2
jujuj
Fact (Peristiwa)
Pada Modul 2.2 ini melalui alur M E R D E K A,saya telah mempelajari pentingnya Wellbeing
(kesejahteraan Psikologis) melalui Pembelajaran Sosial Emosional. Dimulai dari Mulai Dari
Diri, dengan mempelajari materi dan video yang ada di LMS kemudian menjawab
pertanyaan yang berkaitan dengan pengalaman pembelajaran sosial emosinal di sekolah.
Dalam mdul 2.2 ini, saya belajar bagaimana menciptakan pengalaman dan lingkungan
belajar yang memperhatikan kebutuhan social dan emosional murid. Saya belajar
bagaimana mengelola emosi dalam memiliki keasadaran diri, memanajemen diri dengan
sastrategi STOP , bagaimana saya membuat keputusan dengan POUCH
Dilanjut dengan ruang kolaborasi Bersama fasilitator di ruang google meet dengan tugas
kelompok mengimplementasikan Pembelajaran Sosial emosional di dalam sekolah yang
dilaksanakan selama 2 hari yaitu tanggal 8-9 November dibagi menjadi 2 sesi, di hari
pertama yaitu sesi diskusi kelompok dan hari kedua adalah presentasi hasil tugas kelompok
implementasi pembelajaran social emosional. Kemudian Demonstrasi
Kontekstual ,membuat RPP yang terintegrasi KSE. Sebagai acuan juga dalam melakukan aksi
nyata ,RPP tersebut saya buat lengkap dengan pembelajaran berdiferensiasi yang juga di
dalam RPP tersebut dilengkapi Sintaks-intaks Model Pembelajaran . Setelah saya
konsultasikan kepada Pengajar Praktik akhirnya saya selesai membuat RPP secara lengkap.
Feeling (Perasaan)
Banyak hal yang saya pelajari setelah mempelajari pembelajaran social emosional di modul
ini, sehingga perasaan saya merasa senang, termotivasi dan percaya bahwa saya akan
mampu menerapkan Pembelajaran Sosial emosional dengan mengintegrasikan 5
Kompetensi Sosial Emosional.
Sebelum saya mempelajari modul 2.2 ini pembelajaran social emosional ini masih sebatas
menjadi salah satu dari 5 aspek pengembangan di kurikulum KTSP di sekolah yang tidak
terintegrasi dalam pembelajaran, saat mempelajari modul ini ternyata pembelajaran sosial
emosional dapat diintegritaskan dalam materi pembelajaran.
Saya merasa masih banyak kekurangan dalam diri saya dalam menerapakan pembelajaran
social emosional , untuk itu saya berharap saya dapat menerapkan pembelajaran social
emosional ini baik secara eksplisit maupun terintegrasi dalam kurikulum sekolah.
Findings (Pembelajaran )
Saya memahami serta menyadari pentingnya perkembangan murid secara holistic, bukan
hanya intelektual , tetapi juga fisik , emosional , social, dan karakter. Lemahnya
perkembangan social emosional para murid terlihat dengan meningkatnya perilaku
negative murid, performa akademik murid menurun, terjadi kasus perundungan, tawuran,
penyalahgunaan obat-obatan terlarang , murid dengan gangguan emosional seperti stress,
kecemasan , depresi bahkan kasus bunuh diri pada usia remaja.
Oleh karenanya penting sekali pembelajaran yang dapat menumbuhkan kompetensi social
emosional murid. Sebagai seorang guru saya harus memikirkan bagaimana menuntun
mereka untuk mencapai kodratnya , bagaimana membimbing mereka agar dapat
mengekplorasi dan mengaktualisasi seluruh potensi dalam dirinya setinggi-tingginya, baik
sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat , hingga dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiannya. Ini merupakan sebuah tantangan besar, namun dengan
semangat dan tindakan yang nyata tentunya akan terlakasana dengan baik.
Pembelajaran social emosional adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh
seluruh komunitas sekolah untuk menciptakan lingkungan dan pengalaman belajara yang
menumbuhkan 5 kompetensi social dan emosional yaiytu kesadaran diri, manajemen diri,
kesadaran social, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung
jawab. Dengan pembelajaran KSE tersebut diharapkan dapat menghasilkan murid-murid
yang berkarakter, disiplin, proaktif, mendorong anak untuk memiliki ras ingin tahu tentang
ilmu pengetahuan , social dan budaya.Semua ini untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.
Future (Penerapan)
Setelah mempelajari modul 2.2 saya bertekad untuk menciptakan lingkungan belajar yang
aman dan nyaman agar seluruh individu di sekolah dapat meningkatkan kompetensi
akademik dan kesejahteraan psikologis (wellbeing) secara optimal.