Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN BERAU

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS MERAPUN
Jl. Poros Kampung Merapun Kecamatan Kelay Kode Pos 77362
Hotline : 081212917574, Email : puskesmasmerapun01@gmail.com
Facebook : @puskesmasmerapun, Instagram : @puskesmasmerapun

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
PADA TATANAN SEKOLAH

I. LATAR BELAKANG
Pendidikan kesehatan di sekolah merupakan upaya memberdayakan
siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah agar tahu, mau dan mampu
mempraktikkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat.
Upaya mewujudkan PHBS di sekolah mempunyai manfaat yang besar dalam
meningkatkan status kesehatan siswa yakni terwujudnya sekolah yang bersih
dan sehat sehingga siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah terlindungi
dari berbagai gangguan dan ancaman penyakit. Selanjutnya, meningkatkan
proses belajar mengajar yang berdampak pada prestasi belajar siswa. Citra
sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat sehingga mampu
menarik minat orang tua murid dan dapat mengangkat citra dan kinerja
pemerintahan daerah di bidang pendidikan. Selain itu sekolah juga dapat
menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah lain (Kementerian Kesehatan,
2008).

II. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan dan penerapan siswa, guru dan masyarakat di
lingkungan sekolah terkait perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah
secara tepat dan benar baik saat berada di lingkungan sekolah maupun
dalam kehidupan sehari-hari.
b. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta mampu :
1) Menjelaskan pengertian PHBS dengan tepat.;
2) Menyebutkan langkah-langkah PHBS di sekolah;
3) Menjelaskan manfaat penerapan PHBS di sekolah dan dalam kehidupan
sehari-hari;
4) Menyebutkan contoh pelaksanaan PHBS di sekolah.
III. MATERI
Adapun materi yang akan disajikan antara lain sebagai berikut :
a. Definisi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS);
b. Langkah-langkah PHBS pada tatanan Sekolah;
c. Manfaat menerapkan PHBS di sekolah dan dalam kehidupan sehari-hari;
d. Contoh pelaksanaan PHBS di sekolah.

IV. METODE
Kegiatan penyuluhan dilakukan dengan metode ceramah, tanya jawab dan
permainan.

V. MEDIA
Kegiatan penyuluhan menggunakan media poster.

VI. SASARAN
Sasaran dalam kegiatan penyuluhan ini adalah siswa, guru dan masyarakat di
lingkungan sekolah.

VII. WAKTU DAN TEMPAT


Berikut matriks pelaksanaan penyuluhan PHBS pada Tatanan Sekolah di
wilayah kerja UPT Puskesmas Merapun :
Waktu Pelaksanaan Bulan
No Tempat
Agustus September

1 SMPN 006 Satu Atap Kelay √

2 SMPN 004 Kelay √

VIII. RENCANA EVALUASI


a. Input
Evaluasi input dilakukan terhadap persiapan media, persiapan materi, daftar
hadir kegiatan dan undangan atau peserta penyuluhan.
b. Proses
Evaluasi proses dilakukan terhadap persentase kehadiran audiens,
persentase audiens aktif mendengarkan materi yang disampaikan, interkasi
antara penyuluh dan audiens, audiens diharapkan tidak ada yang
meninggalkan tempat penyuluhan selama materi masih berlangsung, serta
persentase peserta yang mengajukan pertanyaan.
c. Output
Evaluasi hasil jangka pendek yang dinilai antara lain peningkatan
pengetahuan siswa, guru dan masyarakat di lingkungan sekolah terkait
langkah-langkah dan manfaat penerapan PHBS di sekolah.
Sementara evaluasi hasil jangka panjang yaitu siswa, guru dan masyarakat di
lingkungan sekolah mengadopsi perilaku hidup bersih dan sehat (PBHS)
secara tepat dan benar baik saat berada di lingkungan sekolah maupun
dalam kehidupan sehari-hari.

Merapun, Agustus 2023


Mengetahui,
Penanganggung Jawab UKM Kepala UPT Puskesmas Merapun

Annisa Nur Rahmah, S.K.M Norhana Ajang, A.Md. Keb


NIP. 19981226 202203 2 002 NIP. 19670624 199102 2 001
LAMPIRAN 1
MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN
SEHAT (PHBS) PADA TATANAN SEKOLAH
DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS MERAPUN TAHUN 2023

I. Definisi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)


PHBS merupakan kependekan dari Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat. PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran
pribadi sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri
pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif dalam aktivitas masyarakat.

II. Langkah-Langkah PHBS di Sekolah


Adapun langkah-langkah PHBS di sekolah antara lain :
a. Cuci Tangan Dengan Air Bersih dan Sabun
Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun dengan 6 langkah
CTPS selama 20 detik bermanfaat menghilangkan kuman dan penyakit dari
tangan. Terdapat waktu-waktu penting untuk cuci tangan antara lain ketika
sebelum dan sesudah makan, sesudah BAK dan BAB, setelah beraktivitas,
setelah menyentuh barang yang digunakan bersama, waktu-waktu lain yang
diperlukan.
b. Menggunakan Masker Saat Sakit
Penggunaan masker ketika sakit berfungsi untuk meminimalisir terjadinya
penularan penyakit melalui udara ataupun droplet (percikan air liur).
c. Menjaga Jarak Fisik dengan Individu Lain
Menjaga jarak fisik di sekolah dilakukan agar tidak terjadi penularan penyakit.
Jaga jarak fisik di sekolah dapat diterapkan dengan menjaga jarak saat proses
belajar mengajar, menyapa tanpa bersentuhan dan tidak berkerumun.
d. Mengonsumsi Makanan Sehat Bergizi Seimbang
e. Menggunakan Air Bersih
Air bersih yang dimaksud yaitu secara fisik bersih dan tidak keruh, tidak
berwarna, tidak berbau dan tidak berasa, suhu antara 100-240’C, tidak
mengandung bahan kimiawi yang mengandung racun, tidak mengandung zat-
zat kimiawi yang berlebihan, cukup yodium, pH air antara 6,5-9,2 dan tidak
mengandung kuman-kuman penyakit seperti disentri, kolera dan bakteri
patiogen penyebab penyakit.
f. Membuang Sampah Pada Tempatnya
Pengelolaan sampah yang baik bagi satuan pendidikan perlu mendapat
perhatian agar peserta didik dapat terjaga kesehatannya dan terhindar dari
bakteri atau virus lainnya, pengelolaan sampah yang baik dapat dilaksanakan
dengan pemilhan sampah menjadi sampah organik dan non organik pada
tempat yang disediakan.
g. Menggunakan Jamban Sehat
Indikator selanjutnya adalah menggunakan jamban sehat dengan kondisi
memiliki atap dan dinding, tersedia air bersih, mudah dibersihkan, dapat
dikunci dari dalam, memiliki pencahayaan baik. Syarat jamban sehat antara
lain adalah tidak mencemari sumber air minum, tidak berbau, kotoran tidak
dapat dapat dijamah oleh serangga dan tikus, dilengkapi dinding dan atap
pelindung, penerangan dan ventilasi cukup, lantai kedap air dan luas ruangan
memadai, serta tersedia air, sabun, dan alat pembersih.
h. Berperan Aktif Mewujudkan Lingkungan Sekolah Bebas Jentik Nyamuk
Satuan pendidikan juga harus berperan aktif memberantas sarang nyamuk
dengan memeriksa tempat berkembang biaknya jentik seminggu sekali,
kemudian melaporkan kepada pihak sekolah.dengan menguras dan menyikat
tempat penampungan air, menutup penampungan air, memanfaatkan/mendaur
ulang barang bekas, dan mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk.
i. Beperan Aktif Mewujudkan Lingkungan Sekolah Bebas Asap Rokok
Rokok tidak hanya berbahaya bagi perokok tetapi juga berbahaya bagi orang
yang berada dalam satu ruangan tertutup dengan orang yang sedang merokok
(Perokok Pasif). Oleh karena itu, pihak sekolah harus berperan aktif dalam
bentuk tidak merokok, menegur perokok, memberikan informasi dan tidak
menyediakan sarana untuk merokok di sekolah.
j. Melakukan Pergaulan Yang Sehat
Menjalin dan memelihara hubungan yang baik dengan orang lain, sesuai
dengan norma dan nilai sosial yang berlaku (sopan, saling menghargai, tolong-
menolong, tidak melakukan tawuran/pelecehan/bullying) juga masuk sebagai
salah satu indikator PHBS.

III. Manfaat Penerapan PHBS di Sekolah dan Dalam Kehidupan Sehari-Hari


Adapun manfaat dari penerapan PHBS di sekolah antara lain :
a. Meningkatkan derajat kesehatan siswa, guru dan masyarakat di lingkungan
sekolah.
b. Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat.
c. Meningkatkan prestasi siswa di sekolah.
d. Menciptkan citra sekolah yang baik sehingga menarik minat orang tua.
LAMPIRAN 2
MEDIA PENYULUHAN PHBS PADA TATANAN SEKOLAH

Anda mungkin juga menyukai