Anda di halaman 1dari 7

GARNISH: Jurnal Pendidikan Tata Boga

Volume 3, No. 2, Agustus 2019

Available online https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/garnish/index

Analisis Tingkat Kesukaan Dan Frekuensi Konsumsi Jajanan Anak


SDN 064037 Medan Tembung
Lastri Rantika Harahap1, Erli Mutiara2
1
Alumni Prodi Pendidikan Tata Boga Jurusan PKK, Fakultas Teknik, Univeritas Negeri Medan, Indonesia
2
Prodi Prodi Pendidikan Tata Boga Jurusan PKK, Fakultas Teknik, Univeritas Negeri Medan, Indonesia

Email: lastrirantikaharahap@yahoo.co.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengidentifikasi karakteristik keluarga (Pendidikan ayah dan ibu, pekerjaan
ayah dan ibu, pendapatan ayah dan ibu, besar kelurga, dan besar uang jajan); (2) Menganalisis tingkat kesukaan
siswa terhadap jajanan yang ada disekitar sekolah berdasarkan pada warna, tekstur, rasa dan aroma; (3)
Menganalisis frekuensi konsumsi jajanan siswa selama 3 hari. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
5 berjumlah 30 orang siswa. Tehnik pengambilan sampel secara total sampling. Desain penelitian ini adalah
deskriptif. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah recall 3 hari. Hasil penelitian Karakterstik keluarga
yaitu pendidikan ayah dan ibu sebagian besar adalah tamat SMP/SMA sebesar 73.3 persen. Pekerjaan ayah
bervariasi yaitu PNS,TNI, karyawan swasta, dan wiraswasta dan pekerjaan ibu juga bervariasi sebagai PNS,
wiraswasta dan ibu rumah tangga. Pendapatan orang tua termasuk kategori sedang yaitu antara Rp1.500.000-
3.500.000,- sebesar 66.7 persen. Besar keluarga termasuk kategori keluarga kecil (<4 orang) sebesar 80 persen.
Besar uang jajan responden termasuk kategori rendah yaitu <Rp 2000 perhari. Selanjutnya Tingkat kesukaan
terhadap makanan jajanan berdasarkan warna adalah pisang goreng dengan rataan 3.87 ±0.346, berdasarkan
tekstur adalah oreo sebesar 3.50 dan ±0.509, pinus sebesar 3.53 dan ±3.53, selanjutnya berdasarkan aroma
adalah tahu sebesar 3.83 dan ±0.592. Frekuensi konsumsi jajanan selama 3 hari terhadap jajanan dengan rataan
tertinggi adalah yang paling sering dikonsumsi responden adalah sosis sebesar 1.33 dan ±0.959 kali dalam tiga
hari. Selanjutnya tingkat kesukaan tingkat kesukaan responden terhadap jajanan berdasarkan warna dengan
rataan tertinggi adalah pisang goreng 3.87 dan standar deviasi 0.346. Berdasarkan tekstur adalah oreo dengan
rataan 3.50 dan standar deviasi 0.509. Berdasarkan rasa adalah pinus dengan rataan 3.53 dan standar deviasi
3.53, dan berdasarkan aroma adalah tahu sebesar 3.83 dan standar deviasi 0.592. Frekuensi konsumsi responden
terhadap jajanan dengan rataan tertinggi adalah sosis sebesar 1.33 dan standar deviasi 0.959 dalam tiga hari.

Kata Kunci : Tingkat Kesukaan, Frekuensi, Konsumsi, Jajanan

ABSTRACT

This study aims to: (1) identify family characteristics (education of father and mother, occupation of father and
mother, income of father and mother, family size, and pocket money); (2) Analyzing the level of student
preference for snacks around the school based on color, texture, taste and aroma; (3) Analyzing the frequency of
students' snack consumption for 3 days. The population of this study were all 5th grade students totaling 30
students. The sampling technique is total sampling. The design of this research is descriptive. The data analysis
technique in this study was a 3-day recall. The results of the study of family characteristics, namely the
education of fathers and mothers, mostly graduated from junior high / high school by 73.3 percent. The work of
the father varies, namely civil servants, military, private employees, and entrepreneurs and the work of the
mother also varies as civil servants, entrepreneurs and housewives. Parents' income is in the medium category,
which is between Rp. 1,500,000-3,500,000, - by 66.7 percent. The size of the family is included in the category of
small family (<4 people) by 80 percent. The size of the respondent's pocket money is in the low category, namely
<Rp 2000 per day. Furthermore, the level of preference for snacks based on color is fried bananas with an
average of 3.87 ±0.346, based on texture is 3.50 and ±0.509, pine is 3.53 and ±3.53, then based on aroma is tofu
at 3.83 and ±0.592. The frequency of consumption of snacks for 3 days against snacks with the highest average
is the most frequently consumed by respondents, namely sausages at 1.33 and ±0.959 times in three days.

46
Furthermore, the level of preference level of respondents' preference for snacks based on color with the highest
average is 3.87 fried bananas and a standard deviation of 0.346. Based on the texture is Oreo with a mean of
3.50 and a standard deviation of 0.509. Based on taste, it is pine with a mean of 3.53 and a standard deviation of
3.53, and based on aroma it is tofu of 3.83 and a standard deviation of 0.592. The frequency of respondents'
consumption of snacks with the highest average was 1.33 sausages and a standard deviation of 0.959 in three
days.

Keywords: Likelihood Level, Frequency, Consumption, Snacks

PENDAHULUAN kesehatannya. Oleh karena itu penulis


tertarik untuk melaksanakan penelitian
A. Latar Belakang Masalah dengan judul “Analisis Tingkat Kesukaan
Perkembangan makanan di Indonesia Frekeunsi Konsumsi Jajanan Anak SDN
yang berbasis home industri telah semakin 064037 Medan Tembung”.
maju, tak terkecuali di sekolah-sekolah, hal
ini dapat di lihat dengan semakin
beragamnya jajanan yang di tawarkan B. Identifikasi Masalah
disetiap sekolah. Hampir di setiap sekolah, Berdasarkan uraian latar belakang
pasti di jumpai para pedagang jajanan. Hal masalah di atas, maka dapat diidentifikasi
ini mendorong timbulnya kebiasaan beberapa permasalahan sebagai berikut :
mengkonsumsi jajanan pada anak sekolah 1. Apa sajakah jenis jajanan yang dijual di
terutama pada jeda istirahat sekolah sekitar area SDN 064037 Medan
(Devi,2013). Tembung?
Pada umumnya anak menghabiskan 2. Faktor-faktor apa saja yang
uang jajan dalam sehari hanya untuk mempengaruhi konsumsi jajan siswa di
membeli makanan jajanan. Anak cenderung SDN 064037 Medan Tembung?
untuk membeli jajanan yang tersedia dan 3. Bagaimana tingkat kesukaan siswa
dekat dengan keberadaannya, yang menjadi terhadap konsumsi jajanan di SDN
alasan bagi anak untuk jajan disekolah 064037 Medan Tembung?
karena adanya ketersediaan kantin yang 4. Bagaimana frekuensi konsumsi jajanan
menjual makanan jajanan, selain itu rentang siswa di SDN 064037 Medan Tembung?
waktu yang cukup panjang antara sarapan 5. Bagaimana tingkat kesukaan siswa
pagi dengan makan siang serta banyaknya terhadap konsumsi jajanan di SDN
aktivitas yang dilakukan anak disekolah 064037 Medan Tembung?
menyebabkan anak menjadi mudah lapar. 6. Bagaimana frekuensi konsumsi jajanan
Hal ini didukung juga dengan pemberian siswa di SDN 064037 Medan Tembung?
uang saku yang diberikan orang tua pada
anak sehingga menjadikannya lebih C. Pembatasan Masalah
cenderung memilih makanan sederhana yaitu Batasan masalah dalam penelitian ini
dengan membeli jajanan yang tersedia adalah :
disekolah (Adriani, 2011).
1. Karakteristik keluarga (Pendidikan ayah
Berdasarkan hasil observasi penulis dan ibu, pekerjaan ayah dan ibu,
melihat bahwa tingkat kesukaan anak pendapatan ayah dan ibu, besar keluarga,
terhadap jajanan dipengaruhi oleh dan besar uang saku).
karakteristik individu (uang jajan) dan 2. Tingkat tingkat kesukaan siswa terhadap
karakteristik keluarga. Umumnya jika anak jajanan yang ada disekitar sekolah dibatasi
mengkonsumsi jajanan yang sama setiap pada warna, tekstur, rasa dan aroma.
harinya dan berlangsung dalam waktu yang
relatif lama dapat berdampak buruk bagi

47
3. Frekuensi konsumsi jajan siswa di batasi G.Kajian Teoritis
selama 3 hari .
4. Objek Penelitian ini adalah siswa kelas 5 1. Tingkat Kesukaan
SDN SDN 064037 Medan Tembung. Tingkat kesukaan adalah kesanggupan
seseorang untuk menghabiskan makanan
D. Rumusan Masalah yang disajikan (Rudiatin,2010). Tingkat
Rumusan masalah dalam penelitian ini kesukaan berarti kegemaran, kemauan.
adalah : pilihan, didefinisikan sebagai derajaat
kesukaan atau ketidaksukaan seseorang
1. Bagaimana karakteristik keluarga terhadap makanan. Tingkat kesukaan
(Pendidikan ayah dan ibu, pekerjaan ayah terbentuk dari persepsi terhadap suatu produk
dan ibu, pendapatan ayah dan ibu, besar yang secara kualitas dan atau bila
keluarga, dan besar uang saku)? dibandingkan dengan kesukaan terhadap
2. Bagaimana tingkat kesukaan siswa sesuatu yang lain. Pada anak-anak tingkat
terhadap jajanan yang ada disekitar kesukaan kebanyakan dipengaruhi oleh
sekolah pada warna, tekstur, rasa dan kegemaran pribadi, uang dan pengetahuan
aroma? mereka tidak diterapkan dalam pemilihan
3. Bagaimana analisis frekuensi konsumsi makanan. Maka apa yang dipilih oleh
jajanan siswa selama 3 hari ? seorang anak untuk dimakan pada umumnya
apa yang di sukai dan apa yang di inginkan.
E. Tujuan Penelitian (Tyas,2009)
Tujuan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut : 2. Frekuensi
Frekuensi jajan merupakan sering
1. Mengidentifikasi karakteristik keluarga atau tidaknya seseorang mengkonsumsi
(Pendidikan ayah dan ibu, pekerjaan ayah jajanan dan dalam waktu tertentu hari,
dan ibu, pendapatan ayah dan ibu, besar minggu, bulan atau tahun. Frekuensi di
kelurga, dan besar uang saku). kelompokkan menjadi : sangat sering, sering,
2. Menganalisis tingkat kesukaan siswa kadang-kadang dan tidak pernah. Kuesioner
terhadap jajanan yang ada disekitar Frekuensi / FFQ) merupakan salah satu cara
sekolah dibatasi pada warna, tekstur, rasa yang di gunakan untuk memperoleh data
dan aroma. tentang frekuensi konsumsi sejumlah
3. Menganalisis frekuensi konsumsi jajanan makanan jajanan selama priode tertentu
siswa selama 3 hari. seperti hari, minggu, bulan atau tahun.
Dengan memuat daftar makanan jajanan dan
F. Manfaat Penelitian pengkonsumsiannya (Dewa,2002).
Manfaat dari penelitian ini adalah :
3. Makanan jajanan
bagi anak sekolah bisa mendapatkan
informasi tentang tingkat kesukaan dan Makanan jajanan adalah makanan
frekuensi terhadap jajanan, Bagi orang tua yang dipersiapkan dan dijual oleh pedagang
dapat dijadikan sebagai pengetahuan agar kaki lima di jalanan dan tempat-tempat
lebih memahami makanan jajanan yang keramaian umum lain yang langsung
disukai oleh anak. Bagi pihak sekolah lebih dimakan atau dikonsumsi (Adriani dan
memberikan pengawasan agar Wirjatmadi, 2012).
memperhatikan makanan jajanan yang
tersedia dilingkungan sekolah. Bagi penulis Jenis makanan jajanan
sebagai pengalaman dalam penelitian yang menurut Widya Karya Nasional Pangan dan
nantinya dapat digunakan untuk penelitian Gizi Mariana, (2006) dapat digolongkan
selanjutnya. menjadi: Makanan jajanan yang berbentuk
panganan, seperti kue kecil-kecil, pisang

48
goreng dan sebagainya. Makanan jajanan yaitu sampel total sampling, sehingga jumlah
yang diporsikan (menu utama), seperti pecal, sampel adalah 30 orang.
mie bakso, nasi goreng dan sebagainya.
Makanan jajanan yang berbentuk minuman,
seperti es krim, es campur, jus buah dan C. Teknik Pengumpulan Data
sebagainya. Data yang dikumpulkan yaitu berupa
data primer dan skunder. Data primer yang
H.Pertanyaan Penelitian dikumpulkan melalui wawancara dengan
Berdasarkan kajian teoritis dan kerangka menggunakan kuisioner yaitu karakteristik
berfikir, maka peneliti merumuskan keluarga meliputi pendidikan ayah dan ibu,
pertanyaan peneltian sebagai berikut : pekerjaan ayah dan ibu, pendapatan ayah
Bagaimana analisis tingkat kesukaan siswa dan ibu, besar keluarga. Data tingkat
terhadap jajanan (warna, tekstur, rasa dan kesukaan dan frekuensi jajan siswa selama 3
aroma) dan frekuensi konsumsi jajanan siswa hari, serta data skunder yang mencakup data
selama 3 hari ? tambahan dari pihak sekolah.

METODE PENELITIAN
HASIL
A. Desain Penelitian
Desain penelitian ini deskriptif. A. Deskripsi Hasil Penelitian
Deskriptif adalah penelitian yang dilakukan Berdasarkan hasil penelitian yang telah
untuk mengetahui nilai variabel, baik satu dilakukan dapat diperoleh bahwa yang
variabel maupun lebih (independen) tanpa mempengaruhi tingkat kesukaan terhadap
membuat perbandingan atau menghubungkan jajanan adalah dari warna, tesktur, rasa dan
antara satu variabel dengan variabel yang aroma makanan. Frekuensi jajan responden
lain (Sugiyono, 2008). Lokasi penelitian di selama 3 hari.
SDN 064037 Medan Tembung. Penelitian Berikut tingkat kesukaan terhadap
dilaksanakan pada bulan Januari - Maret makanan jajanan berdasarkan warna adalah
2016. pisang goreng dengan rataan 3.87 ±0.346,
berdasarkan tekstur adalah oreo sebesar 3.50
B. Populasi dan Sampel Penelitian dan ±0.509, pinus sebesar 3.53 dan ±3.53,
1. Populasi Penelitian selanjutnya berdasarkan aroma adalah tahu
Populasi adalah wilayah generalisasi sebesar 3.83 dan ±0.592. Selanjutnya
yang terdiri atas obyek atau subyek yang frekuensi konsumsi jajanan selama 3 hari
mempunyai kualitas dan karakteristik terhadap jajanan dengan rataan tertinggi
tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk adalah yang paling sering dikonsumsi
diipelajari dan kemudian di tarik responden adalah sosis sebesar 1.33 dan
kesimpulannya (Sugiyono, 2013). Populasi ±0.959 kali dalam tiga hari.
penelitian adalah siswa kelas 5 SDN 064037
Medan Tembung dengan jumlah 30 orang.
PEMBAHASAN
2. Sampel Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan menunjukkan tingkat kesukaan terhadap
karakteristik yang di miliki oleh populasi jajanan yang tersedia adalah sebagai berikut :
tersebut. Menurut Sugiyono (2013) jumlah Berdasarkan warna jajanan dengan
populasi yang kurang dari 100 seluruh persentasi tertinggi adalah pisang goreng
populasi di jadikan sampel penelitian. Teknik dengan rataan 3.87 ±0.346. Hal ini
yang digunakan untuk pengambilan sampel dikarenakan warna semangka yang merah
dan menarik perhatian untuk

49
mengkonsumsinya. Hal ini sesuai dengan perasa, hal ini membuat anak suka dengan
pendapat Yustiani, (2010) bahwa Anak akan jajanan yang berharga murah, berwarna
lebih suka makanan yang berwarna warni menarik, rasa yang enak serta mudah untuk
dan disajaikan dengan tampilan yang dikonsumsi. Kemudian frekuensi terhadap
menarik perhatian, rasa yang enak dan jajanan yang paling sering adalah sosis
harganya murah membuat anak dengan rata-rata 1.13 perharinya artinya
menyukainya. hampir setiap hari anak selalu mengkonsumsi
makanan tersebut.
Berdasarkan tesktur jajanan dengan
persentase tertinggi adalah oreo sebesar 3.50 SIMPULAN
dan ±0.509 karena selain rasanya yang enak,
bergizi, memiliki bentuk yang menarik serta Berdasarkan hasil analisis dengan
teksturnya kenyal atau tidak keras. Hal ini perhitungan persentase, maka dapat
sesuai dengan penelitian Proverawati,(2008) disimpulkan sebagai berikut :
bahwa umumnya anak akan suka dan tertarik 1. Tingkat kesukaan responden terhadap
pada tekstur makanan yang lembut, lunak jajanan berdasarkan warna adalah pisang
serta mempunyai tampilanya baik. goreng dengan rataan 3.87 ±0.346
Berdasarkan rasa jajanan dengan 2. Tingkat kesukaan responden terhadap
persentase tertinggi adalah pinus sebesar 3.53 jajanan berdasarkan tekstur adalah oreo
dan ±3.53 karena rasa pada sosis bervariasi, sebesar 3.50 dan ±0.509
enak dan membangkitkan selera anak akan 3. Tingkat kesukaan responden terhadap
jajanan tersebut. Hal ini sesuai dengan jajanan berdasarkan rasa adalah pinus
penelitian Proverawati, (2008) mengatakan sebesar 3.53 dan ±3.53.
bahwa cita rasa memiliki pengaruh terhadap 4. Tingkat kesukaan responden terhadap
kesukaan seseorang terhadap makanan jajanan berdasarkan aroma adalah tahu
tertentu. Secara naluriah seorang anak akan sebesar 3.83 dan ±0.592.
lebih menyukai rasa manis dibandingkan 5. Frekuensi konsumsi jajanan selama 3 hari
dengan makanan dengan rasa yang pedas, terhadap jajanan dengan rataan tertinggi
asam dan pahit. adalah yang paling sering dikonsumsi
Berdasarkan aroma jajanan dengan responden adalah sosis sebesar 1.33 dan
persentase tertinggi adalah tahu sebesar 3.83 ±0.959 kali dalam tiga hari.
dan ±0.592 karena selain rasa yang enak,
teskturnya tidak keras serta aromanya yang Saran
dapat membangkitkan selera Hal ini sesuai Berdasarkan hasil penelitian dan
dengan pendapat Meilgaard, (2000) bahwa kesimpulan di atas maka disarankan sebagai
aroma adalah rasa dan bau yang sangat berikut :
subjektif serta sulit diukur karena setiap 1. Pihak sekolah terutama pengelola
setiap orang mempunyai sensitifitas serta makanan di kantin sekolah untuk lebih
kesukaan yang berbeda. meningkatkan kaulitas serta ragam
Selanjutnya Frekuensi konsumsi makanan yang nantinya dapat
jajanan selama 3 hari terhadap jajanan menambah tumbuh kembangnya anak
dengan rataan tertinggi adalah yang paling dengan baik.
sering dikonsumsi responden adalah sosis 2. Untuk orang tua sebaiknya membekali
sebesar 1.33 dan ±0.959 kali dalam tiga hari anak dari rumah sehingga dapat
karena dengan membeli dan mengkonsumsi mengurangi aktivitas jajan disekolah.
jajanan yang ada membuat mereka senang, 3. Untuk siswa juga harus berhati-hati
tertarik dan suka terhadap jajanan yang ada. dalam memilih makanan di sekolah serta
Hal ini sesuai dengan pendapat Rosmini, bias lebih mengurangi keseringan dalam
(2009) bahwa umunya anak sering jajan membeli jajanan terutama dalam
karena bersumber dari penglihatan dan membeli jajanan yang siap saji.

50
REFERENSI yang Disediakan Pesantren Ar-
Raudatul Hasanah. Skripsi : Unimed
Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian.
Jakarta : PT Rineka Cipta. Irianto. (2007). Panduan Gizi Lengkap :
Keluarga dan Olahragawan. CV. Andi
Adriani, Wirgatmadi. (2012). Peranan Gizi offset. Yogyakarta.
dalam Siklus Kehidupan.Jakarta:
Media Group. Irianto. (2007). Gizi Dan Pola Hidup Sehat.
Bandung: Yrama Widya
Bondika. (2011). Faktor Yang Berhubungan
dengan Pemilihan Makaaan Jajanan Jurdawanto W, (2008). Kontribusi Makanan
Pada anak SD. Skripsi. IG. Fakultas Jajanan, Tingkat Kecukupan Energi
Kedokteran, Universitas Di Ponegoro dan Gizi Anak Usia Sekolah Dasar di
Semarang. Kota Bogor. Bogor: Jurusan Gizi
Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia,
BPS Sumut. (2008). Konsumsi dan IPB.
Pengeluaran. Diakses pada tanggal 20
Januari 2015 dari Khomsan, (2005). Pangan dan Gizi untuk
http://www.sumut.bps.go.id kesehatan. Bogor: Fakultas Ekologi
Manusia. Institut Pertanian Bogor
Devi. K. (2013). Pengaruh Tingkat
Pendidikan Keluarga Terhadap Status Khomsan, (2008). Pangan Dan Gizi untuk
Gizi Anak Usia Sekoah. Skripsi. Kesehatan. Jakarta :PT Raja Grafindo
Universitas Jember. Persada.
Dewa,dkk. (2002). Penilaian Status Gizi. Mudjajanto, (2006). Keamanan Makanan
EGC : Buku Kedokteran. Jajanan Tradisional. Jakarta : Kompas
Edwin M, (2012). Preferensi Pangan Anak Notoatmodjo. S, (2010). Ilmu Perilaku
Sekolah Dasar di Kota Bogor. [Skripsi] Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Bogor: Departeman Gizi Masyarakat,
Fakultas Ekolgi Manusia, IPB. Meilgaard, (2000). Sensory Evalution
Techniques. Boca Raton, Florida :
FAO/WHO. (1990). Calsium and Proten CRC Press.
Quality Evaluton, FAO/WHO of
Organization Rome. Italy Of The Join Oktavianus, (2013). Preferensi dan Frekuensi
–FAO/WAHO Expert Consultation. Konsumsi Makanan Jajanan gorengan
Pada Anak SD Di Kecamatan
Gregaire, Spear. (2010). Pengukuran Tingkat Cijeruk, kabupaten bogor.
Kesukaan Uji Hedonik. Fakultas Skripsi:UPB
Kedokteran USU. Hurlocks, E. B. Proverawati et all, (2008). Motivasi Dari
(2007). Psikologi Perkembangan Suatu Guru Serta Hubunganya dengan
Pendekatan Sepanjang Rentang Preferensi Makan Sekolah Pada Anak
Kehidupan. Jakarta: Erlangga. Prasekolah di TK Universitas
Muhammadiyah Purwekerto. Jurnal
Hurlocks, E. B. (2007). Psikologi Gizi Klinik Indonesia.
Perkembangan Suatu Pendekatan Pudjiadi, Solihin, (2000). Ilmi Gizi Klinis
Sepanjang Rentang Kehidupan. pada Anak. Jakarta : FK UI.
Jakarta: Erlangga Rahayu, dkk. (2014). Preferensi Makanan
pada Mahasiswa Universitas
Indah. (2015). Analisis Menu Makanan dan
Hasanuddin. di akses pada 23
Tingkat Kesukaan Siswa Madrasah
september 2015: 09.30 WIB.
Aliyah Swasta pada Menu Makanan

51
Rosmini, (2009). Kontribusi Makanan Thoha. 2003. Hubungan Pengetahuan Dan
Jajanan, Tingkat Kecukupan Energi Sikap Ibu Tentang Jajan Dan
dan Gizi Serta Morbiditas Anak Usia Makanan Jajanan Pada Ibu Yang
Sekolah Dasar di Kota Bogor Bekerja Dan Tifak Bekerja Dengan
[Skripsi]. Bogor: Jurusan Gizi Kebiasan Jajan Anak Sekolah Dasar.
Masyarakat, Fakultas Ekologi Skripsi :GMSK-Fakultas Pertanian
Manusia, IPB. ITB. Geogle.com (diakses 10 oktober
Salvana. (2013). Konsumsi Pangan. Jakarta: 2015)
PT Gramedia Pustaka Utama. Tyas. (2009). Preferensi Pangan Anak
Sekolah Dasar di Kota Bogor.Bogor:
Soetjiningsih, (2012).Preferensi konsumen Departeman Gizi Masyarakat,
terhadap pangan sumber karbohidrat Fakultas Ekolgi Manusia, IPB.
non-beras. [skripsi]. Bogor: Fakultas Winarmo, (2010). Faktor-Faktor Yang
Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Mempengaruhi Kebiasaan Remaja
Dalam Mengkonsumsi Makanan
Siswati, (2010). Perilaku Makan dan
Jajanan Siap Saji Modern Dan
Kebiasaan Jajan Murid SMA Di
Tradisional. Bogor
Cimindi Bandung. Bogor.
Winarmo. (2002) Kimia Bahan Makanan.
Sitorus, (2007). Pengetahuan, Sikap dan Jakarta. PT : Gramedia Pustaka
Tindakan Siswa Sekolah Dasar Umum
Tentang Makanan dan Minuman yang Yusuf L, dkk. (2008). Teknik Perancanaan
Mengandung Bahan Tambahan Gizi Makanan. Jakarta: Direktorat
Makanan pada Sekolah Dasar di Jendral Manajemen Pendidikan Dasar
Kecamatan Medan Denai. Skripsi FKM dan Menengah, Departemen
USU. Medan. Pendidikan Nasional.
Yustiani S, (2010). Perilaku Penjaja Pangan
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Jajanan Anak Sekolah Terkait Gizi
Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif dan Kemananan Pangan di Jakarta
Kualitatif). Bandung : Alfabet. dan sukabumi. Jurnal Gizi dan
Pangan.
Sugiyono. (2011). Statiska Untuk Penelitian.
Bandung : Alfabeta.
Sukandar d. (2007). Faktor Yang
Berhubungan Dengan Pemilihan
MakananJajanan Pada Anak Sekolah
Dasar. Skripsi: program studi ilmu gizi
fakultas kedokteran. Universitas
diponegoro.
Sukmadinata, (2011). Metode Penelitian
Pendidikan. Cetakan ke 7. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Sumarwan U. (2011). Perilaku Konsumen
Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia.
Supariasa et al. (2008). Penilaian Status Gizi.
Jakarta: EGC.

52

Anda mungkin juga menyukai