Anda di halaman 1dari 19

BAB 10

Menyayangi Binatang dalam


Syariat Penyembelihan
KETENTUAN PENYEMBELIHAN HEWAN

Ketentuan Ketentuan
Ketentuan alat Ketentuan
orang yang hewan yang
penyembelih Menyembelih
menyembelih akan disembelih
KETENTUAN ORANG YANG MENYEMBELIH
1) Penyembelih beragama Islam
Penyembelihan yang dilakukan oleh orang bukan beragama Islam hukumnya
tidak sah.
2) Menyembelih dengan sengaja
Seorang penyembelih harus dalam keadaan sadar dan sengaja menyembelih.
3) Penyembelih baligh dan berakal
Tidak sah sembelihan orang yang belum baligh dan orang yang akalnya tidak
waras.
4) Penyembelih membaca basmalah.
Selain membaca basmalah, penyembelih juga disunahkan membaca salawat
dan takbir tiga kali.
KETENTUAN HEWAN YANG AKAN DISEMBELIH
1) Hewan dalam keadaan masih hidup
Tidak sah hukumnya menyembelih hewan yang sudah mati. Adapun hewan
yang sakit, tercekik, terpukul, terjatuh, ditanduk oleh binatang lain atau yang
diserang binatang buas apabila kita mendapatkannya hampir mati (masih
hidup), lalu kita sempat menyembelihnya sebelum matinya, maka hewan itu
boleh dimakan.
2) Hewan tersebut termasuk hewan yang halal
Hewan yang haram dikonsumsi seperti katak, babi, anjing, dan sebagainya tidak
sah disembelih. Hewan yang diperoleh melalui cara haram juga tidak sah
disembelih.
KETENTUAN ALAT PENYEMBELIH
1) Alat yang digunakan tajam dan dapat melukai
Ketajaman alat dimaksudkan agar proses penyembelihan berlangsung cepat
sehingga hewan tersebut segera mati.
2) Alat tersebut tidak terbuat dari tulang, kuku, atau gigi
Berdasarkan hadits Rasulullah SAW. riwayat Bukhari-Muslim kita tidak
diperbolehkan menyembelih menggunakan alat yang terbuat dari kuku, gigi,
dan tulang.
3) Alat yang digunakan boleh terbuat dari besi, baja, bambu, atau
apa saja yang bisa tajam
Kecuali apa-apa yang telah disebutkan di nomor 2.
Ketentuan Menyembelih
1) Penyembelihan dilakukan pada urat leher sampai terputus saluran
makanan, pernapasan, dan dua urat lehernya.
2) Pada waktu menyembelih hewan, orang yang menyembelih harus
memastikan bahwa ia sudah memotong, memutuskan bagian-
bagian berikut.
a) tenggorokan (saluran pernapasan);
b) saluran makanan;
c) dua urat leher yang ada di sekitar tenggorokan.
Bila ketiga bagian tersebut sudah putus, maka penyembelihan
menjadi sah.
TATA CARA PENYEMBELIHAN HEWAN

Penyembelihan
Hal-hal yang Hal-hal yang Penyembelihan
Secara
sunah makruh secara Mekanik
Tradisional
HAL-HAL YANG DISUNAHKAN
DALAM PENYEMBELIHAN HEWAN
Dalam proses penyembelihan, ada hal-hal yang disunahkan, yaitu:
1) Mengasah alat menyembelih setajam mungkin, untuk mengurangi
rasa sakit pada hewan,
2) Menghadapkan hewan sembelihan ke arah kiblat, dan
3) Membaca basmalah (menyebut Asma Allah SWT).
4) Menyembelih di pangkal leher.
HAL-HAL YANG MAKRUH
DALAM PENYEMBELIHAN HEWAN
Hal-hal yang makruh dalam penyembelihan, yaitu:
1) Menyembelih dengan alat yang kurang tajam,
2) Menyembelih dari arah belakang leher,
3) Menyembelih sampai putus seluruh batang lehernya,
4) Menguliti dan memotong bagian tubuh sebelum hewan itu benar-
benar mati.
TATA CARA PENYEMBELIHAN SECARA TRADISIONAL
Cara penyembelihan tradisional adalah sebagai berikut.
1) Menyiapkan lubang penampung darah.
2) Hewan yang akan disembelih dihadapkan ke kiblat, lambung kiri di bawah.
3) Kaki hewan dipegang kuat-kuat atau diikat, kepalanya ditekan ke bawah.
4) Leher hewan diletakkan di atas lubang penampung darah yang sudah
disiapkan.
5) Berniat menyembelih.
6) Membaca basmalah, shalawat nabi, dan takbir.
7) Arahkan pisau (alat penyembelih) pada bagian leher hewan.
Sembelihlah sampai terputus tenggorokan, saluran makanan, dan urat
lehernya.
TATA CARA PENYEMBELIHAN SECARA MEKANIK
Tata cara penyembelihan secara mekanik, sebagai berikut.
1) Pastikan mesin pemotong hewan sudah menyala.
2) Siapkan hewan yang akan disembelih.
3) Penyembelih berniat untuk menyembelih.
4) 4) Membaca basmalah, shalawat nabi, dan takbir tiga kali.
5) 5) Masukkan hewan ke dalam mesin pemotong.
Tahukah kamu bagaimana hukum mengonsumsi hewan yang
disembelih secara mekanik? Hukum daging hasil sembelihan secara
mekanik adalah halal apabila syarat-syarat dan ketentuan tersebut
terpenuhi.
Menyembelih Hewan yang Tertabrak
• Hayaatun mustaqirrah )‫ )حياة مستقرة‬adalah Hayat mustaqirrah adalah
kondisi hidup suatu hewan. Di Hasyiyah Al-Bajuri dituliskan bahwa
mudahnya, jika hewan tersebut masih bisa hidup satu atau dua hari,
maka dia memiliki hayat mustaqirrah.
• Hayaatun idtiraariyah )‫ )حياة إضطرارية‬adalah level hayat yang lebih
pendek, yaitu kehidupan hewan menjelang kematian.
• Harakatu madzbuuh )‫ )حركة مذبوح‬adalah istilah untuk menyebut
gerakan terakhir sang ayam. Ketika ayam selesai disembelih, dia
biasanya masih bergerak-gerak tak karuan.
Menyembelih Hewan yang Tertabrak
• Imam syafi’i: jika hewan yang tertabrak ada kemungkinan meninggal
tidak boleh disembelih, hukumnya sama dengan menyembelih
bangkai.
• Imam malik: jika hewan yang tertabrak meskipun hewan tersebut
kejang-kejang tapi masih sempat menyembelih hukumnya sah.
Menerjang Sesuatu yang Haram
dalam Kondisi Darurat
ُ ‫المح‬
• Para fuqoha lainnya mengungkapkan kaedah: ‫ظ ْو َرات‬ ْ ‫ات ت ُ ِب ْي ُح‬
ُ ‫ض ُر ْو َر‬
َ ‫ال‬
artinya keadaan darurat memperbolehkan sesuatu yang haram.

• Dalil
‫ط َر َغي َْر بَاغٍ َو َل َعا ٍد فَ َل ِإثْ َم َعلَيْه‬
ُ ‫ض‬
ْ ‫فَ َم ِن ا‬
“Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia
tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak
ada dosa baginya.” (QS. Al Baqarah: 173).
Menerjang Sesuatu yang Haram
dalam Kondisi Darurat
• Contoh: Kanibalisme tim rugby Uruguay dan kerabatnya menuju Chili
13 Oktober – 22 Desember 1972.
• Contoh: Dari Bayi 10 Hari Hingga Minum Air Kencing Sendiri,
Perjuangan Heroik Korban Gempa Turki, 10 Februari 2023, sampai
tanggal 16 Februari 2023 telah memakan 22.000 korban jiwa.
• Pendidikan TNI (Latihan Meminum darah Ular dan Memakan Daging
Ular)
Berobat dengan Sesutau yang Haram
• Hadits tentang masyarakat Uraniyin dan perintah Nabi Muhammad SAW
terhadap mereka untuk meminum air kencing unta berkaitan dengan
kepentingan pengobatan. Pengobatan dengan menggunakan benda najis
diperbolehkan ketika tidak ada benda suci yang dapat menggantikannya,”
(Lihat Syekh Wahbah Az-Zuhayli, Al-Fiqhul Islami wa Adillatuh, Beirut, Darul
Fikr, cetakan kedua, 1985 M/1405, juz I, halaman 161).
• Dari sini, kita dapat menarik simpulan bahwa pengobatan dengan darah
ular bersifat jalan terakhir sebagai darurat karena tidak ada lagi obat
alternatif selain darah ular tersebut. Darah ular dapat dijadikan obat bila
terbukti dan teruji secara klinis mutakhir sebagai obat atas penyakit
tersebut. Artinya, pertimbangan ilmu pengetahuan medis perlu menjadi
pertimbangan utama dalam hal ini, bukan karena konon atau katanya.
Hukum Makan Bekicot
Dari An Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa ia
mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫ت‬ ُ ‫اس فَ َم ِن اتَقَى ال‬


ِ ‫شبُ َها‬ ٌ ِ‫ات لَ يَ ْعلَ ُم ُه َن َكث‬
ِ َ‫ير ِم َن الن‬ َ ‫ِإ َن ْال َحلَ َل بَ ِي ٌِن َو ِإ َن ْال َح َر‬
ٌ ‫ام بَ ِي ٌِن َوبَ ْينَ ُه َما ُم ْشت َ ِب َه‬
‫ض ِه‬ ِ ‫ا ْستَب َْرأ َ ِل ِدي ِن ِه َو ِع ْر‬
“Sesungguhnya yang halal itu jelas, sebagaimana yang haram pun jelas.
Di antara keduanya terdapat perkara syubhat -yang masih samar- yang
tidak diketahui oleh kebanyakan orang. Barangsiapa yang
menghindarkan diri dari perkara syubhat, maka ia telah
menyelamatkan agama dan kehormatannya. (HR. Bukhari no. 2051 dan
Muslim no. 1599).
Memilih Makanan dan Minuman yang Halalan
Thoyyiban
‫ﺗﺎﻟﺸ ْﻴﻄﺎﻧ ۚ ِ إﺎ َﻧ ُﻪ‬
َ ‫اﺧ ُﻄ َﻮ‬
ُ ‫ﻮ‬ ُ
‫ﻌ‬ ‫ﺒ‬
ِ ‫َ َﺘ‬ ‫ﺿ ُ َﺤﻞ ﻟﻄ ﻴِِ ﺒﺎا َوﻟَﺘ‬ ِْ َ ‫اس ُﻛلُوا ِم َما ﻓِﻳ ْال‬
‫ر‬ َ ‫ن‬‫ال‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ُ ‫ي‬َ ‫يَا أ‬
‫ا‬ َ ‫لَك ْم‬
ٌ ‫عدُو ُم ِب‬
‫ين‬ ُ َ
Artinya: “Wahai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari
apa yang terdapat di bumi, dan janganlah mengikuti langkah-langkah
setan. Sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi kalian” (QS
al-Baqarah: 168).
Halal: zatnya, cara meperoleh, cara mengolah/menyembelihnya, tidak
terkena najis.
Thoyyiban: baik untuk kesehatah, makanan yang fresh
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai