Anda di halaman 1dari 2

Jumlah zakat yang dikeluarkan :

1. Emas
Jumlah zakat emas umumnya ditentukan sebagai 2,5% dari total emas yang dimiliki
pada saat pencarian zakat. Ini berarti jika nilai emas yang dimiliki melampaui nisab,
maka 2,5% dari nilai tersebut harus dikeluarkan sebagai zakat. Sebagai contoh, jika
seseorang memiliki emas pada saat itu adalah $50 per gram, maka nilai emas total
adalah $5,000. Jika nisab emas pada saat itu adalah setara dengan $3,000, maka emas
tersebut memenuhi syarat untuk dikenakan zakat. Zakat emas yang harus dikeluarkan
adalah 2,5% dari $5,000, yaitu $125.
2. Perak
Jumlah zakat perak biasanya ditentukan sebagai 2,5% dari total nilai perak yang
dimiliki pada saat pencarian zakat. Sebagai contoh, jika seseorang memiliki perak
seberat 500 gram dan nilai perak pada saat itu adalah $1 per gram, maka nilai perak
total adalah $500. Jika nisab perak pada saat itu adalah setara dengan $300, maka
perak tersebut memenuhi syarat untuk dikenakan zakat. Zakat perak yang harus
dikeluarkan adalah 2,5% dari $500, yaitu $12,50.
3. Anggur
Zakat pada hasil pertanian, termasuk anggur, biasanya dihitung berdasarkan jumlah
produksi atau hasil panen. Ini bisa disesuaikan dengan kesepakatan local atau
pedoman yang diberlakukan oleh otoritas agama setempat atau Lembaga amil zakat.
Sebagai contoh, kesepakatan telah dibuat bahwa zakat anggur sebesar 5% dari hasil
panen. Jika seseorang memiliki kebun anggur dan berhasil mengumpulkan 500 kg
anggur, maka perhitungan zakatnya sebagai berikut :
Jumlah zakat = 5% dari 500 kg anggur = 0,05 x 500 kg = 25 kg anggur.
Dalam hal ini, seseorang wajib memberikan 25 kg anggur sebagai zakat dari hasil
panen anggur yang dimilikinya.
4. Kambing
Zakat pada ternak kambing dihitung berdasarkan jumlah kepemilikan dan biasanya
dikenakan satu ekor kambing untuk setiap sejumlah tertentu kepemilikan. Contohnya,
Seseorang memiliki 80 ekor kambing. Dengan asumsi bahwa dalam komunitas
tersebut, pedoman zakat kambing adalah satu ekor kambing untuk setiap 40 ekor
kambing yang dimiliki, maka perhitungannya :
Jumlah zakat kambing = 80 ekor kambing / 40 = 2 ekor kambing.
Dalam hal ini, seseorang wajib memberikan 2 ekor kambing sebagai zakat dari jumlah
ternak kambing yang dimilikinya.
5. Unta
Zakat pada ternak unta dihitung berdasarkan jumlah kepemilikan, perhitungan ini
dapat bervariasi tergantung pada ketentuan yang berlaku dalam masyarakat. biasanya
dikenakan satu ekor unta untuk setiap sejumlah tertentu kepemilikan. Contohnya,
Seseorang memiliki 15 ekor unta. Dengan asumsi bahwa dalam komunitas tersebut,
pedoman zakat kambing adalah satu ekor unta untuk setiap 5 ekor unta yang dimiliki,
maka perhitungannya :
Jumlah zakat unta= 15 ekor unta / 5 = 3 ekor unta.
Dalam hal ini, seseorang wajib memberikan 3ekor unta sebagai zakat dari jumlah
ternak unta yang dimilikinya.
6. Tanaman
Tidak ada persentase tetap yang umum diakui untuk zakat tanaman. Namun, bisa ada
kesepakatan local, atau pedoman dari otoritas agama setempat. Contohnya, jika
seseorang memiliki ladang padi dan hasi panennya adalah 1 ton, dan komunitas
setempat menetapkan bahwa zakat pada hasil panen padi adalah 5%, maka jumlah
zakat dapat dihitung sebagai berikut :
Jumlah zakat tanaman = 5% dari 1 ton padi
Jumlah zakat tanaman = 0,05 x 1 ton padi
Jumlah zakat tanaman = 50 kg padi
Dalam hal ini, seseorang wajib memberikan 50 kg padi sebagai zakat dari hasil panen
tanaman yang dimilikinya.
7. Sapi
Zakat pada ternak sapi dihitung berdasarkan jumlah kepemilikan dan biasanya
dikenakan satu ekor sapi untuk setiap sejumlah tertentu kepemilikan. Contohnya,
Seseorang memiliki 60 ekor sapi. Dengan asumsi bahwa dalam komunitas tersebut,
pedoman zakat sapi adalah satu ekor sapi untuk setiap 30 ekor sapi yang dimiliki,
maka perhitungannya :
Jumlah zakat kambing = 60 ekor sapi / 30 = 2 ekor sapi.
Dalam hal ini, seseorang wajib memberikan 2 ekor sapi sebagai zakat dari jumlah
ternak sapi yang dimilikinya.

satu sha' pada zaman nabi dengan zaman sekarang


satu sha’ pada zaman Nabi Muhammad SAW adalah satuan pengukuran yang digunakan
untuk berbagai jenis barang, termasuk makanan. Satu sha’ setara dengan sekitar 3 litra atau
sekitar 2,5 kg. penting untuk diingat bahwa satuan pengukuran pada zaman Nabi Muhammad
SAW dapat bervariasi tergantung pada konteksnya. Dalam konteks bahan makanan seperti
gandum atau kurma, satuan pengukuran seperti wasq dan mud juga digunakan. Untuk
mengonversi satuan pengukuran kuno ke satuan modern seperti kg atau liter, ada variasi
tergantung pada jenis barang yang diukur.
1. Menurut mazhab Maliki satu sha’ sama dengan 4 mud, dan satu mud itu sama
dengan 675 gram. Jadi satu sha’ setara dengan 2.700 gram atau 2,7 kg.
2. Menurut mazhab Syafi’I satu sha’ itu sama dengan 2.751 gram (2,75 kg).
3. Menurut mazhab Hambali ukuran satu sha’ itu sama dengan 2,2 kg.
4. Menurut mazhab Hanafi ukuran satu sha’ jauh lebih tinggi, yaitu 3,,8 kg.
Sehingga ulama Indonesia menetapkan jalan tengahnya, yakni satu sha’ adalah 2,5 kg.

Anda mungkin juga menyukai