Sholawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada junjungan Nabi
Muhammad SAWyang mana telah membawa umatnya dari zaman kegelapan
menuju zaman yang terang benderang dengan iman Islam serta ilmu.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................................
PERNYATAAN KEASLIAN.............................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................................iii
ABSTRAK...........................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Tujuan ....................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................3
2.1 Ikan Gabus...............................................................................................................3
2.2 Jamur Tiram.............................................................................................................4
2.3 Tepung Tapioka.......................................................................................................6
BAB III METODE PENELITIAN......................................................................................7
3.1 Tempat dan Waktu .................................................................................................7
3.2 Alat dan Bahan ......................................................................................................7
3.3 Langkah Kerja........................................................................................................7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................................9
4.1 Hasil dan Pembahasan ...........................................................................................9
BAB V PENUTUP..............................................................................................................11
5.1 Kesimpulan .............................................................................................................11
5.2 Saran........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................12
LAMPIRAN........................................................................................................................13
BIODATA PENULIS..........................................................................................................
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Ikan Gabus…………………………………………………………….4
Gambar 2. Jamur Tiram…………………………………………………………...5
PETIR GABUS + WAH SECARA ORGANOLEPTIK
MENYEHATKAN
Muhammad Salman Al fariz, Kezia Ardian Anjali, Rahma Puji Lestari
SMAN 1 Indralaya Utara, Jl.Persirah Mat Nang Ogan Ilir Sumatera Selatan 30662
Email : muhammadsalmanalfariz699@gmail.com
ABSTRAK
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan kreasi baru dari pangan khas
sumatera selatan dengan cita rasa dan bergizi tinggi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ikan gabus merupakan salah satu jenis ikan karnivora air tawar yang menghuni
kawasan Asia Tenggara, namun belum banyak diketahui tentang sejarah dan sifat
biologisnya. Ikan jenis ini dikenal sebagai ikan konsumsi dan banyak ditemui di
pasaran. Dalam ukuran kecil (anakan) ikan gabus terlihat eksotis sehingga banyak
dimanfaatkan sebagai ikan hias dalam akuarium. Di Indonesia, ikan ini dikenal
dengan banyak nama daerah yaitu aruan, haruan (Malaysia, Banjarmasin,
Banjarnegara), kocolan (Betawi), bogo (Sidoarjo), bayong, licingan (Banyumas),
kutuk (Jawa). Dalam bahasa Inggris antara lain common snakehead, snakehead
murrel, chevron snakehead, dan stripped snakehead. Weber & Beaufort (1922)
menyebutkan beberapa nama daerah Channa striata antara lain gabus (Malaysia,
Jawa), rajong (Sunda), deluk, kuto (Jawa, Madura), bado (Gaju), bace (Aceh),
sepunkat (Palembang), dan haruan (Banjarmasin).
Jamur tiram atau yang dikenal juga dengan jamur mutiara memiliki
bagian tubuh yang terdiri dari akar semu (rhizoid), tangkai (stipe), insang
(lamella), dan tudung (pileus/cap) . Jamur tiram memiliki ciri-ciri fisik seperti
permukaannya yang licin dan agak berminyak ketika lembab, bagian tepinya
agak bergelombang, letak tangkai lateral agak disamping tudung dan daging buah
berwarna putih (pleurotus spp). Jamur tiram memiliki diameter tudung yang
menyerupai cangkang tiram berkisar antara 5– 15 cm, jamur ini dapat tumbuh
pada kayu-kayu lunak dan pada ketinggian 600 meter dari permukaan laut,
spesies ini tidak memerlukan intensitas cahaya tinggi karena dapat merusak
miselia jamur dan tumbuhnya buah jamur. Jamur tiram dapat tumbuh dan
o o
berkembang dengan suhu 15 - 30 C pada pH 5,5- 7 dan kelembaban 80%-90%
(Achmad et al., 2011).
Alat yang digunakan untuk penelitian ini adalah baskom plastik, kompor, talenan,
panci, blender, alat perebusan, alat peniris, spatula, pisau, cobek. Bahan-bahan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah jamur tiram putih (Pleurotus
ostreatus) yang diperoleh dari hasil budidaya jamur tiram di desa Tanjung
Pering ,ikan gabus giling (Channa striata), tepung tapioka, garam, air, bawang
putih, daun bawang , yang diperoleh dari pasar induk Indralaya.
Adapun cara kerja pembuatan pempek jamur tiram dan ikan gabus :
2. Jamur tiram putih dibersihkan dari sekam padi, disortasi dari jamur yang rusak
dan dibuang bagian bawah jamur yang keras.
3. Kemudian jamur tiram putih dicuci dengan air mengalir dan ditiriskan selama
20 menit.
6. Jamur tiram putih yang sudah dibersihkan kemudian direbus sampai teksturnya
berubah .
9. Setelah tercampur merata, ditambahkan tepung tapioka sedikit demi sedikit dan
diuleni sampai kalis.
11. Dilakukan perebusan selama 15 menit dan diperoleh pempek jamur tiram.
Perbandingan bahan yang dipakai dalam pembuatan petir gabus ini adalah
250 gram jamur tiram : 250 gram ikan gabus : 350 gram tepung tapioka.
Perbandingan yang berbeda antara jamur tiram putih dan tepung tapioka
mempengaruhi kadar air pada pempek jamur tiram yang dihasilkan. Hal ini
disebabkan jamur tiram putih mempunyai serat yang bersifat dapat menyerap air
atau hidrofobik (suka air) dan merupakan senyawa hidrokoloid. Setiap 100 gram
jamur tiram putih berbasis segar mengandung serat pangan sebanyak 1,56g
(Depkes RI, 1996). Sifat fisik dari serat pangan adalah dapat mengikat bahan
organik lain, kapasitas pertukaran ion dan kapasitas pengikat air. Menurut
Cahyana et al (1999), protein yang terdapat dalam jamur tiram kaya akan asam
glutamat yang dapat meningkatkan cita rasa masakan.
Ikan gabus kaya akan kandungan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh,
terutama protein. Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan
oleh zat gizi lain, yaitu membangun serta memelihara sel-sel jaringan tubuh
(Almatsier, 2004). Selain protein yang cukup tinggi, Mustafa et al. (2013), dalam
penelitiannya menemukan ikan gabus mengandung Cu, Fe, Ca dan Zn.
Selanjutnya dijelaskan oleh Suprayitno (2003), bahwa ikan gabus jenis C. striata
sangat kaya akan sumber albumin, salah satu jenis protein penting yang
diperlukan tubuh manusia setiap hari. Sumber albumin ikan gabus sangat baik
digunakan bagi penderita hipoalbumin (rendah albumin) dan penyembuhan luka
pasca operasi maupun luka bakar. Bahkan masyarakat setempat sejak dahulu
telah mengetahui manfaat ikan gabus untuk mempercepat proses penyembuhan
sehingga biasanya wanita dianjurkan mengkonsumsi ikan gabus pasca melahirkan
atau pasca khitanan anak laki-laki. Menurut Ulandari et al. (2011), ikan gabus
memiliki manfaat antara lain meningkatkan kadar albumin dan daya tahan tubuh,
mempercepat proses penyembuhan luka dalam atau luka luar.
Berbagai macam keanekaragaman di Indonesia salah satunya
keanekaragaman budaya khas dari berbagai daerah menjadikan corak khas dan
keunian tersendiri. Seperti pempek yang merupakan corak khas dari daerah
Palembang. Pempek merupakan makanan tradisional khas Sumatera Selatan yang
terbuat dari daging ikan giling, tepung tapioka, air, garam, dan bumbu-bumbu
sebagai penambah cita rasa dengan proses pengolahan yang terdiri dari
penggilingan daging ikan, pencampuran bahan, pembentukan dan pemasakan
pempek (Karneta et al., 2013. Kandungan gizi utama pempek adalah protein,
lemak dan karbohidrat yang berasal dari ikan dan tepung tapioka. Kadar protein,
lemak dan karbohidrat dapat berubah sesuai dengan proporsi daging ikan dan
tapioka yang digunakan (Putra, 2011). Pempek biasanya menggunakan ikan laut
namun disini kami menggunakan ikan khas dari ogan ilir yaitu ikan gabus karena
mudah didapat didaerah ogan ilir. Selain itu juga, Ikan gabus dan jamur memiliki
kandungan yang sangat bermanfaat dan dapat saling berkaitan sehinnga dapat
membantu untuk menciptakan energi untuk tubuh dan mengatasi berbagai
penyakit terutama disebabkan oleh protein (Lisyanto,Andriyanto, 2009 ).
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pempek biasanya menggunakan ikan laut namun disini kami menggunakan ikan
khas dari ogan ilir yaitu ikan gabus karena mudah didapat didaerah ogan ilir.
Selain itu juga, Ikan gabus dan jamur memiliki kandungan yang sangat
bermanfaat dan dapat saling berkaitan sehinnga dapat membantu untuk
menciptakan energi untuk tubuh dan mengatasi berbagai penyakit terutama
disebabkan oleh protein. Dari berbagai macam kandungan yang terdapat dalam
ikan gabus, jamur tiram, dan tepung tapioka tidak menimbulkan pengaruh yang
signifikat apabila dijadikan olahan pempek. Bahkan dapat menambah kesehatan
bagi tubuh kita
5.2 Saran
Dengan ini kami menyarankan kepada pihak terkait untuk dapat mengembangkan
lebih lanjut pola pengembangan yang kami tulis dengan memanfaatkan sumber
serat dan hasil perikanan yang berbeda spesies.
DAFTAR PUSTAKA
Andriyanto, N. L. (2009). IKAN GABUS (Channa striata) MANFAAT
PENGEMBANGAN DAN ALTERNATIF TEKNIK BUDIDAYANYA. Jakarta
Selatan : Media Akuakultur Volume 4 Nomor 1 .
LAMPIRAN
1. Dokumentasi alat dan bahan pembuatan petir gabus :