistem sendok dan air sebagai fungsi waktu. Panas selalu mengalir dari daerah
dengan suhu lebih tinggi ke daerah lain dengan suhu lebih rendah. Jumlah aliran panas
dinyatakan dengan notasi Q dengan satuan energi yaitu joule (J). Sedangkan laju aliran panas
dinyatakan dengan notasi Q (Q dot). Nilai Q didasarkan pada aliran energi per satuan waktu (jam
atau detik). Satuan untuk Q yang umum digunakan adalah watt (W). Laju aliran panas per satuan
luas (q) disebut fluks panas atau aliran panas spesifik. Harga Q atau q adalah suatu vektor yang
arahnya berimpit dengan arah penyebaran panas.
Mekanisme perpindahan panas , ada tiga metode perpindahan panas , yaitu: konduksi,
konveksi, dan radiasi. Lienhard dan Lienhard (2002) memberikan ilustrasi menarik untuk ketiga
mede perpindahan panas tersebut dengan proses pemdaman kebakaran. Pertama, dengan pompa
air dapat disemprotkan tanpa medium: menggambarkan perpindahan panas radiasi. Kedua,
barisan orang secara bergantian memindahkan air dalam ember untuk menggambarkan
perpindahan panas konduksi. Ketiga, seorang berlari membawa ember untuk menggambarkan
perpindahan panas konveksi. (Haryanto, 2015)
Masalah pelat datar tak terbatas dalam konduksi panas transien dalam sistem dengan distribusi
suhu ruang tertentu merupakan awal dari beberapa perawatan matematika yang agak sulit.
Fourier mendudukinya sendiri dengan solusi untuk masalah ini dan mengembangkan metode
terkenal dari seri Fourier. Untuk lempengan ketebalan l dalam arah x dan tak terbatas dalam arah
y dan z, terisolasi pada wajah x = 0, dan kehilangan panas oleh konveksi pada wajah x = l,
persamaan konduksi panas tanpa adanya sumber panas. Silinder sirkular tak terbatas yang mirip
dengan plat datar tak terbatas telah dibuat untuk silinder sirkular tak terbatas. Jika silinder
panjang dalam arah z, variabel penting adalah r, θ , dan τ. Asumsi simetri dalam teta mengurangi
masalah ke salah satu konduksi radial murni dalam keadaan transien. Persamaan energi lapisan
batas laminar dengan pengetahuan tentang medan aliran dalam lapisan batas laminar dari fluida
properti konstan, kita sekarang dapat beralih ke studi tentang medan suhu dan transfer panas yang
digabungkan dengannya. Pembatasan yang kita terapkan adalah stabil dua kondisi dimensi yang
berkaitan dengan aliran dan medan suhu, cairan properti konstan, tidak adanya kekuatan tubuh,
dan kecepatan yang cukup kecil untuk membuat nomor Eckert tak berdimensi dari urutan
besarnya kecil dibandingkan dengan 1. Perbedaan antara entalpi i total dan entalpi statis i dapat
diabaikan, dan kedua parameter dapat ditulis sebagai c pt. Sebenarnya tidak ada perbedaan antara
panas spesifik cp pada tekanan konstan dan panas spesifik pada volume konstan untuk fluida
dengan kepadatan konstan karena tidak ada kerja dengan ekspansi tetapi c p akan digunakan dalam
diskusi berikut karena hubungan untuk fluida properti konstan. perkiraan kondisi aktual dalam
cairan nyata yang agak lebih baik ketika panas spesifik yang muncul dalam persamaan ini
ditafsirkan sebagai cp. Kondisi batas harus ditentukan sepanjang tepi luar dari lapisan batas dan di
sepanjang permukaan dinding. (Robert, 1972)
LABORATORIUM ZAT PADAT/SOLAR ENERGI I
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
6. Diukur jarak bola lampu halogen 75 watt ke plat datar hitam dimana posisi plat
datar tepat berada dibawah lampu halogen dengan jarak 40 cm.
7. Dihidupkan lampu halogen bersamaan dengan stopwatch dan ditunggu selama
120 detik.
8. Dimatikan lampu halogen
9. Diukur suhu plat datar setelah 120 detik penyinaran.
10. Dicatat hasilnya pada kertas data.
b. Jarak 30 cm
1. Dipersiapkan semua peralatan yang akan digunakan dalam percobaan.
2. Diukur suhu kamar dengan termometer.
3. Diukur luas plat datar hitam.
4. Dirangkai lampu halogen ke sarang lampu dan diletakkan ke statif.
5. Diletakkan plat datar hitam di atas gabus yang terletak di atas meja statif.
6. Diukur jarak bola lampu halogen 75 watt ke plat datar hitam dimana posisi plat
datar tepat berada dibawah lampu halogen dengan jarak 30 cm.
7. Dihidupkan lampu halogen bersamaan dengan stopwatch dan ditunggu selama
120 detik.
8. Dimatikan lampu halogen
9. Diukur suhu plat datar setelah 120 detik penyinaran.
10. Dicatat hasilnya pada kertas data.
c. Jarak 20 cm
1. Dipersiapkan semua peralatan yang akan digunakan dalam percobaan.
2. Diukur suhu kamar dengan termometer.
3. Diukur luas plat datar hitam.
4. Dirangkai lampu halogen ke sarang lampu dan diletakkan ke statif.
5. Diletakkan plat datar hitam di atas gabus yang terletak di atas meja statif.
6. Diukur jarak bola lampu halogen 75 watt ke plat datar hitam dimana posisi
plat datar tepat berada dibawah lampu halogen dengan jarak 20 cm.
7. Dihidupkan lampu halogen bersamaan dengan stopwatch dan ditunggu selama
120 detik.
8. Dimatikan lampu halogen
9. Diukur suhu plat datar setelah 120 detik penyinaran.
10. Dicatat hasilnya pada kertas data.
LABORATORIUM ZAT PADAT/SOLAR ENERGI I
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155
d. Jarak 10 cm
1. Dipersiapkan semua peralatan yang akan digunakan dalam percobaan.
2. Diukur suhu kamar dengan termometer.
3. Diukur luas plat datar hitam.
4. Dirangkai lampu halogen ke sarang lampu dan diletakkan ke statif.
5. Diletakkan plat datar hitam di atas gabus yang terletak di atas meja statif.
6. Diukur jarak bola lampu halogen 75 watt ke plat datar hitam dimana posisi plat
datar tepat berada dibawah lampu halogen dengan jarak 10 cm.
7. Dihidupkan lampu halogen bersamaan dengan stopwatch dan ditunggu selama
120 detik.
8. Dimatikan lampu halogen
9. Diukur suhu plat datar setelah 120 detik penyinaran.
10. Dicatat hasilnya pada kertas data.
b. Jarak 30 cm
1. Dipersiapkan semua peralatan yang akan digunakan dalam percobaan.
2. Diukur suhu kamar dengan termometer.
3. Diukur luas plat datar merah.
4. Dirangkai lampu halogen ke sarang lampu dan diletakkan ke statif.
5. Diletakkan plat datar merah di atas gabus yang terletak di atas meja statif.
LABORATORIUM ZAT PADAT/SOLAR ENERGI I
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155
6. Diukur jarak bola lampu halogen 75 watt ke plat datar merah dimana posisi
plat datar tepat berada dibawah lampu halogen dengan jarak 30 cm.
7. Dihidupkan lampu halogen bersamaan dengan stopwatch dan ditunggu selama
120 detik.
8. Dimatikan lampu halogen
9. Diukur suhu plat datar setelah 120 detik penyinaran.
10. Dicatat hasilnya pada kertas data.
c. Jarak 20 cm
1. Dipersiapkan semua peralatan yang akan digunakan dalam percobaan.
2. Diukur suhu kamar dengan termometer.
3. Diukur luas plat datar merah.
4. Dirangkai lampu halogen ke sarang lampu dan diletakkan ke statif.
5. Diletakkan plat datar merah di atas gabus yang terletak di atas meja statif.
6. Diukur jarak bola lampu halogen 75 watt ke plat datar merah dimana posisi
plat datar tepat berada dibawah lampu halogen dengan jarak 20 cm.
7. Dihidupkan lampu halogen bersamaan dengan stopwatch dan ditunggu selama
120 detik.
8. Dimatikan lampu halogen
9. Diukur suhu plat datar setelah 120 detik penyinaran.
10. Dicatat hasilnya pada kertas data.
d. Jarak 10 cm
1. Dipersiapkan semua peralatan yang akan digunakan dalam percobaan.
2. Diukur suhu kamar dengan termometer.
3. Diukur luas plat datar merah.
4. Dirangkai lampu halogen ke sarang lampu dan diletakkan ke statif.
5. Diletakkan plat datar merah di atas gabus yang terletak di atas meja statif.
6. Diukur jarak bola lampu halogen 75 watt ke plat datar merah dimana posisi
plat datar tepat berada dibawah lampu halogen dengan jarak 10 cm.
7. Dihidupkan lampu halogen bersamaan dengan stopwatch dan ditunggu selama
120 detik.
8. Dimatikan lampu halogen
9. Diukur suhu plat datar setelah 120 detik penyinaran.
10. Dicatat hasilnya pada kertas data.
LABORATORIUM ZAT PADAT/SOLAR ENERGI I
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155
DAFTAR PUSTAKA
b. Jarak 30 cm ;
1 2 1
A= π d = ( 3 , 14 ) ¿
4 4
P 75 watt 3
I= = =1 , 06 x 1 0 cd
A 70 ,65 x 1 0−3 m2
c. Jarak 20 cm ;
1 2 1
A= π d = ( 3 , 14 ) ¿
4 4
P 75 watt 3
I= = =2 , 38 x 1 0 cd
A 31 , 40 x 10−3 m2
d. Jarak 10 cm ;
1 2 1
A= π d = ( 3 , 14 ) ¿
4 4
P 75 watt 3
I= = =9.55 x 10 cd
A 7 ,85 x 10−3 m2
LABORATORIUM ZAT PADAT/SOLAR ENERGI I
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155
5. Grafik
(Terlampir)
LABORATORIUM ZAT PADAT/SOLAR ENERGI I
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155
PLN
WAYAR -WAYAR
LAMPU HALOGEN
STATIF
PIPA PARALON PENGGARIS
TERMOMETER
text
PLAT DATAR HITAM STOPWATCH
PLAT DATAR MERAH
GABUS
PLN
WAYAR- WAYAR
LAMPU HALOGEN
STATIF PIPA PARALON
PENGGARIS
TERMOMETER
text
PLAT DATAR MERAH PLAT DATAR HITAM STOPWATCH
GABUS
SIFAT
t PENYERAPAN PLAT
t DATAR
LABORATORIUM ZAT PADAT/SOLAR ENERGI I
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155
BAB V
5.1. Kesimpulan
1. Dari percobaan, diperoleh hubungan antara intensitas jarak sumber radiasi adalah
berbanding terbalik, artinya semakin kecil jarak sumber radiasi ke plat datar, maka
semakin besar intensitas radiasinya dan sebaliknya, semakin besar jarak sumber radiasi
ke plat datar, maka semakin kecil intensitas radiasinya.
4. Dari praktikum dapat diketahui rata-rata intensitas yang dihasilkan lampu halogen 75
watt yaitu¿ 3.395 x 1 03 cd
5.2. Saran
1. Sebaiknya praktikan selanjutnya, lebih teliti dalam mengukur jarak antara lampu
halogen ke plat datar hitam dan merah.
2. Sebaiknya praktikan selanjutnya, lebih teliti dalam mengukur suhu dan menghitung
lamanya waktu penyinaran.
3. Sebaiknya praktikan selanjutnya, lebih memahami tentang judul percobaan tentang sifat
penyerapan plat datar.
4. Sebaiknya asisten lebih mentolerir kesalahan-kesalahan kecil dalam pembuatan jurnal.
LABORATORIUM ZAT PADAT/SOLAR ENERGI I
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155
PLN
WAYAR
- WAYAR
LAMPU HALOGEN
STATIF
PIPA PARALON PENGGARIS
TERMOMETER
text
PLAT DATAR HITAM STOPWATCH
PLAT DATAR MERAH
GABUS
PLN
WAYAR
- WAYAR
LAMPU HALOGEN
STATIF
PIPA PARALON PENGGARIS
TERMOMETER
text
PLAT DATAR MERAH STOPWATCH
PLAT DATAR HITAM
GABUS
PLN
WAYAR
- WAYAR
LAMPU HALOGEN
STATIF
PIPA PARALON PENGGARIS
TERMOMETER
text
PLAT DATAR HITAM STOPWATCH
PLAT DATAR MERAH
GABUS
PLN
WAYAR
- WAYAR
LAMPU HALOGEN
STATIF
PIPA PARALON PENGGARIS
TERMOMETER
text
PLAT DATAR HITAM STOPWATCH
PLAT DATAR MERAH
GABUS
PLN
WAYAR
- WAYAR
LAMPU HALOGEN
STATIF
PIPA PARALON PENGGARIS
TERMOMETER
text
PLAT DATAR HITAM STOPWATCH
PLAT DATAR MERAH
GABUS
PLN
WAYAR
- WAYAR
LAMPU HALOGEN
STATIF
PIPA PARALON PENGGARIS
TERMOMETER
text
PLAT DATAR MERAH STOPWATCH
PLAT DATAR HITAM
GABUS
SIFAT PENYERAPAN
t PLAT DATAR
LABORATORIUM ZAT PADAT/SOLAR ENERGI I
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155
PLN
WAYAR
- WAYAR
LAMPU HALOGEN
STATIF
PIPA PARALON PENGGARIS
TERMOMETER
text
PLAT DATAR MERAH STOPWATCH
PLAT DATAR HITAM
GABUS
PLN
WAYAR
- WAYAR
LAMPU HALOGEN
STATIF
PIPA PARALON PENGGARIS
TERMOMETER
text
PLAT DATAR HITAM STOPWATCH
PLAT DATAR MERAH
GABUS
LAMPIRAN
5. Grafik
a. Grafik I vs d
d (cm) I ( (Watt/m2)
40 590
30 1060
20 2380
10 9550
10000
8000
I (Watt/m2)
6000
4000
2000
0
5 10 15 20 25 30 35 40 45
d (cm)
b. Grafik I vs T
- Plat Datar Hitam
I ( (Watt/m2) T (oC)
780 31,5
1060 35
2380 37
9550 41
LABORATORIUM ZAT PADAT/SOLAR ENERGI I
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155
590 33,5
1060 35
2380 32
9550 40,8
10000
8000
I (Watt/m2)
6000
4000
2000
0
30 40 50
T (oC)
c. Grafik d vs T
- Plat Datar Hitam
d (cm) T (oC)
40 31,5
30 35
20 37
10 41
LABORATORIUM ZAT PADAT/SOLAR ENERGI I
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155
Y-Values
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
31.5 35 37 41
Y-Values
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
33.5 35 32 40.8
LABORATORIUM ZAT PADAT/SOLAR ENERGI I
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 20155