Anda di halaman 1dari 16

PENILAIAN KINERJA PROGAM

PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)

PUSKESMAS LIYA
TAHUN 2022
PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS LIYA
Jl. Poros Liya No. 65 Desa Liya Bahari Indah Kec. Wangi-Wangi Selatan

BAB I
PENDAHULUAN

A. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2015 tentang Penanggulangan
Penyakit Tidak Menular
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen
Puskesmas
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2022 tentang Akreditasi Pusat
Kesehatan Masyarakat, Klinik, Laboratorium Kesehatan dan Unit Transfusi Darah,
Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi
7. Keputusan Menteri Kesehatan HK.01.07/MENKES /165/2023 tentang Standar
Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat
8. Petunjuk Teknis Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM)
Tahun 2012
9. Petunjuk Teknis Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM)
bagi Kader Tahun 2019

B. LATAR BELAKANG
Dewasa ini kejadian Penyakit Tidak Menular (PTM) meningkat secara signifikan
dan telah menjadi epidemic global. PTM merupakan ‘silent disease’ yang menjadi
penyebab kematian terbanyak di seluruh dunia. PTM yang utama adalah penyakit jantung
dan pembuluh darah, diabetes, kanker dan penyakit pernapasan kronis serta cedera dan
kekerasan. Pada tahun 2016 sekitar 71% kematian di dunia adalah Penyakit Tidak
Menular yang membunuh sekitar 36 jiwa pertahun. Data PTM Global, menurut WHO,
tiga dari lima penduduk meninggal akibat PTM. Pada tahun 2010, WHO melaporkan
bahwa PTM diperkirakan meningkat kematian sebesar 17%. Pada tahun 2030, penyakit
ini diproyeksikan mengancam kehidupan 52 juta orang. Setiap tahun, 9 juta orang berusia
di bawah 60 tahun meninggal akibat PTM. Di kawasan Asia Tenggara, kematian yang
disebabkan penyakit ini diperkirakan meningkat dari 2,6 juta menjadi 4,2 juta. Kasus lain
yang termasuk dalam PTM adalah cedera dan kekerasan. Cedera merupakan masalah
kesehatan dunia, kurang lebih 5,8 juta orang pertahun meninggal akibat cedera.
Komitmen Negara dalam upaya pencegahan dan pengendalian PTM tercantum
dalam Undang-Undang RI No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan pasal 158 yang
menyatakan bahwa pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat melakukan upaya
pencegahan, pengendalian dan penanganan PTM beserta akibat yang ditimbulkannya.
Pengendalian factor risiko PTM merupakan upaya untuk mencegah agar tidak terjadi
factor risiko bagi yang belum memiliki factor risiko, mengembalikan kondisi factor risiko
PTM menjadi normal kembali dan atau mencegah terjadinya PTM bagi yang mempunyai
factor risiko, selanjutnya bagi yang sudah menyandang PTM, pengendalian bertujuan
untuk mencegah komplikasi, kecatatan dan kematian dini serta meningkatkan kualitas
hidup. Salah satu strategi pengendalian PTM yang efisien dan efektif adalah
pemberdayaan dan meningkatkan peran serta masyarakat. Masyarakat diberikan fasilitas
dan bimbingan untuk ikut berpartisipasi dalam pengendalian factor risiko PTM dengan
dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan deteksi dini, monitoring factor
risiko PTM serta tindak lanjutnya. Kegiatan ini disebut dengan Pos pembinaan terpadu
(Posbindu) PTM. Posbindu PTM merupakan wujud peran serta masyarakat dalam
melakukan kegiatan deteksi dini dan monitoring factor risiko PTM serta tindak lanjutnya
yang dilaksanakan secara ter;padu, rutin dan ;periodik. Kegiatan Posbindu PTM
diharapkan dapat meningkatkan sikap mawas diri.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Terlaksananya pencegahan dan pengendalian factor risiko PTM berbasis peran serta
masyarakat secara terpadu, rutin dan periodic.
2. Tujuan Khusus
a. Terlaksananya Deteksi Dini Faktor Risiko PTM
b. Terlaksananya Sweeping Faktor Risiko PTM
c. Terlaksananya Tindak Lanjut Dini
d.
D. SASARAN
Sasaaran dalam kegiatan ini di wilayah kerja Puskesmas Liya sebagai berikut :
NO Sasaran Jumlah Target (Tahun) Target (Bulan)
1. Masyarakat usia ≥ 15 tahun 3051 100% 8,3%
2. Usia Produktif 15 – 59 2482 100% 8,3%
tahun
BAB II
PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA

A. IDENTIFIKASI MASALAH
Dari hasil pengumpulan dan analisis pencapaian kinerja program PTM Puskesmas Liya
melalui kegiatan Deteksi dini/Skrining Faktror Risiko dan PTM Prioritas di Masyarakat,
masih terdapat indicator yang belum memenuhi target.
Satuan indicator tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
1. Jumlah orang usia 15-59 tahun yang mendapat pelayanan skrining kesehatan sesuai
standar

Jumlah orang usia 15-59 tahun yang


mendapat pelayanan skrining kesehatan
sesuai standar
120
100
100
80
61.13074204947
60 55.3412462908011
53.935860058309 % CAPAIAN
44.8025785656728
40
23.3611442193087
20
0
ka i ah o as N
g aw nd og sm IA
an aM iI T e A
el y r y a sk P
M Li h a Li Pu CA
ne a Ba ET
a O y G
y Li R
Li TA

Dari Grafik di atas menunjukkan bahwa Capaian tertinggi untuk Jumlah orang usia 15-59
tahun yang mendapat pelayanan skrining kesehatan sesuai standar terdapat di desa Liya
Bahari Indah sebanyak 61,13%. Dan yang terendah terdapat di desa Liya One Melangka
sebanyak 23,36%. Untuk Capaian secara keseluruhan Puskesmas baru mencapai 44,80%
dari target yang seharusnya 100%.
2. Jumlah penderita Hipertensi usia ≥15 tahun yang mendapatkan pelayanan sesuai standar

Jumlah penderita Hipertensi usia ≥ 15 tahun yang


mendapatkan pelayanan sesuai standar
98.013245033112
88.811188811188 91.606714628297
90.909090909090 6 100
9 82.456140350877
7 4
100 2
90
80
70
60
50
40
30 % CAPAIAN
20
10
0
ia h o as N
kaw n d a o g sm A
a ngM I T e
I
el y a h a ri iy
a sk PA
M L i L u C A
P
ne Ba ET
O y a
ya Li RG
Li T A

Dari Grafik di atas menunjukkan bahwa Capaian tertinggi untuk Jumlah penderita
Hipertensi usia ≥15 tahun yang mendapat pelayanan sesuai standar terdapat di desa Liya
Togo sebanyak 98,01%. Dan yang terendah terdapat di desa Liya Bahari Indah sebanyak
82,46%. Untuk Capaian secara keseluruhan Puskesmas mencapai 91,61% dari target
yang seharusnya 100%.

3. Jumlah penderita Diabetes Militus usia ≥ 15 tahun yang mendapatkan pelayanan sesuai
standar

Jumlah penderita Diabetes Mellitus usia ≥ 15 tahun yang


mendapatkan 100
pelayanan kesehatan sesuai
100 standar
100 97.794117647058
99 97.297297297297 8
6 96.428571428571
98 95.652173913043
4
97 2
96
95
94 % CAPAIAN
93
a i h as
k aw n d a go N
ng M I T o s m IA
a e PA
el ya ar
i
iy
a sk A
M Li h L Pu C
ne Ba ET
O y a G
ya L i R
Li TA

Dari Grafik di atas menunjukkan bahwa Capaian tertinggi Jumlah penderita Diabetes
Melitus usia ≥15 tahun yang mendapat pelayanan sesuai standar terdapat di desa Liya
Mawi sebanyak 100%. Dan yang terendah terdapat di desa Liya Bahari Indah sebanyak
95,65%. Untuk Capaian secara keseluruhan Puskesmas mencapai 97,79% dari target
yang seharusnya 100%.
B. PENETAPAN PRIORITAS MASALAH
Mengingat adanya keterbatasan kemampuan dalam mengatasi masalah, serta ketidak
tersediaan teknologi yang memadai atau adanya keterkaitan satu masalah dengan masalah
lainnya, maka perlu dipilih prioritas masalah dengan kesepakatan tim. Dalam penetapan
urutan prioritas masalah digunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth).
Adapun ututan prioritas masalah dapat dilihat pada tabel berikut :
N MASALAH U S G JUMLAH PRIORITAS
O
1. Masih ada 55,20% orang
usia 15-59 tahun yang belum
melakukan skrining factor 5 4 4 13 I
risiko PTM di Puskesmas
atau Posbindu
2. Masih ada 8,39% penderita
Hipertensi yang belum
terjangkau karena tidak 3 3 3 9 II
datang di Puskesmas atau
Posbindu PTM
3. Masih ada 2,21% penderita
Diabetes Melitus yang belum
terjangkau karerna tidak 3 3 2 8 III
datang di Puskesmas atau
Posbindu PTM

C. MENCARI AKAR MASALAH


Setelah menentukan urutan prioritas masalah maka dilakukan pencarian akar masalah
tersebut. Di mana untuk menentukan akar masalah dilakukan dengan menggunakan
diagram Ishikawa. Hasil akar masalah dapat dilihat pada table di berikut :
1. Jumlah orang usia 15-59 tahun yang mendapat pelayanan skrining kesehatan sesuai standar

MANUSIA METODE Kurangnya


Pengetahuan dan sosialisasi pada
Gaya hidup tidak sehat kesadaran usia produktif
(makanan, rokok dan masyarakat
alkohol kurang Kerjasama lintas
program dan
Masyarakat merasa Penyuluhan lintas sector
sehat masih kurang kurang optimal Masih ada 55,20% usia 15-
59 tahun yang belum
melakukan skrining
kesehatan sesuai standar

Kurang aktifnya Kurang kerja


Kurangnya biaya
kader dalam sama lintas
yang dapat
member program
mendukung
informasi
kegiatan Posbindu
PTM Masing-masing
Masih ada programmer
masyarakat yang memiliki kegiatan
Kurangnya
ekonomi rendah tersendiri
dukungan
pihak Desa
SARANA
DANA LINGKUNGAN
2. Jumlah penderita Hipertensi usia ≥15 tahun yang mendapatkan pelayanan sesuai standar

MANUSIA METODE Kurangnya


Pengetahuan dan sosialisasi pada
Gaya hidup tidak sehat kesadaran usia produktif
(konsumsi garam masyarakat
berlebihan kurang Kerjasama lintas
program dan
Masyarakat merasa Penyuluhan lintas sector
sehat masih kurang kurang optimal Masih ada 8,39% usia ≥15
tahun yang menderita
Hipertensi belum mendapat
pelayanan sesuai standar

Kurang aktifnya Kurang kerja


Kurangnya biaya
kader dalam sama lintas
yang dapat
memberi program
mendukung
informasi
kegiatan Posbindu
PTM Kurangnya
Masih ada dukungan keluarga
masyarakat yang untuk kontrol dan
Kurangnya
ekonomi rendah berobat teratur
dukungan
pihak Desa
SARANA
DANA LINGKUNGAN
3. Jumlah penderita Diabetes Melitus usia ≥15 tahun yang mendapat pelayanan sesuai standar

MANUSIA METODE Kurangnya


Pengetahuan dan sosialisasi pada
Gaya hidup tidak sehat kesadaran usia produktif
(konsumsi gula masyarakat
berlebihan kurang Kerjasama lintas
program dan
Masyarakat merasa Penyuluhan lintas sector
sehat masih kurang kurang optimal Masih ada 2,21% usia ≥15
tahun yang menderita Diabetes
Melitus belum mendapat
pelayanan sesuai standar

Kurang aktifnya Kurang kerja


Kurangnya biaya
kader dalam sama lintas
yang dapat
member program
mendukung
informasi
kegiatan Posbindu
PTM Kurang dukungan
Masih ada keluarga untuk
masyarakat yang kontrol dan berobat
Kurangnya
ekonomi rendah teratur
dukungan
pihak Desa
SARANA
DANA LINGKUNGAN
D. MENETAPKAN PEMECAHAN MASALAH TERPILIH

NO PRIORITAS AKAR ALTERNATIF PEMECAHAN KEGIATAN


MASALAH PENYEBAB PEMECAHAN MASALAH PEMECAHAN
MASALAH MASALAH MASALAH
TERPILIH
1. Masih ada Kurangnya  Melakukan  Advokasi  Skrining
55,20% pengetahuan skrining aparat desa factor risiko
masyarakat dan factor risiko dan kader PTM
usia 15-59 kesadaran PTM untuk  Sweeping
tahun yang masyarakat  Melakukan mengajak factor risiko
belum tentang sweeping masyarakat PTM
melakukan pentingnya terhadap berkunjung  Melakukan
skrining di pemeriksaan masyarakat ke Posbindu skrining
Posbindu PTM yang tidak  Advokasi di PTM di
PTM berkunjung Instansi dan instansi dan
ke Posbindu Sekolah sekolah
untuk
pelaksanaan
Skrining
PTM
2. Masih ada Kurangnya Memberikan Melakukan Pemeriksaan
8,39% pengetahuan konseling Skrining dan edukasi
penderita masyarakat tentang hal pemeriksaan terkait
Hipertensi tentang yang perlu tekanan darah penyakit
usia ≥15 tahun bahaya dihindari oleh di Posbindu Hipertensi di
yang belum penyakit penderita PTM masyarakat,
memeriksakan Hipertensi Hipertensi instansi dan
diri di sekolah
Posbindu
PTM
3. Masih ada  Kurangny  Memberikan  Melakukan Pemeriksaan
2,21% a konseling Skrining dan edukasi
penderita pengetahu tentang hal pemeriksaan terkait
Diabetes an yang perlu gula darah penyakit
Melitus usia masyaraka dihindari di Posbindu Diabetes
≥15 tahun t tentang oleh PTM Melitus di
yang belum bahaya penderita  Advokasi masyarakat,
memeriksakan penyakit Diabetes pihak Desa instansi dan
diri di Diabetes Melitus untuk sekolah
Posbindu Melitus  Melakukan dukungan
PTM  Dukungan pemeriksaan pengadaan
pihak Lab tepat alat lab
Desa sasaran (gula darah,
untuk kolesterol
pengadaan dan asam
alat lab urat)
(gula melalui
darah, dana desa
kolesterol
dan Asam
Urat)
belum
optimal
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pelayanan Deteksi dini / Skrining Faktor Risiko PTM di Posbindu PTM telah melakukan
Penilaian Kinerja 2022 dengan hasil sebagai berikut:

1. Cakupan indikator orang usia 15-59 tahun yang mendapat pelayanan skrining
kesehatan sesuai standar belum mencapai target dari yang ditetapkan 100%, yang
dicapai 44,80%
2. Cakupan indikator penderita Hipertensi usia ≥15 tahun yang mendapat pelayanan sesuai
standar belum mencapai target dari yang ditetapkan 100%, yang dicapai 91,61%
3. Cakupan indikator penderita Diabetes Melitus usia ≥15 tahun yang mendapat pelayanan
sesuai standar belum mencapai target dari yang ditetapkan 100%, yang dicapai
97,79%.

B. SARAN
Perlu peningkatan kinerja Pelayanan Deteksi dini / Skrining Faktor Risiko PTM di Posbindu
PTM dengan meningkatkan kerjasama lintas sektor dan lintas program serta berbagai
upaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat. Diharapkan untuk tahun mendatang
untuk melakukan upaya-upaya dalam rangka meningkatkan capaian kinerja.

Anda mungkin juga menyukai