Pengelolaan

Limbah Industri
PT. SASA INTI
disusun oleh

Kelompok 3
 LATAR BELAKANG
PT. Sasa Inti adalah
perusahaan pertama yang
memproduksi MSG di
Indonesia. PT. Sasa Inti
didirikan oleh Rodamas pada
tahun 1968, Sasa merupakan
perusahaan MSG pertama di
Indonesia yang bertumbuh
menjadi merek yang
memimpin pasar untuk pasar
lokal MSG.
PRODUK SASA
 LIMBAH HASIL
PRODUKSI

1. Limbah Cair 2. Limbah Padat

Limbah cair berasal dari cairan hasil buangan Salah satu jenis limbah padat yang dihasilkan
industri dapat berupa air pengolahan makanan, oleh PT. Sasa Inti adalah gypsum.
sisa cucian dll.

3. Limbah Udara 4. Limbah B3

Limbah Udara yang dihasilkan PT. Sasa Inti Limbah B3 dari PT. Sasa Inti terdiri dari
berasal dari pembakaran, sebagian besar dari beberapa bahan utama, seperti solvent waste
generator turbine - Heat Recovery Steam (limbah pelarut), contaminated rags, limbah
Generator (HRSG) serta boiler. laboratorium, Botol bekas bahan kimia dll.
PENGELOLAAN LIMBAH
INDUSTRI
 LIMBAH CAIR

PENGELOLAAN LIMBAH CAIR

PT. Sasa Inti memiliki beberapa tahapan untuk memenuhi
kebutuhan syarat Instalasi Air Limbah (IPAL) yaitu sebagai berikut :

1. Penampungan serta ekualisasi derajat keasaman limbah

2. Limbah diolah oleh bakteri secara anaerob di dalam
reaktor anaerob. Terdapat beberapa proses seperti :

Proses hidrolisis mengubah protein, karbohidrat menjadi

asam amino, asam lemak, dan glukosa
Proses asidogenesis mengubah asam amino menjadi amonia
dan alkohol
 Proses acetogenesis mengubah ammonia dan alkohol menjadi asetat,
hidrogen dan karbondioksida
Proses methanogenesis mengubah asetat dan hidrogen menjadi gas metana
dan karbondioksida. Gas metana yang dihasilkan digunakan sebagai bahan
bakar api abadi yang terdapat pada bagian atas bangunan reaktor ini.
3. Limbah yang telah diolah di salurkan kembali kedalam bak ekualisasi
LIMBAH CAIR
4. Pengolahan oleh bakteri secara aerob memiliki 3 tahap utama :
Nitrifikasi I berfungsi mengubah amonium menjadi asam dan air
Nitrifikasi II, senyawa nitrat dan dissolved oxygen diubah menjadi nitrat dan
energi
Denitrifikasi, biological oxygen demand + nitrat melalui metabolisme mikro-
organisme berubah menjadi gas nitrogen
5. Pengolahan limbah cair dilakukan dengan senyawa kimia.
6. Pengawasan oleh Dinas Lingkungan Hidup daerah

Syarat parameter komposisi limbah cair menurut PERGUB JATIM

52 tahun 2004 :
BOD : < 80 mg/L TSS : < 60 mg/L pH : 6-9
COD : < 150 mg/L NH3 : < 3 mg/L
 LIMBAH PADAT PENGELOLAAN LIMBAH PADAT

Terdapat beberapa limbah padat yang

Parameter kandungan dihasilkan oleh PT. Sasa Inti. Akan tetapi,
unsur yang ditetapkan hanya gypsum dan active carbon yang dapat
oleh pemerintah yaitu : dimanfaatkan kembali. Gypsum dikeringkan
Arsen : < 0.5 mg/L menggunakan teknologi mesin yang disebut
Kadmium : < 0.15 mg/L solar dryer.
Tembaga : < 10 mg/L Terdapat pula pengelolaan limbah yang
Timbal : < 0.5 mg/L bersifat active carbon. Hasil dari proses ini
Merkuri : < 0.05 mg/L kemudian dikirim ke pengrajin agar dapat
Nikel : < 3.5 mg/L lebih bermanfaat.
Selenium : < 0.5 mg/L
Perak : < 5 mg/L
Seng : < 50 mg/L
 LIMBAH UDARA

PENGELOLAAN LIMBAH UDARA

Kandungan hasil analisis
Pengelolaan limbah udara sendiri pengelolaan limbah :
menggunakan 2 buah boiler. Boiler CO O
pertama digunakan untuk mengubah air NO Debu
menjadi uap. Boiler yang kedua digunakan SO2 Pb
untuk melanjutkan proses boiler pertama. H2S HC
Boiler merupakan sumber dari polusi NH3 Kebisingan
udara karena mengeluarkan suara yang
bising.
 LIMBAH B3
PENGELOLAAN LIMBAH B3

Berbeda dari jenis-jenis limbah

sebelumnya, limbah B3 tidak dikelola oleh
PT. Sasa Inti karena membutuhkan
penanganan yang khusus. Penanganan
limbah B3 adalah tanggung jawab penuh
dari PT. Sasa Inti. Limbah B3 dipastikan
sampai kepada pengolah yang telah
Limbah Bahan Berbahaya terverifikasi oleh Kementerian Lingkungan
Beracun Hidup.
 KESIMPULAN

Jadi kesimpulannya PT. Sasa Inti melakukan

pengolahan limbah industri dengan cara anaerob dan
aerob.
 ANGGOTA KELOMPOK

1. Putri Lailatur Rochiimah

2. Ananda Tri Widyanti
3. Danang Maulana
Ramadhani
TERIMAKASIH