Anda di halaman 1dari 1

RINGKASAN ARTIKEL

Judul METAFORA ZAKAT DAN SHARI’AH ENTERPRISE THEORY


SEBAGAI KONSEP DASAR DALAM MEMBENTUK
AKUNTANSI SYARI’AH
Penulis Iwan Triyuwono
Publikasi JAAI Vol. 5 No. 2, Desember 2001
Peringkas Isma Yanti/90400121008
Artikel ini menjelaskan bagaimana konsep-konsep tersebut berperan dalam akuntansi
syari'ah dan memberikan informasi kepada pemangku kepentingan serta lingkungan alam
sebagai bentuk akuntabilitas kepada Tuhan, manusia, dan lingkungan. Metafora zakat dalam
organisasi memiliki beberapa makna penting. Pertama, tujuan organisasi bukan hanya
mencapai laba, tetapi juga mencapai zakat. Kedua, semua operasi perusahaan harus tunduk
pada aturan syari'ah. Ketiga, zakat menggabungkan karakter egoistik dan altruistik, yang
mengutamakan kepentingan orang lain. Keempat, zakat melambangkan pembebasan manusia
dan alam dari penindasan dan eksploitasi. Kelima, zakat menghubungkan aktivitas manusia
di dunia dengan kehidupan akhirat.
Teori shari'ah enterprise juga berperan penting dalam akuntansi syari'ah. Teori ini
berorientasi pada memberikan informasi kepada pemangku kepentingan dan lingkungan alam
sebagai bentuk akuntabilitas kepada Tuhan, manusia, dan lingkungan. Dalam teori ini,
laporan keuangan seperti Laporan Nilai Tambah dan Neraca juga memberikan informasi
tentang distribusi nilai tambah dan kontribusi pemangku kepentingan. Konsep ini juga
berhubungan dengan zakat sebagai kewajiban perusahaan. Dalam konteks akuntansi syari'ah,
penggunaan metode current cost accounting dalam mengukur nilai tambah dianggap lebih
tepat. Konsep value-added income juga relevan dalam teori perusahaan syari'ah, di mana nilai
tambah harus didistribusikan secara adil sesuai dengan prinsip syari'ah.

Anda mungkin juga menyukai