Anda di halaman 1dari 3

Nama : Badrain Kamil Mata Kuliah : Budaya Melayu

NIM : 602191010019 Dosen : Ali Murtopo, M.Pd.I

Tugas

1. Tolong anda tuliskan sejarah masuknya budaya melayu di Indragiri Hilir, serta sebutkan
minimal 3 tokohnya disertai dengan profil masing-masing tokoh tersebut!
2. Tuliskan sejarah berdirinya UNISI serta sebutkan tokoh-tokoh yang ikut berperan dalam
pendirian UNISI, kemudian korelasikan dengan budaya melayu yang ada di Indragiri!
3. Sebutkan bukti sejarah peninggalan budaya melayu yang ada di provinsi Riau!

Jawab
1. Dikisahkan pada awalnya bahwa suku melayu yang mendiami daerah Indragiri Hilir ini
merupakan Melayu Timur. Di Inhil dan sekitarnya, komunitas orang-orang yang datang
dari Tempasuk ini disebut Melayu Timur. Mereka tidak disebut “suku lanun” karena
kesannya negatif. Suka merompak di laut. Nama Melayu Timur terkesan lebih memberikan
kharisma. Masyarakat suku Melayu Timur berbicara menggunakan bahasa Melayu Timur
dengan dialek "e". Adapun beberapa contoh bahasa Melayu Timur ini yaitu:
a. Ape : Apa
b. Dimane : Dimana
c. Nak kemane : Mau kemana
Menurut sumber yang saya dapat di https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbkepri/asal-
usul-orang-melayu-timur/ mengatakan bahwa asal usul suku Melayu Timur ini berdasarkan
cerita turun temurun dalam masyarakat suku Melayu Timur, bahwa nenek moyang orang
Melayu Timur pertama kali di wilayah mereka ini adalah bernama Datuk Kedanding, yang
diduga adalah keturunan dari orang-orang Mindanao (Filipina). Sejarahya sekira seperti
ini:
Ratusan tahun silam, di Negri Malabang, Mindanau (sekarang menjadi sebuah
wilayah Filipina), berdiri sebuah kerajaan yang bernamakan Sultan Iskandar Bananai. Raja
memiliki dua orang anak, yaitu Patukan (sulung) dan Mata Empat (bungsu). Raja sangat
tidak tahan dengan kelakuan si bungsu sehingga raja meminta pangeran Mata Empat pergi
merantau, tetapi Mata Empat menolak dak merasa tidak adil kenapa hanya dia yang harus
merantau, ia meminta kakaknya pangeran Patukan juga pergi merantau, tetapi raja merasa
keberatan karena beliau sangat sayang dan mengandalkan Patukan sebagai pengganti
kedudukannya kelak, dengan terpaksa ia juga menyuruh pangeran Patukan merantau.
Patukan adalah anak yang baik dan penurut sehingga ia bersedia dan tidak menolak titah
raja. Patukan dan Mata Empat pun pergi berlayar secara terpisah, di dalam perjalanan Mata
Empat mengalami kemalangan. Perahu yang mereka naik terhempas ombak, begitu juga
dengan Patukan Perahu layar yang ia naiki hancur dan terhempas ombak, beruntungnya ia
selamat dan terdampar di pulau Lingga, dan raja Lingga mengakatnya sebagai anak untuk
menjadi penerus kerajaannya kelak. Patukan tidak keberatan dan pada akhirnya menjadi
raja di kerajaan Lingga. Kabar itu pun sampai ke Negeri Mindanau. Seluruh masyarakat
Mindanau menyambut kabar tersebut dengan gembira begitu juga sang Raja, sehingga
banyak di antara mereka yang meminta izin kepada raja untuk pindah ke pulau Lingga. Saat
perpindahan sebagian penduduk tersesat ke Kuala Tungkal dan keturunannya ada juga yang
menyebar diwilayah Inderagiri (sekarang Indragiri Hilir) karena tidak tahu arah, termasuk
juga datuk kedanding itulah yang menempati tempat itu dan di percayai sebagai nenek
moyang suku Melayu Timur.
Adapun tokoh-tokoh dalam sejarah masuknya melayu ke Indragiri Hilir ini adalah
a. Sultan Iskandar Bananai merupakan raja di negeri Malabang, Mindanau (Filipina)
b. Pangeran Patukan merupakan putra sulung dari Sultan Iskandar Bananai
c. Datuk Kedanding merupakan keturunan Mindanau yang pindah ke daerah Lingga
namun tersesat ke Kuala Tungkal dan keturunannya ada juga yang menyebar ke
wilayah Indragiri Hilir

2. Berikut sejarah ringkasnya:


Salah satu bentuk komitmen Yayasan Pendidikan Datuk Bandar (YPDB) dalam
peningkatan sumber daya manusia dibidang pendidikan adalah dengan mendirikan Sekolah
Tinggi Ekonomi Sri Gemilang di Tembilahan. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Dirjen Dikti
Depdikbud Nomor: 2559/D/TR/97 tanggal 20 Oktober 1997 sekaligus langkah lanjutan
penyelenggaraan pendidikan tinggi di Kabupaten Indragiri Hilir. Pendiriannya didasari atas
Surat Rekomendasi Kopertis X Nomor: 287/004/KL/1999 tanggal 23 April 1999 serta hasil
penilaian dan observasi Ditjen Dikti Depdikbud RI pada bulan juli 1999, yang kemudian
dituangkan dalam Surat Keputusan Mendikbud RI Nomor: 17/D/O/1999 tanggal 13 Juli
1999 tentang Pendirian Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sri Gemilang di Tembilahan.
Pada tahun 2007, atas prakarsa dan ide dari Dr. H. Indra Mukhlis Adnan, SH., MH.
dibentuklah Yayasan Tasik Gemilang. Yayasan ini diketuai oleh Drs. H. Syamsurizal Awi,
MP., Sekretaris: Hj. Irianti Kusdiningsih, SH., MH., dan Bendahara: H. Fauzar, SE., MP.,
yang bertugas mempersiapkan berdirinya Universitas Islam Indragiri (UNISI) di
Tembilahan. Sebagai langkah awal pendirian, dilakukan penggabungan antara STIE Sri
Gemilang dengan Polteknik Pertanian Indragiri. Upaya tersebut terealisasi dengan terbitnya
Surat Keputusan Mentri Pendidikan Nasional RI Nomor 86/D/O/2008 tanggal 22 Mei 2008
tentang pemberian izin penyelenggaraan Program Studi baru dan penggabungan STIE Sri
Gemilang dengan Politeknik Pertanian menjadi Universitas Islam Indragiri yang
diselenggarakan oleh Yayasan Tasik Gemilang di Tembilahan Indragiri Hilir. Universitas
Islam Indragiri yang terdiri dari 5 fakultas dan 11 Program Studi diresmikan pada tanggal
16 Juni 2008 di Gedung Engku kelana Tembilahan yang dihadiri oleh Bupati Indragiri Hilir
Dr. H. Indra Mukhlis Adnan, SH., MH dan Dirjen Dikiti Fasli Jalal. Dalam acara peresmian
tersebut juga dilakukan pelantikan Prof. Dr. H. Sufian, SH., M. Si sebagai Rektor
Universitas Islam Indragiri yang pertama.
Hubungannya dengan melayu:
Hubungan dengan budaya melayu Indragiri yang dapat kita ambil adalah terletak
pada salah satu tunjuk ajar melayu yaitu musyawarah dan mufakat. Karena dengan
mengedepankan musyawarah dan mufakat sesuatu yang baik dapat dicapai, sesuatu yang
buruk dapat dirunding.

3. Beberapa bukti-bukti peninggalan budaya melayu yaitu:


a. Masjid Raya Pekanbaru
b. Istana Siak Sri Indrapura
c. Tugu Pahlawan Kerja
d. Balai Adat Riau
e. Bukit Batu, Bekas Tapak Kaki Manusia
f. Makam Marhum Buantan
g. Mesjid Kerajaan (Bengkalis)
h. Kabupaten : Bengkalis
i. Makam Keluaga Raja
j. Balai Kerapatan Tinggi

Anda mungkin juga menyukai