Anda di halaman 1dari 20

DAFTAR ISI

04 TENTANG LAPORAN INI

06 IKHTISAR BISNIS KAMI

08 SAMBUTAN DARI DIREKTUR

10 KETERLIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN DAN MATERIALITAS


• KETERLIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN

• MATERIALITAS

12 BAGIAN TATA KELOLA


• IKHTISAR • SERTIFIKASI DAN JAMINAN
• KEBIJAKAN KEBERLANJUTAN
• TATA KELOLA DAN KELUHAN
DAN KEPEMIMPINAN

20 BAGIAN EKONOMI
• KINERJA EKONOMI

21 BAGIAN LINGKUNGAN
• DEFORESTASI DAN
• IKHTISAR
KEANEKARAGAMAN HAYATI
• LANDBANK, PEMETAAN DAN • PENGELOLAAN AIR, BAHAN
LACAK BALAK KIMIA, DAN LIMBAH
• PENILAIAN DAMPAK

28 BAGIAN SOSIAL
• HAK MASYARAKAT DAN
• IKHTISAR
PEKERJA
• KESELAMATAN DAN
• PLASMA DAN PEMASOK
KESEHATAN KERJA

36 TOBA PULP LESTARI DAN SDGs PERSERIKATAN BANGSA BANGSA

37 INDEKS ISI GRI


TENTANG PENDEKATAN LAPORAN KAMI RUANG LINGKUP DAN BATAS

LAPORAN INI Laporan ini menguraikan inisiatif pembangunan Laporan ini mencakup data keberlanjutan yang
berkelanjutan TPL di seluruh operasinya yang dikumpulkan dari TPL dan pemasok seratnya yang
berlokasi di Porsea, Sumatera Utara, Indonesia beroperasi di Sumatera Utara, Indonesia dimana
dan isinya dipersiapkan dengan mengacu pada fasilitas manufaktur pulp, hutan produksi berada di
standar Global Reporting Initiative (GRI). Materi lima sektor.
yang dibahas dalam laporan ini sejalan dengan
persyaratan Otoritas Jasa Keuangan Indonesia,
penilaian SPOTT ZSL dan standar GRI yaitu:
KEBERLANJUTAN DI SELURUH
RANTAI PASOKAN

• Kebijakan dan Kepemimpinan Keberlanjutan


• Sertifikasi dan jaminan TPL menerapkan strategi keberlanjutan di seluruh
• Tata kelola /keluhan rantai pasokannya untuk menciptakan dampak
• Kinerja ekonomi positif terhadap Ekonomi, Lingkungan dan Sosial
• Penilaian dampak di atas persyaratan keberlanjutan yang ditetapkan
• Landbank, pemetaan dan Lacak balak oleh Otoritas Jasa Keuangan, Indonesia (OJK).
• Kerusakan hutan dan keanekaragaman hayati
• Pengelolaan air, bahan kimia dan pestisida
• Keselamatan dan Kesehatan (tanah dan
kebakaran)
• Hak masyarakat dan buruh
• Plasma dan pemasok

PERIODE PELAPORAN

Laporan ini mencakup informasi keberlanjutan


mulai dari Januari hingga Desember 2018 (kecuali
dan sebaliknya dinyatakan).

Pemandangan PT Toba Pulp Lestari Pabrik PT Toba Pulp Lestari

INFORMASI PERUSAHAAN

S
elamat datang di laporan keberlanjutan pertama PT Toba Pulp Lestari Tbk (TPL). TPL percaya isi
PT Toba Pulp Lestari Tbk
kebijakan lingkungan diikuti dengan penerapan strategi yang ketat pada pengelolaan konservasi
Kantor : Uniplaza, Lt.3 Gedung Timur, Jl. Letjend. Haryono M.T. No. A-1 Medan 20231
hutan lestari dan perlindungan flora dan fauna endemik, pengurangan limbah, pencegahan
Pabrik : Desa Pangombusan, Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Toba Samosir
polusi dan pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab dengan memaksimalkan keuntungan sosial
Telepon : (62-61) 4532088
ekonomi melalui pengurangan dampak lingkungan.
Email : investor_relation@tobapulp.com
Website : www.tobapulp.com

4 5
IKHTISAR BISNIS
KAMI

IKHTISAR DAN SEJARAH

TPL memproduksi bubur kertas dan memasok ke TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
pasar internasional. Perusahaan memiliki lisensi CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

untuk mengelola 185.016 hektar hutan industri


dimana serat untuk operasional pembuatan bubur
kertas ditanam dan dipanen secara berkelanjutan.
KEMITRAAN DENGAN MASYARAKAT
PARTNERSHIP WITH COMMUNITY

VISI

Menjadi salah satu pabrik Pulp Eucalyptus yang


dikelola dengan baik, menjadi penyedia yang
BERSATU UNTUK KERJA SAMA
disukai oleh pelanggan dan Perusahaan yang UNITED FOR TEAMWORK

disukai para karyawan.

MISI
KERJA SAMA UNTUK KUALITAS
TEAMWORK FOR QUALITY
1. Menghasilkan pertumbuhan yang
berkesinambungan.
2. Produser dengan biaya yang efektif.
3. Memaksimalkan keuntungan untuk pemangku
KERJA SAMA UNTUK KUANTITAS
kepentingan dan memberikan kontribusi TEAMWORK FOR QUANTITY

kepada pengembangan sosial ekonomi


masyarakat sekitar dan regional
4. Menciptakan nilai melalui teknologi modern,
pengetahuan industri dan sumber daya
manusia.
Bibit Eucalyptus di Nursery PT TPL

6 7
SAMBUTAN
memastikan bahwa kita mencapai kepatuhan kami untuk meningkatkan pembangunan
lingkungan dan kinerja melalui pemantauan jejak berkelanjutan di masyarakat agar menjadi

DARI DIREKTUR
karbon kami. Tahun ini, kami menerima sertifikasi mandiri. Manajemen TPL percaya dengan
Programme for the Endorsement of Forest menyediakan peluang kerja kepada masyarakat
Certification’s (PEFC) chain of custody. ini yang berada di sekitar area tempat kami
menunjukkan bahwa bahan baku yang kami beroperasi menjadi salah satu cara untuk membina
gunakan untuk produk kami berasal dari masyarakat menjadi mandiri dan sekaligus dapat
pengelolaan hutan yang berkelanjutan. TPL juga memenuhi tanggung jawab sosial perusahaan.
berkomitmen untuk melaksanakan penilaian yang Salah satu yang menjadi sorotan pada tahun 2018
ketat sebelum memulai inisiatif penanaman baru. bahwa sebagian besar dari anggaran belanja TPL
era selanjutnya untuk bisnis dan kinerja ekonomi Sejak 2016, kami menunjuk ahli independen untuk diarahkan ke pemasok lokal. Kami ingin melihat
yang berkelanjutan. Kami memahami bahwa kami menilai daerah dengan Nilai Konservasi Tinggi lebih banyak lagi pemberdayaan wirausahawan
perlu memperhatikan karyawan kami dan (NKT) / Stok Karbon Tinggi (SKT). NKT ini adalah lokal dan mendukung mereka dengan melakukan
memasukkan masukan mereka ke dalam rumusan wilayah yang memiliki keberadaan biologis, apa yang dapat kami lakukan kepada masyarakat.
strategi masa depan dan tujuan keberlanjutan ekologis, sosial, dan / atau nilai budaya yang Kami juga mempertahankan kontribusi tahunan 1%
kami. Selain untuk kegiatan pendekatan, kami signifikan dan dianggap sangat penting. dari penjualan bersih TPL kepada
memprakarsai Multi Stakeholder Forum (MSF), pengembangan masyarakat dan dana
yaitu sebuah wadah dimana kita dapat Kami menanggapi dampak produk kami dengan tanggungjawab sosial Perusahaan.
mendiskusikan strategi keberlanjutan bersama serius dan melakukan yang terbaik dalam
dengan karyawan kami, masyarakat lokal, pengelolaan limbah secara bertanggung jawab TPL berkomitmen penuh untuk tujuan
pelanggan, pemasok, dan LSM secara transparan serta memastikan bahwa pabrik kami terus keberlanjutannya, namun kami menyadari bahwa
dengan membahas tantangan dan pencapaian ditingkatkan dan hanya menerapkan proses yang masih banyak hal lagi yang dapat dilakukan untuk
dalam memenuhi visi kami menjadi produsen pulp paling ramah lingkungan juga menerapkan praktik meningkatkan kinerja keberlanjutan kami secara
yang bertanggung jawab. terbaik saat menangani bahan berbahaya atau terus menerus. Kami menjalankan mekanisme tata
beracun. Untuk meningkatkan komitmen kami, kami kelola secara serius untuk menjaga keefektifan
Selamat Datang di Laporan Keberlanjutan Secara global, ada dorongan untuk menuju ke berusaha menanamkan pendekatan kami terhadap kebijakan kami. Kami mendukung inisiatif yang
Pertama TPL. arah pertumbuhan ekonomi sambil pengelolaan lingkungan di seluruh rantai pasokan mendorong transparansi dan komunikasi yang
mempertahankan komitmen kami untuk mencapai kami dan memastikan pengetahuan dan terbuka seperti prinsip Free Prior Informed
Hubungan antara bisnis dan keberlanjutan terus pembangunan berkelanjutan melalui Tujuan pengelolaan keberlanjutan di seluruh operasional Consent (FPIC) dan penerapan Mekanisme
berkembang. Bagi kami di TPL, prinsipnya Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan kegiatan usaha kami dibagikan kepada mitra rantai Pengaduan yang baik. Proses Ini memungkinkan
keberlanjutan ada di dalam DNA kami. Lebih dari Bangsa-Bangsa (PBB). Di TPL kami mengambil pasok. kami untuk terlibat dengan para pemangku
28 tahun terakhir, kami telah berkomitmen langkah untuk menyelaraskan inisiatif kami kepentingan kami dan terus mengembangkan pro-
memasukkan kepedulian lingkungan, kontribusi dengan SDG dan untuk mencapai target nasional Tidak berlebihan TPL menyebut bahwa karyawan duksi, operasi, dan visi perusahaan kami.
sosial, dan tata kelola yang baik menjadi cara kami dan global. adalah aset terbesarnya. Di TPL, kami mendukung
menjalankan perusahaan. lingkungan kerja yang kondusif, aman, dan Kami sangat senang dengan kesempatan untuk
Dengan kesadaran global terhadap perubahan kolaboratif bagi karyawan kami. Kami menekankan mengembangkan perusahaan kami dengan cara
Tahun 2018 adalah tahun dimana kami mulai iklim yang terus berkembang, kami kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja untuk yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.
menyoroti perjalanan keberlanjutan kami sejak mengedepankan kepedulian lingkungan dan memastikan kesejahteraan karyawan menjadi
diberlakukannya Kebijakan Keberlanjutan TPL pengelolaan hutan sebagai tujuan prioritas dan prioritas utama kami. Vinod Kesavan
2015. Kami bekerja keras melibatkan para aktivitas keberlanjutan kami. Dengan menggunakan Managing Director,
pemangku kepentingan kami dan Kebijakan Lingkungan dan kebijakan pengelolaan Kami terus bekerja keras untuk menumbuhkan PT Toba Pulp Lestari Tbk
mempertimbangkan dengan cermat bagaimana hutan produksi lestari sebagai dasar pengelolaan kemandirian masyarakat yang berada disekitar
kami dapat membawa visi dan misi kami ke dalam hutan, kami melakukan segala upaya untuk operasional kami. Kami menyesuaikan program

8 9
KETERLIBATAN PEMANGKU Kelompok
Pemangku
Kepentingan
Model Keterlibatan
Frekuensi
Keterlibatan
Perhatian

KEPENTINGAN DAN
• Rapat Umum Pemegang Saham • Tahunan • Kebijakan
• Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa • Sesuai Kebutuhan Keberlanjutan
Pemegang Saham /
• Laporan Tahunan • Tahunan dan
Investor
• Pengumuman pada Website • Sesuai Kebutuhan Kepemimpinan

MATERIALITAS
Perusahaan • Tata kelola /
keluhan
• Rapat Manajemen dengan Serikat Pekerja • Bulanan
• Hak Masyarakat
• Penilaian Tahunan • Tahunan
dan Pekerja
• Komunikasi Elektronik • Sesuai Kebutuhan
• Smallholders dan
Karyawan • Acara (seperti : Family Gathering, Department • Tahunan
• Sertifikasi dan
Gathering, dan Perayaan)
Jaminan
• Pelatihan dan Pebimbingan oleh atasan • Harian/ Sesuai
• Kesehatan dan
KETERLIBATAN PEMANGKU Kebutuhan
Keselamatan
GRI 102-40 | GRI 102-42 | GRI 102-44 (Tanah dan
KEPENTINGAN •

Komunikasi Elektronik
Saluran Umpan Balik Pelanggan


Sesuai Kebutuhan
Tahunan Kebakaran)
Pelanggan • Website Perusahaan • Sesuai Kebutuhan • Land bank,
• Penjualan/Kontrak Pembelian • Periodik/Sesuai Pemetaan, dan
Kelompok pemangku kepentingan di TPL adalah kelompok pemangku kepentingan serta metode Kesepakatan Keterlacakan
• Penilaian
masyarakat yang tinggal di sekitar pabrik dan pendekatannya dengan pemangku kepentingan • Pengurusan Izin • Periodik
Dampak
• Kunjungan Pabrik • Bulanan
sektor kehutanan kami serta pihak lain yang terkait tersebut. • Diskusi Rencana Pengembangan • Tahunan
• Deforestasi dan
Keanekaragaman
dengan operasional bisnis kami. Mereka terdiri • Upacara / Perayaan Nasional, • Periodik
Pemerintah Hayati
• Keagamaan atau Hari Kebudayaan • Sesuai Kebutuhan
• Air, Kimia, dan
dari pemegang saham, pelanggan, karyawan dan TPL telah mengadopsi panduan OJK tentang Penyerahan Bantuan Pengembangan Masyarakat
Manajemen
• Pertemuan Pleno (seperti : Kabupaten/Legislatif • Sesuai Kebutuhan
Pestisida
keluarga mereka, Lembaga Swadaya Masyarakat pelaporan laporan keberlanjutan dan telah Pusat/Pemerintah)

(LSM), Pemerintah Indonesia di tingkat kabupaten, melakukan pendekatan proaktif dengan memulai • Website Perusahaan • Sesuai Kebutuhan
• Penyampaian Keluhan • Sesuai Kebutuhan
provinsi dan nasional, media, masyarakat, dan pelaporan kami di tahun 2018 serta mengikuti • Penyelesaian Keluhan • Sesuai Kebutuhan
LSM • Pola Kemitraan dan Kerjasama • Periodik/Sesuai
pemasok kami. TPL menyadari bahwa meskipun panduan dari GRI dan indikator SPOTT. Kesepakatan
• Konsultasi pada Topik Terpilih • Periodik/Sesuai
operasionalnya berada di tingkat lokal, namun sifat Kesepakatan
bisnis kami sudah berstandar global. Pada tabel terdapat grup pemangku kepentingan • Pertemuan dan Kunjungan Lapangan • Periodik/Sesuai
Kesepakatan
yang telah diidentifikasi berdasarkan kepentingan Pemasok • Sistem Penilaian Pemasok • Tahunan
Dengan demikian, bagian untuk memahami hal untuk operasional TPL, frekuensi keterlibatan, dan • Komunikasi Elektronik • Sesuai Kebutuhan
• Membuat Kontrak Persetujuan • Periodik
yang menjadi perhatian dari para pemangku beberapa perhatian utama yang dipilih bersama • Gotong-royong • Bulanan
kepentingan dan mengidentifikasi materi penting oleh para pemangku kepentingan. • FPIC • Periodik/Sesuai
Kesepakatan
untuk laporan keberlanjutan, TPL mengidentifikasi Masyarakat Lokal • Kunjungan Pabrik • Bulanan
• Diskusi Desa • Tahunan
• Pertemuan dan diskusi tidak resmi • Harian
GRI 102-47
MATERIALITAS • Penyerahan Bantuan Pengembangan Masyarakat • Sesuai Kebutuhan
• Press Release dan Publikasi Berita • Harian
• Kunjungan Media • Bulanan
Untuk memajukan misi kami sebagai pelaku bisnis kepentingan. Melalui analisis yang mendalam dan Media • Media Gathering • Bulanan
• Acara Seperti Buka Puasa Bersama • Tahunan
yang bertanggung jawab, TPL telah memulai mengkonsolidasikan topik yang berasal dari MSF • Pertemuan Tidak Resmi • Harian

kegiatan khusus di atas standard dan sering serta kegiatan keterlibatan pemangku kepentingan Tabel Keterlibatan pemangku kepentingan

melakukan keterlibatan pemangku kepentingan. standar yang disebutkan dalam tabel, TPL dapat
Multi Stakeholder Forum (MSF) telah dilakukan mengidentifikasi 10 topik penting yang menjadi Aspek Keberlanjutan Topik Penting
Kebijakan Keberlanjutan dan Kepemimpinan Tabel Materialitas
beberapa kali selama periode pelaporan dan prioritas utama. Topik-topik ini akan dianggap
Tata Kelola Perusahaan Sertifikasi dan Jaminan
membantu TPL menyusun lebih lanjut terkait hal sebagai area fokus utama di mana TPL akan
Tata kelola / keluhan
yang dianggap penting dan berdampak kepada mengarahkan strategi keberlanjutannya dan yang
Landbank, Pemetaan, dan lacak balak
para pemangku kepentingan. dibahas dalam laporan ini. Tabel berikut Penilaian Dampak
Lingkungan
menampilkan 10 topik penting TPL yang Deforestasi dan Keanekaragaman Hayati
Dari hasil Multi Stakeholder Forum, TPL dapat dikategorikan menjadi lingkungan, sosial dan Pengelolaan Air, Bahan Kimia, dan Pestisida

mengidentifikasi 22 topik berdasarkan perhatian aspek tata kelola perusahaan. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Tanah dan Keba-
karan)
yang disampaikan oleh para pemangku Sosial
Hak Masyarakat dan Pekerja
Plasma dan Pemasok
10 11
BAGIAN TATA KELOLA
26%) bersamaan dengan kritik terhadap kerusakan Kebijakan Lingkungan, Kebijakan Pengelolaan
lingkungan. Hutan Produksi Lestari, Mekanisme Pengaduan
dan, kodifikasi prinsip dan praktik Persetujuan Atas

PERUSAHAAN Permintaan yang terus menerus terhadap sumber


daya serat dari pasar internasional telah menjadi
perhatian akan peningkatan persyaratan produk
Dasar Informasi Awal Tanpa Paksaan (FPIC) .

Kebijakan Keberlanjutan TPL dikembangkan


yang diproduksi dengan lebih bertanggung jawab dengan masukan dari pemangku kepentingan
dan berasal dari sumber serat yang dikelola secara utama termasuk Tim Independen yang ditunjuk oleh
IKHTISAR GRI 203 | GRI 204 | GRI 205 | GRI 204 | GRI 205 | GRI 204
berkelanjutan. Gubernur Sumatera Utara dan masyarakat.
| GRI 205 | GRI 402

TPL percaya sepenuhnya pada keakuntabelan dan meningkatkan praktik terbaiknya untuk memastikan TPL memutuskan untuk menjawab tantangan ini Kebijakan Keberlanjutan adalah dokumen tata
keberkelanjutan pengembangan di semua lokasi pengelolaan hutan lestari. Tim yang menangani dengan menjadi industri pulp yang pertama untuk kelola yang menangani masalah-masalah utama
operasionalnya. TPL berkomitmen penuh untuk peraturan dan tim Sosial Capital di TPL mengawasi beralih dari bisnis seperti pada umumnya ke arah keberlanjutan (misalnya lingkungan dan sosial).
menerapkan strategi keberlanjutan yang pelaksanaan kebijakan keberlanjutan, secara aktif perusahaan yang menerapkan komitmen Dokumen yang disebutkan di atas mencakup
dilakukan melalui praktik terbaik di seluruh aspek mengikuti sertifikasi dari pihak ketiga, memperkuat berkelanjutan dalam operasionalnya. penghapusan deforestasi dari rantai pasokan kami
sosial, lingkungan dan ekonomi agar dapat sistem mekanisme penanganan keluhan serta dan mendukung praktik pengelolaan hutan terbaik
menjadi mitra bisnis yang bertanggung jawab di standar sertifikasi internasional untuk memastikan Komitmen berkelanjutan TPL yang baru seperti di semua lokasi tempat kami memperoleh kayu. TPL
tingkat lokal, nasional dan global. komitmen tersebut mencapai pembangunan hutan yang dijelaskan dalam dokumennya yang juga berkomitmen untuk menghormati hak asasi
lestari. bernama, Paradigma Baru meliputi: manusia dan aspek lingkungan di seluruh rantai
Praktik tata kelola perusahaan yang baik dimulai pasokan kami.
dari tingkat tertinggi di TPL dan kami percaya TPL percaya kebijakan keberlanjutan mengikuti • Revitalisasi pabrik dan peremajaan mesin
terhadap pendekatan memimpin dengan memberi strategi penerapan pengelolaan hutan mendukung operasional yang ramah Kebijakan Keberlanjutan TPL merupakan
teladan. Manajemen TPL memahami pentingnya berkelanjutan, konservasi dan perlindungan lingkungan; perpanjangan dari komitmen keberlanjutannya,
keterbukaan dan menerapkan akuntabilitas di flora dan fauna endemik, pengurangan limbah, • Lebih sedikit limbah dan tanpa polusi; Paradigma Baru yang meliputi:
tempat kerja, termasuk kepatuhan terhadap semua pencegahan polusi, pengelolaan lingkungan yang • Sumber pasokan kayu yang berkelanjutan dari
undang-undang yang relevan, mendukung bertanggung jawab. Manajemen percaya bahwa pemasok yang andal dan bertanggung jawab; 1. Keberlanjutan Jangka Panjang
kebijakan yang mencakup perlindungan dan kepatuhan terhadap peraturan tentang lingkungan, • Rehabilitasi lahan di dalam konsesi TPL; 2. Perlindungan dan Konservasi Hutan
konservasi hutan sekaligus melindungi hak-hak hak masyarakat dan komunikasi yang transparan • Perbaikan produktivitas dan hasil yang rendah 3. Tanggung Jawab terhadap Pengelolaan Lahan
masyarakat dalam operasional kami. akan memaksimalkan dampak positif TPL terhadap dengan menanam hibrida antarspesies yang Gambut
aspek ekonomi, lingkungan dan sosial di sekitar lebih produktif; 4. Pengurangan Jejak Karbon Secara Berkelanju-
Untuk lebih meningkatkan praktik bisnis TPL yang operasionalnya. • Perbaikan sistem pengelolaan tanah; tan
bertanggung jawab, perusahaan juga berupaya • Drainase yang tepat untuk mengurangi 5. Mendukung Masyarakat Lokal Secara Proaktif
masalah genangan; dan 6. Menghormati Hak Masyarakat dan Mas-
• Pengembangan masyarakat di sekitar opera- yarakat Adat
KEBIJAKAN KEBERLANJUTAN DAN
KEPEMIMPINAN sional TPL melalui pembukaan lapangan kerja 7. Produksi Bersih
dan pemberdayaan ekonomi kewirausahaan 8. Praktek Bertanggung Jawab di Tempat Kerja
lokal. 9. Kepatuhan Hukum dan Sertifikasi
Kepemimpinan yang Berkelanjutan kertas di pabrik harus memenuhi standar . 10. Tata Kelola Perusahaan yang Baik, Verifikasi
lingkungan yang baik. Industri pulp dan kertas Kebijakan Keberkelanjutan dan Transparansi
Pasar pulp dan kertas global mengharuskan Indonesia menghadapi tantangan karena harus
produsen dan pemasok agar tetap berkelanjutan. memenuhi permintaan pasar yang meningkat Kebijakan Keberlanjutan diluncurkan pada tahun
Sumber daya serat yang dikelola secara (203.774 ton pulp pada tahun 2017 dibandingkan 2015 dan diikuti oleh kebijakan lain yang
berkelanjutan yang digunakan untuk memproduksi dengan 161.598 ton pada tahun 2016, meningkat mengikuti komitmen keberlanjutan TPL seperti

12 13
SERTIFIKASI DAN JAMINAN Berikut sertifikasi dan standar internasional yang
telah dicapai TPL sejauh ini:
Meningkatnya permintaan untuk produk serat Sertifikasi pada Sumber Serat
mewajibkan TPL untuk memiliki pengendalian untuk
mengelola dampak lingkungan dari operasinya TPL telah meraih dua jenis skema sertifikasi pihak
untuk memastikan pengelolaan lingkungan dan ketiga. Sertifikasi yang pertama adalah untuk
peningkatan berkelanjutan. Dalam beberapa pengoperasian TPL Fiber yang sangat penting untuk
tahun terakhir, pelanggan utama TPL juga semakin memastikan bahwa TPL memasok seratnya secara
menuntut produk yang diproduksi secara bertanggung jawab. Jenis sertifikasi kedua adalah
bertanggung jawab dari sumber serat yang The Programme for the Endorsement of Forest
dikelola secara berkelanjutan. Certification (PEFC) dan The Indonesian Forestry
Certification Cooperation (IFCC) yang
Untuk memastikan bahwa permintaan pelanggan masing-masing memastikan bahwa konsesi hutan
ini terpenuhi, TPL menerapkan sertifikasi dan tempat perkebunan serat TPL beroperasi sesuai
verifikasi pihak ketiga yang selaras dengan standar dengan undang-undang dan peraturan nasional
nasional dan internasional. Ini menunjukkan terkait kehutanan.
kepatuhan TPL terhadap kebijakan dan komitmen
lingkungan untuk mendapatkan kebutuhan seratnya Kedua standar internasional ini menyediakan sistem
dari sumber serat yang dikelola secara lacak balak rantai pasokan yang memastikan
berkelanjutan. sumber serat dapat dilacak dari hutan hingga ke
pabrik dan selanjutnya menjadi produk akhir untuk
pelanggan.

Dengan sertifikasi ini, sumber daya serat TPL Kedua skema sertifikasi melampaui verifikasi hukum
dijamin berasal dari kawasan hutan yang karena juga meninjau kinerja lingkungan dan sosial
dialokasikan secara legal untuk kegiatan produksi, dari pengelolaan hutan perusahaan. Penilaian ini
bebas dari nilai konservasi tinggi dan hutan stok mencakup rencana pengelolaan kawasan tersebut
karbon tinggi. Selain itu, TPL sebagai pemegang untuk memastikan bahwa kawasan tersebut
izin HTI memiliki izin terkait untuk mengelola dipertahankan dalam keadaan aslinya dan alami
kawasan dan memanen serat dari konsesi yang untuk memberikan manfaat dan jasa lingkungan
Pohon Eucalyptus di Konsesi PT TPL ditentukan. bagi ekosistem yang lebih luas.

14 15
TATA KELOLA DAN KELUHAN

Tata Kelola Perusahaan yang Baik, Kode Mekanisme Pengaduan Mekanisme Pengaduan TPL
Etik dan Transparansi
TPL memahami keprihatinan media lokal dan
TPL berkomitmen pada praktik terbaik dalam tata internasional atas isu-isu keberlanjutan di sekitar
kelola perusahaan, perilaku etis, transparansi, dan perkebunan kehutanan. Hal ini menjadi masalah
anti korupsi. Di bawah ini adalah komitmen TPL kritis yang perlu diselesaikan meskipun TPL
terkait penerapan tata kelola perusahaan yang berkomitmen untuk memanen seratnya dari sumber
baik, perilaku etis dan transparansi dalam proses daya berkelanjutan secara bertanggung jawab.
bisnisnya adalah sebagai berikut:
Oleh karena itu, sebagai cara TPL untuk terus
• TPL akan mempertahankan Tim Independen bertumbuh dalam perjalanan keberlanjutannya,
yang dibentuk pada tahun 2004 untuk TPL berupaya membuat jalur komunikasi langsung
memastikan transparansi dan implementasi melalui mekanisme pengaduan yang efektif bagi
praktik-praktik berkelanjutan. pemangku kepentingan untuk mengkomunikasikan
• TPL akan memberikan laporan kemajuan keluhan apa pun yang berkaitan dengan
berkala kepada pemangku kepentingan utama operasional TPL. Mekanisme ini memastikan agar
tentang penerapan praktik berkelanjutan TPL semua pemangku kepentingan memiliki akses untuk
• TPL akan membentuk mekanisme keluhan yang memberikan umpan balik kepada TPL yang
efektif dengan masukan dari semua pihak kemudian akan ditangani oleh TPL. Mekanisme
terkait dan akan menanggapi keluhan dengan pengaduan memastikan bahwa TPL terus diberi
tepat waktu. informasi tentang keluhan para pemangku
• TPL akan bekerja sama dengan pemerintah, kepentingannya dan mengidentifikasi area
asosiasi industri, dan pemangku kepentingan perbaikan.
lainnya untuk mendukung pembangunan hutan
lestari. Pada tahun 2018, tercatat 112 keluhan yang masuk
dan diselesaikan meliputi topik seperti pengelolaan
Selain itu, staf Audit yang bekerja di operasional sampah, limbah dan sampah, pengelolaan hutan
TPL dibekali dengan pelatihan lengkap dengan lestari, emisi, keselamatan dan kesehatan kerja,
keahlian antikorupsi, seperti departemen yang jejak karbon, dan sustainability landbank.
terkait dengan keuangan dan yang memiliki kontak
rutin dengan pihak eksternal, misalnya pengadaan,
penjualan, dan pemasaran. TPL menghentikan
perdagangan dengan pemasok mana pun yang
terbukti melanggar peraturan antikorupsi dan/atau
bersalah melakukan praktik korupsi.

16 17
Keluhan yang tercatat pada tahun 2018 terkait dengan
isu-isu di bawah ini:

KELUHAN RESPON DARI PT TPL


TPL berinvestasi dalam prosedur dan peralatan yang inovatif untuk
membuat sistem pengelolaan limbah yang lebih efisien dan ramah
lingkungan, baik berupa limbah padat maupun cair. Limbah
Pengelolaan limbah
tersebut dikelola melalui beberapa tahapan penyempurnaan
penahanan agar tidak mencemari kondisi kehidupan masyarakat
yang ada di daerah sekitarnya.

Kegiatan operasional pabrik mematuhi dengan ketat pedoman dari


pemerintah terkait kualitas air limbah. Sampel-sampel percobaan
akan diperiksa secara berkala di laboratorium oleh pihak internal
Limbah dan limbah cair
maupun eksternal yang telah ditetapkan. Hasil percobaan dari
sampel-sampel yang diuji akan dilaporkan ke badan pemerintahan
yaitu Dinas Lingkungan Hidup.

LAPORAN
TPL telah memberlakukan moratorium tentang serat alam sejak
Bulan Juni tahun 2014, dengan komitmen agar hanya
menggunakan dan memproses serat yang berasal dari pemasok
Pengelolaan hutan lestari
yang nol deforestasi. Divisi Fiber yang ada di TPL telah
bersertifikasi PHPL dan bersumber dari perkebunan yang
berkelanjutan.

KELUHAN
Gas Emisi yang berasal dari pabrik dan pembangkit listrik secara
terus-menerus dilakukan pemantauan berdasarkan pedoman
Emisi pemerintahan yang berlaku. Kualitas udara di sekitar pabrik kami
juga diukur untuk memastikan operasi pabrik tidak memengaruhi
kualitas udara masyarakat yang tinggal di sekitarnya.

TPL mematuhi pedoman keselamatan dan keamanan berdasarkan


standar nasional dan internasional. Karyawan telah dilatih secara
Keselamatan dan Kesehatan
teratur untuk meningkatkan cara mereka bekerja untuk memastikan
Kerja
bahwa sudah 100% karyawan patuh terhadap protokol
keselamatan dan keamanan yang ada.

Gas emisi yang berasal dari pabrik dan pembangkit listrik secara
terus menerus dilakukan pemantauan berdasarkan pedoman
pemerintahan yang bersangkutan. kualitas udara di sekitar pabrik
Jejak Karbon
kami juga diukur untuk memastikan operasi pabrik tidak
mempengaruhi kualitas udara masyarakat yang tinggal di
sekitarnya.

TPL menganut Persetujuan Atas Dasar Informasi di Awal Tanpa


Paksaan (Padiatapa/FPIC) dalam kegiatan operasionalnya.
land bank yang berkelanjutan Persetujuan Atas Dasar Informasi di Awal Tanpa Paksaan ini
dilakukan dengan masyarakat sebelum dilakukannya pembukaan
Eucalyptus sp. operasional kerja pada suatu wilayah/daerah.

18 19
EKONOMI LINGKUNGAN
GRI 201-1 |

GAMBARAN IKHSTISAR PERFORMA EKONOMI GAMBARAN IKHTISAR GRI 307 | GRI 301 | GRI 304 | GRI 308 | GRI 302 | GRI 303
| GRI 306

Kami tidak pernah berhenti dalam misi kami untuk Sepanjang tahun 2018, TPL mencatat sekitar Pengelolaan hutan yang bertanggung jawab dan tinjauan berkala dari sistem pengelolaan
menjadikan TPL sebagai organisasi bertanggung 121,223,000 USD untuk nilai ekonomi yang pengoperasian pabrik yang efisien mendorong lingkungan TPL untuk menentukan efektifitasnya
jawab yang meyakini dalam menciptakan nilai dihasilkan. Rincian datanya terbagi menjadi seperti visi TPL untuk menciptakan pelayanan lingkungan dan
dengan berkontribusi pada persyaratan lokal dan di bawah ini: yang baik. Kebijakan lingkungan yang kami punya, memastikan bahwa semua kegiatan usaha
nasional yang sejalan dengan persyaratan global. menguraikan tanggungjawab praktik-praktik yang sesuai dengan Undang - Undang lingkungan,
Kami berusaha keras sebagai produsen pulp dalam mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, kebijakan dan target internasional.
menjaga keseimbangan antara keberlanjutan bisnis meningkatkan manfaat sosial ekonomi dan • Tujuan pengelolaan hutan lestari TPL meliputi,
dan inisiatif keberlanjutan bisnisnya. Sehingga, mengurangi risiko sehingga bisnis akan perlindungan keanekaragaman hayati,
kami tetap memberikan informasi terbaru kepada menguntungkan semua karyawan, konsumen, pengelolaan flora dan fauna serta pencegahan
pemangku kepentingan kami untuk membantu pemegang saham, masyarakat dan pemangku polusi. Rencana pengelolaan konservasi di TPL
TPL dalam menjaga keseimbangan antara nilai kepentingan lainnya. Di bawah ini adalah meliputi nol deforestasi untuk hutan alam yang
ekonomi yang dihasilkan dan keberlanjutan. komitmen perusahaan terhadap lingkungan: meliputi tidak adanya pembangunan yang baru
di lahan gambut atau konsesi baru di lahan
• Sistem lacak balak terhadap sumber daya gambut bukan hutan bahkan menerima
hutan kami. TPL berkomitmen untuk mengelola masukan dari pakar gambut.
hutan tanaman dengan memastikan sumber • Pengelolaan air, bahan kimia dan hama dalam
daya dalam jangka waktu panjang dan bahan konsesi TPL dan daerah sekitarnya. TPL
baku yang berkelanjutan, penggunaan sumber menunjukkan komitmennya serta
daya yang effisien dan berupaya untuk terus perkembangan terhadap intensitas
menyelaraskan pengelolaan hutan kita dengan penggunaan air dan kualitas air melalui
‘praktik terbaik’ dan/atau menyelaraskan peningkatan efisiensi pada penggunaan air

No. Biaya, Nilai ekonomi yang didistribusikan Nilai (USD)


dengan standar internasional. TPL memiliki dan melakukan pemantauan terhadap
suatu sistem lacak balak kayu yang ketat pengelolaan limbah cair. TPL berjanji untuk
1 Beban Pokok Penjualan 104,597,000
sehingga dapat memastikan bahwa semua mengadopsi praktik terbaik industri dengan
2 Biaya Penjualan 2,219,000
kayu dapat dilacak kembali ke sumbernya dan mempertimbangkan desain saat ini dan
Beban Umum dan Administrasi (misalnya gaji
3 karyawan, keuntungan pensiun, community 9,671,000 memetakan kembali seluruh rantai pasokan operasional lingkungannya. Produk-produk
development, dan lain-lain)
bahan baku ke pabrik, perkebunan dan sisa/ limbah dan bahan kimia berbahaya akan
4 Penghapusan (kerugian, dan lain-lain) 171,000
kawasan hutan. dibuang sesuai dengan standar yang tertinggi
116,658,000
TOTAL
• Berkomitmen untuk menjaga penilaian dampak dan paling aman.
lingkungan seperti Stok Karbon Tinggi (SKT)
dan Nilai Konservasi Tinggi (NKT) pada areal
Nilai ekonomi yang dipertahankan untuk tahun
baru yang akan dibangun menjadi area
2018 adalah 4,565,000 USD (sebelum pajak). Hal
konsesi. Area/ wilayah yang telah
ini dapat dilihat secara rinci pada Laporan
Panen padi program pemberdayaan masyarakat teridentifikasi oleh SKT dan NKT adalah area
yang di bina oleh PT TPL Tahunan TPL Tahun 2018 pada halaman 121.
yang dilindungi. Hal ini juga mencakup

20 21
LANDBANK, PETA, DAN LACAK BALAK PENILAIAN DAMPAK

TPL mengelola area konsesi hutan tanaman industri meningkatkan kesejahteraan ekonomi persyaratan dan standar terbaik
seluas 185.016 hektar dimana sumber daya serat masyarakat sekitar di wilayah konsesi; dan Stok Karbon Tinggi (SKT) dan Nilai internasional. Pabrik TPL telah menggunakan
berkelanjutan yang digunakan untuk memproduksi • Memastikan operasi yang bertanggung jawab Konservasi Tinggi (NKT) ISO 14001 untuk Standar Pengelolaan
pulp ditanam dan dipanen. Operasionalnya dari keseluruhan rantai pasokan agar sejalan Lingkungan, yaitu sebuah standar internasional
berdasarkan Keputusan No. 493/Kpts-II/92 dengan kebijakan keberlanjutan TPL dan Hutan alam menyimpan stok karbon dan tingkat yang telah diakui sistem manajemen lingkungan
Kementerian Kehutanan dan SK No. SK.179/ mengadopsi praktik terbaik industri keanekaragaman hayati dalam jumlah yang besar. untuk suatu organisasi
Menlhk/ Setjen/HPL.0/4/2017 dari Kementerian Metodologi SKT dan NKT adalah suatu alat yang • Untuk mengadopsi (jika memungkinkan) proses
Lingkungan Hidup dan Kehutanan. TPL dan Kredensial pihak ketiga yang terkenal untuk bisa digunakan untuk menilai suatu area/wilayah “Reuse-Reduce-Recycle”
beberapa pemasok seratnya berusaha untuk sertifikasi dan pelabelan tolak ukur produk dalam hutan untuk dilindungi dari lahan terdegradasi • Beroperasi dengan pengurangan emisi GHG
melakukan pendekatan holistik dalam konservasi rantai pasokan serat berkelanjutan TPL. Hal ini dengan karbon rendah dan nilai-nilai lingkungan melalui pengurangan pemanfaatan
hutan alam dalam kebijakan lingkungan. mencakup seluruh rantai pasokan dari sumber keanekaragaman hayati. SKT dan NKT adalah bahan bakar fosil sebagai sumber energi di
bahan baku sampai dengan kandungan dari satu alat yang dapat diterima secara luas untuk pabrik, serta peningkatan bahan organik
TPL dan beberapa pemasok seratnya beroperasi di produk pulp. TPL telah menanamkan keberlanjutan memastikan suatu praktik, transparansi, keketatan, sebagai sumber energi; dan
Sumatera Utara, Indonesia dimana fasilitas untuk di seluruh rantai pasokan serat siklus proses dan pendekatan yang kredibel secara ilmiah dalam • Untuk memantau emisi langsung dari lokasi
manufaktur pulp dan produksi hutan berada di lima produknya. menilai lahan yang akan dibuka. fasilitas pembangkit tenaga listrik serta
sektor. TPL telah mendapatkan izin mengoperasikan kualitas udara di daerah sekitar pabrik
konsesi hutan industrinya di kelima sektor ini. Lacak Balak TPL dan pemasoknya melakukan penilaian SKT sehingga nilainya berada di bawah ambang
dan NKT pada setiap area baru yang ditargetkan batas berdasarkan parameter yang telah
Rantai Pasokan Serat Berkelanjutan TPL memiliki sistem lacak balak kayu yang ketat untuk dibangun, dan hanya menggunakan HCVRN ditentukan pemerintah
untuk dapat memastikan bahwa semua kayu dapat sebagai lisensi penilainya. Area yang diidentifikasi
Iklim dan geografi di Indonesia memungkinkan dilacak kembali ke sumbernya. TPL mengidentifikasi berdasarkan penilaian SKT dan NKT adalah area TPL menerapkan pemantauan mekanisme emisi
suatu tingkat pertumbuhan serat tinggi, asal pulp melalui pemetaannya dari seluruh rantai yang dilindungi. TPL dan pemasoknya memastikan berkelanjutan dalam memantau kualitas udara
menciptakan peluang bagi bisnis agar dapat pasokan bahan bakunya (lacak balak) kembali bahwa pasokan serat tidak berkontribusi dalam pabrik. Emisi dari hasil pemantauan secara teratur
berkembang dalam negara ini. Pengembangan ke pabrik, perkebunan dan area hutan (misalnya degradasi atau hilangnya SKT dan hutan NKT. TPL dilaporkan ke Kementerian Lingkungan Hidup.
hutan industri TPL di wilayah ini menjadi suatu SVLK) untuk memastikan seluruh operasinya telah memulai membuat moratorium yang berisi Kualitas udara dan emisi disaring oleh peralatan
tantangan yang baik dalam menyeimbangkan bersifat transparan dan terlacak. Selanjutnya, untuk bahwa akan hanya mengembangkan wilayah seperti bag filter dan Electrostatic Precipitators
pembangunan yang berkelanjutan dengan sertifikasi PEFC menyatakan bahwa pabrik dapat non-SKT atau non-NKT menjadi perkebunan sejak (ESP) di dalam suatu sistem pembuangan untuk
pertumbuhan ekonomi dalam suatu area yang beroperasi dari pengelolaan sumber hutan yang Tahun 2016. Moratorium ini juga berlaku untuk mencegah substansi berbahaya yang keluar dapat
memiliki ekspektasi tinggi terhadap pengelolaan berkelanjutan. Sehingga dapat dipastikan bahwa semua pihak ketiga pemasok kayu mencapai atmosfer; selain itu juga ada scrubber
lingkungan dan dampak sosialnya. TPL telah seluruh sumber serat tidak berasal dari hutan alam. yang digunakan dalam sistem pembuangan untuk
mengadopsi praktik manajemen serat dalam Selain itu, sebagai penerima sertifikasi rantai pasok Pengurangan Jejak Karbon Secara proses pembuangan yang berhubungan dengan
mengelola hal ini, seperti: dari PEFC, TPL memastikan bahwa seluruh sumber Berkelanjutan bahan kimia.
• Seluruh sumber serat yang bersifat legal dan serat digunakan dalam produksi yang dapat
pengelolaan tanaman yang bertanggungjawab dilacak dan tidak kontroversial. Sebagai tambahan, TPL menyadari pentingnya perubahan iklim dan Selain melakukan berbagai penilaian dampak dan
dengan kepatuhan terhadap standar operasi TPL telah bersertifikasi PEFC dan “Sistem berkomitmen untuk mengurangi jejak karbon mengambil berbagai pendekatan terkait
lingkungan yang relevan dan telah dilengkapi Verifikasi Legalitas Kayu” (SVLK) dan pemasok secara berkelanjutan dengan melakukan hal pengurangan emisi karbon, TPL telah mengambil
dengan verifikasi dan sertifikasi dari pihak kami telah bersertifikasi Indonesian Forest berikut: satu langkah lebih maju untuk sistem manajemen
ketiga Certification Cooperation (IFCC). • Terus meningkatkan efisiensi energinya di lingkungan yang lebih baik dengan mengadopsi
• Menjaga keseimbangan pembangunan seluruh rantai pasokan dan mengoptimalkan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan
ekonomi dan sosial sekaligus melindungi dan pemanfaatan energi terbarukan; (PROPER) yang dikelola oleh Kementerian
melestarikan lingkungan sekitarnya serta • Untuk mematuhi peraturan nasional Lingkungan Hidup Indonesia. PROPER bertujuan

22 23
pada pengungkapan publik, penghargaan beberapa inisiatif. Kebijakan larangan berburu
lingkungan dan insentif reputasi sebagai faktor diperluas ke masyarakat di sekitar operasi TPL
pendorong untuk perbaikan bahan bakar dan mereka berkomitmen untuk tidak berburu
lingkungan dalam industri. Pabrik TPL sendiri telah flora dan fauna yang dilindungi
mendapatkan kategori PROPER BIRU di tahun • TPL berkomitmen untuk melindungi kawasan
2016, 2017 dan 2018. hutan dari aktivitas ilegal. Hal ini sudah
termasuk dalam Kebijakan Lingkungan TPL
TPL dan pemasoknya berkomitmen untuk mencapai bahwa TPL berkomitmen untuk melaksanakan
tujuan nol deforestasi dan nol konversi ekosistem konservasi lanskap yang mewakili ekosistem,
alam. Dalam kaitannya dengan keanekaragaman perlindungan keanekaragaman hayati, dan
hayati, selain dari moratorium yang diberlakukan pengelolaan flora dan fauna yang
sendiri atas pembukaan hutan alam, yang juga dilindungi. Hal ini terinspirasi dari tanggung
berlaku untuk para pemasok kami, TPL telah jawab lingkungan di antara kelompok
membuat komitmen berikut untuk melindungi pemangku kepentingannya (misalnya pemasok,

DEFORESTASI
keanekaragaman hayati dan konservasi hutan: masyarakat, dll.)
• TPL telah mengidentifikasi spesies yang
• Tidak akan ada pengembangan lahan baru dilindungi di dalam kawasan konsesinya dan

DAN
yang akan dibuat di lahan gambut berhutan. memiliki pemetaan standar internasional dan
Praktik terbaik internasional dan kegiatan nasional dengan pengidentifikasian dan
pengurangan jejak karbon telah telah klasifikasi spesies yang terancam punah.

KEANEKARAGAMAN
diterapkan dalam bentang alam lahan gambut Pemetaan dan pemantauan spesies ini telah
dan, semua lahan gambut berhutan yang dilakukan sejak 2015. Klasifikasi dan pemetaan
memiliki NKT dan SKT akan dilindungi. spesies tersebut didasarkan pada Peraturan

HAYATI
• Tidak ada perburuan spesies yang dilindungi. Nasional Indonesia, International Union for
TPL telah memprioritaskan perlindungan spesies Conservation of Nature (IUCN), dan
yang terancam punah dan dilindungi dengan Appendices Cites.

Keanekaragaman Hayati di Konsesi PT TPL

24 25
PENGELOLAAN AIR, BAHAN KIMIA DAN LIMBAH

Pengelolaan Sumber Air bervariasi. Pada tahun 2018, pabrik menghasilkan No Nama Merek Bahan Aktif Dosis per Ha
17.867 ton limbah berbahaya. Sebagian besar 1 Supremo Isopropil amina glifosat 490 g/l 3L
Untuk industri pulp, air merupakan sumber daya limbah B3 dibakar, dikirim ke TPA, dan digunakan 2 Gempur Isopropil amina glifosat 490 g/1 3L
yang digunakan secara intensif. Oleh karena itu, kembali. 3 Fastac Alfametrin 15 g/l 200 MI
pengelolaan sumber daya air menjadi proses yang 4 Confidor Imidakloropid 200 g/1 100 MI
sangat penting dalam pengelolaan pulp yang 2. Limbah Padat 5 Matador Lamda sihalotrin 25 g/1 200 MI
digunakan sebagai media ekstraksi serat melalui 6 Masoil Refined petroleum distilat 40MI
proses penguapan. Sebagian besar air didaur Sesuai dengan persyaratan peraturan Kementerian 7 Sanvit Nonil Penol Polilglikol eter 125S L 70 MI
ulang atau dikembalikan ke sumber air pabrik Lingkungan Hidup dan Kehutanan, limbah padat 8 Metaprima Metil metsulfuron 20% 40MI
setelah diolah. TPL mengukur dan memantau air dikelola dengan cara dikirim ke TPA, digunakan 9 Metsul Metil metsulfuron 20% 40 MI
yang masuk, pengolahan, dan penggunaan air. kembali sebagai sumber bahan bakar di multi 10 Javelin Metil metsulfuron 20% 40 MI
boiler yang dicampur dengan bahan bakar organik 11 Ferterra Chlorantraniliprole 0.4% 25 Kg

Demikian pula, efisiensi sumber daya di lokasi lainnya dan digunakan sebagai kompos/pupuk di 12 Gallant Haloksifop-R-metil ester 108 g/l 1.5L

perkebunan. 13 Basta Ammonium glufosinat 150 g/l 2.4L


operasi sangat erat kaitannya dengan upaya
14 Golma Oksifluorfen 240 g/l 1,1L
pengurangan penggunaan air. Misalnya
15 Bayfolan N 11%, P205 8%, K2O 6%, unsur-unsur hara mikro 200 MI
penggunaan air berkurang sehingga energi/daya 3. Limbah Cair
16 Dolomit CaO 30%,Mgo 18% 750 Kg
yang digunakan untuk memompa air berkurang,
17 ZA N 21%.S 24% 42 Kg
dan energi untuk mengolah air bahan baku Limbah cair yang keluar dari setiap unit proses
18 TSP P205 46% 166 Kg
menjadi air bersih untuk digunakan di pabrik juga dikirim ke Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
19 MOP K20 60% 42 Kg
berkurang sehingga menurunkan penggunaan air untuk diolah lebih lanjut dengan proses aerobik.
20 Urea N 46% 17 Kg
dan energi secara keseluruhan. Proses IPAL tidak berdampak negatif terhadap
Daftar Bahan Kimia yang Disetujui dan yang digunakan di TPL
lingkungan. Sehingga aman bagi lingkungan, dan
Pabrik TPL telah memanfaatkan 16,253 juta m³ air memenuhi parameter kualitas yang ditetapkan oleh
pada tahun 2017 dan 14.145 juta m³ pada tahun hukum dan peraturan Indonesia.
2018 dengan penurunan sebesar 12,97%.
Penggunaan Bahan Kimia
Produksi Bersih
Setelah Kebijakan Penggunaan Pestisida di TPL
TPL memantau dan mengurangi emisi secara dikeluarkan, operasional kehutanan TPL secara
keseluruhan dan mengontrol limbah cair dengan bertahap telah menghentikan penggunaan
mengadopsi praktik terbaik industri dalam desain pestisida/pupuk kimia yang dilarang oleh Annex
proses dan lingkungan operasinya saat ini. Limbah 3 standar IFCC 2013, World Health Organization
dari proses produksi konsesi TPL dibagi menjadi (WHO) tipe 1a dan 2b (2013), Konvensi Stockholm
beberapa kategori utama, yaitu limbah B3, limbah ( 2016) dan Konvensi Rotterdam (2015). Tabel
padat, dan limbah cair. yang ditunjukkan di bawah ini adalah daftar bahan
kimia yang disetujui industri yang digunakan di TPL.
1. Limbah Berbahaya

Limbah Berbahaya yang dihasilkan pabrik Pemeriksaan level air pada Instalasi Pengolahan Air Limbah

26 27
SOSIAL Kami berkomitmen untuk menerapkan keselamatan lebih baik. Prosedur Keselamatan dan Keamanan
dan kesehatan kerja (K3) di semua lokasi operasi TPL serta tindakan pencegahan berkomitmen
GAMBARAN IKHTISAR GRI 401 | GRI 402 | GRI 403 | GRI 404 | GRI 405 | GRI 406
kami dan mengkomunikasikan protokol kepatuhan terhadap nol insiden di tempat kerja. TPL
| GRI 411 | GRI 413
K3 kepada semua pemasok kami dan pemangku berkomitmen untuk terus meningkatkan kebijakan
Di TPL, Karyawan kami dan komitmen kami • Pengembangan masyarakat dan kepentingan terkait lainnya. Kami memberikan K3 untuk memastikan kelancaran operasi pabrik
terhadap pembangunan sosial ekonomi tetap penghormatan terhadap hak-hak masyarakat pelatihan kepada karyawan kami tentang dengan menanamkan pedoman praktik terbaik
menjadi aset terbesar kami. Kami tidak hanya lokal dan masyarakat adat serta berkontribusi keselamatan, protokol keamanan, dan alat dalam manajemen keselamatan dan keamanan.
berkomitmen terhadap tanggung jawab pada pertumbuhan sosial ekonomi di wilayah pelindung diri (APD) untuk meningkatkan Selain operasi TPL yang mengikuti sistem
lingkungan dan sosial tetapi kami juga mendorong konsesi kami. Kami berkomitmen dalam pemahaman dan penerapan mereka. TPL manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
para pemangku kepentingan untuk turut serta. mengentaskan kemiskinan di masyarakat lokal berkomitmen pada tujuan menyediakan lingkungan Indonesia SMK3 (Sistem Managemen Keselamatan
Kegiatan usaha sehari-hari kami telah menanamkan dan percaya dalam menciptakan peluang kerja yang aman, produktif, dan kondusif di mana dan Kesehatan Kerja), operasi serat disertifikasi
keselamatan dan kesehatan kerja sebagai salah dengan mengalokasikan dana Pengembangan karyawan dapat memaksimalkan kontribusi dan oleh sistem manajemen keselamatan OHSAS
satu prioritas utama kami. Kami juga menekankan Masyarakat yang berdedikasi untuk kemajuan mereka. Berikut beberapa komitmen 18001 (Occupational Health and Safety
pemberdayaan masyarakat lokal serta masyarakat mendukung program masyarakat. Dalam hal penting yang diamati TPL di tempat kerja: Assessment Series - 18001) yang diakui secara
adat melalui program pembangunan pengelolaan hutan yang bertanggung jawab, internasional. Pada tahun 2018 tercatat penurunan
berkelanjutan yang bernilai tinggi dan peluang kami mematuhi prinsip Persetujuan Atas Dasar • Menghormati Deklarasi Organisasi Perburuhan angka frekuensi cedera (Lost Time Injury Frequency
kerja karyawan. Informasi Awal Tanpa Paksaan (FPIC) dan Internasional mengenai Prinsip prinsip Dasar Rate / LTIFR) sebesar 1,1 dibandingkan dengan 1,3
menerapkan mekanisme resolusi konflik yang dan Hak – hak selama bekerja; pada tahun 2017. Selain itu, penurunan Total Re-
Bab berikut menguraikan upaya kami di sejumlah kuat. • Melaksanakan praktik terbaik mengenai cord Injury Rate (TRIR) tercatat sebesar 8,1 pada
bidang di mana kami berkomitmen untuk • TPL berkomitmen penuh untuk perekrutan, memenuhi semua persyaratan tahun 2018 dibandingkan dengan 13,4 pada tahun
meningkatkan taraf hidup masyarakat yang ada di memberdayakan pengusaha dan petani lokal. hukum dan praktik praktik budaya; 2017. Dengan demikian, terlihat jelas korelasi
sekitar kami. Berikut beberapa area fokus utama Di samping kebijakan antikorupsi yang ketat, • Menghormati Kebebasan berserikat; positif antara langkah-langkah yang diambil dalam
adalah sebagai berikut: TPL memastikan pemasok dan pengusaha lokal • Menghormati keragaman para pekerjanya; K3 di TPL, LTIFR dan TRIR.
didorong untuk menjual produk mereka kepada • Mangakomodasi Keselamatan dan kebersihan;
• Kami berkomitmen penuh untuk menyediakan perusahaan dan menyediakan produk • Menyediakan APD untuk keselamatan dan Pengelolaan Kebakaran yang Responsif
lingkungan yang aman, selamat, dan kondusif berkualitas. Skema out-grower, bernama Kesehatan pekerja;
bagi karyawan kami dan kami Program Tanaman Kehidupan dan Perkebunan • Tidak mentoleransi adanya pekerja anak, kerja TPL menangani dampak kebakaran dengan sangat
mempertimbangkan standar keselamatan dan Kayu Rakyat mendorong masyarakat lokal paksa atau kerja terikat; dan serius. Oleh karena itu, sesuai dengan kebijakan
kesehatan kerja tertinggi. Kami mematuhi untuk mengambil bagian dalam penanaman • Tidak mentoleransi adanya diskriminasi, ‘Tanpa Bakar’ yang ketat maka dibentuk satuan
peraturan internasional tentang hak asasi kayu di lahan yang kurang produktif dan gangguan dan pelecehan dalam bentuk tugas dalam penanggulangan kebakaran dan
manusia dan lingkungan kerja non-diskriminatif. berupaya menjadi pemasok petani kecil untuk apapun pengelolaan kebakaran. Berikut adalah
Keselamatan dan keamanan dipraktikkan pada TPL. beberapa langkah yang diambil TPL dalam
tingkat tertinggi dalam operasi kami dan hal ini Keselamatan, Keamanan dan Kesehatan mengawasi dampak kebakaran:
termasuk untuk mengelola area sekitar operasi KESELAMATAN DAN KESEHATAN Operasional • Tidak ada toleransi untuk pembukaan lahan
kami dan untuk memastikan bahwa pabrik kami KERJA melalui pembakaran. Terlepas dari kebijakan
tidak berkontribusi lebih jauh terhadap polusi Keselamatan, keamanan, dan kesehatan ini, TPL memiliki gugus tugas yang kuat dan
atau menyebabkan bahaya bagi masyarakat Praktik – Praktik Bertanggung Jawab di
operasional karyawan kami adalah fokus utama terlatih dengan baik dalam pemadaman dan
sekitar. Kami memberdayakan dan mendidik dalam Wilayah Kerja Kami
dalam operasi pabrik pulp TPL. Selama pengelolaan kebakaran.
masyarakat kami tentang isu-isu seperti bertahun-tahun, sistem keselamatan dan keamanan • TPL karena masyarakat lokal sering
pengelolaan tanggap kebakaran dan Keselamatan dan keamanan di lokasi operasi TPL
di TPL telah ditingkatkan untuk manajemen K3 yang menggunakannya sebagai metode tercepat
pengelolaan kawasan lahan gambut. sesuai dengan standar nasional dan internasional.

28 29
HAK MASYARAKAT DAN
dan paling hemat untuk pembukaan lahan. pencegahan kebakaran melalui kegiatan seperti: KETENAGAKERJAAN
• TPL memberikan pelatihan kepada masyarakat • Mengembangkan kebijakan tentang larangan
lokal tentang menemukan titik api dan pembakaran dan pengendalian kebakaran; Keberagaman di Tempat Kerja dan Hak
mengatasi kebakaran melalui program • Penilaian Risiko Kebakaran (PRK); Karyawan
Masyarakat Peduli Api (MPA). • Ramalan cuaca;
• Penyediaan sarana dan prasarana pemadam TPL melihat karyawannya sebagai aset terpenting,
Kegiatan Pemantauan Kebakaran di TPL kebakaran; dan komitmen mereka sangat penting bagi
• Membangun penampungan air; kesuksesan perusahaan. Kebijakan perekrutan TPL
Tim Pemantauan dan Manajemen Kebakaran TPL • Memberikan pelatihan dan sosialisasi kepada menerapkan ketidakberpihakan, dan tidak men-
memiliki prosedur dan melakukan pemantauan pemangku kepentingan terkait tentang dukung segala bentuk diskriminasi. TPL membayar
harian terhadap titik api dan latihan kebakaran pelaksanaan pengendalian kebakaran hutan upah yang adil sesuai dengan peraturan Indonesia
di semua lokasi operasional (termasuk pemasok) dan lahan; dan memberikan kontribusi untuk manfaat pasca
dengan menggunakan satelit AQUA, NOAA, • Melakukan latihan pemadam kebakaran; dan pensiun sesuai dengan hukum dan peraturan
TERRA, dan SNPP yang diakses dari Lembaga • Pemantauan kebakaran melalui Menara ketenagakerjaan Indonesia.
Penerbagan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dan Pemantau Kebakaran dan patroli kebakaran.
Pemeriksaan perangkat mesin digester di pabrik
Sistem Pemantauan Karhutla Sipongi. TPL menghormati hak-hak pekerja, mematuhi PT TPL

undang-undang ketenagakerjaan Indonesia, dan


Hasil pemantauan dilaporkan setiap bulan ke Manajemen berlaku untuk karyawan. Tim
mengakui hak-hak karyawan untuk berserikat dan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan manajemen pabrik bekerja sama dengan serikat
bermusyawarah bersama. Saat ini, terdapat enam
Indonesia. TPL juga melaksanakan program pekerja dan karyawan. Enam serikat pekerja di TPL
serikat tenaga kerja di TPL. Selain bebas
ini adalah:
berserikat dan musyawarah bersama, TPL
• Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Pertanian
menerapkan periode pemberitahuan untuk
Dan Perkebunan (SPP-KSPSI)
karyawan (30 hari ditetapkan untuk setiap
• Dewan Pengurus Komisariat Serikat Buruh
karyawan secara individu), sesuai dengan hukum
Independen (DPK-SBI)
Indonesia. Selain itu, untuk mematuhi tidak adanya
• Pengurus Komisariat Serikat Buruh Sejahtera
pekerja di bawah umur, maka usia kerja minimum
Indonesia 1992 (PK-SBSI 1992)
ditetapkan pada 18 tahun ke atas.
• Pengurus Komisariat Federal Serikat Buruh
Hutan Perkayuan Pertanian Serikat Buruh
TPL berkomitmen untuk menciptakan kesempatan
Sejahtera Indonesia (PK-FSB HUKATAN SBSI)
yang sama untuk semua jenis kelamin dan
• Pengurus Pimpinan Serikat Pekerja Nasional
mempertahankan gaji, fasilitas, tunjangan
(PSP-SPN)
kesehatan, dan hak cuti yang sama bagi
• Pengurus Koisariat Serikat Buruh Sejahtera
karyawannya. Pada 2018, tenaga kerja TPL terdiri
Independen (PK-SEJATI)
dari 74% laki-laki dan 26% perempuan.

Diskusi antara manajemen dan serikat pekerja


Serikat Pekerja
mencakup berbagai topik seperti keselamatan dan
kesehatan, penggajian, jam kerja, hak cuti,
Terdapat enam Serikat Pekerja di TPL yang
Pelatihan Masyarakat Peduli Api tunjangan kesehatan dan sosial karyawan yang
pekerjanya bebas mengasosiasikan diri dengan
dimana semua hal ini akan dibahas dan direvisi
serikat terkait. Perjanjian Kerja Bersama dan nego-
setiap tahun.
siasi lain antara Serikat Pekerja dan

30 31
Kontribusi untuk Infrastruktur Paradigma Baru No. 05 tanggal 19 April 2017 Menghormati Hak Masyarakat dan terbuka, transparan dan konsultatif yang
dimana 1% dari hasil penjualan bersih akan Masyarakat Adat menghormati hak-hak adat;
TPL berkomitmen kuat untuk meningkatkan taraf disalurkan ke masyarakat. • Tidak ada toleransi dalam hal penggunaan
hidup dan kondisi kehidupan masyarakat lokal. Hal • Mengikutsertakan petani kecil dan/atau usaha TPL menghormati hak-hak masyarakat adat dan kekerasan, tindakan intimidasi ataupun
ini dilakukan perusahaan di sekitar wilayah kecil menengah ke dalam rantai pasokan TPL, pedesaan dan berkomitmen untuk: penyuapan;
operasinya, terutama dalam bentuk pembangunan jika sesuai; dan • Menghormati Deklarasi Universal Hak • Untuk mengembangkan mekanisme pengaduan
jalan dan peningkatan akses terhadap fasilitas • Melibatkan masyarakat melalui pertemuan rutin Asasi Manusia, hukum nasional dan perjanjian yang baik dalam menetapkan resolusi
penting seperti sekolah, pasar, tempat ibadah, untuk mendapatkan masukan tentang masalah perjanjian internasional yang telah diratifikasi pengaduan yang transparan dan konsultatif
lapangan masyarakat dan jalur penghubung antar sosial dan mengidentifikasi solusi efektif untuk terkait hak asasi manusia dan hak masyarakat dengan pemangku kepentingan eksternal.
kota (desa, kecamatan dan kabupaten). mengatasinya. hukum adat;
• Menghormati hak komunal dari masyarakat Prinsip Persetujuan Atas Dasar Informasi
TPL juga berkomitmen untuk mendukung Bakat Lokal hukum adat dan masyarakat pedesaan; Awal Tanpa Paksaan (Padiatapa)
pembangunan infrastruktur seperti perbaikan • Menghormati hak-hak masyarakat hukum adat
tempat ibadah, perbaikan pusat-pusat masyarakat, TPL menyadari sepenuhnya atas tanggung dan masyarakat untuk memberikan atau tidak Prinsip Persetujuan Atas Dasar Informasi Awal
dll. Mendorong pemeliharaan dan keberlanjutan jawabnya terhadap masyarakat lokal dalam memberikan Persetujuan atas Dasar Informasi Tanpa Paksaan merupakan salah satu mekanisme
proyek infrastruktur tersebut, TPL mengajak dan menyediakan kesempatan kerja bagi mereka. Awal Tanpa Paksaan (PADIATAPA atau Free, yang dikembangkan untuk memperkuat hak
mendorong masyarakat untuk mengambil bagian Kebijakan ketenagakerjaan TPL memprioritaskan Prior and Informed Consent/FPIC) untuk masyarakat adat dan/atau masyarakat lokal atas
dalam pengembangan proyek tersebut. Selain itu, karyawan lokal sebagai bagian dari program beroperasi di dalam batasan lahan yang sumber daya yang tersedia secara alami untuk
TPL berpartisipasi dalam pengembangan program pemberdayaan lokalnya. Perekrutan non-lokal mereka miliki secara legal, hak-hak komunal menghormati, melindungi, memenuhi dan
pendidikan, penyediaan sarana pendidikan dilakukan hanya jika seorang pekerja dengan atau adat, sebelum dimulainya kegiatan menegakkan hak-hak masyarakat adat.
berupa komputer, perlengkapan marching band, keahlian khusus tidak tersedia secara lokal. TPL operasional yang baru; Gambar-gambar yang ditampilkan di bawah ini
dll. Dalam mendukung kesejahteraan masyarakat telah mencatat peningkatan lapangan kerja yang • Menyelesaikan semua keluhan dan konflik adalah kegiatan FPIC yang dilakukan oleh TPL di
setempat, TPL melakukan pendekatan inklusif stabil dari daerah sekitarnya dari tahun 2016 melalui proses yang disepakati bersama, wilayah operasinya.
dengan masyarakat untuk menciptakan nilai hingga 2018 seperti yang ditunjukkan pada grafik
bersama. Beberapa upaya tersebut antara lain: di bawah ini.

• Memperkuat inisiatif dalam pengentasan


kemiskinan masyarakat pedesaan di sekitar
wilayah operasi TPL, menciptakan lapangan
kerja, akses yang lebih baik ke bidang
pendidikan yang berkualitas, pemberdayaan
masyarakat dan peningkatan mata Desa Lumbangaol Desa Marihat Huta
pencaharian pedesaan; Kecamatan Habinsaran Kecamatan Dolok Panribuan
• Kegiatan Proaktif Community Development
(“CD”)/Corporate Social Responsibility
(“CSR”) terutama ditujukan pada kewirau-
sahaan desa, mendirikan usaha kecil dan
sistem pertanian;
• Menyediakan dana CD / CSR untuk men-
dukung program kemasyarakatan
sebagaimana diatur dalam lampiran Akta
Desa Sibide Tengah Desa Nagori Gorak
Kecamatan Silaen Kecamatan Pematang Sidamanik

32 33
SMALLHODERS DAN PEMASOK

Memberdayakan Pengusaha Lokal Persyaratan untuk program TK adalah sebagai


berikut:
Konsesi TPL berada di lima sektor yaitu Aek Raja, • Bukan hutan cagar alam;
Tele, Padang Sidempuan, Habinsaran dan Aek • Kawasan non-NKT; dan
Nauli. Di sekitar lima area ini (di luar wilayah izin • Dialokasikan dalam rencana pengembangan
operasi TPL), TPL memilih dan memberdayakan lahan pemerintah.
pemasok lokalnya berdasarkan komitmen mereka Persyaratan program PKR adalah sebagai berikut:
pada pengiriman, pasokan, kualitas, biaya, dan • Lahannya yang terletak di luar konsesi TPL;
waktu tunggu. TPL berpihak pada pengusaha lokal • Bukan hutan cagar alam;
dan pada tahun 2018, sebagian besar pembelian • Milik pribadi;
pengadaan barang di TPL diberikan kepada • Sertifikat Tanah dari Kepala Desa dan Camat;
pemasok lokal. Sebanyak 232 kontraktor lokal dan
yang bekerja dengan TPL telah tercatat selama • Jangka waktu kerjasama minimal dua kali siklus
tahun 2018. panen.

Hutan Masyarakat Kedua program ini didirikan sebagai bagian dari


program bagi hasil yang berkelanjutan dengan
Untuk memberdayakan dan meningkatkan masyarakat lokal di dalam dan di luar konsesi
perekonomian masyarakat sekitar, TPL telah TPL sebagai cara untuk mengembangkan sosial
melaksanakan Program Tanaman Kehidupan (TK) ekonomi dan pemberdayaan masyarakat.
dan Perkebunan Kayu Rakyat (PKR) dengan
menanam kayu ekaliptus di lahan yang kurang
produktif, baik di dalam maupun di luar konsesi
TPL.

Perkebunan Kopi Masyarakat

34 35
TOBA PULP LESTARI DAN INDEX ISI GRI
SDGs PERSERIKATAN
BANGSA BANGSA

TPL berencana untuk meningkatkan inisiatif sebanyak 353 program pengembangan


sosio-ekonominya, mengidentifikasi cara yang lebih masyarakat dengan total pengeluaran sebesar Rp
efektif dan berdampak untuk melakukan 23.814.078.276 dikeluarkan di delapan kabupaten
pendekatan yang terukur dalam program di sekitar wilayah operasi TPL. Sebanyak 75% dari
pengembangan masyarakat yang akan total proyek berkontribusi pada 10 dari 17 indika-
berkontribusi pada tujuan dan target global dan tor SDG PBB. Tabel di bawah menampilkan rincian
nasional UN SDGs 2030. Pada tahun 2018, kontribusi TPL.

Catatan: Aspek Spesifik Topik tidak terindeks pada tabel di atas karena kerangka pelaporan
standar GRI digunakan sebagai acuan pendekatan manajemen Standar GRI yang digunakan
dalam pengembangan narasi laporan selaras dengan materi yang diambil dari indikator
SPOTT.

36 37
38

Anda mungkin juga menyukai