Anda di halaman 1dari 3

Komparasi Substansi Falsafah Dasar Negara Pancasila dengan Sun Min Chu I

I. Pendahuluan
I.1 Latar Belakang
Dari sudut pandang apakah dalam mengatakan suatu bangsa sudah dapat dikatakan memiliki
sebuah pedoman atau falsafah dasar sebagai landasan utama berjalannya suatu negara. Lalu
kemudian apakah falsafah dasar antara suatu negara dengan negara lainnya dapat dikatakan
berbeda atau bahkan sama. Lebih mudahnya, salah satunya pertama dapat dipahami melalui
substansi dari falsafah dasar negara Indonesia, yakni Pancasila. Awal mula serta bagaimana
latar belakang lahirnya Pancasila sendiri dapat dilihat melalui sejarahnya. Dimana Radjiman
Wedyodiningrat selaku Ketua Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI) pernah menanyakan kepada anggotanya pada saat itu mengenai apa dasar dari
negara Indonesia yang hendak didirikan. Namun sayangnya tidak ada anggota yang
memberikan jawaban atas pertanyaannya. Hingga pada tanggal 1 Juni 1945, akhirnya
pertanyaan tersebut terjawab melalui pidato yang diberikan oleh Soekarno. Dimana Soekarno
dalam pidatonya menjelaskan bahwa Pancasila merupakan dasar negara Indonesia
(Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia 2015). Terdapat lima rumusan prinsip yang
ditawarkan oleh Soekarno dalam pidatonya dihadapan para anggota BPUPKI saat itu, yakni
(1) Kebangsaan Indonesia, (2) Internasionalisme atau perikemanusiaan, (3) Mufakat atau
demokrasi, (4) Kesejahteraan sosial, dan (5) Ketuhanan yang berkebudayaan. Dimana
kemudian dari kelima prinsip awal yang diberikan oleh Soekarno ini nantinya akan menjadi
bagian penting yang membentuk dan melahirkan Pancasila kedepannya. Pancasila sebagai
ideologi dan dasar negara memiliki dinamika pertumbuhan dan perkembangan dalam
rumusan kepentingan hidup bersama di wilayah nusantara, terutama faktor penting
pembentuk rumusan tersebut salah satunya datang dari kolonialisme atau penjajahan dan
berbagai perbedaan kepentingan ideologi yang dihadapi oleh masyarakat pada awal abad ke-
19. Baik itu Liberalisme, Islamisme, Nasionalisme, Sosialisme-Indonesia, dan Komunis
(Aminullah 2023).

Berbeda dengan Pancasila, terdapat juga falsafah dasar negara lainnya, terutama
misalnya seperti Sun Min Chu I yang berasal dari negara Taiwan. Sun Min Chu I merupakan
ideologi yang berisi perjuangan terkait prinsip-prinsip nasionalisme, demokrasi, dan
sosialisme. Dimana ideologi falsafah dasar negara ini berasal dari pemikiran pemimpin
nasionalis Tiongkok yakni Sun Yat-Sen. Jika ditelaah bagaimana awal mula serta latar
belakangnya satu persatu, jelas terbukti bahwa prinsip-prinsip serta cita-cita yang ingin
dicapai Tiongkok akan berbeda dengan ideologi Pancasila yang berasal dari Indonesia.
Sekitar pada saat masa revolusi republik Tiongkok pada tahun 1911, ketiga prinsip ini
digunakan sebagai slogan bagi kelompok revolusioner mahasiswa Sun untuk mengakhiri
kekuasaan Dinasti Qing di Tiongkok. Namun setelah kegagalan upayanya dalam membangun
demokrasi di Tiongkok, Sun mulai membentuk partai baru, yakni Partai Nasionalisme
(Kuomintang). Dengan terbentuknya partai baru serta terbentuknya aliansi bersama Partai
Komunis pada tahun 1922, Sun dituntut oleh Partai Komunis untuk memberikan ideologi
partai yang lebih formal. Dimulai dari bunyi ideologi yang pertama, yakni “minzu zhuyi”
atau nasionaslime, dimana maksudnya disini pada awalnya digunakan untuk menentang
kekuasaan Dinasti Qing, kemudian berubah menjadi pedoman penentuan nasib bagi rakyat
Tiongkok itu sendiri, baik itu kelompok minoritas maupun secara keseluruhan. Bunyi kedua,
yakni “min quan” atau demokrasi, yang berarti bertujuan untuk membiarkan rakyat Tiongkok
memilih dan mengendalikan bagaimana nasib pemerintahan mereka sendiri, baik melalui cara
seperti pemilu, referendum, dan aktivitas sebagainya. Berikutnya bunyi terakhir, yakni
“Minsheng” atau sosialisme, merupakan sebuah gagasan yang dimaksudkan oleh Sun sebagai
gagasan pemerataan kepemilikan tanah melalui sistem perpajakan yang adil (Britannica
2021).

II. Tinjauan Literatur


Setiap negara dan bangsa yang berada dalam tatanan dunia internasional ini pasti memiliki
yang namanya konsepsi dan cita-citanya masing-masing sesuai dengan keadaan,
karakteristik, dan tantangan yang dihadapi oleh negara yang bersangkutan (Aminullah 2023).
Sehingga dapat dipahami bahwa ideologi atau falsafah dasar negara seperti Pancasila atau
Sun Min Chu I jelas memiliki isi, konteks, dan kontribusi yang berbeda satu sama lain dalam
upayanya sebagai pedoman atau landasan hidup negaranya masing-masing.

III. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan secara keseluruhan bahwa
setidaknya terdapat tiga aspek yang membedakan kedua falsafah dasar negara tersebut, yakni
berdasarkan aspek substansi, konteks, dan kontribusi yang diberikan terhadap negaranya.
Pancasila memiliki penekanan substansi dan konteks berupa rasa keimanan, kebebasan atas
penjajah, dan persamaan serta menuntut kepemimpinan yang adil dan bijaksana. Disamping
itu, Pancasila juga memiliki kontribusi sebagai pedoman hidup bagi seluruh bangsa
Indonesia, sebagai media pemersatu keberagaman, serta sebagai simbol rancangan masa
depan negara. Berbeda dengan Pancasila, sebagai falsafah dasar negara, Sun Min Chu I
memiliki penekanan substansi seperti keinginan untuk menghapus sistem komunisme
sebelumnya, menyatukan segala keragaman, serta kesejahteraan ekonomi bagi semuanya.
Lalu Sun Min Chu I juga memiliki konteks seperti perbedaan ideologi dalam masyarakat,
serta keinginan kuat untuk mencapai revolusi. Selain itu, Sun Min Chu I berkontribusi bagi
Tiongkok sebagai pengingat akan asal muasal bangsanya, serta untuk mengimplementasikan
ideologi tersebut kedalam masyarakat secara menyeluruh oleh pemerintah Tiongkok.
Sehingga setidaknya dapat dipahami secara jelas bahwa ideologi atau falsafah dasar antara
satu negara dengan negara lain termasuk berbeda.

Referensi:

Aminullah, 2023. “Pancasila Sebagai Ideologi Dan Dasar Negara Serta Tantangan
Dan Solusinya”, Jurnal Pendidikan Mandala, 8(2):408-423.

Britannica, The Editors of Encyclopaedia, 2021. "Three Principles of the People"


[daring]. Dalam https://www.britannica.com/event/Three-Principles-of-the-People [diakses 7
Oktober 2023].

Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, 2015. “Ahli Paparkan Latar Belakang


dan Sejarah Pancasila Sebagai Dasar Negara” [daring]. Dalam
https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=11616 [diakses 7 Oktober 2023].

Anda mungkin juga menyukai