Anda di halaman 1dari 3

Teori-teori yang lazim mendasari studi akuntansi

Grand theory adalah teori yang merupakan formalitas beberapa konsep untuk
menjelaskan struktur dunia sosial. Grand Theory menjadi dasar untuk menurunkan hipotesis-
hipotesis penelitian dalam positivisme, karena Grand Theory (teori utama) merupakan building
block dari hasil riset yang dapat digeneralisasi dan terus terbukti tidak salah.

Berikut adalah beberapa teori dalam penelitian akuntansi:

1. Teori Akuntansi Positif/ Positive Accounting Theory (PAT)


Teori akuntansi positif mungkin merupakan salah satu teori yang “murni” berasal
dari bidang ilmu akuntansi. Teori ini pertama digagas oleh Watts dan Zimmerman pada
tahun 1986, di mana mereka mendefinisikan teori akuntansi positif sebagai teori yang
digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi praktik akuntansi dan audit.
2. Teori Keagenan/ Agency Theory (AT)
Teori Keagenan atau Agency Theory ini paling sering digunakan dalam riset
akuntansi keperilakuan maupun manajemen. Pemikiran tentang “agen” dibahas dalam
ilmu sosiologi dan psikologi. Dalam ilmu akuntansi, Agency Theory ini kemudian
disamakan dengan konsep tentang keberadaan serta relasi pimilik (owner/principal) dan
agen.
Teori keagenan digunakan untuk mengurangi masalah keagenan bagi prisipal.
Raharjo (2007) menjelaskan bahwa terkait konsep keagenan, informasi akuntansi
digunakan untuk dua tujuan. Pertama, informasi akuntansi digunakan untuk pengambilan
keputusan oleh prinsipal dan agen. Kedua, informasi digunakan sebagai dasar evaluasi
dan bagi hasil sesuai kontrak kerja yang telah dibuat dan disetujui.
3. Teori Stewardship
“Steward” dalam bahasa Indonesia diartikan sebagain “Pelayan”. Teori
Stewardship meyakini bahwa manajer tidak mempunyai kepentingan pribadi tapi lebih
mementingkan keinginan prinsipal (Raharjo, 2007). Berbeda dengan teori keagenan, teori
Stewardship ini menempatkan karyawan lebih rendah daripada agen dalam teori
keagenan. Karyawan menjadi pasrah dimarginalkan karena selalu mengedepankan
keinginan prinsipal. Ikhlas yang tetap mengedepankan perilaku adil dan menolak
kezaliman dilakukan pada siapapun.
4. Teori Keberterimaan Model/ Technology Acceptance Model (TAM)
Teori Keberterimaan Model/ Technology Acceptance Model adalah teori yang
banyak digunakan dalam riset akuntansi keperilakuan positif terkait keberterimaan/dapat
atau tidak diterimanya sistem informasi, baik Sistem Informasi Akuntansi (SIA) atau
Sistem Informasi Manajemen (SIM). Pada awalnya TAM diajukan oleh Venkatesh dan
Davis (1989). Baru ditahun 2000 teori ini diekstensikan. TAM sering digunakan untuk
melihat perilaku para pengguna sistem akuntansi.
5. Teori Pemangku Kepentingan/Stakeholder Theory
“Bapak” Stakeholder Theory adalah R. Edward Freeman. Beliau diakui sebagai
penggagas Teori Pemangku Kepentingan karena telah mempublikasikan berbagai karya
tentang teori ini, salah satunya yang terkenal dan banyak disitasi adalah “Strategic
Management: A Stakeholder Approach” ditahun 1984. Pada dasarnya Teori Pemangku
Kepentingan membahas pengelolaan organisasi termasuk isu etika di dalammnya.
Pemangku kepentingan dimaksudkan adalah individual maupun kelompok yang mampu
memengaruhi atau dipengaruhi oleh entitas bisnis/usaha.
6. Signalling Theory
Teori signaling adalah teori komunikasi yang juga digunakan dibidang ilmu
ekonomi maupun manajemen. Pada dasarnya teori ini menjelaskan perilaku pihak
pengirim berita (sender) dan pihak penerima berita (receiver) yang memiliki akses
berbeda terhadap suatu informasi. Pihak pengirim berita harus menentukan cara
mengintrepretasi berita.
Pada tahun 1987, Morris menulis pada Jurnal Accounting and Business Research
berjudul “Signalling, Agency Theory, and Accounting Policies”. Morris menjelaskan
bahwa Signalling Theories dapat digunakan untuk menjelaskan bagaimana perusahaan
dapat memilih metode akuntansi tertentu untuk menyampaikan pesan dan investor dapat
merespon pesan serta menentukan keputusan ekonomis.
7. Teori Fraud Triangle & Teori Diamond
Salah satu kajian yang sering terkait keperilakuan adalah kajian kecurangan
akuntansi atau accounting fraud. Konsepsi tentang fraud triangle dari Donal Cressey di
tahun 1950 dan fraud diamond dari Wolfe dan Hermanson yang berorientasi Barat
tumbuh karena nilai individualisme yang tinggi (Setiawan, Irianto, & Achsin, 2013).
Fraud Triangle menjelaskan bahwa manusia akan melakukan kecurangan jika
terdapat:
1. Rasionalisasi atau pembenaran atas tindakan kecurangan.
2. Tekanan atau pressure untuk melakukan kecurangan.
3. Kesempatan untuk melakukan kecurangan.

Pada tahun 2004, Wolfe dan Hermanson menyempurnakan teori Fraud Triangle
menjadi Fraud Diamond dengan menambahkan satu variabel yaitu kapabilitas. Dalam
akuntansi empat variabel yang memungkinkan terjadinya kecurangan adalah :
1. Rasionalisasi bahwa para investor dan pemegang kepentingan pasti
mengharapkan laba yang lebih tinggi.
2. Tekanan dialami manajemen untuk mendapatkan kinerja yang baik.
3. Kesempatan diperoleh dan fleksibilitas kebijakan akuntansi yang dapat dipilih
sesuai kepentingan
4. Manajemen memiliki kapabilitas mengubah informasi akuntansi dan laba
yang dilaporkan
Gambar. Fraud Diamond.

Penghasilan yang lebih tinggi Penilaian yang meresahkan


dapat bermanfaat dan juga dalam prinsip akuntansi
memberikan tekanan yang ingin tentang praktik manajemen
dicapai oleh manajemen laba
Insentif / Tekanan Peluang

Rasionalisasi Kemampuan
Antisipasi pasar dan harapan Manajemen memiliki kemampuan
pemangku kepentingan untuk untuk mengubah informasi
pendapatan yang lebih tinggi akuntansi dan laba yang
dilaporkan

Tampak pada teori diatas hanya menjelaskan dan membenarkan sifat manusia
yang penuh dengan keburukan. Sebagai konsekuensi, teori ini akan menghasilkan praktik
– praktik pencegahan kecurangan yang masih bertumpu pada sifat manusia yang buruk,
misalnya rotasi karyawan agar tidak memiliki kesempatan untuk berbuat curang atau
melakukan inspeksi mendadak agar terjadi rasionalisasi karyawan untuk tidak melakukan
kecurangan.

Teori ini hanya menjelaskan apa yang ada tidak akan mampu mengonstruksi ilmu
yang mampu mengubah peradaban.

Anda mungkin juga menyukai