1. Kata “yang mulia baginda” dalam penggalan hikayat di atas menggunakan majas...
a. antonomasi
b. metafora
c. hiiperbola
d. simile
e. personifikasi
2. Kata arkais yang bercetak tebal pada penggalan hikayat di atas memiliki makna...
a. diusir
b. diperintah
c. diminta
d. diizinkan
e. dipanggil
4. Hikayat adalah salah satu jenis cerita rakyat yang disajikan dengan menonjolkan
unsur penceritaan berciri....
a. cerita yang dibuat-buat oleh pengarangnya
b. kepandaian dan kecerdasan tokoh-tokohnya
c. kesaktian dan keunggulan ceritanya
d. kemustahilan dan kesaktian tokoh-tokohnya
e. kemustahilan dan kepandaian tokoh-tokohnya
Alkisah, ini hikayat orang dahulu kala. Diceritakan orang yang empunya cerita ini kisah
pelanduk jenaka pri bijaksana pandai ia berbuat dusta segala binatang di dalam hutan
rimba belantara. Demikianlah bunyinya, sekali peristiwa ada seekor pelanduk, maka ia
duduk kepada suatu rimba hampir dengan Gunung Indrakila namanya disebut orang
dan padang itupun … luasnya. Maka, banyaklah pada tempat itu segala binatang
marga satwa sekaliannya berhimpun di sana.
10. Karya sastra lama yang berbentuk prosa yang mengisahkan kehidupan seputar
kerajaan disebut......
A. Dongeng
B. Hikayat
C. Fabel
D. Fiksi
Menilik isinya, kutipan di atas merupakan bagian … dari keseluruhan alur cerita.
a. eksposisi (pengenalan)
b. komplikasi (pertikaian awal)
c. konflik (pertentangan)
d. puncak konflik (klimaks)
e. penyelesaian (falling action)
17. Nilai moral yang terdapat dalam kutipan sastra Melayu klasik tersebut adalah ....
A. kekacauan penduduk akibat hasutan
B. ketidakpedulian raja kepada rakyatnya
C. kepedulian rakyat atas keselamatan rajanya
D. kekejaman raja terhadap rakyatnya
E. keadilan seorang raja kepada rakyatnya
18. Kalimat dalam kutipan tersebut yang menunjukkan ciri-ciri sastra Melayu klasik
dilihat dari bahasanya, menggunakan kata....
A. diam, dan tuan
B. daripadanya dan merebut
C. raja dan tamasya
D. rimba dan akal
E. hamba dan buraksa
Dari kutipan cerita di atas kita dapat mengetahui bahwa Hang Jebat berwatak ….
A. pemberani
B. baik budi
C. sombong
D. setia
E. kasar
Nilai moral yang tertuang dalam penggalan cerita di atas tampak pada perbuatan ….
A. menghormati orang lain
B. mendahulukan kepentingan umum
C. menegur orang dengan bahasa yang sopan
D. menolong orang yang sedang menderita
E. membantu orang yang sedang bersedih hati
23. Berikut ini merupakan kata-kata klise yang tidak digunakan dalam cerita sastra
Melayu Klasik ….
A. maka inilah suatu bidal Melayu
B. patik, tuan, hamba
C. kata siempunya cerita
D. pertama-tama
E. hatta tatkala
Sebermula, maka adalah pada masa itu dalam pulau Singapura itu tiadalah ada
binatang buas atau jinak yang kelihatan melainkan tikus. Maka, beribu-ribu tikus tanah
itu sepanjang jalan serta dengan besar-besarnya hampir bagai kucing adanya. Maka
jikalau kita berjalan pada malam, dilanggarkannya, beberapa banyak orang jatuh,
demikianlah besarnya. Maka pada suatu malam di rumah tempat kutinggal itu ada
dipelihara beberapa kucing. Maka pada setengah malam kedengaran kucing mengiau-
ngiau. Keluarlah kawanku dengan membawa damar, hendak pergi melihat apakah
sebabnya kucing itu. Maka serta dilihatnya ada enam tujuh ekor tikus berkerumun
menggigit kucing itu. Ada yang menggigit pipinya sehingga tiadalah boleh bergerak lagi
kucing itu melainkan mengiau-ngiau saja.
Hikayat Abdulah
Kata arkais yang digarisbawahi pada penggalan hikayat di atas memiliki makna...
A. diusir
B. diminta
C. diperintah
D. diizinkan
E. diharapkan
30. Diambilnya pisau, lalu ditorehnya gendang itu. Maka Putri Ratna Sari keluar dari
gendang itu.
Karakteristik hikayat pada penggalan teks di atas yaitu...
A. kemustahilan
B. kesaktian
C. anonim
D. istana sentris
E. bahasa
31. Maka beberapa di antara itu ia juga membeli seekor tiung betina, lalu dibawanya ke
rumah dan ditaruhnya hampir sangkaran bayan juga.
Kata arkais yang digarisbawahi pada kalimat di atas memiliki makna...
A. burung
B. ayam
C. angsa
D. kayu
E. emas
Konjungsi yang menyatakan urutan waktu atau peristiwa pada penggalan hikayat di
atas adalah...
A. kemudian
B. lalu
C. maka
D. setelah itu
E. selanjutnya
Setelah tiba di istana, Baginda Raja menyambut Abu Nawas dengan sebuah
senyuman. “Akhir-akhir ini aku sering mendapat gangguan perut. Kata tabib pribadiku,
aku kena serangan angin.” kata Baginda Raja memulai pembicaraan.
“Ampun Tuanku, apa yang bisa hamba lakukan hingga hamba dipanggil.” tanya Abu
Nawas.
“Aku hanya menginginkan engkau menangkap angin dan memenjarakannya.” kata
Baginda.
Majas yang digunakan pada penggalan hikayat di atas adalah...
A. metafora
B. alegori
C. antonomasia
D. personifikasi
E. simile
(1) “Janganlah kamu berdua tamak sangat dan bercakap besar pula.
(2) Aku pun lapar juga.
(3) Bagi aku, kalau ada nasi sepinggan sudah cukup,” Awang bersuara.
(4) Kendi dan Buyung tertawa mendengar kata-kata Awang.
(5) “Dengan nasi sepinggan, mana boleh kenyang?
42. Hikayat banyak menggunakan kata arkais. Yang dimaksud kata arkais adalah ....
a. kata-kata baku
b. kata-kata Melayu yang sudah jarang digunakan
c. kata-kata yang sudah jarang digunakan
d. kata-kata resapan dari bahasa asing
e. kata-kata yang tidak terdapat di kamus
43. Salah satu karakteristik hikayat adalah menggunakan alur berbingkai. Yang
dimaksud alur berbingkai adalah ...
a. alur maju
b. alur mundur
c. alur yang di dalamnya terdapat cerita yang lain
d. alur campuran
e. alur yang membahas tokoh lain