Kata Pengantar.............................................................................................................................................2
Daftar Isi........................................................................................................................................................2
Capaian Pembelajaran................................................................................................................................3
Program Semester.......................................................................................................................................9
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan operasi matematika dalam perhitungan kimia;
mempelajari sifat, struktur, dan interaksi partikel dalam membentuk berbagai senyawa; memahami dan
menjelaskan aspek energi, laju, dan kesetimbangan reaksi kimia; menggunakan konsep asam basa dalam
keseharian; menggunakan transformasi energi kimia dalam keseharian; memahami kimia organik;
memahami konsep kimia pada makhluk hidup. Peserta didik mampu menjelaskan penerapan berbagai
konsep kimia dalam keseharian dan menunjukkan bahwa perkembangan ilmu kimia menghasilkan
berbagai inovasi. Peserta didik memiliki pengetahuan kimia yang lebih mendalam sehingga menumbuhkan
minat sekaligus membantu peserta didik untuk dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya agar
dapat mencapai masa depan yang baik. Peserta didik diharapkan semakin memiliki pikiran kritis dan
pikiran terbuka melalui kerja ilmiah dan sekaligus memantapkan profil pelajar Pancasila khususnya jujur,
objektif, bernalar kritis, kreatif, mandiri, inovatif, bergotong royong, dan berkebinekaan global.
Pemahaman Kimia Peserta didik mampu mengamati, menyelidiki dan menjelaskan fenomena sehari-hari
sesuai kaidah kerja ilmiah dalam menjelaskan konsep kimia dalam keseharian;
menerapkan operasi matematika dalam perhitungan kimia; mempelajari sifat, struktur,
dan interaksi partikel dalam membentuk berbagai senyawa termasuk pengolahan dan
penerapannya dalam keseharian; memahami dan menjelaskan aspek energi, laju, dan
kesetimbangan reaksi kimia; menggunakan konsep asam basa dalam keseharian;
menggunakan transformasi energi kimia dalam keseharian termasuk termokimia dan
elektrokimia; memahami kimia organik termasuk penerapannya dalam keseharian.
bahasa serta konvensi sains yang sesuai konteks penyelidikan. Menunjukkan pola berpikir sistematis sesuai format yang ditentukan.
Semester 1
Topik/konten inti:
Ikatan Kimia
Penjelasan singkat:
Fokus pembelajaran adalah:
Memahami nama lain kestabilan
atom.
Memahami ikatan ion, ikatan
kovalen, dan ikatan logam.
5
11.7 Peserta didik dapat menjelaskan tentang konsep Kata/frasa kunci: Bernalar kritis 25 JP Kadar zat: banyaknya
mol. Konsep mol Kreatif zat yang terkandung
Modul Belajar Praktis Kimia SMA/MA Kelas XI Semester
11.8 Peserta didik dapat menerapkan operasi Kadar zat Gotong royong dalam sebuah larutan.
matematika dalam perhitungan kimia. Rumus empiris
Rumus molekul
Perhitungan kimia
Pereaksi pembatas
Topik/konten inti:
Stoikiometri
Penjelasan singkat:
Fokus pembelajaran adalah:
Memahami pengertian stoikiometri.
Memahami konsep mol.
Memahami kadar zat, rumus
molekul, dan rumus empiris.
Memahami pereaksi pembatas.
Memahami persen hasil dan persen
kemurnian.
Topik/konten inti:
Hidrokarbon
Penjelasan singkat:
Fokus pembelajaran adalah:
PEGANGAN
11.11 Peserta didik dapat memahami peran energi yang Kata/frasa kunci: Kreatif 40 JP Hukum Hess:
menyertai proses transisi fase dan reaksi kimia. Reaksi eksoterm Bernalar kritis hukum yang
11.12 Peserta didik dapat memahami proses Reaksi endoterm Mandiri menyatakan bahwa
transformasi energi kimia dalam keseharian. jika dua atau lebih
Perubahan entalpi
persamaan kimia
Kalorimeter digabungkan lewat
Hukum Hess penjumlahan atau
Energi ikatan pengurangan dan
menghasilkan
Topik/konten inti: persamaan lain
maka penjumlahan
Termokimia
atau pengurangan
perubahan entalpi
Penjelasan singkat: untuk kedua
Fokus pembelajaran adalah: persamaan tersebut
Memahami hukum kekekalan juga menghasilkan
energi. perubahan entalpi
Memahami sistem dan lingkungan. yang berkaitan
dengan persamaan
Memahami reaksi eksoterm dan
reaksinya.
endoterm.
Modul Belajar Praktis Kimia SMA/MA Kelas XI Semester
11.13 Peserta didik dapat memahami laju reaksi dan Kata/frasa kunci: Kreatif 25 JP Persamaan laju reaksi:
faktor-faktor yang memengaruhinya serta Katalis Bernalar kritis kalimat matematika
Modul Belajar Praktis Kimia SMA/MA Kelas XI Semester
Topik/konten inti:
Kinetika Kimia
Penjelasan singkat:
Fokus pembelajaran adalah:
Memahami teori tumbukan.
Memahami pengertian laju reaksi.
Memahami persamaan laju reaksi
dan orde reaksi.
Memahami faktor-faktor yang
memengaruhi laju reaksi.
11.14 Peserta didik dapat memahami konsep kesetim- Kata/frasa kunci: Kreatif 30 JP Asas Le Chatelier:
bangan reaksi kimia dan pergeserannya serta Kesetimbangan kimia Bernalar kritis faktor-faktor yang
penerapannya dalam industri. Tetapan kesetimbangan Mandiri memengaruhi
kesetimbangan kimia
Asas Le Chatelier
sesuai dengan apa
Reaksi kimia yang disampaikan oleh
ahli kimia
Topik/konten inti: berkebangsaan
Kesetimbangan Kimia Prancis yang bernama
Le Chatellier.
Penjelasan singkat:
Fokus pembelajaran adalah:
Memahami konsep kesetimbangan
kimia.
Memahami tetapan kesetimbangan.
Memahami pergeseran
PEGANGAN
kesetimbangan.
Memahami kesetimbangan dalam
industri.
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : XI
Semester : 2
Perkiraan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli
No. ATP Materi Pokok
Jam (JP) 1 3 5 2 4 2 4 2 4 1 3 1 3 1
1. 11.11 Bab 1 Termokimia
11.12 A. Hukum Kekekalan Energi 5 5
B. Sistem dan Lingkungan 5 5
C. Reaksi Eksoterm dan Endoterm 5 5
D. Kalorimeter 10 5 5
E. Persamaan Termokimia, Entalpi, 5 5
dan Perubahan Entalpi
F. Hukum Hess dan Energi Ikatan 5 5
2. Asesmen Sumatif 1 2 2
3. Asesmen Sumatif Tengah Semester 2 3 3
4. 11.13 Bab 2 Kinetika Kimia
A. Teori Tumbukan 3 3
B. Pengertian Laju Reaksi 5 2 3
C. Persamaan Laju Reaksi dan Orde 5 2 3
Reaksi
D. Faktor-Faktor yang Memengaruhi 10 2 5 3
Laju Reaksi
5. Asesmen Sumatif 2 2 2
6. 11.14 Bab 3 Kesetimbangan Kimia
A. Konsep Kesetimbangan Kimia 5 5
B. Tetapan Kesetimbangan 5 5
C. Pergeseran Kesetimbangan 10 5 5
D. Kesetimbangan dalam Industri 5 5
7. Asesmen Sumatif 3 2 2
8. Asesmen Sumatif Akhir Semester 2 3 3
Jumlah Jam 95
Keterangan:
JP : Jam Pelajaran (satu jam pelajaran = 45 menit)
Pertemuan 15 (2 × 45 menit)
a. Pendahuluan
Guru mengucapkan salam dan berdoa untuk memulai pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
1) Guru menyampaikan tata tertib mengerjakan soal-soal Asesmen Sumatif 1.
2) Peserta didik mengingat kembali materi yang telah dipelajari.
3) Peserta didik mengerjakan soal-soal Asesmen Sumatif 1.
4) Peserta didik membahas jawaban soal-soal Asesmen Sumatif 1.
5) Peserta didik bertanya tentang hal yang belum dipahami.
c. Penutup
1) Guru memeriksa tugas Asesmen Sumatif 1 yang telah dikerjakan oleh peserta didik dan
diberi penilaian.
2) Guru memberikan pengayaan kepada peserta didik yang memiliki kinerja baik.
3) Guru memberikan tugas remedial kepada peserta didik yang memiliki kinerja kurang baik.
Pertemuan 16 (3 × 45 menit)
a. Pendahuluan
Guru mengucapkan salam dan berdoa untuk memulai pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
1) Guru menyampaikan tata tertib mengerjakan soal-soal Asesmen Sumatif Tengah Semester 2.
2) Peserta didik mengingat kembali materi yang telah dipelajari.
3) Peserta didik mengerjakan soal-soal Asesmen Sumatif Tengah Semester 2.
4) Peserta didik membahas jawaban soal-soal Asesmen Sumatif Tengah Semester 2.
5) Peserta didik bertanya tentang hal yang belum dipahami.
c. Penutup
1) Guru memeriksa tugas Asesmen Sumatif Tengah Semester 2 yang telah dikerjakan oleh
peserta didik dan diberi penilaian.
2) Guru memberikan pengayaan kepada peserta didik yang memiliki kinerja baik.
3) Guru memberikan tugas remedial kepada peserta didik yang memiliki kinerja kurang baik.
6. Asesmen
a. Sikap : observasi
b. Formatif : diskusi, praktikum, produk, tes tertulis (Asesmen Formatif 1, Asesmen Formatif 2,
Asesmen Formatif 3, Asesmen Formatif 4, Asesmen Formatif 5, dan Asesmen Formatif
6)
c. Sumatif : tes tertulis (Asesmen Sumatif 1 dan Asesmen Sumatif Tengah Semester 2)
7. Instrumen Asesmen
a. Instrumen Asesmen Sikap Melalui Observasi Peserta Didik
Skor
No. Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1. Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian.
2. Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu.
3. Berperan aktif dalam kegiatan kelompok.
4. Menghormati dan menghargai teman dan guru.
5. Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami.
Penilaian asesmen praktikum menentukan besarnya kalor penetralan NaOH dan HCI.
Skor untuk Jumlah
No. Nama Nilai
Persiapan Pelaksanaan Hasil Laporan Skor
1.
2.
3.
dst.
4) Tes Tertulis
JumlahSkor
Butir Soal skor Tertinggi
perolehan Skor Perolehan Butir Soal Skor Tertinggi Skor Perolehan
Nilai tes = Jumlah skor maksimal × 100
Soal 1 Soal 12
Soal 2 pada Asesmen Sumatif Tengah Semester
Tes Tertulis Soal2 13
Soal 3 Soal 14
NilaiButir
Soal
tes =4 JumlahSkor
Soal skor Tertinggi
perolehan Skor Perolehan
× 100 Butir
SoalSoal
15 Skor Tertinggi Skor Perolehan
Jumlah skor maksimal
Soal 1
5 Soal 14
16
8. RemedialSoaldan26Pengayaan Soal 15
17
a. Remedial: 7 memberi tugas peserta didik yang memperlihatkan
Soal 3 18 kemampuan di bawah kompetensi
Soal 16
yangSoal
sedang
4
8 diajarkan pada Modul Belajar Praktis Kimia
Soal SMA/MA
17
19 Kelas XI Semester 2 terbitan
CV VIVA
Soal PAKARINDO
5
9 halaman 30. 18
Soal 20
b. Pengayaan: 10 memberi tugas peserta didik yang memperlihatkan
Soal 6 Skor kemampuan di atas kompetensi
Soal 19
Jumlah
yangSoal
sedang
11 diajarkan pada Modul Belajar Praktis Kimia
7 Soal SMA/MA
20 Kelas XI Semester 2 terbitan
CV VIVA
Soal PAKARINDO
8 halaman 30. Soal 21
9. Refleksi Peserta
Soal 9 Didik dan Guru Soal 22
Soal 10
Peserta didik dan guru melaksanakan pengukuran ketercapaian Soal 23 pembelajaran, kesesuaian antara
proses pembelajaran
Soal 11 yang dirancang, peserta didik, dan capaian
Soal 24pembelajaran pada materi ini.
Soal 12
Refleksi Peserta Didik Soal 25
Soal 13 Jumlah
a. Apa saja hal baru yang didapatkan dalam mempelajari materi Skorini?
b. Apakah yang harus diperbaiki dalam proses pembelajaran ini?
c. Kesulitan-kesulitan apa saja yang ditemukan dalam proses pembelajaran ini?
Refleksi Guru
a. Apakah kegiatan pembelajaran menciptakan situasi yang tepat bagi peserta didik untuk belajar?
b. Bagaimana melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran ini?
c. Apakah hasil pembelajaran sudah menunjukkan hasil yang diharapkan?
___________, __________________
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,
NIP _ NIP _
6. Asesmen
a. Sikap : observasi
b. Formatif : diskusi, praktikum, produk, tes tertulis (Asesmen Formatif 1, Asesmen Formatif 2,
Asesmen Formatif 3, dan Asesmen Formatif 4)
c. Sumatif : tes tertulis (Asesmen Sumatif 2)
7. Instrumen Asesmen
a. Instrumen Asesmen Sikap Melalui Observasi Peserta Didik
Skor
No. Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1. Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian.
2. Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu.
3. Berperan aktif dalam kegiatan kelompok.
4. Menghormati dan menghargai teman dan guru.
5. Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami.
Penilaian asesmen diskusi tentang tumbukan efektif dan tumbukan tidak efektif.
Skor untuk
Kemampuan Jumlah
No. Nama Kerja Nilai
Sikap Keaktifan Wawasan Mengemukakan Skor
Sama
Pendapat
1.
2.
3.
dst.
4) Tes Tertulis
JumlahSkor
Butir Soal skor Tertinggi
perolehan Skor Perolehan Butir Soal Skor Tertinggi Skor Perolehan
Nilai tes = Jumlah skor maksimal × 100
Soal 1 Soal 12
8. RemedialSoal
dan2Pengayaan Soal 13
Soal 3 Soal 14 kemampuan di bawah kompetensi
a. Remedial: memberi tugas peserta didik yang memperlihatkan
yang Soal
sedang
4 diajarkan pada Modul Belajar Praktis Kimia
Soal SMA/MA
15 Kelas XI Semester 2 terbitan
CV VIVA
Soal PAKARINDO
5 halaman 56. Soal 16
b. Pengayaan:
Soal 6 memberi tugas peserta didik yang memperlihatkan
Soal 17 kemampuan di atas kompetensi
yang Soal
sedang
7 diajarkan pada Modul Belajar Praktis Kimia
Soal SMA/MA
18 Kelas XI Semester 2 terbitan
CV VIVA
Soal PAKARINDO
8 halaman 56. Soal 19
9. Soal 9 Didik dan Guru
Refleksi Peserta Soal 20
Soal 10 Jumlah Skor
Peserta didik dan guru melaksanakan pengukuran ketercapaian pembelajaran, kesesuaian antara
Soal 11
proses pembelajaran yang dirancang, peserta didik, dan capaian pembelajaran pada materi ini.
Refleksi Peserta Didik
a. Apa saja hal baru yang didapatkan dalam mempelajari materi ini?
b. Apakah yang harus diperbaiki dalam proses pembelajaran ini?
c. Kesulitan-kesulitan apa saja yang ditemukan dalam proses pembelajaran ini?
Refleksi Guru
a. Apakah kegiatan pembelajaran menciptakan situasi yang tepat bagi peserta didik untuk belajar?
b. Bagaimana melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran ini?
c. Apakah hasil pembelajaran sudah menunjukkan hasil yang diharapkan?
C. LAMPIRAN
1. Lembar Kerja Peserta Didik
Lembar kerja peserta didik tersedia pada Modul Belajar Praktis Kimia SMA/MA Kelas XI Semester 2
terbitan CV VIVA PAKARINDO.
a. Aktivitas halaman 39 tentang tumbukan efektif dan tumbukan tidak efektif.
b. Aktivitas halaman 42 tentang grafik hubungan konsentrasi dan waktu berlangsungnya reaksi.
c. Aktivitas 1 halaman 46 dan 47 tentang penyelidikan pengaruh luas permukaan terhadap laju
reaksi.
d. Asesmen Formatif 1 halaman 40.
e. Asesmen Formatif 2 halaman 42 dan 43.
f. Asesmen Formatif 3 halaman 45 dan 46.
g. Asesmen Formatif 4 halaman 51.
h. Asesmen Sumatif 2 halaman 52 s.d. 55.
2. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik
Bacaan terkait materi Kinetika Kimia pada Modul Belajar Praktis Kimia SMA/MA Kelas XI Semester 2
terbitan CV VIVA PAKARINDO halaman 36 s.d. 49.
___________, __________________
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,
NIP _ NIP _
Penilaian asesmen diskusi tentang arah pergeseran kesetimbangan dalam makhluk hidup.
Skor untuk
Kemampuan Jumlah
No. Nama Kerja Nilai
Sikap Keaktifan Wawasan Mengemukakan Skor
Sama
Pendapat
1.
2.
3.
dst.
Penilaian asesmen produk tentang membuat uraian penerapan kesetimbangan dalam industri
atau kehidupan sehari-hari.
Skor untuk
Jumlah
No. Nama Perencanaan Proses Nilai
Hasil Produk Skor
Bahan Pembuatan
1.
2.
3.
dst.
3) Tes Tertulis
JumlahSkor
Butir Soal skor Tertinggi
perolehan Skor Perolehan Butir Soal Skor Tertinggi Skor Perolehan
Nilai tes = Jumlah skor maksimal × 100
Soal 1 Soal 12
Soal 2 pada Asesmen Sumatif Akhir SemesterSoal
Tes Tertulis 2 13
Soal 3 Soal 14
Butir
SoalSoal
4 JumlahSkor perolehan Skor Perolehan
skor Tertinggi Butir
SoalSoal
15 Skor Tertinggi Skor Perolehan
Nilai tes = Jumlah skor maksimal × 100
5
Soal 1 Soal 16
17
8. dan26Pengayaan
RemedialSoal Soal 17
18
7
Soal 3 Soal 18
19
a. Remedial: memberi tugas peserta didik yang memperlihatkan kemampuan di bawah kompetensi
Soal 8
4 Soal 19
20
yang sedang diajarkan pada Modul Belajar Praktis Kimia SMA/MA Kelas XI Semester 2 terbitan
CV VIVA 9
Soal PAKARINDO
5 halaman 74 dan 75. Soal 20
21
10
Soal 6 Jumlah Skor
Soal 22
b. Pengayaan: memberi tugas peserta didik yang memperlihatkan kemampuan di atas kompetensi
yang Soal 11 diajarkan pada Modul Belajar Praktis Kimia
7
sedang Soal SMA/MA
23 Kelas XI Semester 2 terbitan
Soal PAKARINDO
CV VIVA 8 halaman 75. Soal 24
Soal 9 Soal 25
9. Refleksi Peserta
Soal 10
Didik dan Guru Soal 26
Peserta didik dan guru melaksanakan pengukuran ketercapaian
Soal 11 Soal 27 pembelajaran, kesesuaian antara
proses pembelajaran
Soal 12 yang dirancang, peserta didik, dan capaian
Soal 28 pembelajaran pada materi ini.
Refleksi Peserta
Soal 13 Didik Soal 29
a. Apa saja hal baru yang didapatkan dalam mempelajariSoal
Soal 14 materi
30 ini?
b. Apakah yang harus diperbaiki dalam proses pembelajaran Skor
Soal 15 Jumlah ini?
Soal 16
c. Kesulitan-kesulitan apa saja yang ditemukan dalam proses pembelajaran ini?
___________, __________________
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,
NIP _ NIP _
m 2
Latihan 3
n= = = 0,015625 mol o
Mr 128 Hf SO3 = –395,2 kJ/mol
Qsistem = Qreaksi + Qkalorimeter
H o SO = –296,9 kJ/mol
Qreaksi = –Qkalorimeter f 2
Hreaksi o o
Qkalorimeter = C T = 10,17 5 = 50,85 kJ = f produk – f reaktan
Qreaksi = –50,85 kJ 1
= (1× (–296,9) + × 0) – (1 × (–395,2))
–50,85 2
H = = –3.254,4 kJ/mol
0,015625 = –296,6 + 395,2 = +98,6 kJ/mol
H = (H CO × 3 + H H O × 4) – (H C H ×
o o o B. Tes Tertulis
1+ 1. B
r f 2 f 2 f 3 8
H o O × 5) 2. D
f
= (–393,5 × 3 + (–285,5) × 4) – (–103 + 0) 3. A, E
= –2.219,5 kJ/moI 4. E = 650 J
b. Menghitung jumIah moI C3H8 W = –120 J (meIakukan kerja)
g 10 E = Q + W
n= = = 0,227 moI 650 = Q + (–120)
Mr 44
¶
¶
¶
¶
¶
¶
H– C– C –C+H– H H– C– C– C– Q = m c T
¶
¶
¶
¶
= 2 4,2 (52 – 27)
HH H H H H 2
= –210 joule (untuk = 0,05 mol NaOH)
Hreaksi = Epemutusan ikatan – Epembentukan ikatan 40
= (6(C – H) + (C – C) + (C – C) + (H – H)) – Maka untuk 1 mol NaOH:
(8(C – H) + 2(C – C))
1 mol xJ
= ((C – C) + (H – H)) – (2(C – H) + (C – C)) 0,05 mol
= –210 J
= (620 + 436) – ((2 × 414) + 343) x = Hreaksi
= 1.056 – 1.171 = –115 kJ = –4.200 J
5. Reaksi pembakaran karbon menghasilkan karbon = –4,2 kJ/mol
dioksida dan melepaskan kalor. Oleh karena itu, (tanda negatif = melepas kalor = eksoterm)
termasuk eksoterm dan entalpi negatif. 12. D
Terlebih dahulu dihitung mol CO2. Pembahasan:
massa CO 2 44
mol CO = = = 1 mol m = 1 kg = 1.000 g
2
Mr CO2 12 + 2(16)
–393,5 kJ c = 4,2 J/goC
H o
= = –393,5 kJ/mol T = 5oC
c
1 mol
C(s) + O2(g) CO2(g) H = –393,5 kJ Q = –(m c T)
= –(1.000 4,2 (–5))
Pengayaan
Sesuai kebijaksanaan guru. = 21.000 J
= 21 kJ
13. E
Pembahasan:
Jumlah mol HCl = 50 mL × 1 M = 50 mmol = 0,05 mol
Jumlah mol NaOH = 50 mL × 1 M = 50 mmol = 0,05 mol
A. Tugas
Volume larutan = volume air = 100 mL
Sesuai kebijaksanaan guru.
Massa larutan = massa air = 100 mL × 1 gr/mL = 100 gr
B. Tes Tertulis
T = 28,87 – 22 = 6,87oC
1. D
Q = m c T
Pembahasan:
= 100 4,2 6,87
Karena sistem menyerap kalor, maka Q bertanda positif,
tetapi karena sistem melakukan usaha, maka W = 2.885,4 J
bertanda negatif. = 2,885 kJ
U = Q + W = 100 – 5 = 95 kJ Q
H = –
2. C r Jumlah mol
3. B, E 2,8854 kJ
= – 0,05 mol
4. A – 3, B – 1, C – 2
5. a. Sistem: bagian yang menjadi perhatian sehingga = –57,71 kJ/mol
sistem berupa larutan C2H5OH yang sedang Persamaan termokimianya:
terbakar. HCl(aq) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H2O()
b. Lingkungan: bagian di luar sistem, yaitu di luar
tabung reaksi (udara). Hr = –57,71 kJ/mol
c. Karena perubahan entalpi kurang dari 0 (negatif), 14. Kalorimeter bom
maka merupakan reaksi eksoterm, di mana panas
15. massa larutan = 1 × 50 cm3 = 50 gram
akan berpindah dari sistem ke lingkungan, yang
mengakibatkan suhu lingkungan bertambah. Qreaksi = –(Qlarutan + Qkalorimeter)
6. A Karena kalor kalorimeter diabaikan, maka:
7. A Qreaksi = –Qlarutan
8. A, D, E
= m c T
9. A – 2, B – 1, C – 3
= –(50 × 4,2 × 9)
10. Reaksi pembakaran karbon menghasilkan karbon
dioksida dan melepaskan kalor. Oleh karena itu, = –1.890 J
termasuk eksoterm dan entalpi negatif. = –1,89 kJ
Terlebih dahulu dihitung mol CO2. mol CuSO4 = 0,05 L × 0,1 M = 0,005 mol
massa CO 2 44
mol CO = = = 1 mol Qreaksi
2
H =
Mr CO2 12 + 2(16) mol
–393,5 kJ
H o
= = –393,5 kJ/mol
c
= –1,89
1 mol 0,005
Reaksi H o
C H yaitu: Aktivitas (Hlm. 39)
c 3
Sesuai kebijaksanaan guru.
C3H8(g) + 5O2(g)
3CO2(g) + 4H2O()
H o = (H o CO × 3 + H o H O × 4) – (H o C ×1+ Asesmen Formatif 1
H
c f 2 f 2 f 3 8
H o O × 5) 1. Energi aktivasi adalah energi minimum yang harus dimiliki
f 2 partikel pereaksi sehingga menimbulkan tumbukan
= (–393,5 × 3 + (–285,5) × 4) – (–103 + 0) efektif.
= –2.219,5 kJ/mol 2. Reaksi yang berlangsung suhu rendah memiliki energi
20. a. Persamaan termokimia: pengaktifan yang rendah, begitu pula sebaliknya.
C(s) + O2(g) CO2(g) H = –393,5 kJ/mol 3. Konsep energi aktivasi dapat menjelaskan bagaimana
laju reaksi meningkat ketika suhunya ditingkatkan.
b. Diagram energi:
Semakin tinggi suhu, gerakan partikel reaktan akan
C(s) + O2(g) semakin cepat sehingga memungkinkan semakin
H = –393,5 kJ/mol CO2(g) banyak tumbukan dengan energi yang cukup untuk
Entalpi
terjadi reaksi.
4. Konsentrasi menunjukkan perbandingan jumlah partikel
dan volume. Semakin tinggi konsentrasi, jumlah partikel
yang terdapat pada proses reaksi semakin banyak.
21. A Banyaknya jumlah partikel ini memungkinkan tumbukan
efektif yang terjadi lebih banyak.
22. C
5. Katalis adalah zat yang dapat menurunkan energi
23. B, E
aktivasi. Jika energi aktivasi dapat diturunkan oleh
Pembahasan: katalis, maka energi tumbukan yang diperlukan untuk
Dari diagram entalpi dapat diketahui: terjadinya reaksi pada tumbukan efektif menjadi lebih
H1 + H2 = H3 sedikit.
H1 = H3 – H2
Latihan 1
H2 = H3 – H1 1. v = 0,4 M/menit
24. Struktur ikatannya adalah: t = 5 menit
1
O–S– O+ O– O O– S– O Untuk mencari konsentrasi awal, gunakan persamaan
laju reaksi.
d[x]
2 v = t
H = ( ) – ( )
pemutusan ikatan penggabungan ikatan d[x]
1 0,4 = 1
= (S – O + S – O + O – O) – (S – O + 2 × S – = (323 + 469 + 495) – (323 + 2 × 469)
2
O) 2
= (1.039,5) – (1.261) = –221,5 kJ/mol
n
M1 V
= n
2
M 1
Sesuai kebijaksanaan guru. 3V
M2 = 3M1
Asesmen Formatif 2 Maka konsentrasinya menjadi 3 kali dari semula. Laju
1. a. Laju pengurangan konsentrasi zat A setiap satuan reaksinya akan menjadi:
waktu. v1
v2
= k[A]1[B]1
b. Laju pengurangan konsentrasi zat B setiap satuan k[A]2[B]2
waktu. v = k[A][B]
c. Laju pertambahan konsentrasi zat C setiap satuan v2 k[3A][3B]
waktu. v2 = 9v
d. Laju pertambahan konsentrasi zat D setiap satuan
2. Orde reaksi untuk H2 mengambil data percobaan 1 dan 3.
waktu. m
v [H ]
2. Laju reaksi pembentukan H2
1
=⎜ ⎟
21
Karena mol H2 terbentuk 1 mol v3 [H2]3
Maka molaritas H2 = 1 m
2 = 0,5 mol/liter 4 = ⎜ 0,1⎟
16 0,2
1
2
2
Molaritas HI yang terurai = = 1 mol/liter 2
2
m=2
Jadi, laju peruraian HI = 1 Orde reaksi O2 mengambil data percobaan 1 dan 2.
5 = 0,2 M/detik. n
v [O ]
3. v d[P]
= 0,2 – =⎜ ⎟
1 21
= –
0,25
P v2 [O2]2
16 –
8
t
0,05 n
= = 0,00625 M/detik 4 0,2
8 4 = ⎜ 0,4 ⎟
Dengan demikian, laju reaksi rata-rata pembentukan gas
PQ pada selang waktu 8 sampai 16 detik adalah sebagai n
1 = 21
berikut.
koefisien gas PQ
vPQ = koefisien gas P × v P n=0
2 Jadi, orde reaksi total = m + n = 2 + 0 = 2.
= × 0,00625
2
= 0,00625 M/s
Aktivitas (Hlm. 45)
Jadi, laju reaksi rata-rata pembentukan gas PQ dalam Sesuai kebijaksanaan guru.
selang waktu 8 sampai 16 detik adalah 0,00625 M/detik.
4. v =
[N2O5]
=
2 – 0,5
= 0,15 M/detik
Asesmen Formatif 3
N2O5
t 10 1. 2P2 Q2 3P2Q
5. Persamaan reaksi: 2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g) Mula-mula : 4 2 –
a. [SO ] = [SO ] – [SO ] = 0,50 – 0,25 = 0,25 M Reaksi : 0,8 0,4 0,8
3 33 32 –
t = t3 – t2 = 40 – 20 = 20 s Sisa : 3,2 1,6 0,8
[SO3]
v =+ = + 0,25 = 0,0125 M/s [P2] = 0,8 = 0,4 M
SO3
t 20 2
–2
Jadi, laju bertambahnya SO3 sebesar 1,25 × 10 0,4
[Q ] = 2 = 0,2 M
M/s.
2
20
⎜ ⎟ = 96 × 10
Menentukan laju reaksi pada 5 oC jika dibandingkan laju 0,10 24 × 10 –2
reaksi pada suhu 20oC
m
o
T =5C 2 =4
o
T =
1 20 C 2m = 22
T2 – T1
m=2
v202= n T
v50 = n 50T– 20 v20 Orde reaksi terhadap NO, bandingkan v1 terhadap v2.
=2
detik 5
0,1 × 10–3 = 6,4 × 10–3 mol/L 6 2
x
=
12 8
Asesmen Sumatif 2 1 x = 1
2 4
A. Proyek
Sesuai kebijaksanaan guru. 1 x 1
2
=
2
B. Tes Tertulis 2
1. A x=2
2. D Orde reaksi terhadap H2, bandingkan v1 terhadap v3.
3. B, C, D
2 y 2
4. Kinetik =
4 4
5. A – 3, B – 2, C – y=1
1
v = k[NO]2[H ]
6. D 2
7. C Untuk NO = 2 M dan H2 = 5 M, bandingkan dengan data
8. A, C, E pertama.
9. Pengurangan v4 (2)2(5)
10. 2AB A + = (6)2(2)
3B Mula-mula : 1 2
–Bereaksi : –
0,5 0,25 0,75
v = 1 5 ×2=
5
M/s
4
9 2
9
Sisa : 0,5 0,25 0,75
13. C, D, E
a. Laju reaksi terhadap AB merupakan laju penguraian Pembahasan:
gas AB.
Menentukan orde A cari 2[B] yang sama (percobaan 1
Mol AB bereaksi/terurai = 0,5 mol dan 2)
0,5 x
Konsentrasi AB yang bereaksi = = 0,25 mol/liter v [A]
2 1
v = [A] 1
2 2
d[AB]
0,25
vAB = – =
dt 10 2 × 10–1
x
10–1
– k dapat dicoret karena konstanta reaksi akan selalu 0,08 k2 ⎜ 0,2 ⎟ ⎜ 0,4 ⎟
= k
sama
a
selama reaksinya sama 0,32 3 0,4 0,4
m
1 1
– [X] dapat dicoret karena [X] sama, sehingga: =
4 2
v [Y1]b
v 1 = [Y ]b 1
2
1
2 2 =
2
1 × 10–3 = 2
(0,1)b
2 × 10–3 (0,2)b m=2
b Orde A (m) = 2
1 1 1 Mencari orde B (n) dengan membandingkan konsentrasi
=
2
2 A yang sama, yaitu data 1 dan 2.
b=1
k A1 B1
m n
v 1
1 =
Bandingkan percobaan ke-2 dan ke-3. v2 k2 A2 B2
m n
v2 k[X k 0,2
=
2]a[Y2]b 0,04
v
3
k[X ]a[Y ]b
3 3
= 1 ⎜ 0,2 ⎟ ⎜ ⎟
0,08 k2 0,2 0,4
–3
2 × 10 a b
8 × 10 –3 (0,01) (0,02) 1 = 2
1 n
= (0,02)a(0,04)b 2
1
1a 1 1 b 1 1
= × =
2 2
4 2 2
b. Terjadi pada ruang tertutup, suhu dan tekanan tetap. Aktivitas (Hlm. 64)
c. Kecepatan reaksi ke arah produk sama dengan Sesuai kebijaksanaan guru.
kecepatan reaksi ke arah reaktan.
d. Tidak terjadi perubahan makroskopis. Asesmen Formatif 2
e. Setiap komponen tetap ada. 1. CO = 1,03 M
5. Kesetimbangan heterogen adaIah suatu keadaan CH3OH = 1,56 M
kesetimbangan di mana terdapat reaktan atau produk Kc = 14,5
berada daIam fase yang tidak sama.
[CH3OH]
Kc =
Latihan 1 [CO][H2]2
[PCI3][CI2] [1,56]
1. K = [PCI5] 14,5 = [1,03][H2]2
[SO2CI2]2[O2]
2. K = [1,56]
[H2]2 =
[SO ]2[CI ]2 1,03 × 14, 5
3 2
[H ]2 = 0,104
[CH3OH] 2
3. K=
[CO][H2]2 [H2] = 0,104 = 0,322 M
[Zn2+] Jadi, konsentrasi H2 adaIah 0,322 M.
4. K = [Cu 2+
]
1
2. Reaksi : 2A + B
5. K =
A2B MuIa-muIa : 2 2
[NH3]2[CO2]
– Terurai : 1,5 0,75 0,75
Latihan 2 Setimbang : 0,5 1,25 0,75
1. P = 3,65 × 10–3 atm Sehingga tetapan kesetimbangan:
H
P = 9,96 × 10–3 atm
0,75
K 2B]
[A = = = 2,4
H2S c 2
[A] [B] (0,5)2 × 1,25
K HI=]
[P 3. a. Reaksi : + 2H CH OH
p
[PH S] 2 3
2
MuIa-muIa : 0,40 0,30 –
× 10–3)2
= (3,65
9,96 × 10–1
Terurai : 0,06 2(0,06) 0,06
Setimbang : 0,34 0,18 0,06
= 1,34 × 10–5
–5
Jadi, niIai Kp dari reaksi tersebut adaIah 1,34 × 10 . b. Kc = [CH32OH] [CO]
[H 2]
2. Persamaan reaksi: PCI3(g) + CI2(g) PCI5(g) (0,06)
=
PCI3(g) + CI (0,34)(0,18)2
2(g) PCI5(g)
MuIa-muIa : 5 moI 5 moI – Sisa : 2 moI 2 moI 3 moI
Reaksi : 3 moI 3 moI 3 moI totaI = moI PCI3 + moI CI2 + moI PCI5 moI totaI = 2 moI +
moI 2 moI + 3 moI
= 5,45
4. a. Reaksi kesetimbangan homogen.
b. Reaksi kesetimbangan homogen.
c. Reaksi kesetimbangan homogen.
d. Reaksi kesetimbangan heterogen.
K = 2 2
= = 18 untuk 6x = 6(0,05) = 0,3
(PSO ) 2
2
p
3
untuk 3x = 3(0,05) = 0,15
8. A, D, E
[SO2]2[O2]
Pembahasan: Kc = 2
[SO3]
nA
P = × = 2 × 2,2 = 0,4 (0,3)2(0,15)
P total
atm = (0,2)2
A ntotal
nB
11 = 0,3375
P = × 3
= × 2,2 = 0,6
P atm
B ntotal total 11 2. A, B, E
nC 4
P = × = 11 × 2,2 = 0,8 atm 3. Mol NOCl mula-mula = 2,5 mol
total
PC n
total
nD
P = × 2 Mol NOCl terurai = 60% × mol mula-mula
P = × 2,2 = 0,4 atm
D
ntotal = 0,6 × 2,5 = 1,5 mol
total 11
Menentukan Kp Reaksi : 2NOCl 2NO + Cl2
(P )2(P ) (0,8)2(0,4) Mula-mula : 2,5 – –
Kp = C D = = 1,067
(PA)(PB) (0,4)(0,6) Terurai : 1,5 1,5 0,75
9. A – 3, B – 2, C – 1
Setimbang : 1 1,5 0,75
10. CO2(g) + NO(g) NO2(g) + CO(l) Mol NOCl setimbang = 1
3
CO2 = 4,5 mol Mol NO setimbang = 1,5 =
2
NO = 4 mol 3
Mol Cl2 setimbang = 0,75 =
NO sisa = 0,5 mol 4
Reaksi : CO2(g) + NO(g) NO2(g) + CO() [NO]2[CI ]
Kc = [NOCI]22
Mula-mula : 4,5 4 – –
2
Terurai : – 3,5 – 3,5 + 3,5 + 3,5 3 3
⎜ ⎟ ⎜ ⎟
2 4
=
Setimbang : 1 mol 0,5 mol 3,5 mol 3,5 mol (1)2
a. Mol NO2 saat setimbang adalah 3,5 mol. 27
=
[NO2]
b. K = = 14.
c
[CO2][NO] A– 3,5 =7
(1)(0,5) 4. Kp
1, B
11. B
– 3,
12. B C–
13. B, C, D 2
C3H8 + 5O 3CO + 4H O 2
54 = (P (y))(x)3
2 2 2
H o
= H produk – H
c
***